Anda di halaman 1dari 46

MODUL BIMBINGAN OLIMPIADE BIOLOGI

MTS AMANATUL UMMAH MOJOKERTO

Disusun Oleh :
Madina Alfi Manaroh S.Si., M.Biotech
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
PETUNJUK A (MODEL PILIHAN GANDA)
Pilihlah satu jawaban yang paling benar A,B,C,D dan E
PETUNJUK SOAL B (Model Sebab-Akibat)
Soal terdiri atas tiga bagian, yaitu PERNYATAAN, SEBAB, dan ALASAN yang disusun secara
berurutan. Pilihan :
A. Jika Pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-
akibat
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar
E. Jika pernyataan salah dan alasan salah
PETUNJUK C (MODEL DENGAN 4 PERNYATAAN)
Pilihan :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar
BAB I
MAKHLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA
Asal usul makhluk hidup

a. Teori Abiogenesis
Teori yang menerangkan makhluk hidup berasal dari benda mati yang penciptaannya terjadi
secara spontan. Pencetus teori ini adalah Aristoteles. Ia mengatakan bahwa “Belatung berasal
dari daging yang sudah busuk” yang disebut generatio spontanea Ilmuwan yang mendukung
teori ini yaitu :
1. Atonie Van Leuwenhook
2. John Needham
b. Teori Biogenesis
Menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada saat ini berasal dari makhluk hidup pada massa
sebelumnya. Pencetus teori ini adalah seorang ilmuwan bernama Louis Pasteur dengan teorinya
: “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” (Kehidupan berasal dari telur, dan telur berasal dari
makhluk hidup). Beberapa ilmuwan yang mendukung teori ini yaitu :
1. Fransisco Redy, bereksperimen dengan media daging
2. Lazzaro Spalanzani, bereksperimen dengan menggunakan air kaldu
Teori biogenesis berhasil mendumpangkan teori sebelumnya yaitu abiogenesis dengan
dilakukannya percobaan “Air Kaldu dan Tabung Leher Angsa” oleh Louis Pasteur.
c. Teori Neobiogenesis
 Teori ini menerangkan bahwa kehidupan pertama kali berasal dari senyawa organik
 Teori ini timbul dari 2 orang ilmuwan yaitu Harold Urey dan Oparin
 Harold Urey menyatakan “Teori Evolusi Kimia”, yaitu kehidupan pertama kali diduga
terjadi di atmosfer yang berupa gas metana (CH 4), amonia (NH3), Hidrogen (H2) dan Uap
Air (H2O). Gas tersebut bila diberi energi radiasi sinar kosmik akan terbentuk senyawa
organik yakni asam amino (didukung oleh Stanley Miller melalui percobaanya)
 Oparin mengemukakan teorinya yang diberi nama “Teori Biologi Evolusi” menyatakan
bahwa kehidupan pertama kali terjadi di lautan (didukung oleh Haldane dalam bukunya
yang berjudul “The Origin of Live”

Ciri-ciri makhluk hidup

1. Bernafas (pengambilan oksigen dari udara bebas, dan oksigen digunakan untuk proses respirasi
yakni pada penerimaan elektron terakhir dari sistem katabolisme sehingga menghasilkan ATP).
Tumbuhan melakukan proses pernafasan melaui stomata (pada daun, derivat dari epidermis
daun) dan lentisel (pada batang, derivat dari epidermis batang).
2. Makan, sebagai sumber energi unntuk melakukan aktivitas. Autotrof yakni organisme yang
mampun membuat makanannnya sendiri dikarenakan memiliki kloroplas, jika sumber energi
yang didapat dari cahaya maka disebut fotoautotrof. Jika energi yang didapat dari zat kimia
maka disebut kemoautotrof. Heterotrof yakni organisme yang tidak mampu membuat makanan
sendiri seperti pada organisme pada rantai makanan trofik tingkat 2,3 dst.
3. Adaptasi yakni penyesuain organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ada 3 macam yakni :
adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian bentuk dan struktur tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya. Contohnya ,
bentuk paruh burung yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Adaptasi fisiologi
adalah adaptasi pada fungsi kerja alat-alat tubuh untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan. Contohnya, sel darah merah orang yang tinggal di dataran tinggi akan lebih banyak.
Adaptasi tingkah laku merupakan aktivitas atau tingkah laku organisme yang menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan untuk membantunya bertahan hidup. Contohnya cumi-cumi
menyemprotkan tinta jika dalam keadaan bahaya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil
belajar maupun insting / naluri sejak lahir.
4. Reprodaksi / Berkembang adalah menghasilkan keturunan . Setiap makhluk hidup memiliki
umur hidup tertentu, maka untuk melestarikan jenisnya supaya tetap lestari makhluk hidup
perlu melakukan reproduksi atau berkembang biak. Cara perkembangbiakan makhluk hidup ada
dua macam, yaitu secara seksual/generatif dan aseksual/vegetatif. Perkembangbiakan secara
generatif didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Contohnya
unggas bertelur, mamalia melahirkan, dan tumbuhan menghasilkan biji. Perkembangbiakan
secara vegetatif tidak melalui peleburan dua jenis sel kelamin. Contohnya Amoeba membelah
diri, Hydra menghasilkan tunas, dan tumbuhan dengan cara cangkok, stek, umbi lapis, dan
merunduk.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan. Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat
bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Misalnya pertambahan tinggi, tidak akan kembali menjadi pendek
lagi. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Sedangkan Berkembang merupakan proses
menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif, contohnya telur kupu-kupu menetas menjadi ulat,
lalu menjadi kepompong, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu.
6. Ekskresi Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses-proses kimia yang disebut metabolisme.
Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh agar tidak membahayakan dan meracuni
tubuh. Pengeluaran zat sisa metabolisme disebut ekskresi. Alat ekskresi pada manusia berupa
paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Kulit
mengeluarkan keringat yang terdiri atas air, urea, dan garam. Ginjal mengeluarkan urin yang
terdiri atas air, garam, dan urea. Hati menghasilkan empedu. Pada tumbuhan, pengeluaran zat
sisa pernapasan dilakukan melalui stomata dan lentisel.
7. Iritabilitas dan Gerak Agar dapat bertahan hidup, semua makhluk hidup dapat menanggapi
rangsang akibat perubahan lingkungan. Kemampuan untuk menanggapi rangsang karena
perubahan lingkungan itu disebut iritabilitas. Hewan dan manusia mempunyai indra. Melalui
indra inilah hewan dan manusia mengetahui adanya rangsangan dari lingkungannya. Makhluk
hidup dapat menanggapi rangsang dengan melakukan gerak. Tumbuhan melakukan gerak hanya
menggunakan sebagian anggota tubuhnya dan tidak dapat berpindah tempat. Contohnya, pada
sore hari, daun tanaman petai cina (Leucaena glauca) mengatup karena adanya rangsang gelap.
Sementara itu hewan dapat melakukan gerak berpindah tempat untuk mencari makan, mencari
pasangan, dan menghindari musuh.
8. Regulasi. Sistem regulasi tubuh dikendalikan oleh saraf dan hormon. Hormon disekresi oleh
kelenjar hormon. Sistem regulasi dibutuhkan oleh tubuh agar kerja organ tubuh serasi dan
berkesinambungan .
9. Transportasi. Sistem transportasi berfungsi untuk mengangkut zat-zat tertentu yang dibutuhkan
oleh tubuh. Alat pengangkut dan zat yang diangkut sifatnya khusus dan tertentu. Alat
transportasi pada manusia berupa jantung, pembuluh darah, darah, pembuluh limfa, dan limfa.
Alat transportasi pada tumbuhan berupa pembuluh angkut yang terdiri atas xilem dan floem.

Perbedaan makhluk hidup dan benda mati

Perbedaan antara makhluk hidup (komponen biotik) dan makhluk tak hidup (komponen abiotik) adalah:
Metabolisme, Iritabilitas, Reproduksi, serta pertumbuhan dan perkembangan (keempat ciri ini hanya
dimiliki oleh makhluk hidup).

LATIHAN SOAL :

1. Salah satu ciri khas makhluk hidup adalah melakukan eksresi yang berarti……
A. Pengaturan proses di dalam sel
B. Pertambahan volume sel
C. Pembentukan energy melalui oksidasi zat
D. Menyusun zat pembentuk protoplasma sel
E. Mengeluarkan sisa - sisa metabolisme dari dalam tubuh
2. Adaptasi adalah contoh kegiatan makhluk hidup dalam melakukan……
A. Pertumbuhan dan perkembangan
B. Anabolisme dan katabolisme
C. Respon terhadap rangsang
D. Perkembangbiakan
E. Gerak aktif
3. Konsep hidup mempunyai ciri - ciri tertentu. Dalam seluruh masa hidupnya makhluk hidup
selalu.....
1. Berusaha melakukan adaptasi
2. Bereaksi terhadap stimulus
3. Melakukan proses metabolsime
4. Tumbuh dan berkembang
4. Louis Pasteur menumbangkan teori Generatio Spontanea dengan percobaannya yang
menggunakan ....
A. Potongan daging
B. Kaldu ayam
C. Tabung ditutup rapat
D. Botol berbentuk leher angsa
E. Tabung ditutup kain kasa
5. Adanya mikroorganisme pada rendaman jerami yang teramati dengan mikroskop buatan
Antonie Van Leeuwenhoek pada akhir abad XIV ditafsirkan sebagai gejala ....
A. Biogenesis
B. Metagenesis
C. Bioreproduksi
D. Antibiosis
E. Abiogenesis

KEANEKARAGAMAN
DAN PENGELOMPOKAN MAKHLUK
HIDUP
Dasar-dasar klasifikasi

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri morfologi (bentuk luar),
anatomi (struktur tubuh), fisiologi (reaksi kimia dan fungsi alat tubuh), tingkah laku, serta kemampuan
saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil melalui teknologi modern, klasifikasi dilakukan
dengan mengetahui hubungan kekerabatan melalui pemetaan gen atau DNA (Deoxyribonucleid Acid)
disebut klasifikasi filogenetik.

Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem

Keanekaragaman hayati merupakan keseluruhan keanekaragaman makhluk yang diperlihatkan suatu


saerah mulai dari keanekaragaman genetika, jenis dan ekosistemnya.

Keanekaragaman tingkat gen yakni seperti pada macam macam kucing (Felis catus) yakni kucing sphynx,
maine coon, siam dan persia. manusia (Homo sapiens) juga beraneka ragam seperti ras mongolia, ras
arab, ras eropa dan ras asia. Tumbuhan seperti bunga mawar memiliki keanekaragaman tingkat gen
yang beranekaragam seperti mawar merah, mawar putih, mawar kuning.

Keanekaragaman tingkat spesies yakni seperti beranekaragam spesies yang ada pada kebun. Kuda
(Equus ferus), Sapi (Bos taurus), Babi (Sus somesticus), dan Ayam (Gallus domesticus).

Keanekaragaman tingkat ekosistem yakni dilihat dari ekosistem yang membentuk suatu makhluk hidup.
contohnya hewan yang bisa ditemui di pantai adalah kepiting, penyu, burung pantai, kerang dan lain
sebagainya. sedangkan hewan yang bisa ditemui di padang rumput adalah singa, gajah, hyne, wildbeest,
jerapah dan lain sebagainya.

Virus

Ciri ciri virus antara lain adalah :

1. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu antara 25-300 nm (1 nm = 10-9 m)
2. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) yang diselubungi oleh kapsid
(selubung protein)
3. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup (parasit intraseluler obligat)
4. Tubuh virus bukan berupa sel sehingga tidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma
5. Tubuh virus memiliki berbagai bentuk (batang, bulat, silindris, dan bentuk T)
6. Virus merupakan makhluk metaorganisme, yaitu bentuk peralihan antara benda mati (memiliki
sifat dapat dikristalkan) dan makhluk hidup (dapat berkembang biak)
Struktur tubuh virus :

Meskipun virus memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda - beda, tapi struktur tubuhnya sama, yaitu
terdiri atas : 1. Kapsid, yaitu lapisan pembungkas DNA atau RNA pada virus, Kapsid terdapat pada bagian
kepala virus, 2. Kapsomer, yakni bagian pada virus yang mengandung sedikit protein dan akan saling
bergabung membentuk kapsid 3. Sel pembungkus, yaitu bagian yang melapisi DNA atau RNA. Sel ini
mengandung lipoprotein (lipid dan protein) yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang
virus. 4. Selubung dan serabut ekor, yaitu bagian yang digunakan oleh virus untuk melekatkan tubuhnya
ke sel inang.

