Anda di halaman 1dari 3

TKA Biologi 1/9

Klasifikasi Makhluk Hidup

1. Pengertian dan Tujuan Klasifikasi


a. Pengertian
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan pengkategorian yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara
mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya disebut
taksonomi atau sistematik. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Berikut ini merupakan urutan
takson:

b. Tujuan
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Sekain itu, dengan
adanya klasifikasi serta Binomial Nomenklatur, penamaan menjadi
seragam dan tidak berbeda di tiap daerah/tempat.
 Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-
tiap jenis, agar mudah dikenali.
 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang
dimiliki.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup .
 Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
 Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain.
 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau
belum memiliki nama.
 Mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari
makhluk hidup

2. Dasar dan Jenis Klasifikasi


a. Sistem Artifisial (Buatan)
Sistem pengelompokkan makhluk hidup paling sederhana karena terserah
kemauan orang yang mengelompokkannya. Artinya, peneliti membuat
sendiri kriteria apa saja yang akan diperbandingkan dari makhluk hidup
satu dengan lainnya, seperti misalnya pada bentuk, ukuran, atau habitat
makhluk hidup. Sistem ini telah dilakukan sejak lama (370 SM), yang telah
digunakan oleh ilmuwan seperti Aristoteles dan Theophratus ( pohon,
semak, perdu dan herba). Sistem ini dipopulerkan oleh Aristoteles. Ia
membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yakni tumbuhan (plantae)
dan hewan (animalia) dan juga membagi tumbuhan menjadi kelompok
pohon, perdu, semak, terna serta memanjat.

b. Sistem natural (Alami)


Sistem yang mulai mengembangkan pola pengelompokkannya
berdasarkan pada persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi – ex.
Jumlah kaki) dan struktur tubuh internal (anatomi – ex. Vertebrata dan
avertebrata) secara alamiah. Artinya, para peneliti lebih menganut pada
struktur alami makhluk hidup dan bukan membuat sendiri
perbandingannya. Sistem ini telah digunakan oleh Carolus Linnaeus pada
abad ke-18. Linnaeus berpendapat bahwa masing-masing makhluk hidup
mempunyai bentuk yang berbeda. Dengan jalan ini, Linnaeus dapat
mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

c. Sistem Filogenetik (Modern)


Sistem modern atau filogenetik adalah sistem klasifikasi makhluk hidup
terkini yang digunakan. Sistem ini berdasarkan pada hubungan
kekerabatan secara evolusioner. Sistem ini menggunakan beberapa
parameter yang lebih kompleks seperti melalui:
 Persamaan struktur tubuh baik secara eksternal maupun internal
 Biokimia perbandingan atau perbandingan biokimia dalam tubuh.
Sistem ini berhasil menemukan hubungan kekerabatan secara
lebih detail, misalnya seperti pada hewan Limulus polyphemus
yang terbukti struktur biokimia dari darah hewan ini lebih dekat ke
dalam kelompok laba-laba (spider), sehingga hewan ini tidak lagi
masuk dalam kelompok sebelumnya rajungan (crab).
 Genetika modern atau gen yang dapat menunjukkan seberapa
besar persamaan gen guna menunjukkan adanya hubungan
kekerabatan.
Sistem pengelompokkan makhluk hidup didasarkan pada urutan hierarki
atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan
yang tertinggi hingga terendah yakni:
 kingdom (kerajaan)
 divisio atau filum
 kelas (classis)
 ordo (bangsa)
 famili (suku)
 genus (marga)
 spesies (jenis)

3. Tingkatan Takson
4. Binomial Nomenklatur

Anda mungkin juga menyukai