Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH CIRI-CIRI MAHKLUK HIDUP

KATA PENGANTAR

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu bergerak, peka terhadap

rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan

berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini

merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap.

Semoga dengan pembahasan ini, banyak sedikitnya bias menambah wawasan kita

bersama tentang mahkluk hidup dan kita semua dapat memahami makna kehidupan ini.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I LATAR BELAKANG
Latar Belakang
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Asal Mula Khidupan
Sejarah Perkembangan Lahkluk Hidup
Perbedaan Mahkluk Hidup dan Benda Mati
BAB III Ciri-ciri Mahkluk Hidup
Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Tinjauan dari Segi Islam
BAB IV Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup, Tujuan, dan Sistem
Klasifikasi
Tujuan dan manfaat klasifikasi
Tahapan klasifikasi
Sistem klasifikasi
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Bab I
Pendahuluan

Latar belakang
Bunga mawar, kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan makanan,
bernapas, dan berkembang biak. Mengapa hal ini terjadi? Hal tersebut terjadi karena mereka
adalah makhluk hidup. Mobil tidak bisa bergerak jika tidak diberi bensin dan dikemudikan.
Demikian juga dengan sepeda dan becak, jika tidak dikendarai manusia tidak akan
bergerak.Benda-benda itu tidak bernapas, tidak memerlukan makanan, dan tidak bertambah
banyak. Mengapa demikian? Karena mereka adalah makhluk tak hidup. Jadi, makhluk hidup
adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang
biak. (Burnie, D. 2000. 37)
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri,
yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang
biak.

Tujuan

1. 1. Mengetahui asal mula kehidupan


2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
3. Mengetahui Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati
4. Mengetahui Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup
5. Mengetahui Keanekaragaman Makhluk Hidup
6. Mengetahui Tinjauan dari Segi Islam
7. Mengetahui Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup, Tujuan, dan Sistem Klasifikasi
Bab II
Pembahasan

1. 1. Asal Mula Kehidupan

Manusia gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagi para ahli biologi asal mula
kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan “apakah hidup” dan “dari manakah
asalnya kehidupan” merupakan pernyataan yang selalu ada dari abad ke abad. (Burnie, D. 2000.
37)

Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk tentang asal mula kehidupan,
karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah organisme-organisme yang rumit. Jadi
para ahli biologi terpaksa memilih lagi bermacam-macam petunjuk yang tidak langsung,
kemudian berdasarkan anggapan-anggapan disusun pemikiran mengenai asal mula kehidupan.
(Burnie, D. 2000. 42)
a. Anggapan yang kuno di dalam biologi dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya
Abiogenesis atau Generatio Spontonea yang menerangkan bahwa makhluk hidup dapat muncul
atau terjadi begitu saja dari benda mati atau secara spontan.
b. Muncullah teori baru pada anggapan modern, yaitu teori yang dikenal dengan nama :
Omnevivum ex ovo dan omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur
dan semua telur berasal dari makhluk hidup.
c. Harold Urey ahli kimia mengemukakan teori Urey. Ia berpendapat bahwa suatu saat atmosfer
bumi kaya akan molekul-molekul CH4 (metana), NH3 (amoniak), H2 dalam bentuk gas karena
pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi kosmos.
d. Para ahli juga banyak mempelajari tentang lapisan bumi serta batu-batunya untuk mengetahui
bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup yang pertama-tama di bumi ini. Kira-kira 500
juta tahun yang lalu (periode kombium) fosil banyak didapatkan dalam batu endapan, tetapi
endapan yang lebih tua dari periode kombium mengandung sedikit sekali tanda-tanda kehidupan.
2. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari
proses evolusi kehidupan. Yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme
dasar sehingga organisme bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme
bersel banyak. Salah satu dari dugaan ini adalah demikian; Biosfer : Suatu dunia kehidupan di
bumi kita ini komponennya menjadi suatu sub sistem. Maka sebagai suatu sub sistem organisme
itu dibentuk oleh materi dan energi yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer
berlaku hukum termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum
tersebut.(Groiler Internasional Inc. Ilmu Pengetahuan Populer. 2004. 56)
Hukum Termodinamika I :
Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya
bentuknya.

Hukum Termodinamika II :
Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami
penguraian ke arah yang paling tidak teratur.