Klasifikasi Virus

Pengelompokkan jenis virus didasarkan pada beberapa hal, yaitu :

a. Berdasarkan organisme yang diserang, virus tergolong menjadi tiga, yaitu :

 Bakteriofage merupakan virus yang menyerang sel bakteri. Contoh : virus T2 , T4 , dan T6.
 Virus tumbuhan Virus yang menyerang sel tumbuhan, 1. Tobacco Mozaic Virus (TMV) penyebab
mozaik (bercak kuning) pada tembakau 2. Citrus Vein Phloem Degeneraton (CVPD) penyebab
penyakit pada jeruk. 3. Virus tungro penyebab penyakit pada tanaman padi.
 Virus hewan Virus yang menyerang sel hewan, yaitu: 1. Polioma penyebab tumor 2. Rous
Sarcoma Virus (RSV) penyebab kanker pada ayam 3. Rhabdovirus penyebab rabies pada anjing
dan kera.

b. Berdasarkan susunan asam nukleat, virus diklasifkasikan menjadi lima, yaitu:

1. Virus dengan DNA pita tunggal (ssDNA) Contoh : Parvovirus harus melakukan Infeksi bersama dengan
Adenovirus agar bisa tumbuh.

2. Virus dengan DNA pita ganda (dsDNA) Contoh : Adenovirus , penyebab penyakit pada saluran
pemapasan

3. Virus dengan RNA pita tunggal (ssRNA positif) Pada virus ini ssRNA berperan sebagai mRNA (pembawa
pesan kode gen RNA). Contoh : Picornia, yaitu virus yang menyebabkan penyakit polio.

4. RNA pita tunggal (ssRNA negatif) Pada virus ini ssRNA sebagai cetalin mRNA Contoh : Rhabdovirus
penyebab rabies

5. RNA pita ganda (dsRNA) Contoh : Retrovirus, penyebab penyakit diare.


Ket : ss = single stranded/rantai tunggal, ds =double stranded/rantai ganda.

Bakteriofage

merupakan kesatuan biologis paling sederhana yang mampu mereplikasi dirinya (menggandakan diri
menjadi lebih banyak). Tubuh bakteriofage tersusun atas kepala, ekor dan serabut ekor. Ekor fage
berfungsi sebagai alat penginfeksi ke sel ining. Proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri juga
digunakan oleh virus untuk berkembang biak. Proses ini terdiri atas dua tipe, yaitu litik (virulen) dan
lisogenik.

PERKEMBANGBIAKAN VIRUS

Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inangnya. Proses reproduksi virus terdiri atas dua
tipe, yaitu tipe litik dan lisogenik

a . Siklus Litik

Pada siklus litik, replikasi genom virus menyebabkan kematian pada sel inang. Virus yang hanya dapat
bereplikasi melalui siklus litik (lisis) disebut dengan virus virulen. Siklus litik terdiri atas lima fase, yaitu :
1. Fase adsorbsi , diawali dengan menempelnya ujung ekor virus pada dinding sel bakteri, kemudian
enzim lisozim dikeluarkan untuk melubangi dinding sel inang
2. Fase injeksi (penetrasi) , yaitu dimasukkannya DNA atau RNA virus ke dalam sel inang Kepala dan ekor
virus tetap tertinggal di luar sel dan akan terlepas serta tidak berfungsi ketika injeksi DNA telah
dilakukan
3. Fase sintesis , yaitu DNA virus yang mengandung enzim lisozim akan menghancurkan DNA bakteri ,
kemudian mereplikasikan diri , melakukan sintesis protein hingga membentuk bagian - bagian kapsid ,
seperti kepala , ekor , dan serabut ekor
4. Fase perakitan , yaitu bagian - bagian kapsid virus yang awalnya terpisah selanjutnya dirakit menjadi
kapsid virus hingga terbentuk tubuh virus baru
5. Fase lisis, yaitu hancurnya sel inang (lisis) dan melepaskan virus-virus baru yang akan menginfeksi sel
inang lainnya, begitu seterusnya

b. Siklus Lisogenik
Siklus Lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang sehingga virus
berintegrasi ke dalam kromosom bakteri atau sel inang.
Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik sama dengan siklus litik, yaitu melalui fase adsorbsi dan fase
injeksi. Selanjutnya melalui fase - fase berikut ini, yaitu :
3. Fase penggabungan, yaitu bergabungnya DNA virus dengan DNA bakteri. Dengan demikian, bakteri
yang terinfeksi akan memiliki DNA virus.
4. Fase pembelahan, DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri menjadi tidak aktif (profage).
Dengan demikian, jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA virus yang tidak aktif tersebut akan ikut
bereplikasi
5. Fase Pemisahan, virus dapat juga beralih ke sikluk siklik (tergantung kondisi lingkungan). Profage yang
aktif mulai memisahkan diri dari rantai DNA sel inangnya.
6. Fase Eklifase, virus akan mengambil alih semua kegiatan sel inang dimana materi genetik virus akan
mengendalikan seluruh proses metablisme sel inang sama seperti pada daur litik.
7. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang telah aktif akan menghancurkan DNA bakteri dan memisahkan diri.
Selanjutnya, DNA virus akan mensintesis protein sel inang sekaligus mereplikasikan diri
8. Fase Replikasi, yaitu Komponen virus yang sudah terbentuk pada fase sintesis kemudian direplikasi
(digandakan) sebanyak-banyaknya oleh virus dengan memanfaatkan protein dan asam nukleat sel inang.
9. Fase perakitan, yaitu kapsid yang terbentuk dari protein sel inang dirakit menjadi kapsid virus.
Selanjutnya, DNA virus baru masuk ke dalam kapsid sehingga membentuk virus baru
10. Fase lisis, yaitu terjadi lisis pada sel setelah terbentuk bakteri virus baru. Virus - virus yang terbentuk
kemudian akan menyerang bakteri (sel inang) lain.
Virus yang dapat bereproduksi melalui siklus lisogenik dan litik disebut virus temperata.

Peranan Virus Dalam Kehidupan

 Virus yang menguntungkan

Terdapat beberapa jenis virus yang dikembangkan oleh peneliti karena memiliki beberapa manfaat
tertentu bagi tubuh, antara lain :
1. Sebagai antibakterial, misalnya pada bakteri pengganggu produk pangan yang diawetkan
2. Untuk pembuatan insulin, misalnya pada virus penyebab kanker dapat dicangkokkan gen-gen
penghasil bormon insulin ke dalam sel bakteri. Jadi, jika sel bakteri bereplikasi maka sekaligus
memproduksi insulin.
3. Pada pembuatan vaksin, misalnya vaksin polio, vaksin campak, dan vaksin cacar
4. Untuk membuat zat antitoksin
 Virus yang merugikan
Beberapa virus yang menyebabkan timbulnya infeksi penyakit dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia :
1. Virus Avian influenza, penyebab virus flu burung
2. Poliovirus, yaitu virus penyebab penyakit polio
3. Virus Ebola, yaitu virus yang MPT menyebabkan penyakit ebola pada manusia.
4. Human Immunodeficiency Virus (HIV), penyebab penyakit AIDS
5. Influenza virus, menyebabkan penyakit flu pada manusia
Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan :
1. Tobacco Mozaic Virus (TMV), virus yang menyebabkan timbulnya bercak - bercak mozaik pada
daun tembakau
2. Citrus Leprosis Virus (CLV), virus yang menyebabkan penyakit pada tanaman jeruk
3. Virus Tungro, virus yang menyebabkan kekerdilan pada tanaman padi
Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan yakni:
1. Rhabdovirus, virus yang menyebabkan penyakit rabies pada anjing. kucing, monyet.
2. New Castle Disease (NCD) alan virus tetelo.
3. Adenovirus, menyebabkan penyakit saluran pernapasan pada hewan.

MONERA

Monera (organisme prokariotik) berasal dari bahasa yunani. Monera artinya tunggal.

Ciri-ciri monera :

a. Uniselular (bersel tunggal)


b. Tidak memiliki membran inti (prokariota)
Kindom monera terdiri dari :
a. Eubacteria (bakteri)
b. Archaebacteria (archae)

CIRI CIRI BAKTERI (EUBACTERIA)

1. Bersel tunggal (uniseluler)


2. Inti selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik)
3. Ukuran sel berkisar antara 1-5 mm (1 mm= 1/1000 mm)
4. Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri
5. Hidup di berbagai lingkungan habitat
6. Beberapa jenis bakteri berperan penting pada proses penguraian zat-zat organik
7. Bergerak dengan flagella atau pili

STRUKTUR BAKTERI (EUBACTERIA)

a. Struktur bagian luar sel

Bagian luar sel bakteri terdiri atas kapsul, dinding sel dan membran plasma.

1. Kapsul, merupakan bagian paling luar berupa lapisan lendir. Kapsul berfungsi sebagai pelindung
sel dan dapat digunakan sebagai cadangan makanan
2. Dinding sel, berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk sel bakteri. Dinding sel tersusun
atas hemiselulosa dan senyawa peptidoglikan (protein dan asam amino)
3. Membran sitoplasma, tersusun atas lapisan lipoprotein (fosfolipid dan protein) yang bersifat
permeable dan berperan untuk mengatur keluar masuknya zat-zat di dalam sel bakteri.
Struktur bagian dalam sel

Bagian dalam sel bakteri terdiri atas DNA, mesosom, ribosom, plasmid dan endospora.

1. DNA, materi genetik sebagai pembawa sifat pada makhluk hidup. Khususnya bakteri
2. Mesosom,bagian dari membran sitoplasma yang mengalami pelipatan, mesosom berperan
dalam sintesis dinding sel serta pada pembelahan nukelus (inti sel)
3. Ribosom, merupakan bagian dari organel sel yang berperan utama dalam proses sintesis protein
dalam sel
4. Plasmid, berbentuk seperti cincin. Terdapat di dalam sitoplasma, dan berfungsi sebagai alat
pertahanan sel terhadap lingkungan yang ekstrim
5. Endospora, merupakan spora/struktur yang berdinding tebal yang berbentuk saat kondisi
lingkungan tidak menguntungkan bagi bakteri (panas, dingin, dan kering). Endospora akan
kembali menjadi sel bakteri saat kondisi lingkungan membaik.

Flagella

Flagella merupakan alat gerak bakteri dengan bentuk seperti rambut dan tersususn atas senyawa
protein yang bernama flagelin. Jumlah dan letak flagela dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.

Pili (Fimbriae)

Pili memiliki bentuk seperti benang filamen dengan banyak dimiliki oleh bakteri gram negatif.
Ukurannya lebih kecil, pendek dan lebih banyak dari flagella. Pili tidak berfungsi sebagai alat gerak
melainkan sebagai gerbang masuknya bahan genetik selama berlangsungnya proses konjugasi.

PENGGOLONGAN BAKTERI

a. Berdasarkan Letak Flagela pada Sel Bakteri :


1. Monotrik, yaitu bakteri yang hanya memiliki satu flagela pada salah satu ujung selnya
2. Lopotrik, yaitu bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela di salah satu ujung selnya
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela di kedua ujung selnya
4. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagela di seluruh permukaan selnya

b. Berdasarkan Bentuk Tubuh Bakteri :


1. Kokus (bulat), yaitu streptokokus (bakteri S. thermophillus), diplokokus (bakteri D. pneumoniae) ,
dan stafilokokus (bakteri S. aureus)
2. Basil (batang), yaitu monobasil (bakteri E. coli, Salmonella thypi) dan streptobasil (bakteri
Azotobacter dan Bacillus antracis)
3. Vibrio (koma), misalnya pada bakteri Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera)
4. Spirilum (spiral), misal pada bakteri Treponema palidum

c. Berdasarkan Pewarnaan Gram :


Uji pewarnaan gram yang dilakukan terhadap bakteri digunakan untuk mengetahui perbedaan
struktur dinding sel. Terdapat dua jenis bakteri berdasarkan perbedaan pewarnaan gram, yaitu :
1. Bakteri gram positif
Bakteri gram positif memberikan warna ungu pada pengecatan gram karena dinding
peptidoglikannya tebal. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, namun
lebih tebal dari dinding sel bakteri gram negatif, yaitu sekitar 20-25 nm.

Contoh : Aerococcus, Leuconostoc, Bacillus subtilis

2. Bakteri gram negatif

Dinding sel bakteri ini lebih tipis dari bakteri gram positif, yaitu sekitar 10 15 nm dengan
kandungan peptidoglikan lebih sedikit, namun memiliki yang struktur yang lebih kompleks.
Bakteri gram negatif memberikan pewarnaan merah saat diuji pengecatan gram karena dinding
peptidoglikannya tipis dan selnya dilapisi oleh periplasma dan membran luar lipoprotein

Umumnya bakteri yang bersifat patogen merupakan jenis dari bakteri gram negatif.

Contoh : E. coli, Salmonella typhi, Enterobacter cloacea dan Shigella.

Gambar perbedaan gram positif dan gram negatif

d. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen


1. Bakteri aerob obligat, yaitu kelompok bakteri yang memerlukan gas oksigen dalam proses
respirasinya. Contoh : Acitenobacter baumanii (penyebab infeksi saluran pernapasan)
2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang membutuhkan gas oksigen, namun masih
dapat hidup tanpanya. Contoh : Escherichia coli (ditemukan pada usus manusia)
3. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan gas oksigen karena dapat
merusak selnya. Contoh : Clostridium tetani (bakteri penyebab tetanus)
4. Bakteri anaerob aerotoleran, yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen, namun masih
dapat hidup di tempat yang mengandung oksigen. Contoh : Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus lactis digunakan dalam industri pembuatan yoghurt dan keju
5. Bakteri mikroaerofilik yaitu jenis bakteri yang menggunakan oksigen untuk respirasi, tapi
hanya dapat hidup dengan konsentrasi oksigen yang rendah. Contoh : Campylobacter fetus
(penyebab aborsi spontan pada hewan ternak)

e. Berdasarkan Cara Hidupnya


1. Bakteri autotrof, yaitu jenis bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat
anorganik menjadi zat organik. Bakteri ini dibedakan menjadi dua yaitu :
 Bakteri fotoautotrof : sumber energi untuk proses sintesis makanan berasal dari cahaya
(fotosintesis). Contoh : bakteri sulfur hijau (Chlorobium), bakteri sulfur ungu (Chromatum) dan
sianobakteria (Anabaena).
 Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang menggunakan senyawa kimia sebagai sumber energi
yang dipakai untuk sintesis senyawa organik Contoh : Thiobacillus, bakteri nitrifkasi
(Nitrosomonas dan Nitrobacter)
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang tidak dapat 1 mensintesis makanan sendiri melainkan
memanfaatkan bahan organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof dibedakan menjadi
dua, yaitu :
 Parasit, yaitu bakteri yang mengambil makanan dari organisme lain (inangnya)
sehingga dapat merugikan inangnya. Contoh : Mycobacterium tuberculosis
 Saproft, yaitu bakteri yang memperoleh makanan dari sisa - sisa organisme yang
telah mati, seperti bangkai hewan dan sampah organik

f. Pembagian dalam Filum / Divisi


Bakteri dikelompokkan menjadi lima filum , yaitu:
1. Proteobacteria
Proteobacteria adalah kelompok terbesar bakteri. Proteobacteria sendiri dikelompokkan
menjadi bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof, proteobacteria kemoheterotrof, dan
proteobacteria kemoautotrof. Contoh : bakteri Escherichia coli
2. Bakteri gram positf
Pada kelompok bakteri gram positif, beberapa bakteri ada yang dapat melakukan
fotosintesis (fotoautotrof), ada yang bersifat kemoheterotrof. dan ada juga yang
membentuk endospore (struktur yang bersifat tahan terhadap panas) ketika lingkungan
terdapat sedikit makanan. Contoh : bakteri Bacillus sp . dan Clostridium sp
3. Spirochetes Kelompok spirochetes bukan merupakan kelompok besar, tetapi
keberadaannya dapat memengaruhi kehidupan manusia karena beberapa jenis bakteri
ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh : Treponema pallidium
(menyebabkan penyakit sifilis)
4. Chlamydias Kelompok chlamydias merupakan kelompok bakteri yang memiliki ukuran
paling kecil . Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit bagi sel-sel makhluk hidup
lainnya . Contoh : Chlamydia psitaci (penyebab infeksi mata)
5. Cyanobacteria ( ganggang hijau-biru ) Merupakan kelompok yang mengandung
beberapa macam pigmen, seperti klorofil (hijau), fikosianin (biru), karotenoid (jingga),
dan beberapa pigmen tambahan sehingga menyebabkan berwarna-warni. Adanya
pigmen klorofil membuat bakteri ini mampu untuk melakukan fotosintesis Contoh:
Ganggang hijau-biru bersel satu, contoh: Gleocapsa, Chroococcus, Ganggang hijau-biru
bentuk koloni, contoh : Pohveyshi Ganggang hijau - biru bentuk benang (filamen) ,
contoh : Nostoc , Oscillatoria , Anabaena

REPRODUKSI BAKTERI

Reproduksi bakteri terjadi melalui dua cara, yaitu :

A. Reproduksi aseksual (tak kawin), yaitu :


Dengan cara membelah diri secara biner
B. Reproduksi seksual (kawin), terjadi melalui tiga cara, yaitu:
1. Konjugasi, merupakan cara reproduksi dengan memindahkan materi genetik melalui kontak
langsung antar bakteri
2. Transformasi, yaitu pemindahan satu gen/DNA bakteri ke sel bakteri lain melalui proses
fisiologis
3. Transduksi, yaitu proses pemindahan materi genetik/DNA melalui perantara/inveksi virus

PERANAN BAKTERI

Dalam kehidupan, bakteri memiliki peranannya masing-masing, baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.

a. Bakteri yang menguntungkan


1. Bakteri pengikat nitrogen pada tanaman
Beberapa bakteri berperan dalam mengikat gas nitrogen dari udara bebas, yaitu
Azetobacter vinelandii, Clostridium pasteuranium, dan Rhizobium leguminosarum yang
bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan. Reaksi fikasasi N2, yaitu :
Replikasi
2N2+6H2O 4NH3 +3O2
2. Bakteri nitrifikasi
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus mampu melakukan proses nitrifikasi, yaitu
mengubah amonia (NH3) menjadi nitrit (NO2), sedangkan bakteri Nitrobacter mampu
mengubah nitrit (NO2) menjadi nitrat (NO3), reaksinya yaitu :

3. Bakteri penghasil antibiotik

4. Bakteri dalam industri makanan

b. Bakteri yang merugikan


1. Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia
2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan ternak

3. Bakteri penyebab penyakit pada tanaman

ARCHAEBACTERIA

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1. bersel satu
2. hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim
3. Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan
4. Sel belum memiliki membran inti ( prokariotik ), namun ribosomnya mirip dengan
ribosom eukariotik kodon: 3 asam nukleat
5. Membran plasma mengandung lipid
6. Rata - rata memiliki ukuran 0,1-15 mm
Archaebacteria digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Metanobacteria, merupakan bakteri yang bersifat hemoautotrof yang mampu
menghasilkan gas metana (CHA) dan tidak memerlukan oksigen (anaerob). Contoh :
bakteri Succinomonas amylolytica (hidup di saluran pencernaannya sapi)
2. Halobacterium, yaitu jenis halofil yang hidup pada kondisi ekstrim dengan kadar garam
yang tinggi, seperti di Laut Mat dan Great Salt Lake
3. Thermoplasma, ditemukan di dalam air asam yang berasal dari mata air belerang yang
panas
FUNGI (JAMUR)

CIRI CIRI JAMUR

1. Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
2. Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik)
3. Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof, baik secara parasit maupun saprofit
4. Dinding sel tersusun atau zat kitin, glukan dan manan
5. Tubuh tersusun atas benang-bebang halus yang disebut hifa
6. Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyerap tanaman
7. Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya
8. Reproduksi secara aseksual melalui pembelahan dan secara seksual melalui peleburan inti
sel dari dua sel induk
9. Tidak memiliki akar , batang , dan daun sejati
KLASIFIKASI JAMUR (FUNGI)

Secara flogenik , jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu :


A. Zygomycota
 Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik yang tidak bersekat. Sekat hanya
ditemukan pada hifa bagian tubuh yang membentuk alat reproduksi.
 Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon (hifa yang menjalar di permukaan
substrat), Rizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat) , dan Sporangiospor (hifa yang
menjulang ke atas membentuk sporangium)
 Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada cara reproduksi seksualnya, yaitu melalui
peleburan gamet yang membentuk zigospora. Sedangkan, reproduksi aseksualnya dengan
sporangium.
 Contoh :
1. Rhizopus stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar dan
dimanfaatkan pada proses pembuatan tempe
2. Mucor mucedo, hidup secara saprofit pada roti atau kotoran hewan.
B. Ascomycota
 Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa yang bersekat (bersepta)
 Pada umumnya, hidup di lingkungan berair, bersifat parasit pada tumbuhan dan
saprofit pada sampah
 Ascomycota memiliki spora yang terdapat pada kantung - kantung penyimpanan
yang disebut askus (konidia)
 Ciri khas pada jamur jenis ascomycota adalah pada reproduksi seksualnya
membentuk askospora.
 Reproduksi aseksualnya dilakukan dengan membentuk konidium, tunas, dan
fragmentasi. Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, yaitu Saccharomyces
cereviceae atau dikenal dengan ragi (yeast)
 Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur ascomycota terbagi menjadi
empat, yaitu :
1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp
berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas Plectomyces) . Contoh: jamur dari genus
Penicillium dan Aspergillus.
2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol
(ciri dari genus Pyrenomycetes). Contoh: Neurospora, Roselinio arcuata, dan
Xylaria tabacina
3. Apotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk
sepert cawan atau mangkok. Contoh: Peziza auranta (hidup sebagai saprofit di
sampah). Marshella esculenta dan Tuber sp yang dimanfaatkan sebagai makanan.
4. Askus telanjang, yaitu golongan jamur acomycota yang tidak memiliki
askokarp (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas
Protoascomycetes. Contoh : Saccharomyces cereviceae, Candida albicans dan
Tricoderma.
 Contoh jamur jenis acomycota beserta peranannya, yaitu:
1. Aspergillus oryzae, sebagai pelunak adonan roti
2. Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai penghasil antibiotik
penisilin
3. Aspergillus wenti, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap
4. Candida albicans, penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput
lendir mulut vagina dan saluran pencernaan
C. Basidiomycota
 Ciri umum jarmur ini adalah hitanya bersekat dikariotik (setiap sel memiliki inti
sel yang berpasangan)
 Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat dilihat langsung, bentuk tubuh
buahnya (basidiokarp) yang menyerupai payung dan terdiri atas batang dan
tudung.
 Bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran bilah sebagai tempat
terbentuknya basidium.
 Reproduksi aseksual ditandai dengan pembentukan konidium. Sedangkan, fase
reproduksi seksualnya dengan pembelahan basidiospora yang terbentuk pada
basidium yang berbentuk ganda
 Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan karena
mengandung nilai gizi yang tinggi
 Contoh :
1. Jamur merang (Volvariella volvaceae), hidup pada lingkungan dengan
kelembapan tinggi dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan
2. Jamur kuping (Auricularia polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman,
hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk, dan umumnya digunakan sebagai
campuran sup.
3. Jamur shitake, hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang
dan Cina sebagai bahan makanan
4. Puccinia graminis, merupakan parasite pada rumput
5. Ganoderma applanatum, penyebab kerusakan pada kayu
D. Deuteromycetes
 Ciri umum jamur ini adalah hifa bersekat membentuk konidia dan belum
diketahui fase reproduksinya sehingga sering disebut sebagai fangi imperfecti
(jamur tidak sempurna)
 Hidup sebagai parasit Contoh 1. Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu
pada kulit, 2. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada rambut dan kuku, 3.
Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet.
SIMBIOSIS JAMUR (FUNGI)

a. Lumut Kerak (Lichenes)


 Merupakan hasil simbiosis antara fungi (Ascomycota atau Basidiomycota yang disebut
mikobion dengan alga biru atau alga hijau yang disebut fikobion.
 Tumbuh pada pohon, di tanah, batu karang
 Berperan sebagai organisme perintis dan sensitif terhadap polusi udara
 Bereproduksi aseksual dengan cara fragmenta atau soredium (beberapa sel ganggang
yang terbungkus oleh hifa jamur). Bereproduksi seksual dengan menghasilkan askospora
atau basidiospora. Contoh: Physcia , Parmelia
b. Mikoriza
 Mikoriza merupakan bentuk symbiosis antara fungi dengan akar tanaman, yaitu
tanaman pinus dan kacangkacangan.
 Jamur yang membentuk mikoriza berasal dari golongan Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota
 Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu ektomikoriza yang terdapat pada akar pinus dan
endomikoriza pada akar tanaman kacang - kacangan
 Ektomikoriza memiliki hifa yang tidak dapat menembus ke dalam akar (korteks), tetapi
hanya sampai pada lapisan epidermis.

Endomikoriza memiliki hifa yang menembus akar sampai ke bagian korteks. Selain terdapat pada
tanaman kacang-kacangan juga dapat hidup di akar anggrek dan sayuran, seperti kol.

PROTISTA

Protista merupakan hewan bersel tunggal (uniseluler) yang hidup dengan membentuk koloni (
berkelompok) di tempat yang lembap. Banyak golongan protista yang mempunyai kemiripan ciri dan
sifat seperti hewan, tumbuhan atau jamur.

A. PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)


a. Ciri - ciri Protozoa :
 Bersel satu (uniseluler).
 Ukuran sel berkisar antara 3-1.000 mm
 Sel memiliki membran inti (eukaryotik)
 Tidak berdinding sel
 Hidup di habitat yang basah/berair
 Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri (pembelahan biner).
 Pada lingkungan yang kurang baik, protozoa mempertahankan diri dengan membentuk
kista.
 Alat gerak berupa kaki semu (pseupodia), bulu cambuk (flagela), atau rambut getar
(silia).
b. Jenis - jenis Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, dibedakan menjadi 4:
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Ciri - ciri :
 Bersel satu (uniseluler)
 Alat gerak berupa tonjolan sitoplasma yang disebut pseupodia (kaki semu)
 Bentuk tubuh tidak tetap, terdiri atas ektoplasma dan endoplasma
 Habitat di perairan yang mengandung banyak zat organik
 Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri
Struktur tubuhnya, yaitu :

Contoh :
Amoeba, beberapa hidup di lingkungan bebas, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh
manusia, seperti Entamoeba dysentriae, Entamoeba histolitca (penyebab penyakit disentri) , dan
Entamoeba coli, yang membantu proses pembusukan sisa metabolisme.
Foraminifera, habitatnya di laut dan fosilnya dapat membentuk tanah globigirena yang berguna
sebagai penunjuk sumber minyak bumi.
Radiolaria, memiliki habitat di laut dan fosilnya tersusun atas silikat membentuk tanah radiolaria
yang dimanfaatkan sebagai bahan penggosok .

2. Flagellata (Mastgophora)

Ciri-ciri:
 Bersel satu (uniseluler)
 Bentuk sel tetap dan tidak punya rangka
 Ukuran tubuh antara 35-60 mm
 Umumnya berkloroplas
 Alat gerak berupa flagel
 Kebanyakan hidup di air tawar
 Bersifat autotrof dan memakan zat organik berupa larutan
 Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri secara memanjang
 Struktur tubuhnya yaitu :

Contoh :
 Euglena viridis, Volvox, dan Pandorina, memiliki kloroplas sehingga berperan sebagai produsen
dalam ekosistem perairan
 Trichonympha dan Myxotricha yang hidup dalam usus rayap dan membantu rayap dalam
mencerna kayu karena memiliki enzim selulosa.
 Trypanosoma gambiense yang hidup dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina palpalis) yang
menyebabkan penyakit "tidur"
3. Ciliata (Ciliophora)
Ciri - ciri:
 Bersel satu dengan bentuk tubuh tetap
 Mempunyai celah mulut dan dilengkapi dengan anus sel
 Memiliki dua buah inti sel, yaitu makronukleus (alat reproduksi aseksual) dan
mikronukleus (alat reproduksi seksual).
 Pada dinding sel terdapat rambut getar (silia) sebagai alat gerak
 Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan membelah
diri
 Hidup di perairan tawar yang banyak mengandung zat organik.
 Struktur tubuhnya, yaitu :
Contoh :

 Paramaectum caudatum, bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan seksual
dengan konjugasi
 Stentor, bentuk sepert terompet dengan tangkai yang melekat pada substrat
 Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan penyakit balantidiosis
(disentri)
4. Sporozoa (Apikompleksa)

Ciri-ciri:

 Bersel satu
 Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya
 Tidak mempunyai alat gerak
 Parasit pada hewan dan manusia
 Reproduksi secara aseksual dengan schizogoni (membelah diri dalam tubuh inang) atau
sporogoni (membentuk spora dalam tubuh inang) dan secara seksual dengan peleburan dua
gamet dalam tubuh nyamuk (inangnya)

Plasmodium merupakan contoh dari sporozoa yang hidup pada sel inangnya, yaitu nyamuk. Jenis - jenis
Plasmodium, yaitu :

 Plasmodium vivax, penyebab malaria tertanam sporulasi (gejala demam) setiap 2 x 24 jam
 Plasmodium falcifarum, penyebab malaria tropika. masa sporulasi setiap 1-3x 24 jam
 Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana, masa sporulasi setiap 1-3 x 24 jam
 Plasmodium ovale , penyebab malaria ovalo tertana (limpa)

B. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGA)

a. Ciri-ciri alga
 Ada yang uniseluler dan multiseluler
 Dinding sel tersusun atas selulosa
 Sel sudah memiliki membran inti (eukariotk)
 Struktur tubuh seperti tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang, dan daun sejati
 Memiliki pigmen warna, seperti klorofil, xantofil (kuning), karoten (keemasan), fikoeritrin
(merah), fikosianin (biru), dan lain – lain
 Dapat melakukan fotosintesis sehingga dikatakan bersifat fotoautotrof
 Habitat di wilayah perairan dan di tempat yang lembap
 Reproduksi secara seksual dengan membelah diri (pada alga uniseluler) atau membentuk
fragmentasi (pada alga multiseluler)
b. Jenis jenis alga
 Berdasarkan warna pigmennya, ganggang diklasifkasikan menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Alga hijau (Chloropyta)
Kandungan pigmen utama yang dimiliki oleh Chlorophyta adalah klorofil (hijau) dengan
pigmen tambahan berupa karoten
Hidup di perairan (tawar maupun air laut. Serta ada pula yang bersimbiosis dengan
jamur membentuk lichen
Reproduksi secara aseksual (membelah diri, fragmentasi, dan spora) dan seksual
(isogami, anisogami, dan oogami)
Contoh : Protococcus, Chlorella Chlamydomonas, Spirogyra (berfilamen) Ulva lachia
(berbentuk talus)
2. Alga Coklat (Phaeophyta)
Kandungan pigmen utama yang dimiliki adalah fikosantin (pigmen cokelat)
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami
sel telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma oleh anteridia
Pada dinding sel, selain selulosa terdapat asam alginat, pigmen fotosintesis aksesori
(tambahan) klorofil a dan c, xantofil simpanan karbon karbohidrat.
Contoh : Laminaria sp . (penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil,
makanan, dan kosmetik), Sargassum, Fucus, Turbinaria decurens, dan Macrocystis.
3. Alga Merah (Rhodophyta)
Kandungan pigmen utama yang dimiliki adalah fikoeritrin (pigmen merah).
Hampir semua jenis Rhodophyta hidup di laut
Reproduksi secara aseksual melalui spora, seksual dengan oogami.
Contoh : Eucheuma spinosum (bahan baku agar-agar)
4. Alga keemasan (Chrysophyta)
Pigmen dominan yang dikandung adalah xantofil (pigmen keemasan), tidak memiliki
pirenoid, dan memiliki kloroplas dengan ukuran kecil
Hidup di tempat berair (air tawar maupun laut)
Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri atau spora dan dengan seksual
melalui penyatuan 2 gamet
Contoh : Mischococcus, Symura, dan Navicula

5. Alga api (Pyrrophyta)


Beberapa Pyrrophyta mampu memendarkan cahaya (karena adanya senyawa fosfor)
sehingga bersifat fosforesensi. Fosforesensi menyebabkan laut tampak bercahaya pada
malam hari, oleh karenanya alga ini disebut alga api
Pyrrophyta juga dapat menyebabkan peristiwa ride tide (air laut berwarna merah
kecokelatan). Dari peristwa ini, alga menghasilkan racun yang dapat membunuh
ikan dan hewan laut di sekitarnya
Memiliki kandungan pigmen berupa xantofil, dinosantin, fikobilin, dan klorofil.
Pyrrophyta merupakan jenis alga yang uniseluler dan dapat melakukan fotosintesis.
Reproduksi secara aseksual (membelah diri). Contoh: Gymnodinium breve (penghasil
toksin bagi saraf).
C. PROTISTA MIRIP JAMUR
a. Ciri-ciri
Struktur tubuh berbentuk seperti lendir (fase asimilatif).
Bergerak seperti amoeba (fase plasmodium).
Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu Oomicotina dan Myxomycotina.
b. Jenis-jenis Jamur Protista
I. Oomycotina (jamur air)
Bersel banyak (multseluler) dan berintibanyak.
Dinding sel tersusun atas selulosa dengan hifa tidak bersekat.
Memiliki habitat di air tawar dan darat.
Contoh: Phytophythora infestan (parasite pada kentang), dan Phytum (penyebab penyakit busuk pada
kecambah berbagai tanaman).
II. Myxomycotina (jamur lendir)
Disebut jamur lendir karena tubuhnya memiliki massa berlendir yang menyebar dalam daur hidupnya
yang disebut dengan plasmodium.
Myxomycotina merupakan predator fagosit karena dapat memakan bakteri/hama.
Bersifat heterotrof dengan tahapan makan mirip anoeba (amoeboid).
Contoh: Dictyostelium discoideum, Dinoflagellata

LATIHAN SOAL

1. Virus dianggap sebagai makhluk hidup karena


A. Tubuhnya mengandung asam nukleat yang dilapisi protein
B. Dapat menyerang bakteri
C. Dapat menyebabkan penyakin seperti AlDS
D. Dapat memperbanyak diri dalam sel hidup
E. Dapat melewati saringan bakteri
2. Untuk membiakkan virus, kultur yang paling sesuai adalah…
A. Embrio ayam hidup
B. Kaldu steril
C. Embrio tikus
D. Medium agar
E. Garam fisiologis yang steril
3. Yang dimaksud dengan bakteriofage adalah virus yang menyerang…
A. Hewan
B. Tanaman
C. Bakteri
D. Manusia
E. Hewan dan Manusia
4. Bagian bakteriofag yang masuk kedałam tubuh hospesnya adalah
1) Kapsid
2) Ekor
3) Leher
4) DNA
5. Kulit tubuh virus terbentuk dari badan..
(1) Karbohidrat
(2) Lemak
(3) Vitanin
(4) Protein
6. Virus merupakan peralihan dari benda mati ke benda hidup
SEBAB
Virus dapat berbentuk kristal tetapi mempunyai asam nukleat.
7. Asam nukleat virus merupakan unsur genetik penentu sifat virus
SEBAB
Asam nukleat virus adalah adalah DNA yang merupakan penyedia asam amino dalam sintesis protein
virus
8. Virus penyebab inveksi AIDS dapat membuat dsDNA (DNA untai ganda) dari ssRNA(RNA
untai tunggal) karena memiliki enzim..
A) Reverse transkriptase
B) DNA polimerease
C) Endonuklease
D) Sintetase
E) Ligase
9. Hershey dan Chase (1952) telah melakukan percobaan dengan menginfeksikan virus T2 yang
terdiri dari DNA dan protein ke bakteri. Hasil percobaan menunjukkan Virus tersebut memasukkan DNA
ke sel inang dan memprogram sel inang untuk membuat virus-virus baru. Daripercobaan tersebut
disimpulkan bahwa
(1) protein membawa infomasi genetik
(2) material genetik adalah DNA
(3) DNA mengandung unsur S dan protein mengandung unsur P
(4) DNA merupakan material genetik yang diwariskan
10. Vius dapat berkembang biak pada organisme dengan memasukkan DNA ke tubuh inang dengan
tujuan untuk
A. melumpuhkan sel inang agar tidak dapat berkembang biak
B. mengendalikan sintesis protein dan membentuk bagian-bagian tubuhnya
C. memacu produksi enzim untuk memecah sel inang
D. mengeluarkan protoplasma sel inang untuk tempat berkembang biak
E. mengaktifkan inti sel inang untuk memproduksi
11. Meningkatnya populasi organisme berikut yang dapat dgunakan sebagai indikator pencemaran
perairan oleh tinja adalah
A. Euglena viridis
B. Paramecium caudatum
C. Amoeba proteus
D. Trypanosome gambiense
E. Escherichia coli
12. Kandungan spesifik dinding sel bakteri adalah
A. Peptidoglikan
B. Selulosa
D. Kitin
E. Lignin
13. Makhluk hidup yang dapat mengurangi sampah organik yang berasal dari tumbuhan mati dan
bangkai adalah..
A. Bakteri dan ganggang
B. Jamur dan rayap
C. Cacing tanah dan ulat
D. Ganggang dan cacing tanah
E. Bakteri dan jamur
14. Bakteri yang banyak memisahkan tembaga dari logam berasal dari genus....
A. Thiobacillus
B. Pseudomonas
C. Acetobacter
D. Lactobacillus
E. Streptococcus
15. Bakteri autotrof dapat memanfaatkan energy matahari untuk fotosintesis dengan bantuan..
1) Bakteriofag
2) Bakteriopurpurin
3) Bakteriosida
4) Bakterioklorofil
16. Bakteri yang dipelihara dalam medium anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu berarti
bahwa bakteri tersebut…..
1) Dapat membentuk asam amino sendiri
2) Memakai zat anorganik sebagai sumber energy
3) Hidup secara kemoautotrof
4) Mengambil zat organik dari substratnya
17. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter berperan dalam menyuburkan tanah
SEBAB
Nitrosomonas dan Nitrobacter adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.
18. Bakteri Nitrit adalah bakteri kemoautotrof yang hidup dalam tanah
SEBAB
Energi yang diperoleh dari hasil oksidasi asam nitrit dipergunakan oleh bakteri nitrit utuk
mensintesis karbohidrat
19. Bakteri Escherichia coli hidup di dalam usus dan membahakan kesehatan
SEBAB
Bakteri E. coli yang mencemari perairan tidak diinginkan
20. Berdasarkan klasifikasi 5 kingdom, termasuk apakah organisme yang memiliki karakeristik
uniseluler, heterotrof, tanpa membran inti, dan tanpa organel?
A. Fungi
B. Monera
C. Protista
D. Plantae
E. Animalia
21. Jamur merang Volvariella volvacea yang tubuh buahnya dapat dimakan, membawa
basidiosporanya pada bagian…
A. Selaput penutup
B. Bilah bawah tudung
C. Atas tudung
D. Tengah batang
E. Pangkal batang
22. Bila kita makan jamur sebenarnya kita memakan miselium yang bersifat….
A. Haploid
B. Diploid
C. Unikaryotik
D. Dikaryotik
E. Uniseluler
23. Organisme yang tidak termasuk dalam kingdom fungi adalah….
A. Saccharomyces sp.
B. Streptomyces sp.
C. Aspergillus sp.
D. Penicillium sp.
E. Rhizopus sp.
24. Pernyataan yang benar mengenai fungi, kecuali….
A. Pada reproduksi seksual fungi, setelah karyogami terjadi meiosis menghasilkan spora
B. Plasmogami fungi melibatkan peleburan protoplasma dua sel hifa termasuk intinya
C. Fungi yang bereproduksi secara seksual mengalami plasmogami dan karyogami
D. Fungi yang tidak diketahui cara reproduksi seksualnya disebut fungi imperfekti
E. Fungi memiliki tahap heterokaryotik antara tahap plasmogami dan karyogami
25. Lumut kerak yang berupa suatu simbiosis antara alga dan jamur dapat berkembang biak dengan
1. Soredium
2. Rizoid
3. Spora
4. Zoospore
26. Tanaman akan tampak lebih hijau bila tanah tempat tumbuhnya mengandung…
1. Nostox
2. Anabaena
3. Gloecapsa
4. Chorella
27. Hewan bersel satu berikut dapat digolongkan kedalam satu kelas dengan Euglena adalah..
A. Stentor
B. Paramaecium
C. Trypanosoma
D. Plasmodium
E. Amoeba
28. Berikut merupakan ciri kelas Phaeophyta, kecuali..
A. Ganggang pirang
B. Hidup di air tawar
C. Mengandung pigmen fikosantin
D. Dinding sel mengandung selulosa dan algin
E. Perkembang biakan dengan pergiliran keturunan
29. Lumut kerak mempunyai sifat-sifat :
1. Dapat berupa tumbuhan epifit
2. Merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang dan daun
3. Merupakan simbiosis antara jamur dengan ganggang
4. Dapat hidup pada batu karang
30. Vakuola kontraktil hanya dimiliki oleh protista yang hidup di air tawar
SEBAB
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur nilai osmotik cairan sel

PLANTAE

Kingdom Plantae memiliki ciri sebagai berikut :


1) sel eukariota (memiliki selaput inti),
2) dinding sel dari selulosa,
3) berklorofil dan
4) bersel banyak.
Kingdom Plantae terdiri atas :
A. Bryophyta (tumbuhan lumut) Ciri - ciri :
1) memiliki bagian - bagian yang menyerupai akar, batang dan daun 2) mempunyai klorofil 3) tidak
memiliki berkas pembuluh 4) hidup di tempat - tempat lembap 5) mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis) antara fase generatif dan vegetatif. Berdasarkan bentuk tubuhnya,
Bryophyta dibagi menjadi 3 kelas, yaitu
1) Lumut hati (Hepaticae) Tubuhnya berbentuk lembaran hijau dan bagian tepinya bercuping,
bercabang, atau membelah dua. Contoh: Marchantia dan Pellia.
2) Lumut sejatil lumut daun (Musci) Tubuhnya menyerupai pohon yang tingginya dapat mencapai
beberapa sentimeter. Lumut ini tumbuh berkelompok tersusun rapat sehingga ada yang menyerupai
hamparan permadani hijau. Contoh: Pogonatum sp .
3) Lumut tanduk (Anthoceros) Lumut ini mirip lumut hati, tetapi pada fase sporofitnya membentuk
kapsul memanjang menyerupai tanduk.

B. Pteridophyta (tumbuhan paku) Ciri - ciri :


memiliki akar, batang, dan daun sejati 2) berklorofil 3) tidak berbunga 4) memiliki berkas pembuluh
xilem dan floem 5) daun mudanya menggulung hidup di tempat teduh dan lembap atau di air di
permukaan bagian bawah daun dewasa sering dijumpai bintik - bintik cokelat kehitaman yang disebut
sorus (kumpulan sporangium/kotak spora) 6) mengalami metagenesis.
Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu :
1) Paku benar, contoh: paku tiang, paku sarang, suplir, dan tanduk rusa.
2) Paku air (Hydropteridales), contoh: semanggi dan Salvinia natans.
3) Paku kawat (Lycopodinae), contoh: paku kawat (Lycopodium sp.)
4) Paku ekor kuda (Equisetinae), contoh: paku ekor kuda (Equisetum).
Namun ada juga pengelompokan tumbuhan paku berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, yaitu :
1) Paku homosporalisospora, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora sama besar dan sama
jenisnya. Contohnya Lycopodium sp .
2) Paku heterospora yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam spora, yaitu makrospora
(spora betina) dan mikrospora (spora jantan). Contohnya Selaginella sp. (paku rane) dan Marsilea
crenata (semanggi).
3) Paku peralihan, yaitu tumbuhan paku yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi jenisnya berbeda.
Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).

C. Spermatophyta (tumbuhan biji) Ciri - ciri :


1) memiliki akar, batang, dan daun sejati
2) berbiji
Berdasarkan letak bakal bijinya tumbuhan biji dibedakan menjadi 2 subdivisi. yaitu :
1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) Ciri - ciri :
1.bakal biji tidak terlindung oleh daun buah bunga. 2. Hanya mempunyai satu jenis kelamin bahkan ada
alat kelamin betina dan jantan terpisah pada pohon yang berbeda. 3. Bunga dapat berupa strobilus. 4.
kebanyakan berkayu dan besar.
Tumbuhan biji terbuka terdiri atas 4 suku (famili), yaitu :
a) Cycadinae (sikas) Contoh: pakis haji (Cycas rumphii) dan Cycas revoluta
b) Ginetinae Contoh: melinjo (Gnetum gnemon)
c) Coniferinae (konifer) Contoh: tusam (Pinus merkusii) dan damar (Agathis alba)
d) Ginkgoinae Contoh : Ginkgo biloba
2) Angiosperma (tumbuhan berbiji tertutup) Ciri-ciri :
 bakal biji terletak di dalam bakal buah, terbungkus oleh daun buah
 alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu bunga (hermafrodit) Tumbuhan ini terdiri atas 2
kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu monokotil (biji berkeping satu) dan dikotil (biji
berkeping dua).
Beberapa ciri yang membedakan keduanya terdapat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil
Perbedaan Monokotil Dikotil
Sistem perakaran Serabut Tunggang
Ada tidaknya kambium Tidak memiliki kambium Memiliki kambium
Susunan tulang daun Sejajar atau melengkung Menyirip atau menjari
Bunga Jumlah bagian bunga umumnya Jumlah bagian bunga umumnya
3 atau kelipatannya 4, 5 atau kelipatannya
Biji Saat berkecambah tetap utuh, Saat berkecambah membelah 2,
tidak membelah memperlihatkan 2 daun
lembaga
Contoh Pisang, Kelapa, Bambu, Jambu, Terong, Tomat, Karet,
Anggrek, Jahe Bunga matahari

ANIMALIA

Dunia hewan (kingdom Animalia) terdiri dari 9 filum. Delapan filum termasuk avertebrata dan satu filum
Chordata. beberapa ciri kingdom ini ialah:

 sel bersifat eukariota (memiliki selaput inti)


 bersel banyak (multiseluler) tidak memiliki dinding sel Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang,
hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata)
a. Hewan tak bertulang belakang (invertebrata)

Beberapa filum yang termasuk kelompok invertebrata adalah

1) Porifera (hewan berpori)


Nama porifera berasal dari bahasa latin, porus yang berarti lubang kecil dan ferre yang berarti
membawa atau mengandung

Ciri-ciri porifera :
1. Hewan diploblastik (memiliki 2 lapisan tubuh, yaitu ektoderm dan endoderm)
2. Terdapat pori-pori atau rongga pada tubuhnya yang disebut spongosol sebagai jalan masuk
air yang membawa makanan
3. Memiliki tiga buah saluran air, yaitu askon, sikon, dan leukon
4. Belum memiliki jaringan (parazoa)
5. Lapisan tubuh bagian luar tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih dan berdinding
tebal yang disebut pinakosit (sebagai kulit luar) dan sel sel koanosit (lapisan dalam) yang
berbentuk seperti corong berflagela
6. Habitat di perairan terutama di air laut
7. Sistem reproduksi ada 2 yaitu:
 Reproduksi aseksual, dilakukan dengan pembentukan kuncup tunas dan gemmule
(tunas internal)
 Reproduksi seksual, yaitu melalui proses fertilisasi yang dilakukan dengan
pembentukan arkeosit yang mengandung sperma dan ovum
8. Air ditarik melalui pori-pori kedalam rongga tengah, spongosol dan kemudian mengalir
keluar dari spons melalui bukaan yang lebih besar disebut oskulum
9. Kebanyakan hemafrodit
Klasifikasi porifera terbagi menjadi 3 kelas(berdasarkan zat penyusun spikula/rangka) :
yaitu:
a) Calcarea (spikula tersusun dari kalsium karbonat/zat kapur), misalnya Scypha, Grantia, dan
Sycon
b) Hexatinellida (spikula tersusun dari zat kersik/silikat), misalnya Pheronema dan Hyalonema
c) Demospongia (spikula tersusun dari zat kersik dan protein spongin), misalnya Cliona,
Spongilla, Thenea, Halisarca, dan Euspongia
2) Coelentarata (hewan berongga)

Nama coelenterata berasal dari bahasa yunani, yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron
yang berarti usus.
Ciri-ciri coelenterata :
1. Tubuh simetri radial dan diploblastik
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap dan melumpuhkan mangsa
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel knidoblast/knidosit yang mengandung sel penyengat
(nematokis)
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan secara difusi (sistem respirasi)
6. Habitat di perairan (air tawar/laut)
7. Tubuh mengalami metagenesis menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat
tertentu
b. Tipe medusa (seperti payung), yaitu tipe yang dapat hidup bebas (dapat berenang)
8. Sistem reproduksinya yaitu: reproduksi aseksual, melalui pembentukan tunas/kuncup yang
menempel pada hewan induknya. Reproduksi seksual, melalui fertilisasi eksternal, yaitu
dengan penyatuan sperma dengan sel telur hingga membentuk zigot.
9. Bangun tubuh dasar dari cnidaria disebut rongga gastrovaskular (gastrovascular cavity).
Satu bukaan tunggal ke rongga ini berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.

Diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu :

a) Hydrozoa, umumnya berbentuk polip, misalnya Hydra Obelia dan Physalia

b) Scyphozoa, misalnya Aurelia (ubur-ubur), Pelagia dan Atolla

c) Anthozoa, misalnya Tubipora, Corallium (koral), dan Euplexaura (akar bahar)

3) Platyhelminthes (cacing pipih),


Ciri –ciri pltahyhelminthes :
1. Tubuh simetris bilateral, hewan trpolastik, (lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm)
2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)
3. Tidak memiliki sistem sirkulasi
4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh seluruh tubuh
5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame cell)
6. Sistem saraf berupa sistem tangga tali yang terdiri atas ganglion (simpul saraf) dan sepasang
tali saraf
7. Berkembang biak dengan 2 cara :
Aseksual, dengan fragmentasi (membelah diri)
Seksual, yaitu perkawinan silang antar individu, karena hemafrodit (memiliki 2 alat kelamin
Klasifikasi Plathyhelminthes, yang terbagi menjadi 3 kelas :
a) Turbellaria (cacing berambut getar), misalnya Planaria dan Bipalium.
b) Trematoda (cacing isap), seluruh spesies pada cacing ini bersifat parasit, tubuh dibungkus
oleh kutikula supaya tidak dapat dicerna oleh inangnya. misalnya Fasciola hepatica (cacing hati).
c) Cestoda (cacing pita), cacing ini tidak memiliki alat pencernaan, tubuhnya beruas-ruas
(disebut proglotid) dan setiap proglotid mengandung alat reproduksi, ekskresi serta mampu
menyerap sari makanan dari inangnya. misalnya Taenia solium dan Taenia saginata.

4) Nemathelminthes (cacing gilig),

Ciri-ciri Nemathelminthes:
1. Tubuh tripoblastik dan berbentuk bulat panjang
2. Disebut sebagai hewan pseudoselomata karena memiliki rongga semu
3. Tubuh simetri bilateral
4. Sistem respirasi melalui permukaan tubuh
5. Memiliki kutikula yang berfungsi untuk melindungi diri dari enzim pencernaan
6. Memiliki alat ekskresi berupa glanduler
7. Hampir semua jenis cacing ini bersifat parasit
yang terbagi menjadi 2 kelas :
Yaitu :
a) Nematoda, misalnya Ascaris lumbricoides (cacing perut), hidup didalam usus manusia dan
menghiap nutrisi yang ada di dalam usus, Oxyuris vermicularis (kremi), Wuchereria bancrofti
(cacing filaria/rambut) penyebab penyakit kaki gajah pada manusia, larvanya disebarkan melalui
gigitan nyamuk, Ancylostoma duodinale (cacing tambang) hidup didalam usus manusia dan
memiliki alat pengait untuk mencengkram dan mengisap darah. dan Necator americanus (cacing
tambang). b) Nematomorpha, misalnya Gordius dan Nectonema.
5) Annelida (cacing gelang), yang terbagi menjadi 3 kelas :

Ciri ciri Annelida yaitu :


1. Hewan tripoblastik, selomata (sudah terdapat selom sejati)
2. Tubuh bersegmen (disebut matemeri) memiliki sistem saraf, pencernaan, reproduksi dan
sistem ekskresi
3. Tiap segmen tubuhnya dibatasi oleh sekat disebut septa
4. Organ-organ ekskresi terdiri atas nefridia (saluran), nefrostom (corong), dan nefrotor (pori
tempat keluarnya kotoran)
5. Memiliki sistem peredaran darah tertutup, dan sistem saraf tangga tali
6. Reproduksi secara seksual melalui fertilisasi dan secara aseksual melalui proses fragmentasi
7. Meskipun termasuk hewan hemafrodit (berkelamin ganda), proses pembuahan tetap harus
dilakukan oleh dua individu dengan saling memberikan sperma yang disimpan didalam
reseptakulum seminalis
Phyllum annelida diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu :
a) Polychaeta (cacing berambut banyak), dilengkapi dengan parapodia yakni semacam kaki yang
terdapat pada sisi kanan dan kiri. misalnya Eunice viridis (cacing palolo) dan Lycidice oele (cacing
wawo)
b) Oligochaeta (cacing berambut sedikit), misalnya Lumbricus terestris (cacing tanah),
Pheretima dan Tubijex. c) Hirudinea (lintah), misalnya Hirudo medicinalis (lintah) dan
Haemadipsa zeylanica (pacet)
6) Echinodermata (hewan berkulit duri), yang terbagi menjadi 5 kelas :
Yaitu : Asteroidea, misalnya Asterias vulgaris (bintang laut), 2. Echinoidea, misalnya Diadema
(bulu babi), Strongylocentrotus (landak laut) 3. Holothuroidea, misalnya Thyone briereus
(teripang) Ophiuroidea, misalnya Ophiura (bintang ular) Crinoidea, misalnya Antedon (lili laut)
7) Mollusca (hewan lunak), yang terbagi menjadi 3 kelas :
Yaitu : a) Gastropoda, misalnya Achatina fulica (bekicot) dan Limnea b) Cephalopoda, misalnya
Octopus vulgaris (gurita), Loligo (cumi-cumi), Sepia (sotong), dan Nautilus. c) Lamellibranchiata,
misalnya Corbicula (remis), Meleagrina (kerang) dan Teredo navalis
8) Arthropoda (hewan berbuku - buku), yang terbagi menjadi 4 kelas :
Yaitu : a) Insecta (serangga), misalnya kutu buku (Lepisma), semut, rayap, belalang, lalat, dan
kupu-kupu b) Crustacea (udang-udangan), misalnya udang, kepiting, dan ketam c) Arachnoidea
(laba-laba), misalnya caplak, ketunggeng, laba-laba, dan kalajengking d) Myriapoda (lipan),
misalnya keluwing dan lipan.
b. Hewan bertulang belakang (vertebrata)

Menurut Campbell (2003), vertebrata merupakan subfilum Chordata yang terdiri dari 7 kelas, yaitu
sebagai berikut:

1) Agnatha, merupakan ikan tak berahang, tidak bersisik, bertulang rawan; misalnya ikan Lamprey
2) Chondrichthyes, merupakan ikan bertulang rawan, tidak memiliki tutup insang; misalnya ikan
hiu, cucut, ikan pari.
3) Osteichthyes, merupakan ikan bertulang sejati, memiliki tutup insang (operkulum); misalnya
kakap, tongkol, gurami, lele.
4) Amphibia (amfibi), mengalami metamorfosis (fase larva di air, bernapas dengan insang,
herbivor; fase dewasa di darat, bernapas dengan paru-paru dan kulit, insektivor); terbagi
menjadi 3 ordo (bangsa), yaitu:
a) Urodella (amfibi berekor), misalnya salamander
b) Anura (amfibi tak berekor), misalnya katak hijau dan kodok bangkong
c) Apoda (amfibi tak berkaki), misalnya Siphonops annulatus
5) Reptilia (hewan melata), memiliki kulit bersisik dari zat tanduk, mengalami ganti kulit, bernapas
dengan paru-paru; terbagi menjadi 4 ordo (bangsa), yaitu :
a) Squamata (reptil bersisik), misalnya komodo, kadal, ular, dan bunglon
b) Chelonia (bangsa kura-kura), misalnya kura - kura dan penyu
c) Crocodilia (bangsa buaya), misalnya buaya dan aligator
d) Rhynchocephalia, misalnya tuatara
6) Aves (unggas) memiliki ciri tubuh yang tertutup oleh bulu, bernapas dengan paru-paru dan
kantong udara; terbagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
a) Struthioniformes, misalnya burung unta, emu, dan kiwi
b) Anseriformes, misalnya burung air
c) Galliformes, misalnya ayam
d) Charadriiformes, misalnya burung camar dan burung puyuh
e) Procellariiformes, misalnya elang laut dan petrel
f) Sphenisciformes, misalnya penguin
g) Pelecaniformes, misalnya pelikan
h) Ciconiiformes, misalnya bangau
i) Cathartiformes, misalnya burung pemakan bangkai
j) Phoenicopteriformes, misalnya flamingo
k) Falconiformes, misalnya burung elang
l) Columbiformes, misalnya merpati
m) Psittaciformes, misalnya burung kakaktua
n) Sirigiformes, misalnya burung hantu
o) Apodiformes, misalnya burung kolibri
p) Piciformes, misalnya burung pelatuk
7) Mammalia (hewan menyusui), memiliki kelenjar susu, tubuh dilindungi rambut; terbagi 16 ordo,
yaitu:
a) Monotremata (mamalia bertelur), contohnya platipus dan ekidna
b) Marsupialia (mamalia berkantong), contohnya kanguru dan koala
c) Rodentia, misalnya tikus dan tupai
d) Cetacea, misalnya paus dan lumba - lumba
e) Primata, contohnya kera, lutung, dan gorila
f) Carnivora, contohnya kucing, anjing, musang, dan singa
g) Chiroptera, contohnya kelelawar
h) Edentate, contohnya armadilo
i) Insectivora, contohnya celurut
j) Lagomorpha, contohnya kelinci dan marmut
k) Perissodactyla, contohnya kuda, zebra, tapir, dan badak
l) Proboscidae, contohnya gajah
m) Artiodactyla, contohnya babi, domba, sapi, dan jerapah
n) Sirenia, contohnya sapi laut dan duyung
o) Polidota, contohnya trenggiling
p) Tubulidentata, contohnya ardvark

USAHA - USAHA DAN PENTINGNYA PELESTARIAN

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Alam memenuhi sebagian besar
kebutuhan manusia mulai dari pangan, sandang, dan papan. Selain ketiga kebutuhan tersebut,
pemanfaatan makhluk hidup, baik tumbuhan dan hewan, juga digunakan dalam kegiatan penelitian
guna perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia di masa yang akan datang. Melihat
kondisi tersebut, perlu adanya suatu usaha untuk mengendalikan pemanfaatan makhluk hidup, bahkan
dibutuhkan adanya upaya dalam melestarikan keberadaannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya kepunahan suatu jenis makhluk hidup, meskipun makhluk hidup memiliki kemampuan untuk
berkembang biak. Apabila suatu spesies penyusun ekosistem punah, maka ekosistem tersebut akan
terganggu/rusak, hal ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem yang pada akhirnya
akan berdampak pada kehidupan manusia pula.

Setelah mengetahui peranan keanekaragaman makhluk hidup terhadap manusia, kita tahu
bahwa kegiatan pelestarian merupakan kegiatan yang penting untuk menjaga keberadaan makhluk
hidup tersebut. Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman makhluk hidup dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu in situ dan ex situ.

1. In situ artinya usaha pelestarian makhluk hidup di habitat aslinya. Contoh:

a. Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, satwa, dan ekosistem yang khas
sehingga perlu dilindungi agar tumbuh secara alami. Contohnya Cagar Alam Pananjung Pangandaran
(Jawa Barat) dan Cagar Alam Nusa Kambangan (Jawa Tengah)
b. Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan
keunikan jenis satwa, sehingga perlu dilakukan perlindungan terhadap habitatnya untuk menjaga
kelangsungan hidup satwa yang ada. Contohnya Suaka Margasatwa Meru Betiri (Jawa Timur)

c. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli dan dikelola dengan
sistem zonasi. Kawasan ini dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budi
daya, pariwisata, dan rekreasi. Contohnya Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, TN. Komodo di NTT,
TN. Baluran di Jawa Timur, dan TN. Tanjung Puting di Kalimantan Tengah. Taman Laut adalah kawasan
laut yang dijadikan cagar alam, suaka margasatwa, atau taman wisata. Contohnya Taman Laut
Kepulauan Karimun Jawa (Jawa Tengah) dan Taman Laut Bunaken (Sulawesi Utara).

2. Ex situ artinya usaha pelestarian makhluk hidup dengan cara memindahkan dari tempat
tumbuh aslinya ke lingkungan lain yang sesuai. Contoh:
a. Kebun Koleksi, yaitu kebun yang berisikan berbagai jenis tanaman yang akan dipertahankan dan
dikembangkan dalam bentuk hidup. Misalnya, koleksi buah buahan di Paseh, dan koleksi
mangga dan tebu di Pasuruan
b. Kebun Plasma Nutfah, mirip kebun koleksi, yaitu kebun yang mengembangkan plasma nutfah
unggul, tetapi mencakup bibit tradisional serta kerabat liarnya. Di Indonesia usaha ini dirintis
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yaitu pendirian kebun plasma nutfah buah -
buahan di Cibinong
c. Kebun Botani atau Kebun Raya, yaitu kebun yang mengoleksi berbagai jenis tumbuhan yang
hidup. Misalnya Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, Kebun Raya Purwodadi di
Malang Jawa Timur, dan Kebun Raya Bedugul di Bali. Pembangunan kebun raya menyangkut
berbagai segi, antara lain pelestarian, pariwisata, keindahan, dan pendidikan
d. Penyimpanan dalam kamar bersuhu dingin. Biasanya yang disimpan dengan cara ini adalah
plasma nutfah dalam fase biji. Misalnya biji beras, kacang tanah, kecipir, buncis, mentimun, dan
semangka
e. Pengembangan Kebun Raya. Pembangunan kebun raya menyangkut berbagai segi, yaitu
pelestarian, pariwisata/keindahan, dan lain - lain. Selain hal tersebut di atas , bentuk partisipasi
masyarakat dalam kegiatan konservasi dapat berupa hal - hal berikut
1. Konservasi langsung, adalah upaya pencadangan suatu kawasan agar terbebas dari aktivitas
manusia. Contohnya kebiasaan masyarakat Gunung Butak, Blora, yang menganggap daerah
tersebut gunung suci sehingga melarang aktivitas manusia secara sembarangan karena
lingkungan gunung tersebut merupakan sumber mata air empat sungai yang mengalir ke empat
penjuru.
2. Konservasi tidak langsung, yaitu upaya pengembangan peran sesuai dengan karakteristik dan
tingkat daya dukung alam di tempat itu. Contohnya orang Dayak Benuaq telah mengenal bentuk
regenerasi hutan yang dilakukan dengan sederhana. Dayak Benuaq memisahkan proses
regenerasi hutan ke dalam 5 fase, yaitu semak muda, semak tua, hutan sekunder muda, hutan
sekunder tua, dan hutan primer. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) nasional yang bergerak di
bidang lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
1. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), merupakan LSM pertama yang dibentuk dan
mengkhususkan diri pada advokasi dan kebijakan lingkungan. WALHI juga memberikan pelatihan
bagi LSM anggotanya.
2. Lembaga Alam Tropika (LATIN) yang bergerak pada bidang konservasi secara umum.
3. Biological Science for Community (B.Sc.C) yang bergerak dalam penelitian konservasi spesies
dan pengembangan masyakarat di sekitar taman nasional.
4. Yayasan Bina Sains Hayati Indonesia (YABSHI), bergerak dalam publikasi internasional
Tropical Biodiversity

LATIHAN SOAL

1. Lumut kerak merupakan tumbuhan …


A. Hasil hidup bersama askiometes dengan ganggang.
B. Hasil simbiosis antara jamur dengan lumut.
C. Gabungan antara tumbuhan paku dengan jamur.
D. Gabungan antara lumut dengan paku.

2. Rifqy menemukan tumbuhan dengan ciri-ciri sebagai berikut: tidak memiliki jaringan pengangkut
(xylem dan floem) memiliki struktur akar, batang, daun yang tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan Rifqy, dapat diambil kesimpulan termasuk kelompok tumbuhan
apakah tumbuhan tersebut?
A. Tumbuhan Paku
B. Tumbuhan Lumut
C. Tumbuhan Biji Terbuka
D. Tumbuhan Biji Tertutup

3. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang …
A. Steril
B. Hidup
C. Besar
D. Fertil

4. Berikut ini termasuk kelompok tumbuhan tidak berpembuluh, kecuali …


A. Ganggang
B. Tumbuhan paku
C. Lumut
D. Jamur

5. Berikut ini hewan yang memiliki rangka dalam adalah …


A. Belalang dan kupu-kupu
B. Lebah dan laba-laba
C. Katak dan kadal
D. Kumbang dan kalajengking

6. Tumbuhan biji dibedakan menjadi 2 subdivisi, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Di bawah ini yang merupakan ciri khas tumbuhan biji tertutup
adalah ….
A. Bakal biji diselubungi bakal buah
B. Alat kelamin bunga disebut strobilus
C. Biji tumbuh pada permukaan dasar bunga
D. Akarnya berupa akar tunggang dan batang bercabang
7. Urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah……
a. Kingdom-filum/divisi-ordo-kelas-famili-genus-spesies
b. Kingdom-filum/divisi-ordo-kelas-genus-famili-spesies
c. Kingdom-filum/divisi-kels-ordo-genus-famili-spesies
d. Kingdom-filum/divisi-kelas-famili-ordo-genus-spesies
e. Kingdom-filum/divisi-kelas-ordo-famili-genus-spesies

8. Perhatikan data berikut:


– Memiliki lapisan luar yang disebut epidermis.
– Memiliki sel-sel silindris yang disebut porosit.
– Memiliki material seperti jeli yang disebut mesenkim pada lapisan dalam epidermis.
– Memiliki oskulum.
– Memiliki sel amoebosit.
Data tersebut merupakan ciri-ciri dari fillum…
A. Cnidaria
B. Porifera
C. Plathyhelminthes
D. Nematoda
E. Annelida

9. Di bawah ini yang bukan termasuk ciri-ciri kelas insecta ialah...


A. Tubuhnya terbagi menjadi kepala, dada, abdomen.
B. Memiliki tiga pasang kaki.
C. Bernapas menggunakan trakea.
D. Kepala terdiri atas bagian mulut, antena, mata majemuk, dan mata tunggal.
E. Memiliki sefalotoraks.

10. alah satu cacing pipih (Plathyhelmintes) yang parasit pada manusia adalah cacing pita (Taenia sagnita
). Cara paling efektif untuk menghindari cacing tersebut adalah…
A. Memasak dengan matang daging yang dimakan.
B. Selalu memakai alas kaki kalau ke WC.
C. Tidak menggaruk anus yang gatal.
D. Mencuci tangan sebelum makan.
E. Menghindari gigitan nyamuk.

ORGANISASI KEHIDUPAN
Teori tentang sel pernah dikemukakan oleh beberapa ahli biologi, di antaranya :

1. Robert Hooke (1665): Pertama kali mendeskripsikan sel melalui eksperimennya, yaitu melihat struktur
sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop.

2. Antonie van Leeuwenhoek (1673): Pertama kali melihat sel hidup (mikroorganisme).

3. Robert Brown (1831): Mendeskripsikan nukleus dengan mengamat struktur sel pada jaringan
tanaman anggrek.
4. Mathias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann (1839). Mengemukakan bahwa makhluk hidup
(tumbuhan dan hewan) tersusun atas sel-sel.

5. Rudolf Virchow (1855): Mengemukakan bahwa semua sel berasal dari sel sebelumnya (omni cellula e
cellula).

6. Max Schultze (1825-1874): Menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan
dan tempat terjadinya proses hidup.

Prinsip dasar pada teori sel, yaitu :

1. Seluruh organisme terdiri atas satu atau lebih sel

2. Sel adalah unit dasar struktur seluruh kehidupan

3. Seluruh sel berkembang dari sel sebelumnya

4. Sel merupakan satuan unit struktural fungsional, reproduksi, dan hereditas pada makhluk hidup

JENIS SEL

Berdasarkan keberadaan membran inti, sel makhluk hidup dibedakan atas dua jenis, yaitu :

a) Prokariotik

Prokariotik merupakan jenis sel yang inti selnya belum memiliki membran inti (karioteka). Umumnya sel
jenis ini dimiliki oleh makhluk hidup tingkat rendah. Contoh: Bakteri, alga biru.

b) Eukariotik

Jenis sel eukariotik sudah memiliki membran inti (karioteka) pada inti selnya. Umumnya dimiliki oleh
makhluk hidup tingkat tinggi. Contoh: Sel hewan avertebrata dan vertebrata, sel tumbuhan berbiji,
tumbuhan paku, protista dan jamur.

PERBEDAAN SEL

Felix Durjadin dan Johannes Purkinye (1835-1839): Mengamati struktur sel dan melihat adanya cairan
dalam sel yang kemudian dinamakan protoplasma.

Adapun perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan terangkum pada tabel berikut

STRUKTUR SEL
Struktur sel terbagi atas tiga bagian, yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Pada sitoplasma
terdapat berbagai macam organel sel yang memilik peranan masing-masing

Membran Plasma

Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu:

1. Membran Sel :
 Memiliki ketebalan 5-10 nm, Membran sel tersusun atas lipoprotein (50 % protein dan 50 %
lipid). Lipid yang menyusunnya terdiri atas fosfolipid (hidrofilik) dan sterol (hidrofobik)
 Membran sel bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui oleh air dan zat - zat
yang terkandung di dalamnya.
 Fungsi membran sel, yaitu :
Sebagai pelindung sel
Mengendalikan proses pertukaran zat ke luar dan ke dalam sel
Tempat terjadinya reaksi kimia
2. Dinding Sel
 Dinding sel hanya dimiliki tumbuhan, namun tidak pada hewan
 Prokariota, fungi dan beberapa protista juga memiliki dinding sel (dengan komposisi yang
berbeda. Prokariota tersusun dari peptidogligan, fungi tersusun dari kitin, dinding sel protista
tersusun dari selulosa
 Proses pembentukan dinding sel pada tumbuhan : mikrofibril yang tersusun dari polisakarida
selulosa disintesis oleh enzim selulosa sintase dan diekskresi ke dalam ruang ekstraseluler.
Sel tumbuhan muda akan mesekresikan dinding sel yang relatif tipis dan fleksibel disebut
dinding sel primer. Diantara dinding primer sel sel yang bersebelahan terdapat lamela tengah
(yang tersusun atas polisakarida lengket/pektin). Sel sel lain juga menambahhkan dinding sel
sekunder diantara membran plasma dan dinding sel primer.
 Berfungsi dalam memberi bentuk sel.

Nukleus (Inti Sel)

Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel. yaitu berukuran antara 10-20 nm. Fungsi inti
sel, yaitu :
1. Mengendalikan proses metabolisme dalam tubuh.
2. Tempat tersimpannya materi genetik dalam bentuk DNA/RNA.
3. Sebagai tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA
Komposisi nukleus tediri atas tiga organel, yaitu :
1. Membran nukleus (karioteka)
2. Matriks (nukleoplasma), yaitu cairan inti yang tersusun atas zat protein inti (nukleoprotein).
3. Nukleolus (anak inti), di dalamnya banyak mengandung kromosom yang berfungsi untuk
menentukan generasi sel selanjutnya.

Sitoplasma

Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dengan segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, yaitu
makromolekul, mikromolekul, Ion-ion, dan organel sel. Tiap - tiap organel pada sitoplasma memiliki
struktur dan peran khusus, antara lain :
1. Mitokondria
• Organel penghasil energi dalam sel yang tersusun atas fosfolipid dan protein.
• Terdiri atas dua lapisan, yaitu membrane luar yang halus, membran dalam yang berlekuk -
lekuk (krista), dan matriks mitokondria
 Mitokondria berperan sebagai tempat terjadinya respirasi seluler dan menghasilkan ATP
2. Ribosom
 Organel terkecil dalam sitoplasma dengan ukuran 17-20 mikron
 Tersusun atas protein dan RNA ribosomal (RNAt)
 Berperan dalam sintesis protein
 Terdapat menyebar di sitoplasma dan ada yang menempel di REK (Retikulum Endoplasma
Kasar)
3. Retikulum Endoplasma (RE)
Terdapat dua jenis retikulum endoplasma (RE), yaitu :
1. Retikulum endoplasma kasar (REK), pada permukaannya banyak ditempeli oleh ribosom
(tempat sintesis protein) REK berfungsi sebagai transport protein yang disintesis oleh
ribosom
2. Retikulum endoplasma halus (REH), permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom, dan
menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid. dan steroid. Berfungsi
sebagai sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+, detoksifikasi obat dan
racun.
4. Badan golgi
Merupakan sekumpulan kantung pipih yang bertumpuk dan kantungnya dibatasi oleh membran
saccula. Memiliki polaritas (sis, cis dan trans).
Berperan aktif dalam proses sekresi, terutama pada sel - sel kelenjar.
Menghasilkan lisosom dan memberi bentuk dinding sel pada tumbuhan.
Modifikasi protein, karbodhidrat pada protein dan fosfolipid, sintesis banyak polisakarida,
pemilahan produk-produk golgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel.

5. Lisosom
Banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit dan monosit.
Berperan aktif dalam melakukan fungsi imunitas dengan mensintesis enzim-enzim hidrolitik
untuk mencernakan bakteri patogen yang menyerang tubuh.
Membantu menghancurkan sel yang luka baru yang disebut autofagus.

6. Vakuola
Merupakan organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi oleh selaput tipis (tonoplas).
Pada sel hewan berukuran kecil sedangkan pada sel tumbuhan berukuran besar.
Berperan sebagai penyimpan cadangan makanan dan sisa metabolisme pengatur tekanan tingor
pada sel tumbuhan.
7. Plastida
Merupakan organel spesifik yang hanya terdapat pada sel tumbuhan
Didalam plastida terdapat zat pigmen.
Berdasarkan pigmennya, plastida terbagi menjadi :
Plastida berwarna, yaitu kloroplas (mengandung klorofil atau zat hijau daun) dan kromoplas
(mengandung karotenoid atau zat warna kuning/kurkumin, jingga/karoten, dan
merah/antosianin.
Plastida tak berwarna yaitu leukoplas yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan.
8. Sentrosom
Hanya dijumpai pada sel hewan
Berbentuk bulat, kecil, dan terdapat di dekat inti
Berperan dalam proses pembelahan sel
9. Badan mikro
Terdiri atas 2 jenis, yaitu proksisom dan glioksisom
Peroksisom terdapat pada sel hewan yang mengeluarkan enzim katalase dan berfungsi untuk
menguraikan senyawa hidrogen peroksida
Glioksisom berperan dalam mengubah lemak menjadi sukrosa

MEKANISME TRANSPORT ZAT

Mekanisme transportasi zat ke luar atau ke dalam sel melalui membran sel terdiri atas dua cara,
yaitu:

a) Transpor Pasif

mekanisme penguncian zat secara transpor pasif tidak memerlukan energi dan terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi antara zat dan larutan di sisinya kedua. Pengangkutan zat secara pasif melalui
beberapa peristwa, yaitu:

1. Difusi, yaitu perpindahan larutan dari konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik)
tanpa melalui selaput membran. Contoh: Pergerakan oksigen ke dalam sel saat kita mengirup udara

2. Osmosis, yaitu perpindahan air dari larutan konsentrasi rendah ke konsentrasi yang tinggi melalui
membran semipermeabel sehingga diperoleh larutan yang konsentrasinya seimbang (isotonis). Contoh
Proses penyerapan air melalui bulu-bulu akar tanaman

3. Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi yang dibantu oleh suatu protein carrier. Contoh Gerakan
perpindahan glucosa ke dalam sel

b) Transpor Aktif

Transpor aktif merupakan jenis perpindahan melalui membran semipermeabel yang bergerak
melawan gradien konsentrasi sehingga memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan
dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan konsentrasi tinggi sehingga tercapai larutan isotonis.
Contoh: Proses pengangkatan ion K, dan Na yang terjadi antara sel darah merah dan cairan ekstrasel
(plasma darah) Peristiwa transpor aktif ada 2 jenis, yaitu:

Endositosis, yaitu peristiwa pembentukan kantung membran sel yang terjadi karena adanya transfer
larutan atau partikel ke dalam sel. Endositosis terbagi dua, yaitu pinositosis (berupa zat cair) dan
Fagositosis (berupa zat padat). Eksitosis, yaitu proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Contoh: sekresi
mukus

REPRODUKSI SEL
PEMBELAHAN SEL

Terdapat tiga cara pembelahan sel, yaitu :

1. Amitosis (pembelahan biner) yaitu pembelahan yang dilakukan secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan dalam pembentukan kromosom. Misalnya pada organisme prokariotik
(bakteri, alga biru dan protozoa)

2. Mitosis dan meiosis yaitu terjadi pada sel eukariotik. Perbedaan antara mitosis dan meiosis
diantaranya :

Tahap-tahap pembelahan sel

1. Pembelahan sel secara mitosis


Pembelahan sel secara mitosis terdiri atas :
Fase istirahat (interfase) : persiapan sebelum pembelahan sel yang sitandai dengan replikasi DNA.
Fase pembelahan inti sel, terdiri atas : PMAT (Profase, Metafase, Anafase, dan Telofase).
Profase, Pada fase ini, nukleolus dan membrannya melebur, materi genetik berkondensasi menjadi
kromosom yang terdiri dari 2 kromatid.
Metafase, kromosom mulai terikat di bidang ekuator benang spindel (bidang pembelahan) melalui
sentromer.
Anafase, kromosom terpisah menjadi 2 kromatid memisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan
Telofase, nukleous dan membran inti mulai terbentuk, serta kromatid menjadi kromosom.
Kariokinesis (pembentukan inti sel) dan Sitokinesis (pembagian sitoplasma).
Gambar pembelahan mitosis

2. Pembelahan sel secara meiosis


Pembelahan secara meiosis atau pembelahan reduktif terjadi melalui 2 tahap, yaitu meiosis I
dan meiosis II.
Meiosis I, terdiri atas interfase I, Profase I, Metafase I, Anafase I, Telofase I, Interkinesis (tahap
antara meiosis I dan meiosis II).
Meiosis II, terdiri atas profase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II, dan sitokinesis II.

A Sel anakan hasd pemekaran set tramoson sel Mosis Sel somat 2 sel anakan masing masing diploid
(2) Sama dengan Ustik repenerasi masing kembali Menged

1. DNA Replikasi merupakan dengan model semikonservatif karena dari DNA baru, setiap 1 strand
berasal dari parental dan strand yang lain berasal dari anakan.

2. strand DNA merupakan antipararel, yakni yang 1 dari 5’ ke 3’ dan yang lain dari 3’ ke 5’.

3. DNA memiliki pasangan yang komplemen, yakni artinya adalah Adenin akan selalu
berpasangan dengan Timin, Guanin akan selalu berpasangan dengan Citosin.

4. Ikatan Hidrogen akan mengikat nukleotida bersama sama, dimana Adenin dan Timin akan
diikat oleh 2 pasangan hidrogen sedangkan Guanin dan Citosin akan diikat dengan 3 ikatan
Hidrogen.

5. DNA replikasi biasanya terjadi secara bidirectional ( 2 arah) :


6. memiliki enzim helikase yang berfungsi untuk memisahkan 2 strand DNA dengan cara
memecahkan ikatan hidrogen.

7. Enzim girase yang berjenis topoisomerase berfungsi untuk mereduksi torsi dari strand DNA
dan mengurangi supercoiling.

8. SSB Protein (Single Stranded Binding) Protein berfungsi untuk melindungi 2 strand yang telah
terpisah supaya tidak terjalin lagi.

9. DNA Replikasi membutuhkan RNA Primer untuk memulai. RNA primer merupakan suatu
sequence dari nukleotida.

10. DNA Polimerase 3 berfungsi untuk menambahkan nukleotida dari arah 5’ ke 3’. Strand yang
ditranslatekan oleh DNA polimerase disebut DNA template, enzime yang menciptakan primer
disebut Primase. Hasil dari penambahan DNA polimerase 3 di kedua strand menghasilkan a.
lagging strand (adanya fragmen okazaki, dimana banyak menambahkan DNA Polimerase 3),
lagging strand bergerak dengan arah yang berbeda dengan dengan garpu replikasi. Sedangkan di
strand yang lain b. lading strand (hanya menambahkan 1 DNA Polimerase 3), lading strand
bergerak dengan arah yang sama dengan garpu replikasi.

11. DNA Polimerase 1 menghilangkan RNA primer dan menggantinya dengan dengan DNA.
12. Ligase berfungsi untuk menempelkan atau melekatkan primer yang telah diganti dengan
DNA.
13. exonuclease berfungsi untuk aktivitas proofreading.
Latihan soal :
1. Which of the following statement is false ?
a. DNA replication is semiconservative
b. Helicase is the enzyme that separates the two DNA strands during replication
c. DNA replication is continuous
d. DNA polimerase III adds nucleotides on the leading strand in the 5’ to 3’ directions.
e. Okazaki fragments are short sequences of nucleotides found on the lagging strand during
replications.
2. Which of the following enzymes is used to reduce torsional straind during DNA replication?
a. Helicase
b. Primase
c. DNA ligase
d. DNA Polimerase I
e. Topoisomerase
3. Which of the following statements is false?
a. DNA strands prossess complementary base pairing
b. DNA strands run in antiparallel directions
c. DNA gyrase can reduce positive supercoils in DNA during repication
d. SSB proteins stabilizes the two DNA strands preventing them from snapping back
together
e. DNA pol. III has 3’to 5’ and 5’ to 3’exonuclease activity.
ENERGI
Persamaan energi yakni :
AG : AH – T.AS
AG : energi bebas
AH : perubahan entalphy
T : Temperatur pada suhu K
AS : Perubahan dalam entrophy

Anda mungkin juga menyukai