Anda di halaman 1dari 28

Macam Macam Klasifikasi Makhluk Hidup

Taukah sobat Apa itu klasfikasi makhluk hidup.? Tentu tau donk, akan tetapi jika kita di tanya
mengenai detail dan penjelasanya secara lengkap belum tentu kita bisa menjawabnya. apa lagi
bagi kita yang memiliki IQ pas-pasan, kayak admin,haha. Nah untuk menjawab itu maka di
kesempatan kali ini admin akan mencoba memaparkan dan membahas secara lengkap dan rinci
tentang Klasifikasi Makhluk hidup. semoga nantinya sobat akan puas dengan Ulasan yang akan
admin paparkan sebentar lagi, jika masih kurang puas sobat bisa menambahkanya di kotak
komentar, karena hidup akan indah jika kita saling berbagi ilmu pengetahuan. Baiklah untuk
lebih jelasnya mari kita simak artikelnya di bawah ini.

Taukah sobat genggaminternet.com bahwa Klasifikasi makhluk hidup di dasarkan kepada


pemikiran para ahli dalam mengelempokan makhluk hidup sesuai dengan syarat Internasional.
Klasifikasi merupakan pengelompokan aneka Jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok
tertentu. Klasifikasi moderen berdasar pada sistem Carlos Linnaeus. yang mana pada sistem ini
mengelompokan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. ilmu yang mempelajari
prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup di sebut dengan taksonomi.

1. Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup


Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup di kemukakan oleh Ernst Mayr sebagai “Pengaturan entitas
dalam serangkaian kelas hierarkis, yang mana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada
satu tingkat hierarki di gabungkan secara komperhensif menjadi lebih  inklusif di level kelas
yang lebih tinggi.” Kelas didefinisikan sebagai “kumpulan entitas yang sama”.
Nah sekarang Sobat sudah mulai memafami bukan tentang maksud dari Klasifikasi Makhluk
Hidup. Jika sudah mari kita lanjutkan ke Point berikutnya yakni Tujuan Klasifikasi.

2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup


Berikut ini saya paparkan Tujuan dari Klasifikasi Makhluk hidup yang terbagi beberapa point, di
antarnya adalah sebagai berikut ini.

 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.


 Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis yang lain.
 Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam
mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat
serta ciri-cirinya.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

3. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup


Taukah sobat manfaat dari Klasifikasi Makhuk hidup, di antaranya aalah sebagai berikut ini.

Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup


Taukah sobat Genggam Internet bahwasanya Nama ilmiah makhluk hidup itu di ambil dari
Genus dan Spesies dalam Klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini kami paparkan tentang Tata
Nama Ilmiah Makhluk Hidup.

 Menggunakan bahasa Latin


 Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi
makhluk hidup tersebut.
 Genus terletak di kata pertama
 Spesies terletak di kata kedua
 Dicetak miring atau diisi garis bawah
 Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
 Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital

Kita Ambil Contoh  Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus
dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.

5. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup


Taukah sobat bahwasanya Masing masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan
dengan makhuk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainya, akan tetapi ada beberapa
mahkluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan, Oleh karena itu, Dasar dalam
pengelompokan makhluk hidup adalah sebagai berikut ini.

a. Berdasarkan Persamaan

Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita bisa memasukkan bahwa ayam dan elang adalah
golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.

b. Berdasarkan Perbedaan

Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis
makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora,
yaitu pemakan daging.

c. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat
dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh
dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat
diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel
trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini
dinamakan ciri anatomi.

d. Berdasarkan Ciri Biokimia


Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain
berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia,
misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat
menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

e. Berdasarkan Manfaat

Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

6. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup


Berikut ini Tahap Klasifikasi Makhluk Hidup yang di lakukan oleh Linnaeus adalah sebagai
berikut ini:

 Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-


ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
 Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam
satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
 Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi
nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup
tertentu.

Kemudian Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan


makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum)
hingga terendah (spesifik) adalah :

 Kingdom (kerajaan)
 Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
 Classis (Kelas)
 Ordo (Bangsa)
 Familia(Keluarga/Suku)
 Genus (Marga)
 Spesies (Jenis)

Baca Juga : Klasifikasi Dan Ciri Ciri Kingdom

7. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup


Sistem Klasifikasi, dapat kita golengkan menjai Tiga Golongan, yakni Sistem Alami, Buatan dan
Filogenik, Berikut ini penjelasannya satu persatu sejara lengkap.

a. Klasifikasi Sistem Alami


Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini
dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita
mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki,
sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang
yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami
merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun
350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan
tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan
perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

b. Klasifikasi Sistem Buatan

Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan
mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama
kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus
Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak
Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.

 Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun
ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
 Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok,
adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
 Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada
banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.

8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup


Agar memudahkan dalam pengelompokan Makhluk hidup yang sangat banyak serta beragam,
maka dari itu di susunlah suatu aturan pengelompokkan. pengelompokan di lakukan pada tingkat
tinggi hingga ke tingkat Terendah seperti berikut ini.
a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)

Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan
dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom
Plantae.

b. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)

Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat
persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut
dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis
tumbuhan.
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan
yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio
tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji
dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio
Basidiomycota.

c. Kelas

Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila
kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan
dalam satu kelas.
Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan
lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua.
Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan
Dicotyledonae.

d. Ordo (Bangsa)

Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada
umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa
pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa
rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).

e. Famili (Suku atau Keluarga)

Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu
kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada
tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran
idae.
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh
keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu
kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan
sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau
ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing).
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya),
dan Solanum (marga terung-terungan).
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi.
Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan
akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua
kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang
kedua menunjukkan jenisnya.
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis
familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya),
Oryza sativa (padi).
Sobat Genggam Internet, Saya rasa artikel pembahasan tentang Klasifikasi Makhluk hidup ini
sudah cukup lengkap ya, akan tetapi saya menyadari setiap penulisan pasti ada kekurangan, oleh
karena itulah saya mengajak sobat semua pembaca website ini untuk bersama mengoreksi artikel
kali ini, jika terdapat kekurangan atau ada yang ingin menambahkan silahkan ketikan saja di
komentar ya, nantinya akan saya tambahkan di artikel jika itu memang bermanfaat. Ditunggu lo
sobat. Mari belajar lagi
Macam klasifikasi makhluk hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam
kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya
(hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih
besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi
atau sistematik.

Prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk
takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan
mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

Tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

 mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki


 mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis yang lain
 mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
 memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.

 Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Macam klasifikasi makhluk hidup

Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari
yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.

1. Sistem artifisial / buatan

Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh
peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di
antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).

2. Sistem natural / alami

Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh
eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini,
di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk
hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki
sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini,
Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

3. Sistem modern (filogenetik)

Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner.
Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:

 Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal


 Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu
dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi
setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-
laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
 Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk
hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi makhluk hidup

Langkah-langkah klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau
tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan
tingkatan klasifikasi sebagai berikut.

 Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
 Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
 Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
 Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
 Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk
hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup.
Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:

1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Contoh klasifikasi Harimau

Mengingat keperluannya, kadang-kadang pada klasifikasi makhluk hidup di antara dua tingkatan
terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di
bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat
strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup
semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.
Taksonomi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan
nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal
berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih
umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.

Taksonomi dalam Biologi

Lihat pula Tata nama biologi

Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari
penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan
dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang
diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan
Swedia.

Ia memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam


hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah
(spesifik) adalah :

 Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan


 Classis/Kelas,
 Ordo/Bangsa,
 Familia/Keluarga/Suku,
 Genus/Marga, dan
 Species/jenis.

Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu
diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak
miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan
ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan
takson lain yang lebih tinggi.

Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam
takson yang sudah ada (memakai awalan 'super-' dan 'sub-'). Dibuat pula satu takson di atas
Phylum, yaitu Regnum (secara harafiah berarti Kingdom atau Kerajaan) untuk membedakan
Prokariota (terdiri dari Regnum Archaea dan Bacteria) dan Eukariota (terdiri dari Regnum Fungi
atau Jamur, Plantae atau Tumbuhan, dan Animalia atau Hewan).
Taksonomi dalam pedologi

Dalam cabang ilmu tanah (pedologi), taksonomi tanah dibuat berdasarkan sejumlah variabel
yang mencirikan keadaan suatu jenis tanah. Karena klasifikasi awal tidak sistematis, pada tahun
1975 tim dari 'Soil Survey Staff' dari Departemen Pertanian Amerika Serikan (USDA)
menerbitkan suatu kesepakatan dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap jenis tanah paling
sedikit memiliki dua nama. Meskipun nama baru sudah diberikan, nama lama seringkali masih
dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff dianggap terlalu rinci.

Taksonomi dalam pendidikan

Lihat pula Taksonomi Bloom

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari
setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan
secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang
paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku
dari tingkat yang lebih rendah.

Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun
1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".
PENGERTIAN TAKSONOMI, TAKSON DAN KLASIFIKASI
PENGERTIAN TAKSONOMI, TAKSON DAN KLASIFIKASI

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan makhluk hidup yang lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang
memiliki satu atau lebih persamaan. Persamaan dan perbedaan itulah yang dijadikan dasar
klasifikasi makhluk hidup.   Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut
TAKSONOMI. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan
perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain. Prinsip dan cara
mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson.
TAKSON adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan
mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

KLASIFIKASI adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.


Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan
ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan
ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya
yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John
Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778),
seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus
Linnaeus.

Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana
dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi
dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam
bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk
pendidikan resmi.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang
sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:

 Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan


menjadi pohon, perdu, dan semak.
 Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan
air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
 Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
 Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan
pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan
pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan
karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan
keinginan orang yang mengelompokkannya.
kunjungi KLIK SINI

DASAR-DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya

Contohnya ayam dan elang. Kedua hewan ini memiliki persamaan yaitu  sama-sama memiliki
bulu (feather), sama-sama memiliki sayap, dan sama-sama memiliki paruh. Dari persamaan
tersebut akhirnya kedua jenis makhluk hidup diatas digolongkan kedalam jenis keluarga Aves
(burung / unggas). Meski sebenarnya meski sama- sama memiliki sayap, keduanya memiliki
fungsi yang berbeda.

2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya

Kembali pada ayam dan elang diatas. Meski sama-sama memiliki paruh, sayap dan bulu, tapi
kedua jenis aves diatas memiliki perbedaan yang sangat telak, yaitu pada pola makan dan cara
hidup. Ayam lebih condong memakan biji-bijian (herbivora) sedangkan Elang tergolong
binatang pemakan daging (karnivora).

3. Klaisfikasi Makhluk hidup berdasarkan ciri marfologi dan ciri anatomi

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri marfologi dan anatomi maksudnya adalah
mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat
berdasarkan bentuknya dan susunan tubuhnya. Contohnya adalah pepohonan. Secara
marfologi beberapa tumbuhan pasti memiliki kesamaan baik dalam hal bentuk batang, daun,
bunga dan lain-lain. Tapi apabila diamati susunan penampangnya pasti akan muncul
perbedaan seperti ada tidaknya kambium, berkas pengangkut, dll.

4. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri Biokimia

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia contohnya adalah dapat dilihat dari jenis-
jenis enzim, jenis-jenis protein dan jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun tubuh makhluk
hidup tersebut. Dari ciri Biokimia dapat ditentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lain.

5. Klaisfikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat


Setiap makhluk hidup pasti memiliki manfaat bagi manusia. Dengan mengelompokan makhluk
hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa menentukan langkah-langkah yang tepat dalam
memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih optimal. Contohnya ayam. Ada ayam yang
bermanfaat untuk diambil dagingnya, ada pula ayam yang lebih bermanfaat jika diambil
telurnya. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya kita bisa memanfaatkannya demi
kesejahteraan umat manusia secara optimal dan efektif.

kunjungi KLIK SINI

 TUJUAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP  

1.   Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki

2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis lain

3.   Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup

4.  Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.

Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :

1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam

2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup

3. Klasifikasi memudahkan komunikasi

PROSES ATAU TAHAPAN KLASIFIKASI

Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem
Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Klasifikasi dilakukan
berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan
klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya.
Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial
nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.

Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.

1.Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-


ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan
dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri
serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.

3.Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan
kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

TINGKATAN TAKSON

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di
seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International
Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :

Kingdom

Divisio
Clasis

Order

Familia

Genus

Species

Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia

Dunia/Kerajaan

Divisio/Filum

Kelas

Ordo

Suku

Marga

Jenis

Keterangan :  

1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli
Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom
(diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera,
Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia

2.  FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang
memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan
nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.

3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio

4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.

5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya
diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata
itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.

7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur).

TATA NAMA DAN ATURAN  BINOMIAL NOMENKLATUR

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan
daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang
unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional,
digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama
ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi
makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu
menggunakan dua kata (nama genus dan species)

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

 Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

 Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan
kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
 Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk
jenis digunakan huruf kecil
 Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
 Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis
bawah, atau lainnya)
 Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya
harus digabung atau diberi tanda penghubung.
 Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species,
melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
 Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea
Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

MACAM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari
yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.

1. Sistem artifisial / buatan


Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan
oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini
di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).

2. Sistem natural / alami


Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh
eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini,
di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe
makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup
memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan
cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

3. Sistem modern (filogenetik)

Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner.


Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:

 Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal


 Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu
dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan,
tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat
dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam
golongan laba-laba.
 Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi
makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Sistem Klasifikasi Domain

Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang
menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:

1.  Archaea (dari Archaebacteria)

2.  Bacteria (dari Eubacteria)

3.  Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

  Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)


Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan
tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :

1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.