1. 3. Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati(Suryadi, Arif, Yan Karyana. Ilmu
Pengetahuan Alam SD/Mi Kelas 4A. 2010. 39)

a. Bentuk dan ukuran


Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak.
b. Komposisi kimia
Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak
tertentu.
c. Organisasi
Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian
rupa adalah hasil dari unsur pokoknya.
d. Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan.
Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
e. Iritabilitas
Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak
seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi.
f. Reproduksi
Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak,
sedangkan pada benda mati tidak.
g. Tumbuhan dan mempunyai daur hidup
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati
membesar karena pengaruh luar.

BAB III

Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri,
yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang
biak. (Oxlade, Chris. Buku Pintar: Penemuan. 2007. 87)

1. Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara
(O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan
makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak
dan melakukan aktivitas lainnya.
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis
makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda
dengan makhluk hidup yang hidup di air. Pernapasan burung berbeda dengan amfibi.
Manusia dan hewan di darat umumnya bernapas dengan paruparu. Oksigen diambil dari udara
melalui hidung. Untuk makhluk hidup yang hidup di air, seperti ikan bernapas dengan insang.
Makhluk hidup yang di air menggunakan oksigen yang terlarut dalam air untuk bernapas.
Bagaimana dengan tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan pun bernapas. Oksigen
diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada
pada batang tumbuhan).

1. Bergerak

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak
terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan
dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan
hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada
hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah
dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun-
daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah
datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada
tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

1. Makan

Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung
zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini
terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam
biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan
makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya.
Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein dibagi
menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang
berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah
protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan buah-buahan.
Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat
diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk,
alpukat, apel, dan sebagainya.

1. Iritabilitas

Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup
memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam
menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh
faktor luar tubuh. Contohnya, mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh
reaksi rangsangan yang diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar
suara yang asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai.
Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya,
air, dan sentuhan. Contohnya, daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan
menjalar ke tempat banyak air, tumbuhnya batang tumbuhan ke arah sinar matahari, dan akar
tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi.

1. Tumbuh

Makhluk hidup m engalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam
biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut
kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar.
Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak
bisa mengecil kembali. Bagaimana dengan pertumbuhan hewan dan tumbuhan? Hewan dan
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar.
Pertumbuhan ini dapat diukur.

1. Berkembang Biak

Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu? Biasanya, di sekitar pohon pisang
terdapat tunas-tunas baru. Hal ini merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan.
Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh
keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya.Cara perkembangbiakan
pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak
kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada
hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). Bagaimana
perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi
juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.
Ciri-ciri makhluk hidup
– Dapat bergerak
– Mempunyai fungsi metabolisme
– Mempunyai fungsi mempertahankan jenisnya / hidupnya
– Dapat mengadakan jawaban terhadap suatu rangsangan.
Ciri-ciri benda mati
– Tidak dapat bergerak dan tidak dapat tumbuh
– Tidak mempunyai fungsi metabolisme
– Tidak mempunyai fungsi mempertahankan dirinya
– Tidak ada jawaban / diam saja terhadap rangsangan.

1. 4. Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup


a. Macam-macam pembelahan sel
1) Tipe mitosis
2) Tipe amitosis

b. Evolusi
1) Sejarah kehidupan di bumi berdasarkan penemuan fosil
– Zaman Azoikum
– Zaman Archozaikum
– Zaman Proterozoikum
– Zaman Paleozoikum
– Zaman Mezozoikum
– Zaman Kenozonikum
2) Teori evolusi
a) Teori Lamarck
Menurutnya evolusi dikarenakan adanya adaptasi. Sifat-sifat yang baru di dapat dari pengaruh
lingkungan kemudian diteruskan pada keturunannya.
b) Teori Darwin
Darwin mengemukakan dua teori pokok, yaitu :
i. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau
ii. Evolusi terjadi melalui seleksi alam
c) Teori Darwin-Weisman
Weisman melengkapi teori Darwin dengan pernyataan sebagai berikut: Evolusi merupakan
masalah genetika, yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskannya gen-gen melalui sel-sel
kelamin. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor genotikan.
d) Teori De Vries
Teorinya adalah bahwa perubahan-perubahan pada evolusi itu disebabkan oleh adanya mutasi
dari gen.

