Untuk pemberian nama ilmiah dari makhluk hidup diambil dari nama genus dan juga spesies
dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini aturan yang digunakan untuk pemberian nama
ilmiah pada makhluk hidup:
Sebagai contoh, penulisan nama ilmiah untuk tanaman pisang adalahMusa paradisiacaatau
Musa paradisiaca. Musa dalam nama ilmiah tersebut adalah nama genus,
sedangkan paradisiaca adalah nama spesies.
Mengapa makhluk hidup yang ada di bumi perlu dikelompokkan? Berikut ini akan
dipaparkan beberapa tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup.
Tingkatan klasifikasi makhluk hidup terdiri atas 7 tingkatan. Tingkatan klasifikasi mahluk
hidup tersebut pertama kali dilakukan oleh Linneaus. Tingkatan takson tersebut dimulai dari
yang paling umum (tinggi) sampai yang paling spesifik (rendah). Berikut ini penjelasan
tentang 7 tingkatan klasifikasi makhluk hidup.
1. Kingdom atau Regnum – Kingdom adalah tingkatan tertinggi pada klasifikasi makhluk
hidup. Binatang akan diklasifikasikan sebagai kingdom Animalia, sedangkan tumbuhan
masuk ke dalam tumbuhan kingdom plantae.
2. Filum atau Divisio – Filum disebut juga dengan keluarga besar. Ciri-ciri umum pada satu
kingdom akan dikelompokkan menjadi beberapa filum, tergantung dari ciri-ciri yang
ditunjukkan. Beberapa contoh jenis filum pada hewan di antaranya filum Arthropoda dengan
ciri-ciri memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras, filum chordata memiliki ciri
bertulang belakang dan bernotokorda. Contoh lainnya adalah filum pada tumbuhan, seperti
filum Spermatophyta atau tumbuhan berbiji dan filum Basidiomycota atau disebut sebagai
tumbuhan jamur berbasidium.
3. Kelas – Tingkatan di bawah filum atau divisio adalah kelas. Jika tumbuhan atau hewan
pada filum atau divisio memiliki ciri yang sama maka akan dimasukkan ke dalam satu kelas.
Pada tumbuhan dikenal ada dua macam kelas yaitu tumbuhan dengan biji berkeping satu dan
tumbuhan dengan biji berkeping dua. Jadi filum Spermatophyta terbagi menjadi dua kelas
yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan Dicotyledonae (berkeping dua). Sedangkan
pada hewan, hewan memiliki beberapa kelas. Sebagai contoh kelas hewan mamalia seperti
sapi, anjing, kuda, kambing, dan sebagainya.
4. Ordo – Tingkatan takson yang berada di bawah kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama
ordo biasanya berakhiran dengan –ales, sedangkan pada hewan tidak ada ciri khusus pada
karakteristik penamaan. Contoh penamaan ordo pada hewan misalnya adalah herbivora,
carnivora, omnivora, dan sebagainya. Contoh: kelas mamalia terbagi atas beberapa ordo,
misalnya ordo herbivora meliputi sapi, kambing, gajah, dan sebagainya, ordo carnivora
meliputi anjing, harimau, beruang, dan sebagainya, lalu ordo omnivora contohnya adalah
babi.
5. Famili atau Keluarga – Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo, biasanya
terdapat suatu kelompok yang berkerabat serta memiliki beberapa kesamaan ciri. Pada
tumbuhan, nama famili akan berakhiran -aceae, sedangkan pada hewan nama famili akan
berakhiran dengan -idae. Contohnya: Rosaceae (keluarga mawar), Solanaceae (keluarga
kentang), Falidae (keluarga kucing), dan Canidae (keluarga anjing).
6. Genus – Nama genus dari makhluk hidup dapat diambil dari berbagai kata, misalnya dari
zat kandungannya, nama hewan, dan lain sebagainya. Nama genus diawali dengan huruf
kapital, penulisannya dengan bercetak miring atau tegak namun dengan garis bawah.
7. Species atau Jenis – Species menjadi satuan dasar untuk sistem klasifikasi. Species
merupakan tingkatan terendah dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Spesies merupakan
makhluk hidup yang melakukan perkawinan dengan sesamanya dan menghasilkan keturunan
yang fertil. Penulisan spesies makhluk hidup biasanya digabung bersama nama genus
makhluk hidup. Dua kata dalam penamaan ilmiah makhluk hidup menunjukkan nama genus
dan jenisnya. Kata pertama adalah nama genus, sedangkan kata kedua adalah jenis makhluk
hidup.
Itulah penjelasan mengenai 7 tingkatan takson pada sistem klasifikasi makhluk hidup.
Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai perkembangan klasifikasi makhluk hidup dari masa
ke masa.
Sayangnya, sistem klasifikasi 3 kingdom ini masih belum sempurna. Bakteri yang termasuk
ke dalam makhluk hidup tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun. Hal tersebut
tidak lain karena bakteri merupakan organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel.
Terlepas dari itu semua, sistem klasifikasi 3 kingdom menunjukkan adanya kemajuan dalam
sistem klasifikasi. Organisme bersel satu atau multiseluler sederhana telah memiliki kingdom
tersendiri, mengingat makhluk hidup tersebut memiliki ciri yang berbeda dengan hewan dan
tumbuhan.
Dalam klasifikasi 7 kingdom terdapat jenis kingdom baru, yakni kingdom Chromista.
Kingdom tersebut memiliki anggota yang berasal dari kingdom fungi dan protista yaitu
Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates,
Chrysophyta, dan Phaeophyta. Beberapa jenis organisme tersebut memiliki perbedaan dengan
kingdom asalnya karena organisme tersebut memiliki klorofil a dan klorofil c. Organisme
tersebut juga tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan dalam bentuk minyak, dan
juga organisme-organisme tersebut mampu menghasilkan sel dengan dua flagella yang
berlainan. Klasifikasi kingdom ini dianggap lebih sempurna karena mampu
mengklasifikasikan berbagai kingdom menjadi lebih spesifik.
Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Tokoh yang
mengenalkan ilmu taksonomi adalah Carolus Linnaeus. Dalam taksonomi, diperkenalkan
penulisan nama ilmiah untuk mempermudah mengingat kelompok kelas, genus, atau spesies
suatu makhluk hidup. Berikut ini adalah tata cara atau aturan penulisan nama ilmiah.
Klasifikasi Tumbuhan
Makhluk hidup yang masuk dalam kelompok ini adalah semua jenis tumbuhan, seperti pohon
mangga, pohon rambutan, tanaman hias, dan lain sebagainya. Kingdom plantae/tumbuhan
merupakan tingkatan tertinggi. Sedangkan tingkat terendahnya adalah spesies. Dalam
pengelompokan tingkat kingdom, variasi yang dimiliki antara satu individu dengan individu
lain masih sangat beragam. Keberagaman semakin menyempit pada pengelompokan tingkat
spesies. Dari tingkat kingdom sampai dengan spesies terdapat beberapa pengelompokan
secara bertahap.
Gambar dibawah menunjukkan diagram klasifikasi tumbuhan dimulai dari tingkat yang
paling tinggi ke tingkat yang paling rendah.
Klasifikasi Hewan
Seperti pada klasifikasi makhluk hidup untuk tumbuhan, pengelompokan tertinggi pada
klasifikasi hewan juga dimilai dari tingkat kingdom, yaitu kingdom animalia/hewan. Semua
jenis hewan masuk dalam kelompok kingdom animalia. Keberagaman akan semakin
menyempit pada pengelompokan tingkat spesies. Dari tingkat kingdom sampai dengan
spesies terdapat beberapa pengelompokan secara bertahap. Diagram di bawah merupakan
klasifikasi hewan dari tingkat paling tinggi ke tingkat yang paling rendah.
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
Salah satu System klasifikasi yang hingga saat ini masih banyak digunakan di sekolah
menengah di Indonesia adalah klasifikasi system 5 kingdom. Dalam system 5 kingdom
mahkluk hidup dikelompokkan ke dalam 5 kingdom, yaitu : Kingdom Monera : meliputi
archaebacteria, dan eubacteria Kingdom Protista : meliputi protista mirip tumbuhan ( Alga ),
protista mirip hewan ( Protozoa ), dan protista mirip jamur ( Jamur Lendir ) Kingdom Fungi :
meliputi Zigomycota, Askomycota, Basidiomycota, Deuteromycota Kingdom Plantae,
meliputi : Bryophyta, Pteridophyta, Gymnospermae, Angiospermae ( dikotil dan monokotil )
Kingdom Animalia, meliputi : invertebrata ( porifera, cnidaria, platyhelminthes,
nemathelminthes,anellida, mollusca,arthropoda, echinodermata ) dan Vertebrata ( pisces,
reptilia, aves, amphibia dan mammalia ).
Pada studi sistematika atau pengelompokan makhluk hiduP,baik tumbuhan, hewan maupun
mikroorganisme dilakukan melalui beberapa pendekatan (analisis),yaitu analisis fenetik dan
analisis filogenetik. Kedua analisis ini akan menginterpretasikan jauh dekatnya kekerabatan
sejumlah makhluk hidup yang sedang diamati. Analisis fenetik merupakan salah satu
analisis di dalam studi sistematika yang dapat menginterPretasikan hubungan kekerabatan
makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri atau karakter (ouerall similarity) antara takson
yang sedang dipelajari, tanpa memPerhatikan perjalanan evolusinya. Hasil analis fenetik
disebut fenogram. Analisis filogenetik merupakan salah satu analisis dalam studi sistematika
yang dapat menginterPretasikan hubungan kekerabatan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan atau kemiripan morfologi, fisiologi, analisis DNA serta hubungan jauh dekat
kekerabatannta. Analisis filogenetik dapat digambarkan dengan pohon filogenetik atau
kladogram.
Penggolongan sistem klasifikasi
s. Sistem Artrfisial atau Buatan
Sistem artifisial adalah klasifikasi Yang menggunakan satu atau dua ciri Yang mudah
diamati Yang ada Pada makhluk hiduP. Sistem ini disusun dengan menggunakan ciriciri
atau sifat-sifat Yang sesuai dengan kehendak manusia atau klasifikasi sif at lainnya,
Misalnya' tumbuhan daPat menggunakan dasar habitat (temPat hiduP) dan habitus
(Perawakan) beruPa semak, terna, dan Pohon, Perdu, memanjat.
b. Sistem Alsmi
Klasifikasi sistem alami dirintis oieh Michael Adams danJean BaPtiste de Lamarck' Sistem
terbentuknYa ini menghendaki takson kelomPok-kelomPok Yang alami' artimya
anggotaanggotanya Yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnYa
sePerti Yang dikehendaki oleh alam' Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar
Persamaan dan Perbedaan mor{ologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar' Contoh'
hewan berkaki dua' berkaki emPat, tidak berkaki' hewan bnrsaYaP, hewan bersiriP' hewan
bersisik' dan berambut'
Sementara itu, Pada tumbuhan' . ada kelomPok tumbuhan berkePing biji satu dan
tumbuhan berkePing biji dua.
c. Sistem Filogenetik
Sistem filogenetik Pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin Pada tahun 1859'
Menurut Darwin, terdaPat hubungan antara klasifikasi makhluk hiduP dan evolusi'
Sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnYa kekerabatan antara takson
satu dan lainnYa'Selain Yang mencerminkan Persamaan dan Perbedaan silat morfologi'
anatomi, atauPun fisiologinYa. sistem ini Pun menjelaskan mengapa semua makhluk hiduP
memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tetaPi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan
fungsinYa'