2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui
proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel
sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah
tempat.

Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi).
Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian
mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok,
yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran
inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.

Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.

Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom
Eubacteria dan Archaebacteria.

Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:

  Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel
didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.

  Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari
anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang
yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan
oleh Whittaker.

Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrem.

  Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan
(Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem
alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk,
contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut
getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba),
dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).

  Kingdom Fungi (Jamur)


Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya
bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir
(Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:

a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.

b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor


mue)

  Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

  Kingdom Animalia (Hewan)


Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

 Sistem Klasifikasi 6 Kingdom


Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup
menjadi k Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat
autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.

6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:

1.         Bacteria

2.         Protozoa

3.         Chromista

4.         Fungi

5.         Plantae

6.         Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun
klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

  Sejarah Klasifikasi
Linnaeus, Haeckel, Copeland, Whittaker, Woese et al,
Chatton, 1925 (2 Woese et al, 1977 Cavalier-Smith, 2004
1735 (2 1866 (3 1938 (4 1969 (5 1990 (3
Empire) (6 Kingdom) (6 Kingdom)
Kingdom) Kingdom) Kingdom) Kingdom) Domain)

(Belum ada Bacteria (Gabungan


klasifikasi Prokaryota Monera Monera Eubacteria Bacteria Archaebacteria dan
mikroba) Eubacteria)

Prokaryota
(idem/klasifikasi yg
Protista Monera (idem) Monera (idem) Archaebacteria Archaea Bacteria (idem)
sama dgn yang di
atas)

-- Eukarya
-- Eukaryota mulai dari
Protoctista Protista Protista mulai dari Protozoa
sini --
sini --

Protista (idem) Protista (idem) Chromista

Vegetabilia Plantae Eukaryota Fungi Fungi Eukarya Fungi

Vegetabilia Plantae
Plantae Plantae Plantae Plantae
(idem) (idem)

Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia

SEJARAH KLASIFIKASI

Klasifikasi organisme dimulai dari kebutuhan manusia akan tempat tinggal, makanan dan obat-
obatan. Taksonomi tumbuhan dibedakan atas 6 periode yaitu:

1. Periode preliterature

Pada periode ini manusia sangat primitive, mereka memperoleh makanan dari berburu dan
bercocok tanam. Mereka mengetahui tanaman dari fungsinya untuk dimakan dan obat-obatan.
Mereka secara otomatis telah mengklasifikasikannya, mereka mendiskripsikan dan
mengklasifikasikannya dari guna dan berbahaya atau tidaknya suatu tanaman dan
menempatkannya pada kategori sehingga mudah digunakan sebagai referensi.

3.        Literature kuno


Pada periode ini, mereka telah mencapai kesimpulan berdasarkan alasan daripada analisis dari
observasi. Mereka telah menuliskan perbedaan antara bagian luar dan bagian dalam organ.
Mereka diklasifikasikan dalam pohon, semak, selain semak. Mereka juga terbagi dalam
berbunga tiap tahun, terjadi sekali dua tahun, dan morfologi bunga. Dekripsi berdasarkan
tanaman obat dipergunakan lebih dari 1500 tahun.

4.         Pertengahan
Pada abad ini hanya ada sedikit pembagian taksonomi kecuali Albertus Magnus yang
memperkenalkan Monokotil dan dikotil, berpembuluh dan tidak berpembuluh.

4.        Pembangunan kembali

Pada periode ini telah terdapat perkembangan mengikuti : 1. Telah dilakukan percetakan, 2.
Setiap orang telah percaya pada karya asli seseorang, 3. Ilmu navigasi memungkinkan untuk
mengoleksi semua tanaman di dunia. Pada periode ini merupkan periode pembelajaran dan
melakukan eksplorasi, didapatkan banyak tanaman dan kegunaannya.
Usaha identifikasi berdasarkan masa kuno dengan memperhatikan struktur dan perbedaan
pembungaan. Pada akhirnya dikelompokan berdasarkan genus dan family oleh Carls Linnaeus.
Dimulailah pembagian taksonomi oleh Adanson. Pemikiran tentang evolusi berhasil
diungkapkan oleh Lamark yang menggunakan struktur dalam selain struktur luar dalam
klasifikasi olej Candolle.

5. Teori Evolusi

Pencetus teori ini adalah Charles Darwin. Ia memperkirakan bahwa Bumi telah berusia 6000
tahun dan mengalami evolusi yang terakumulasi sehingga terjadi perbedaan. Ia meyakinkan
dengan bukti-bukti evolusi yaitu perubahan hidup yang terjadi dan mengutarakan adanya
seleksi alam pada mekanisme yang menyebabkan perbedaan. Sama halnya dengan Alfred
Wallace perkembangan teori evolusi. Berawal dari itulah dimulai pengumpulan semua data
tanaman berdasarkan anatomi, genetika, physiology, paleobotany, chemistry dan palynology.