1. 5. Keanekaragaman Makhluk Hidup


Para ahli pengetahuan dalam mengklasifikasikan organisme hidup dengan cara memberi nama 2
kata pada setiap spesies (hewan atau tanaman). Kata pertama adalah nama Genus dimana huruf
pertamanya harus ditulis huruf besar dan yang kedua adalah petunjuk spesies. (Suryadi, Arif,
Yan Karyana. Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi Kelas 4A. 2010. 32)

Contoh : Homo Sapiens


Genus Spesies
b. Dunia tanaman dan dunia hewan
Semua organisme hidup dibagi dalam 2 bagian besar, yaitu :
1) Dunia tanaman
2) Dunia hewan

1. 6. Tinjauan dari Segi Islam

Kalau kita melihat ke masa depan, kita akan melihat bahwa biologi akan mencapai kemajuan
politis, akan semakin banyak atribut manusia yang bergantung pada penjelasan biologis.
Tanggapan intelektual muslim terhadap pandangan dunia biologis masa kini, karenanya
merupakan kebutuhan yang paling mendesak di masa mendatang. Tidak lagi cukup bagi kita
untuk membatasi diri pada berbagai pendapat yuridis mengenai masalah-masalah tertentu saja.
Soal ini harus dipertimbangkan dalam konteks ideologis mereka. Individu-individu muslim harus
membebaskan diri mereka dari penjara biologis yang didefinisikan hanya melalui teknologi
Barat. Dengan demikian, jika telah sampai pada biologi manusia, etika dan tata moral Islam,
sebagaimana yang dikemukakan dalam al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW, harus dapat
menggantikan teknologi yang membatasi itu.
BAB IV

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup, Tujuan, dan Sistem Klasifikasi


Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yang mempunyai ciri dan
sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan
perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga
akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda. (Suryadi,
Arif, Yan Karyana. Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi Kelas 4A. 2010. 39)

Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang
berbeda disebut taksonomi.

1. 1. Tujuan dan manfaat klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut :


a. menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari.
b. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis.
c. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
d. mengetahui hubungan kekerabatan.
Manfaat dari klasifikasi adalah sebagai berikut :
a. Pengklasifikasian melalui pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme
yang beraneka ragam.
b. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme
satu dengan lainnya.
2. Tahapan klasifikasi
a. Pengamatan sifat makhluk hidup.
Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah
melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati dan
mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
b. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati.
Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar
pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk hidup yang
diamati.
c. Pemberian nama makhluk hidup.
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada berbagai
sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata nama ganda
(binomial nomenclature).
3. Sistem klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga,
yaitu sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenik.
a. Sistem buatan
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup.
Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778). Dasar klasifikasi adalah
ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).
Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat
hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat.
Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai bahan pangan,
sandang, papan dan obat-obatan.
b. Sistem alami
Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system alami menghendaki terbentuknya takson
yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Klasifikasi ini
didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri
morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami.
Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya. Pada
tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.
c. Sistem filogenik
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang
satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup (filogenik),
diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin
banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit persamaan maka makin
besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya.
Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan dibandingkan dengan manusia.
Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu
pengetahuan tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.

Kesimpulan

A. Pengertian Makhluk Hidup


Bunga mawar, kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan makanan,
bernapas, dan berkembang biak. Mengapa hal ini terjadi? Hal tersebut terjadi karena mereka
adalah makhluk hidup. Mobil tidak bisa bergerak jika tidak diberi bensin dan dikemudikan.
Demikian juga dengan sepeda dan becak, jika tidak dikendarai manusia tidak akan
bergerak.Benda-benda itu tidak bernapas, tidak memerlukan makanan, dan tidak bertambah
banyak. Mengapa demikian? Karena mereka adalah makhluk tak hidup. Jadi, makhluk hidup
adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang
biak.
B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri,
yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang
biak.

Daftar Pustaka

Burnie, D. 2000. Jendela IPTEK: Kehidupan, diterjemahkan oleh Astrid Ratna Dra. Jakarta:
Balai Pustaka.
Groiler Internasional Inc. Ilmu Pengetahuan Populer. 2004. Jakarta: Pt Widyadara
Oxlade, Chris. Buku Pintar: Penemuan. 2007. Yogyakarta: Platinum.
Sudono, A. Sutanto. Buku Pintar: Ilmu Pengetahuan Modern Untuk Anak Cerdas. 2007.
Yogyakarta: Platinum
Suryadi, Arif, Yan Karyana. Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi Kelas 4A. 2010. Depok: Bima
Pershada.

Anda mungkin juga menyukai