(STIESIA) SURABAYA
2019
LATAR BELAKANG
Mahluk Hidup memiliki banyak ragam jenisnya, baik itu tumbuhan maupun
hewan. Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis mahluk hidup,
seperti berbagai jenis hewan, misalnya bebek, kerbau, kucing, dan sebagainya,
berbagai jenis tumbuhan misalnya apel, manga, belimbing dan tumbuhan
lainnya. Masing-masing mahluk hidup memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda
sehingga terbentuklah keanekaragaman mahluk hidup yang di sebut dengan
keanekaragaman hayati.
Makhluk hidup dari waktu ke waktu terus berkembang dan tersebar dimana-
mana. Sebagai sesama makhluk hidup kita perlu mengetahui apa dan bagaimana
keanekaragaman makhluk hidup yang ada di sekitar, karena itu perlu adanya
pembahasan masalah keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya untuk
menyebarluaskan pengetahuan tentang keanekaragam makhluk hidup yang ada.
A. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Penyebab Keanekaragaman Makhluk Hidup
Menurut ahli, keanekaragaman makhluk hidup terbentuk dari proses
evolusi. Saat Bumi terbentuk terjadi proses evolusi kimiawi. Proses kimiawi
mengubah molekul-molekul organik yang lebih besar, yang kemudian
memunculkan sel pertama. Setelah waktu yang cukup lama dalam sejarah
evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler
pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi ini terus berlanjut seiring dengan
perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses
evolusi, bermunculanlah beraneka ragam makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu system
buatan (artifisial), sistem alamiah, dan sistem filogenetik. Sistem buatan adalah
pengelompokan makhluk hidup yang lebih banyak didasarkan pada ciri-ciri
morfologi atau habitatnya, tetapi penggunaan ciri-ciri alami masih terbatas,
sehingga kelompok-kelompok yang dihasilkan juga terbatas. Contoh: 1)
Klasifikasi oleh Aristoteles yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan
habitat dan perawakannya menjadi 4 kelompok, yaitu; gulma atau liana, semak,
perdu, dan pohon. 2) Klasifikasi oleh Carolus Linnaeus yang mengelompokkan
tumbuhan menurut jumlah benang sari, yaitu: monandrie (1 benang sari),
diandrie (2 benang sari) dan seterusnya.
Perbedaan Makhluk Hidup dengan Benda Mati
1. Makhluk Hidup
Makhluk hidup merupakan suatu subtansi zat yang dapat menjadi proses
kehidupan. Yang dimaksud dengan proses kehidupan atau ciri-ciri makhluk
Bergerak
Makhluk hidup dapat bergerak, baik berpindah tempat maupun
pergerakan diri bagian-bagian tubuhnya. Sebagai contoh, kuda dapat
berlari, burung dapat terbang, sedangkan ikan dapat berenang. Akan
tetapi, gerakan yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan sangat terbatas,
misalnya gerkan menutup daun Mimosa pudica atau putri malu ketika
tersentuh kalau tersinggung, gerakan membuka dan menutupnya
stomata, gerakan rotasi dan sirkulasi plasma sel.
Metabolisme
Makhluk hidup melakukan metabolisme yang meliputi:
a) Nutrisi, yaitu pengambilan zat-zat makanan dan sumber energi
lain dari lingkungannya.
b) Respirasi, yaitu menguraikan zat-zat nutrisi sehingga
memperoleh energi.
c) Sintesis, yaitu pembuatan zat-zat baru yang penting bagi
kelangsungan hidup.
d) Ekskresi, yaitu pengeluaran zat-zat yang sudah tidak diperlukan
oleh tubuh.
Mempertahankan jenisnya/hidupnya
Makhluk hidup selalu berusaha untuk mempertahankan jenisnya agar
tidak punah dari bumi, usaha tersebut meliputi:
a) Regulasi, yaitu fungsi mengatur keserasian proses yang
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
b) Reproduksi, yaitu kegiatan untuk tumbuh dari muda menjadi
dewasa selanjutnya menjadi tua, dan sedikit menjadi banyak.
c) Adaptasi, yaitu usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan
dengan tujuan selalu dapat mengikuti perubahan yang terjadi di
lingkungan hidupnya.
d) Evolusi, yaitu suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk
kehidupan lainnya melalui proses yang memakan waktu yang
sangat panjang.
Tanggap terhadap rangsang
Makhluk hidup merupakan substansi yang tidak menjalankan proses
kehidupan. Ciri-ciri benda mati tentunya berlawanan dengan ciri-ciri
makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan di atas. Jadi, ciri-ciri
benda mati antara lain:
2. Benda Mati
Benda mati merupakan substansi yang tidak menjalankan proses
kehidupan. Ciri-ciri makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan di atas.
Jadi, ciri-ciri benda mati antara lain:
Tidak dapat bergerak
Benda mati tidak dapat bergerak, kecuali ada pengaruh luar. Batu
bergerak karena pengaruh tenaga luar yang mengena pada batu
tersebut.
Tidak ada metabolisme
Benda mati tidak ada kegiatan nutrisi, respirasi, sintesa maupun
ekskresi.
Tidak mempertahankan jenisnya
Benda mati tidak ada usaha untuk mempertahankan keberadaanya
(eksistensinya). Jadi, benda mati tidak memiliki kegiatan regulasi,
reproduksi, adaptasi maupun evolusi.
Tidak ada tanggapan terhadap rangsang
Benda mati tidak mempunyai tanggapan terhadap rangsang yang
diterimanya. Jadi, benda mati akan diam saja meskipun datang
rangsang bertubi-tubi dari luar.
Dengan memahami ciri-ciri makhluk hidup dan benda mati seperti di
muka, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dan benda mati. Akan
tetapi, bagi makhluk hidup yang sangat sederhana susunannya dan sangat kecil
ukurannya, ciri-cir kehidupan tadi untuk dapat diamati begitu saja.