6. Kebangkitan taksonomi

Melihat dari pembagian taksonomi yang terdahulu, kita dapat memperhatikan jika peraturan
pembagian klasifikasi murni penemuan dan wewenang manusia. Taksonomi dimulai dengan
adanya perkembangan mikroskop dan teknik modern. Penemuan mikroskop mempermudah
untuk mengetahui struktur dalam secara nyata. Rangkaian DNA dan ilmu yang mempelajari
tentang organisasi genome dalam tanaman terdeteksi yang digunakan dalam pembagian taksa.
Dari sinilah terjadi pembaharuan taksonomi.

 PERKEMBANGAN KLASIFIKASI

1. Sistem Klasifikasi Pra-Linnaeus

Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan melihat kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup
(morfologi). Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok seperti konsep
Aristoteles yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan.
Hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok
tersendiri. Selain itu hewan juga dikelompokkan berdasarkan kegunaannya masing-masing.
Pengelompokan hewan didasarkan pada ciri-ciri lalu ditentukan macamnya dan diberikan nama
sesuai dengan isyarat yang dimiliki. Proses-proses ini dilakukan tanpa kesadaran dan
berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada masa pra-Linnaeus juga belum ada
publikasi tentang klasifikasi hewan.

2. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom

§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah
penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk
hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada
saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi
berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini
merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.

3. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom

§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

§   Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)

Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kerajaan:
yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi
Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum
dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba.
Karena dasar inilah, Ernst Haeckel pada tahun 1866 menyarankan adanya kerajaan ketiga,
yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas.
Kerajaan ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Protista
adalah organisme yang memiliki sifat-sifat tumbuhan dan hewan sekaligus.

Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena
bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan
kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu
atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari
animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi,
kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya.

4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom

§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

§   Kingdom Protista


§   Kingdom Monera·Kingdom Fungi (Dunia Jamur)

Ada dua tokoh yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi sistem 4 kingdom yaitu
Copeland dan Whittaker. Hanya saja dasar yang digunakan oleh keduanya berbedasehingga
dihasilkan klasifikasi makhluk hidup yang berbeda pula. Copeland membagi menjadi empat
Kingdom yaitu Monera, Protoctista, Metaphyta dan Metazoa.Monera adalah organisme yang
belum memiliki membran inti dan membran organel sel atau bersifat prokariotik.

Berbeda dengan Protista/Protoctista yang bersifat Eukariotik. Metaphyta adalah tumbuhan yang
mengalami masa perkembangan embrio, begitu juga Metazoa adalah kelompok hewan yang
mengalami masa perkembangan embrio dalam siklus hidupnya. Sedangkan Whittakers
membagi hewan menjadi beberapa kingdom: Animalia, Plantae, Fungi dan Protista.

Fungi dijadikan kingdom tersendiri karena fungi memiliki perbedaan dari tumbuhan. Fungi
bukan organisme autotrof layaknya tumbuhan melainkan organisme yang heterotrof yaitu tidak
dapat mensintesis makanannya sendiri. Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang
binatang lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan
melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian
menyerapnya (absorbsi)ke dalam sel.

5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969 dengan
mencirikan masing-masing kingdom sebagai berikut :

§   Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler

§   Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler

§   Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler

§   Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler

§   Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler

Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak
mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka
sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di
sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya
dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan
prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumny.
Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi ini, yaitu belum mampu mendefinisikan
kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih
memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences,
Introns, membran lipid dan lainnya.

6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom


§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

§   Kingdom Protista

§   Kingdom Mycota (Dunia Jamur)

§   Kingdom Eubacteria

§   Kingdom Archaebacteria

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Pengklasifikasian ini
berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki
perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan
bahwa kelompok ini lebih menyerupai  eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini
adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan
eubacteria. Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena
kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan eubacteria
sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan
kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi
kingdom monera.

7. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom

§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

§   Kingdom Protista (Protozoa)

§   Kingdom Chromista

§   Kingdom Eumycota

§   Kingdom Eubacteria

§   Kingdom Archaebacteria

Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari
sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama
prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini dibagi lagi,
eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista.
Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria.

Disini terdapat kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom
fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta,
Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya
karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan
sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena
sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini
berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom
protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari kingdom sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai