Disusun Oleh :
Madina Alfi Manaroh S.Si., M.Biotech
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
PETUNJUK A (MODEL PILIHAN GANDA)
Pilihlah satu jawaban yang paling benar A,B,C,D dan E
PETUNJUK SOAL B (Model Sebab-Akibat)
Soal terdiri atas tiga bagian, yaitu PERNYATAAN, SEBAB, dan ALASAN yang disusun secara
berurutan. Pilihan :
A. Jika Pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-
akibat
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar
E. Jika pernyataan salah dan alasan salah
PETUNJUK C (MODEL DENGAN 4 PERNYATAAN)
Pilihan :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar
BAB I
MAKHLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA
Asal usul makhluk hidup
a. Teori Abiogenesis
Teori yang menerangkan makhluk hidup berasal dari benda mati yang penciptaannya terjadi
secara spontan. Pencetus teori ini adalah Aristoteles. Ia mengatakan bahwa “Belatung berasal
dari daging yang sudah busuk” yang disebut generatio spontanea Ilmuwan yang mendukung
teori ini yaitu :
1. Atonie Van Leuwenhook
2. John Needham
b. Teori Biogenesis
Menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada saat ini berasal dari makhluk hidup pada massa
sebelumnya. Pencetus teori ini adalah seorang ilmuwan bernama Louis Pasteur dengan teorinya
: “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” (Kehidupan berasal dari telur, dan telur berasal dari
makhluk hidup). Beberapa ilmuwan yang mendukung teori ini yaitu :
1. Fransisco Redy, bereksperimen dengan media daging
2. Lazzaro Spalanzani, bereksperimen dengan menggunakan air kaldu
Teori biogenesis berhasil mendumpangkan teori sebelumnya yaitu abiogenesis dengan
dilakukannya percobaan “Air Kaldu dan Tabung Leher Angsa” oleh Louis Pasteur.
c. Teori Neobiogenesis
Teori ini menerangkan bahwa kehidupan pertama kali berasal dari senyawa organik
Teori ini timbul dari 2 orang ilmuwan yaitu Harold Urey dan Oparin
Harold Urey menyatakan “Teori Evolusi Kimia”, yaitu kehidupan pertama kali diduga
terjadi di atmosfer yang berupa gas metana (CH 4), amonia (NH3), Hidrogen (H2) dan Uap
Air (H2O). Gas tersebut bila diberi energi radiasi sinar kosmik akan terbentuk senyawa
organik yakni asam amino (didukung oleh Stanley Miller melalui percobaanya)
Oparin mengemukakan teorinya yang diberi nama “Teori Biologi Evolusi” menyatakan
bahwa kehidupan pertama kali terjadi di lautan (didukung oleh Haldane dalam bukunya
yang berjudul “The Origin of Live”
1. Bernafas (pengambilan oksigen dari udara bebas, dan oksigen digunakan untuk proses respirasi
yakni pada penerimaan elektron terakhir dari sistem katabolisme sehingga menghasilkan ATP).
Tumbuhan melakukan proses pernafasan melaui stomata (pada daun, derivat dari epidermis
daun) dan lentisel (pada batang, derivat dari epidermis batang).
2. Makan, sebagai sumber energi unntuk melakukan aktivitas. Autotrof yakni organisme yang
mampun membuat makanannnya sendiri dikarenakan memiliki kloroplas, jika sumber energi
yang didapat dari cahaya maka disebut fotoautotrof. Jika energi yang didapat dari zat kimia
maka disebut kemoautotrof. Heterotrof yakni organisme yang tidak mampu membuat makanan
sendiri seperti pada organisme pada rantai makanan trofik tingkat 2,3 dst.
3. Adaptasi yakni penyesuain organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ada 3 macam yakni :
adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian bentuk dan struktur tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya. Contohnya ,
bentuk paruh burung yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Adaptasi fisiologi
adalah adaptasi pada fungsi kerja alat-alat tubuh untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan. Contohnya, sel darah merah orang yang tinggal di dataran tinggi akan lebih banyak.
Adaptasi tingkah laku merupakan aktivitas atau tingkah laku organisme yang menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan untuk membantunya bertahan hidup. Contohnya cumi-cumi
menyemprotkan tinta jika dalam keadaan bahaya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil
belajar maupun insting / naluri sejak lahir.
4. Reprodaksi / Berkembang adalah menghasilkan keturunan . Setiap makhluk hidup memiliki
umur hidup tertentu, maka untuk melestarikan jenisnya supaya tetap lestari makhluk hidup
perlu melakukan reproduksi atau berkembang biak. Cara perkembangbiakan makhluk hidup ada
dua macam, yaitu secara seksual/generatif dan aseksual/vegetatif. Perkembangbiakan secara
generatif didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Contohnya
unggas bertelur, mamalia melahirkan, dan tumbuhan menghasilkan biji. Perkembangbiakan
secara vegetatif tidak melalui peleburan dua jenis sel kelamin. Contohnya Amoeba membelah
diri, Hydra menghasilkan tunas, dan tumbuhan dengan cara cangkok, stek, umbi lapis, dan
merunduk.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan. Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat
bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Misalnya pertambahan tinggi, tidak akan kembali menjadi pendek
lagi. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Sedangkan Berkembang merupakan proses
menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif, contohnya telur kupu-kupu menetas menjadi ulat,
lalu menjadi kepompong, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu.
6. Ekskresi Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses-proses kimia yang disebut metabolisme.
Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh agar tidak membahayakan dan meracuni
tubuh. Pengeluaran zat sisa metabolisme disebut ekskresi. Alat ekskresi pada manusia berupa
paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Kulit
mengeluarkan keringat yang terdiri atas air, urea, dan garam. Ginjal mengeluarkan urin yang
terdiri atas air, garam, dan urea. Hati menghasilkan empedu. Pada tumbuhan, pengeluaran zat
sisa pernapasan dilakukan melalui stomata dan lentisel.
7. Iritabilitas dan Gerak Agar dapat bertahan hidup, semua makhluk hidup dapat menanggapi
rangsang akibat perubahan lingkungan. Kemampuan untuk menanggapi rangsang karena
perubahan lingkungan itu disebut iritabilitas. Hewan dan manusia mempunyai indra. Melalui
indra inilah hewan dan manusia mengetahui adanya rangsangan dari lingkungannya. Makhluk
hidup dapat menanggapi rangsang dengan melakukan gerak. Tumbuhan melakukan gerak hanya
menggunakan sebagian anggota tubuhnya dan tidak dapat berpindah tempat. Contohnya, pada
sore hari, daun tanaman petai cina (Leucaena glauca) mengatup karena adanya rangsang gelap.
Sementara itu hewan dapat melakukan gerak berpindah tempat untuk mencari makan, mencari
pasangan, dan menghindari musuh.
8. Regulasi. Sistem regulasi tubuh dikendalikan oleh saraf dan hormon. Hormon disekresi oleh
kelenjar hormon. Sistem regulasi dibutuhkan oleh tubuh agar kerja organ tubuh serasi dan
berkesinambungan .
9. Transportasi. Sistem transportasi berfungsi untuk mengangkut zat-zat tertentu yang dibutuhkan
oleh tubuh. Alat pengangkut dan zat yang diangkut sifatnya khusus dan tertentu. Alat
transportasi pada manusia berupa jantung, pembuluh darah, darah, pembuluh limfa, dan limfa.
Alat transportasi pada tumbuhan berupa pembuluh angkut yang terdiri atas xilem dan floem.
Perbedaan antara makhluk hidup (komponen biotik) dan makhluk tak hidup (komponen abiotik) adalah:
Metabolisme, Iritabilitas, Reproduksi, serta pertumbuhan dan perkembangan (keempat ciri ini hanya
dimiliki oleh makhluk hidup).
LATIHAN SOAL :
1. Salah satu ciri khas makhluk hidup adalah melakukan eksresi yang berarti……
A. Pengaturan proses di dalam sel
B. Pertambahan volume sel
C. Pembentukan energy melalui oksidasi zat
D. Menyusun zat pembentuk protoplasma sel
E. Mengeluarkan sisa - sisa metabolisme dari dalam tubuh
2. Adaptasi adalah contoh kegiatan makhluk hidup dalam melakukan……
A. Pertumbuhan dan perkembangan
B. Anabolisme dan katabolisme
C. Respon terhadap rangsang
D. Perkembangbiakan
E. Gerak aktif
3. Konsep hidup mempunyai ciri - ciri tertentu. Dalam seluruh masa hidupnya makhluk hidup
selalu.....
1. Berusaha melakukan adaptasi
2. Bereaksi terhadap stimulus
3. Melakukan proses metabolsime
4. Tumbuh dan berkembang
4. Louis Pasteur menumbangkan teori Generatio Spontanea dengan percobaannya yang
menggunakan ....
A. Potongan daging
B. Kaldu ayam
C. Tabung ditutup rapat
D. Botol berbentuk leher angsa
E. Tabung ditutup kain kasa
5. Adanya mikroorganisme pada rendaman jerami yang teramati dengan mikroskop buatan
Antonie Van Leeuwenhoek pada akhir abad XIV ditafsirkan sebagai gejala ....
A. Biogenesis
B. Metagenesis
C. Bioreproduksi
D. Antibiosis
E. Abiogenesis
KEANEKARAGAMAN
DAN PENGELOMPOKAN MAKHLUK
HIDUP
Dasar-dasar klasifikasi
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri morfologi (bentuk luar),
anatomi (struktur tubuh), fisiologi (reaksi kimia dan fungsi alat tubuh), tingkah laku, serta kemampuan
saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil melalui teknologi modern, klasifikasi dilakukan
dengan mengetahui hubungan kekerabatan melalui pemetaan gen atau DNA (Deoxyribonucleid Acid)
disebut klasifikasi filogenetik.
Keanekaragaman tingkat gen yakni seperti pada macam macam kucing (Felis catus) yakni kucing sphynx,
maine coon, siam dan persia. manusia (Homo sapiens) juga beraneka ragam seperti ras mongolia, ras
arab, ras eropa dan ras asia. Tumbuhan seperti bunga mawar memiliki keanekaragaman tingkat gen
yang beranekaragam seperti mawar merah, mawar putih, mawar kuning.
Keanekaragaman tingkat spesies yakni seperti beranekaragam spesies yang ada pada kebun. Kuda
(Equus ferus), Sapi (Bos taurus), Babi (Sus somesticus), dan Ayam (Gallus domesticus).
Keanekaragaman tingkat ekosistem yakni dilihat dari ekosistem yang membentuk suatu makhluk hidup.
contohnya hewan yang bisa ditemui di pantai adalah kepiting, penyu, burung pantai, kerang dan lain
sebagainya. sedangkan hewan yang bisa ditemui di padang rumput adalah singa, gajah, hyne, wildbeest,
jerapah dan lain sebagainya.
Virus
1. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu antara 25-300 nm (1 nm = 10-9 m)
2. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) yang diselubungi oleh kapsid
(selubung protein)
3. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup (parasit intraseluler obligat)
4. Tubuh virus bukan berupa sel sehingga tidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma
5. Tubuh virus memiliki berbagai bentuk (batang, bulat, silindris, dan bentuk T)
6. Virus merupakan makhluk metaorganisme, yaitu bentuk peralihan antara benda mati (memiliki
sifat dapat dikristalkan) dan makhluk hidup (dapat berkembang biak)
Struktur tubuh virus :
Meskipun virus memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda - beda, tapi struktur tubuhnya sama, yaitu
terdiri atas : 1. Kapsid, yaitu lapisan pembungkas DNA atau RNA pada virus, Kapsid terdapat pada bagian
kepala virus, 2. Kapsomer, yakni bagian pada virus yang mengandung sedikit protein dan akan saling
bergabung membentuk kapsid 3. Sel pembungkus, yaitu bagian yang melapisi DNA atau RNA. Sel ini
mengandung lipoprotein (lipid dan protein) yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang
virus. 4. Selubung dan serabut ekor, yaitu bagian yang digunakan oleh virus untuk melekatkan tubuhnya
ke sel inang.
Klasifikasi Virus
Bakteriofage merupakan virus yang menyerang sel bakteri. Contoh : virus T2 , T4 , dan T6.
Virus tumbuhan Virus yang menyerang sel tumbuhan, 1. Tobacco Mozaic Virus (TMV) penyebab
mozaik (bercak kuning) pada tembakau 2. Citrus Vein Phloem Degeneraton (CVPD) penyebab
penyakit pada jeruk. 3. Virus tungro penyebab penyakit pada tanaman padi.
Virus hewan Virus yang menyerang sel hewan, yaitu: 1. Polioma penyebab tumor 2. Rous
Sarcoma Virus (RSV) penyebab kanker pada ayam 3. Rhabdovirus penyebab rabies pada anjing
dan kera.
1. Virus dengan DNA pita tunggal (ssDNA) Contoh : Parvovirus harus melakukan Infeksi bersama dengan
Adenovirus agar bisa tumbuh.
2. Virus dengan DNA pita ganda (dsDNA) Contoh : Adenovirus , penyebab penyakit pada saluran
pemapasan
3. Virus dengan RNA pita tunggal (ssRNA positif) Pada virus ini ssRNA berperan sebagai mRNA (pembawa
pesan kode gen RNA). Contoh : Picornia, yaitu virus yang menyebabkan penyakit polio.
4. RNA pita tunggal (ssRNA negatif) Pada virus ini ssRNA sebagai cetalin mRNA Contoh : Rhabdovirus
penyebab rabies
Bakteriofage
merupakan kesatuan biologis paling sederhana yang mampu mereplikasi dirinya (menggandakan diri
menjadi lebih banyak). Tubuh bakteriofage tersusun atas kepala, ekor dan serabut ekor. Ekor fage
berfungsi sebagai alat penginfeksi ke sel ining. Proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri juga
digunakan oleh virus untuk berkembang biak. Proses ini terdiri atas dua tipe, yaitu litik (virulen) dan
lisogenik.
PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inangnya. Proses reproduksi virus terdiri atas dua
tipe, yaitu tipe litik dan lisogenik
a . Siklus Litik
Pada siklus litik, replikasi genom virus menyebabkan kematian pada sel inang. Virus yang hanya dapat
bereplikasi melalui siklus litik (lisis) disebut dengan virus virulen. Siklus litik terdiri atas lima fase, yaitu :
1. Fase adsorbsi , diawali dengan menempelnya ujung ekor virus pada dinding sel bakteri, kemudian
enzim lisozim dikeluarkan untuk melubangi dinding sel inang
2. Fase injeksi (penetrasi) , yaitu dimasukkannya DNA atau RNA virus ke dalam sel inang Kepala dan ekor
virus tetap tertinggal di luar sel dan akan terlepas serta tidak berfungsi ketika injeksi DNA telah
dilakukan
3. Fase sintesis , yaitu DNA virus yang mengandung enzim lisozim akan menghancurkan DNA bakteri ,
kemudian mereplikasikan diri , melakukan sintesis protein hingga membentuk bagian - bagian kapsid ,
seperti kepala , ekor , dan serabut ekor
4. Fase perakitan , yaitu bagian - bagian kapsid virus yang awalnya terpisah selanjutnya dirakit menjadi
kapsid virus hingga terbentuk tubuh virus baru
5. Fase lisis, yaitu hancurnya sel inang (lisis) dan melepaskan virus-virus baru yang akan menginfeksi sel
inang lainnya, begitu seterusnya
b. Siklus Lisogenik
Siklus Lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang sehingga virus
berintegrasi ke dalam kromosom bakteri atau sel inang.
Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik sama dengan siklus litik, yaitu melalui fase adsorbsi dan fase
injeksi. Selanjutnya melalui fase - fase berikut ini, yaitu :
3. Fase penggabungan, yaitu bergabungnya DNA virus dengan DNA bakteri. Dengan demikian, bakteri
yang terinfeksi akan memiliki DNA virus.
4. Fase pembelahan, DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri menjadi tidak aktif (profage).
Dengan demikian, jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA virus yang tidak aktif tersebut akan ikut
bereplikasi
5. Fase Pemisahan, virus dapat juga beralih ke sikluk siklik (tergantung kondisi lingkungan). Profage yang
aktif mulai memisahkan diri dari rantai DNA sel inangnya.
6. Fase Eklifase, virus akan mengambil alih semua kegiatan sel inang dimana materi genetik virus akan
mengendalikan seluruh proses metablisme sel inang sama seperti pada daur litik.
7. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang telah aktif akan menghancurkan DNA bakteri dan memisahkan diri.
Selanjutnya, DNA virus akan mensintesis protein sel inang sekaligus mereplikasikan diri
8. Fase Replikasi, yaitu Komponen virus yang sudah terbentuk pada fase sintesis kemudian direplikasi
(digandakan) sebanyak-banyaknya oleh virus dengan memanfaatkan protein dan asam nukleat sel inang.
9. Fase perakitan, yaitu kapsid yang terbentuk dari protein sel inang dirakit menjadi kapsid virus.
Selanjutnya, DNA virus baru masuk ke dalam kapsid sehingga membentuk virus baru
10. Fase lisis, yaitu terjadi lisis pada sel setelah terbentuk bakteri virus baru. Virus - virus yang terbentuk
kemudian akan menyerang bakteri (sel inang) lain.
Virus yang dapat bereproduksi melalui siklus lisogenik dan litik disebut virus temperata.
Terdapat beberapa jenis virus yang dikembangkan oleh peneliti karena memiliki beberapa manfaat
tertentu bagi tubuh, antara lain :
1. Sebagai antibakterial, misalnya pada bakteri pengganggu produk pangan yang diawetkan
2. Untuk pembuatan insulin, misalnya pada virus penyebab kanker dapat dicangkokkan gen-gen
penghasil bormon insulin ke dalam sel bakteri. Jadi, jika sel bakteri bereplikasi maka sekaligus
memproduksi insulin.
3. Pada pembuatan vaksin, misalnya vaksin polio, vaksin campak, dan vaksin cacar
4. Untuk membuat zat antitoksin
Virus yang merugikan
Beberapa virus yang menyebabkan timbulnya infeksi penyakit dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia :
1. Virus Avian influenza, penyebab virus flu burung
2. Poliovirus, yaitu virus penyebab penyakit polio
3. Virus Ebola, yaitu virus yang MPT menyebabkan penyakit ebola pada manusia.
4. Human Immunodeficiency Virus (HIV), penyebab penyakit AIDS
5. Influenza virus, menyebabkan penyakit flu pada manusia
Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan :
1. Tobacco Mozaic Virus (TMV), virus yang menyebabkan timbulnya bercak - bercak mozaik pada
daun tembakau
2. Citrus Leprosis Virus (CLV), virus yang menyebabkan penyakit pada tanaman jeruk
3. Virus Tungro, virus yang menyebabkan kekerdilan pada tanaman padi
Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan yakni:
1. Rhabdovirus, virus yang menyebabkan penyakit rabies pada anjing. kucing, monyet.
2. New Castle Disease (NCD) alan virus tetelo.
3. Adenovirus, menyebabkan penyakit saluran pernapasan pada hewan.
MONERA
Monera (organisme prokariotik) berasal dari bahasa yunani. Monera artinya tunggal.
Ciri-ciri monera :
Bagian luar sel bakteri terdiri atas kapsul, dinding sel dan membran plasma.
1. Kapsul, merupakan bagian paling luar berupa lapisan lendir. Kapsul berfungsi sebagai pelindung
sel dan dapat digunakan sebagai cadangan makanan
2. Dinding sel, berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk sel bakteri. Dinding sel tersusun
atas hemiselulosa dan senyawa peptidoglikan (protein dan asam amino)
3. Membran sitoplasma, tersusun atas lapisan lipoprotein (fosfolipid dan protein) yang bersifat
permeable dan berperan untuk mengatur keluar masuknya zat-zat di dalam sel bakteri.
Struktur bagian dalam sel
Bagian dalam sel bakteri terdiri atas DNA, mesosom, ribosom, plasmid dan endospora.
1. DNA, materi genetik sebagai pembawa sifat pada makhluk hidup. Khususnya bakteri
2. Mesosom,bagian dari membran sitoplasma yang mengalami pelipatan, mesosom berperan
dalam sintesis dinding sel serta pada pembelahan nukelus (inti sel)
3. Ribosom, merupakan bagian dari organel sel yang berperan utama dalam proses sintesis protein
dalam sel
4. Plasmid, berbentuk seperti cincin. Terdapat di dalam sitoplasma, dan berfungsi sebagai alat
pertahanan sel terhadap lingkungan yang ekstrim
5. Endospora, merupakan spora/struktur yang berdinding tebal yang berbentuk saat kondisi
lingkungan tidak menguntungkan bagi bakteri (panas, dingin, dan kering). Endospora akan
kembali menjadi sel bakteri saat kondisi lingkungan membaik.
Flagella
Flagella merupakan alat gerak bakteri dengan bentuk seperti rambut dan tersususn atas senyawa
protein yang bernama flagelin. Jumlah dan letak flagela dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.
Pili (Fimbriae)
Pili memiliki bentuk seperti benang filamen dengan banyak dimiliki oleh bakteri gram negatif.
Ukurannya lebih kecil, pendek dan lebih banyak dari flagella. Pili tidak berfungsi sebagai alat gerak
melainkan sebagai gerbang masuknya bahan genetik selama berlangsungnya proses konjugasi.
PENGGOLONGAN BAKTERI
Dinding sel bakteri ini lebih tipis dari bakteri gram positif, yaitu sekitar 10 15 nm dengan
kandungan peptidoglikan lebih sedikit, namun memiliki yang struktur yang lebih kompleks.
Bakteri gram negatif memberikan pewarnaan merah saat diuji pengecatan gram karena dinding
peptidoglikannya tipis dan selnya dilapisi oleh periplasma dan membran luar lipoprotein
Umumnya bakteri yang bersifat patogen merupakan jenis dari bakteri gram negatif.
REPRODUKSI BAKTERI
PERANAN BAKTERI
Dalam kehidupan, bakteri memiliki peranannya masing-masing, baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
ARCHAEBACTERIA
1. Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
2. Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik)
3. Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof, baik secara parasit maupun saprofit
4. Dinding sel tersusun atau zat kitin, glukan dan manan
5. Tubuh tersusun atas benang-bebang halus yang disebut hifa
6. Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyerap tanaman
7. Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya
8. Reproduksi secara aseksual melalui pembelahan dan secara seksual melalui peleburan inti
sel dari dua sel induk
9. Tidak memiliki akar , batang , dan daun sejati
KLASIFIKASI JAMUR (FUNGI)
Endomikoriza memiliki hifa yang menembus akar sampai ke bagian korteks. Selain terdapat pada
tanaman kacang-kacangan juga dapat hidup di akar anggrek dan sayuran, seperti kol.
PROTISTA
Protista merupakan hewan bersel tunggal (uniseluler) yang hidup dengan membentuk koloni (
berkelompok) di tempat yang lembap. Banyak golongan protista yang mempunyai kemiripan ciri dan
sifat seperti hewan, tumbuhan atau jamur.
Contoh :
Amoeba, beberapa hidup di lingkungan bebas, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh
manusia, seperti Entamoeba dysentriae, Entamoeba histolitca (penyebab penyakit disentri) , dan
Entamoeba coli, yang membantu proses pembusukan sisa metabolisme.
Foraminifera, habitatnya di laut dan fosilnya dapat membentuk tanah globigirena yang berguna
sebagai penunjuk sumber minyak bumi.
Radiolaria, memiliki habitat di laut dan fosilnya tersusun atas silikat membentuk tanah radiolaria
yang dimanfaatkan sebagai bahan penggosok .
2. Flagellata (Mastgophora)
Ciri-ciri:
Bersel satu (uniseluler)
Bentuk sel tetap dan tidak punya rangka
Ukuran tubuh antara 35-60 mm
Umumnya berkloroplas
Alat gerak berupa flagel
Kebanyakan hidup di air tawar
Bersifat autotrof dan memakan zat organik berupa larutan
Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri secara memanjang
Struktur tubuhnya yaitu :
Contoh :
Euglena viridis, Volvox, dan Pandorina, memiliki kloroplas sehingga berperan sebagai produsen
dalam ekosistem perairan
Trichonympha dan Myxotricha yang hidup dalam usus rayap dan membantu rayap dalam
mencerna kayu karena memiliki enzim selulosa.
Trypanosoma gambiense yang hidup dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina palpalis) yang
menyebabkan penyakit "tidur"
3. Ciliata (Ciliophora)
Ciri - ciri:
Bersel satu dengan bentuk tubuh tetap
Mempunyai celah mulut dan dilengkapi dengan anus sel
Memiliki dua buah inti sel, yaitu makronukleus (alat reproduksi aseksual) dan
mikronukleus (alat reproduksi seksual).
Pada dinding sel terdapat rambut getar (silia) sebagai alat gerak
Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan membelah
diri
Hidup di perairan tawar yang banyak mengandung zat organik.
Struktur tubuhnya, yaitu :
Contoh :
Paramaectum caudatum, bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan seksual
dengan konjugasi
Stentor, bentuk sepert terompet dengan tangkai yang melekat pada substrat
Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan penyakit balantidiosis
(disentri)
4. Sporozoa (Apikompleksa)
Ciri-ciri:
Bersel satu
Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya
Tidak mempunyai alat gerak
Parasit pada hewan dan manusia
Reproduksi secara aseksual dengan schizogoni (membelah diri dalam tubuh inang) atau
sporogoni (membentuk spora dalam tubuh inang) dan secara seksual dengan peleburan dua
gamet dalam tubuh nyamuk (inangnya)
Plasmodium merupakan contoh dari sporozoa yang hidup pada sel inangnya, yaitu nyamuk. Jenis - jenis
Plasmodium, yaitu :
Plasmodium vivax, penyebab malaria tertanam sporulasi (gejala demam) setiap 2 x 24 jam
Plasmodium falcifarum, penyebab malaria tropika. masa sporulasi setiap 1-3x 24 jam
Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana, masa sporulasi setiap 1-3 x 24 jam
Plasmodium ovale , penyebab malaria ovalo tertana (limpa)
a. Ciri-ciri alga
Ada yang uniseluler dan multiseluler
Dinding sel tersusun atas selulosa
Sel sudah memiliki membran inti (eukariotk)
Struktur tubuh seperti tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang, dan daun sejati
Memiliki pigmen warna, seperti klorofil, xantofil (kuning), karoten (keemasan), fikoeritrin
(merah), fikosianin (biru), dan lain – lain
Dapat melakukan fotosintesis sehingga dikatakan bersifat fotoautotrof
Habitat di wilayah perairan dan di tempat yang lembap
Reproduksi secara seksual dengan membelah diri (pada alga uniseluler) atau membentuk
fragmentasi (pada alga multiseluler)
b. Jenis jenis alga
Berdasarkan warna pigmennya, ganggang diklasifkasikan menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Alga hijau (Chloropyta)
Kandungan pigmen utama yang dimiliki oleh Chlorophyta adalah klorofil (hijau) dengan
pigmen tambahan berupa karoten
Hidup di perairan (tawar maupun air laut. Serta ada pula yang bersimbiosis dengan
jamur membentuk lichen
Reproduksi secara aseksual (membelah diri, fragmentasi, dan spora) dan seksual
(isogami, anisogami, dan oogami)
Contoh : Protococcus, Chlorella Chlamydomonas, Spirogyra (berfilamen) Ulva lachia
(berbentuk talus)
2. Alga Coklat (Phaeophyta)
Kandungan pigmen utama yang dimiliki adalah fikosantin (pigmen cokelat)
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami
sel telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma oleh anteridia
Pada dinding sel, selain selulosa terdapat asam alginat, pigmen fotosintesis aksesori
(tambahan) klorofil a dan c, xantofil simpanan karbon karbohidrat.
Contoh : Laminaria sp . (penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil,
makanan, dan kosmetik), Sargassum, Fucus, Turbinaria decurens, dan Macrocystis.
3. Alga Merah (Rhodophyta)
Kandungan pigmen utama yang dimiliki adalah fikoeritrin (pigmen merah).
Hampir semua jenis Rhodophyta hidup di laut
Reproduksi secara aseksual melalui spora, seksual dengan oogami.
Contoh : Eucheuma spinosum (bahan baku agar-agar)
4. Alga keemasan (Chrysophyta)
Pigmen dominan yang dikandung adalah xantofil (pigmen keemasan), tidak memiliki
pirenoid, dan memiliki kloroplas dengan ukuran kecil
Hidup di tempat berair (air tawar maupun laut)
Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri atau spora dan dengan seksual
melalui penyatuan 2 gamet
Contoh : Mischococcus, Symura, dan Navicula
LATIHAN SOAL
PLANTAE
ANIMALIA
Dunia hewan (kingdom Animalia) terdiri dari 9 filum. Delapan filum termasuk avertebrata dan satu filum
Chordata. beberapa ciri kingdom ini ialah:
Ciri-ciri porifera :
1. Hewan diploblastik (memiliki 2 lapisan tubuh, yaitu ektoderm dan endoderm)
2. Terdapat pori-pori atau rongga pada tubuhnya yang disebut spongosol sebagai jalan masuk
air yang membawa makanan
3. Memiliki tiga buah saluran air, yaitu askon, sikon, dan leukon
4. Belum memiliki jaringan (parazoa)
5. Lapisan tubuh bagian luar tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih dan berdinding
tebal yang disebut pinakosit (sebagai kulit luar) dan sel sel koanosit (lapisan dalam) yang
berbentuk seperti corong berflagela
6. Habitat di perairan terutama di air laut
7. Sistem reproduksi ada 2 yaitu:
Reproduksi aseksual, dilakukan dengan pembentukan kuncup tunas dan gemmule
(tunas internal)
Reproduksi seksual, yaitu melalui proses fertilisasi yang dilakukan dengan
pembentukan arkeosit yang mengandung sperma dan ovum
8. Air ditarik melalui pori-pori kedalam rongga tengah, spongosol dan kemudian mengalir
keluar dari spons melalui bukaan yang lebih besar disebut oskulum
9. Kebanyakan hemafrodit
Klasifikasi porifera terbagi menjadi 3 kelas(berdasarkan zat penyusun spikula/rangka) :
yaitu:
a) Calcarea (spikula tersusun dari kalsium karbonat/zat kapur), misalnya Scypha, Grantia, dan
Sycon
b) Hexatinellida (spikula tersusun dari zat kersik/silikat), misalnya Pheronema dan Hyalonema
c) Demospongia (spikula tersusun dari zat kersik dan protein spongin), misalnya Cliona,
Spongilla, Thenea, Halisarca, dan Euspongia
2) Coelentarata (hewan berongga)
Nama coelenterata berasal dari bahasa yunani, yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron
yang berarti usus.
Ciri-ciri coelenterata :
1. Tubuh simetri radial dan diploblastik
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap dan melumpuhkan mangsa
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel knidoblast/knidosit yang mengandung sel penyengat
(nematokis)
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan secara difusi (sistem respirasi)
6. Habitat di perairan (air tawar/laut)
7. Tubuh mengalami metagenesis menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat
tertentu
b. Tipe medusa (seperti payung), yaitu tipe yang dapat hidup bebas (dapat berenang)
8. Sistem reproduksinya yaitu: reproduksi aseksual, melalui pembentukan tunas/kuncup yang
menempel pada hewan induknya. Reproduksi seksual, melalui fertilisasi eksternal, yaitu
dengan penyatuan sperma dengan sel telur hingga membentuk zigot.
9. Bangun tubuh dasar dari cnidaria disebut rongga gastrovaskular (gastrovascular cavity).
Satu bukaan tunggal ke rongga ini berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
Ciri-ciri Nemathelminthes:
1. Tubuh tripoblastik dan berbentuk bulat panjang
2. Disebut sebagai hewan pseudoselomata karena memiliki rongga semu
3. Tubuh simetri bilateral
4. Sistem respirasi melalui permukaan tubuh
5. Memiliki kutikula yang berfungsi untuk melindungi diri dari enzim pencernaan
6. Memiliki alat ekskresi berupa glanduler
7. Hampir semua jenis cacing ini bersifat parasit
yang terbagi menjadi 2 kelas :
Yaitu :
a) Nematoda, misalnya Ascaris lumbricoides (cacing perut), hidup didalam usus manusia dan
menghiap nutrisi yang ada di dalam usus, Oxyuris vermicularis (kremi), Wuchereria bancrofti
(cacing filaria/rambut) penyebab penyakit kaki gajah pada manusia, larvanya disebarkan melalui
gigitan nyamuk, Ancylostoma duodinale (cacing tambang) hidup didalam usus manusia dan
memiliki alat pengait untuk mencengkram dan mengisap darah. dan Necator americanus (cacing
tambang). b) Nematomorpha, misalnya Gordius dan Nectonema.
5) Annelida (cacing gelang), yang terbagi menjadi 3 kelas :
Menurut Campbell (2003), vertebrata merupakan subfilum Chordata yang terdiri dari 7 kelas, yaitu
sebagai berikut:
1) Agnatha, merupakan ikan tak berahang, tidak bersisik, bertulang rawan; misalnya ikan Lamprey
2) Chondrichthyes, merupakan ikan bertulang rawan, tidak memiliki tutup insang; misalnya ikan
hiu, cucut, ikan pari.
3) Osteichthyes, merupakan ikan bertulang sejati, memiliki tutup insang (operkulum); misalnya
kakap, tongkol, gurami, lele.
4) Amphibia (amfibi), mengalami metamorfosis (fase larva di air, bernapas dengan insang,
herbivor; fase dewasa di darat, bernapas dengan paru-paru dan kulit, insektivor); terbagi
menjadi 3 ordo (bangsa), yaitu:
a) Urodella (amfibi berekor), misalnya salamander
b) Anura (amfibi tak berekor), misalnya katak hijau dan kodok bangkong
c) Apoda (amfibi tak berkaki), misalnya Siphonops annulatus
5) Reptilia (hewan melata), memiliki kulit bersisik dari zat tanduk, mengalami ganti kulit, bernapas
dengan paru-paru; terbagi menjadi 4 ordo (bangsa), yaitu :
a) Squamata (reptil bersisik), misalnya komodo, kadal, ular, dan bunglon
b) Chelonia (bangsa kura-kura), misalnya kura - kura dan penyu
c) Crocodilia (bangsa buaya), misalnya buaya dan aligator
d) Rhynchocephalia, misalnya tuatara
6) Aves (unggas) memiliki ciri tubuh yang tertutup oleh bulu, bernapas dengan paru-paru dan
kantong udara; terbagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
a) Struthioniformes, misalnya burung unta, emu, dan kiwi
b) Anseriformes, misalnya burung air
c) Galliformes, misalnya ayam
d) Charadriiformes, misalnya burung camar dan burung puyuh
e) Procellariiformes, misalnya elang laut dan petrel
f) Sphenisciformes, misalnya penguin
g) Pelecaniformes, misalnya pelikan
h) Ciconiiformes, misalnya bangau
i) Cathartiformes, misalnya burung pemakan bangkai
j) Phoenicopteriformes, misalnya flamingo
k) Falconiformes, misalnya burung elang
l) Columbiformes, misalnya merpati
m) Psittaciformes, misalnya burung kakaktua
n) Sirigiformes, misalnya burung hantu
o) Apodiformes, misalnya burung kolibri
p) Piciformes, misalnya burung pelatuk
7) Mammalia (hewan menyusui), memiliki kelenjar susu, tubuh dilindungi rambut; terbagi 16 ordo,
yaitu:
a) Monotremata (mamalia bertelur), contohnya platipus dan ekidna
b) Marsupialia (mamalia berkantong), contohnya kanguru dan koala
c) Rodentia, misalnya tikus dan tupai
d) Cetacea, misalnya paus dan lumba - lumba
e) Primata, contohnya kera, lutung, dan gorila
f) Carnivora, contohnya kucing, anjing, musang, dan singa
g) Chiroptera, contohnya kelelawar
h) Edentate, contohnya armadilo
i) Insectivora, contohnya celurut
j) Lagomorpha, contohnya kelinci dan marmut
k) Perissodactyla, contohnya kuda, zebra, tapir, dan badak
l) Proboscidae, contohnya gajah
m) Artiodactyla, contohnya babi, domba, sapi, dan jerapah
n) Sirenia, contohnya sapi laut dan duyung
o) Polidota, contohnya trenggiling
p) Tubulidentata, contohnya ardvark
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Alam memenuhi sebagian besar
kebutuhan manusia mulai dari pangan, sandang, dan papan. Selain ketiga kebutuhan tersebut,
pemanfaatan makhluk hidup, baik tumbuhan dan hewan, juga digunakan dalam kegiatan penelitian
guna perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia di masa yang akan datang. Melihat
kondisi tersebut, perlu adanya suatu usaha untuk mengendalikan pemanfaatan makhluk hidup, bahkan
dibutuhkan adanya upaya dalam melestarikan keberadaannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya kepunahan suatu jenis makhluk hidup, meskipun makhluk hidup memiliki kemampuan untuk
berkembang biak. Apabila suatu spesies penyusun ekosistem punah, maka ekosistem tersebut akan
terganggu/rusak, hal ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem yang pada akhirnya
akan berdampak pada kehidupan manusia pula.
Setelah mengetahui peranan keanekaragaman makhluk hidup terhadap manusia, kita tahu
bahwa kegiatan pelestarian merupakan kegiatan yang penting untuk menjaga keberadaan makhluk
hidup tersebut. Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman makhluk hidup dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu in situ dan ex situ.
a. Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, satwa, dan ekosistem yang khas
sehingga perlu dilindungi agar tumbuh secara alami. Contohnya Cagar Alam Pananjung Pangandaran
(Jawa Barat) dan Cagar Alam Nusa Kambangan (Jawa Tengah)
b. Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan
keunikan jenis satwa, sehingga perlu dilakukan perlindungan terhadap habitatnya untuk menjaga
kelangsungan hidup satwa yang ada. Contohnya Suaka Margasatwa Meru Betiri (Jawa Timur)
c. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli dan dikelola dengan
sistem zonasi. Kawasan ini dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budi
daya, pariwisata, dan rekreasi. Contohnya Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, TN. Komodo di NTT,
TN. Baluran di Jawa Timur, dan TN. Tanjung Puting di Kalimantan Tengah. Taman Laut adalah kawasan
laut yang dijadikan cagar alam, suaka margasatwa, atau taman wisata. Contohnya Taman Laut
Kepulauan Karimun Jawa (Jawa Tengah) dan Taman Laut Bunaken (Sulawesi Utara).
2. Ex situ artinya usaha pelestarian makhluk hidup dengan cara memindahkan dari tempat
tumbuh aslinya ke lingkungan lain yang sesuai. Contoh:
a. Kebun Koleksi, yaitu kebun yang berisikan berbagai jenis tanaman yang akan dipertahankan dan
dikembangkan dalam bentuk hidup. Misalnya, koleksi buah buahan di Paseh, dan koleksi
mangga dan tebu di Pasuruan
b. Kebun Plasma Nutfah, mirip kebun koleksi, yaitu kebun yang mengembangkan plasma nutfah
unggul, tetapi mencakup bibit tradisional serta kerabat liarnya. Di Indonesia usaha ini dirintis
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yaitu pendirian kebun plasma nutfah buah -
buahan di Cibinong
c. Kebun Botani atau Kebun Raya, yaitu kebun yang mengoleksi berbagai jenis tumbuhan yang
hidup. Misalnya Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, Kebun Raya Purwodadi di
Malang Jawa Timur, dan Kebun Raya Bedugul di Bali. Pembangunan kebun raya menyangkut
berbagai segi, antara lain pelestarian, pariwisata, keindahan, dan pendidikan
d. Penyimpanan dalam kamar bersuhu dingin. Biasanya yang disimpan dengan cara ini adalah
plasma nutfah dalam fase biji. Misalnya biji beras, kacang tanah, kecipir, buncis, mentimun, dan
semangka
e. Pengembangan Kebun Raya. Pembangunan kebun raya menyangkut berbagai segi, yaitu
pelestarian, pariwisata/keindahan, dan lain - lain. Selain hal tersebut di atas , bentuk partisipasi
masyarakat dalam kegiatan konservasi dapat berupa hal - hal berikut
1. Konservasi langsung, adalah upaya pencadangan suatu kawasan agar terbebas dari aktivitas
manusia. Contohnya kebiasaan masyarakat Gunung Butak, Blora, yang menganggap daerah
tersebut gunung suci sehingga melarang aktivitas manusia secara sembarangan karena
lingkungan gunung tersebut merupakan sumber mata air empat sungai yang mengalir ke empat
penjuru.
2. Konservasi tidak langsung, yaitu upaya pengembangan peran sesuai dengan karakteristik dan
tingkat daya dukung alam di tempat itu. Contohnya orang Dayak Benuaq telah mengenal bentuk
regenerasi hutan yang dilakukan dengan sederhana. Dayak Benuaq memisahkan proses
regenerasi hutan ke dalam 5 fase, yaitu semak muda, semak tua, hutan sekunder muda, hutan
sekunder tua, dan hutan primer. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) nasional yang bergerak di
bidang lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
1. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), merupakan LSM pertama yang dibentuk dan
mengkhususkan diri pada advokasi dan kebijakan lingkungan. WALHI juga memberikan pelatihan
bagi LSM anggotanya.
2. Lembaga Alam Tropika (LATIN) yang bergerak pada bidang konservasi secara umum.
3. Biological Science for Community (B.Sc.C) yang bergerak dalam penelitian konservasi spesies
dan pengembangan masyakarat di sekitar taman nasional.
4. Yayasan Bina Sains Hayati Indonesia (YABSHI), bergerak dalam publikasi internasional
Tropical Biodiversity
LATIHAN SOAL
2. Rifqy menemukan tumbuhan dengan ciri-ciri sebagai berikut: tidak memiliki jaringan pengangkut
(xylem dan floem) memiliki struktur akar, batang, daun yang tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan Rifqy, dapat diambil kesimpulan termasuk kelompok tumbuhan
apakah tumbuhan tersebut?
A. Tumbuhan Paku
B. Tumbuhan Lumut
C. Tumbuhan Biji Terbuka
D. Tumbuhan Biji Tertutup
3. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang …
A. Steril
B. Hidup
C. Besar
D. Fertil
6. Tumbuhan biji dibedakan menjadi 2 subdivisi, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Di bawah ini yang merupakan ciri khas tumbuhan biji tertutup
adalah ….
A. Bakal biji diselubungi bakal buah
B. Alat kelamin bunga disebut strobilus
C. Biji tumbuh pada permukaan dasar bunga
D. Akarnya berupa akar tunggang dan batang bercabang
7. Urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah……
a. Kingdom-filum/divisi-ordo-kelas-famili-genus-spesies
b. Kingdom-filum/divisi-ordo-kelas-genus-famili-spesies
c. Kingdom-filum/divisi-kels-ordo-genus-famili-spesies
d. Kingdom-filum/divisi-kelas-famili-ordo-genus-spesies
e. Kingdom-filum/divisi-kelas-ordo-famili-genus-spesies
10. alah satu cacing pipih (Plathyhelmintes) yang parasit pada manusia adalah cacing pita (Taenia sagnita
). Cara paling efektif untuk menghindari cacing tersebut adalah…
A. Memasak dengan matang daging yang dimakan.
B. Selalu memakai alas kaki kalau ke WC.
C. Tidak menggaruk anus yang gatal.
D. Mencuci tangan sebelum makan.
E. Menghindari gigitan nyamuk.
ORGANISASI KEHIDUPAN
Teori tentang sel pernah dikemukakan oleh beberapa ahli biologi, di antaranya :
1. Robert Hooke (1665): Pertama kali mendeskripsikan sel melalui eksperimennya, yaitu melihat struktur
sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
2. Antonie van Leeuwenhoek (1673): Pertama kali melihat sel hidup (mikroorganisme).
3. Robert Brown (1831): Mendeskripsikan nukleus dengan mengamat struktur sel pada jaringan
tanaman anggrek.
4. Mathias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann (1839). Mengemukakan bahwa makhluk hidup
(tumbuhan dan hewan) tersusun atas sel-sel.
5. Rudolf Virchow (1855): Mengemukakan bahwa semua sel berasal dari sel sebelumnya (omni cellula e
cellula).
6. Max Schultze (1825-1874): Menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan
dan tempat terjadinya proses hidup.
4. Sel merupakan satuan unit struktural fungsional, reproduksi, dan hereditas pada makhluk hidup
JENIS SEL
Berdasarkan keberadaan membran inti, sel makhluk hidup dibedakan atas dua jenis, yaitu :
a) Prokariotik
Prokariotik merupakan jenis sel yang inti selnya belum memiliki membran inti (karioteka). Umumnya sel
jenis ini dimiliki oleh makhluk hidup tingkat rendah. Contoh: Bakteri, alga biru.
b) Eukariotik
Jenis sel eukariotik sudah memiliki membran inti (karioteka) pada inti selnya. Umumnya dimiliki oleh
makhluk hidup tingkat tinggi. Contoh: Sel hewan avertebrata dan vertebrata, sel tumbuhan berbiji,
tumbuhan paku, protista dan jamur.
PERBEDAAN SEL
Felix Durjadin dan Johannes Purkinye (1835-1839): Mengamati struktur sel dan melihat adanya cairan
dalam sel yang kemudian dinamakan protoplasma.
Adapun perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan terangkum pada tabel berikut
STRUKTUR SEL
Struktur sel terbagi atas tiga bagian, yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Pada sitoplasma
terdapat berbagai macam organel sel yang memilik peranan masing-masing
Membran Plasma
1. Membran Sel :
Memiliki ketebalan 5-10 nm, Membran sel tersusun atas lipoprotein (50 % protein dan 50 %
lipid). Lipid yang menyusunnya terdiri atas fosfolipid (hidrofilik) dan sterol (hidrofobik)
Membran sel bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui oleh air dan zat - zat
yang terkandung di dalamnya.
Fungsi membran sel, yaitu :
Sebagai pelindung sel
Mengendalikan proses pertukaran zat ke luar dan ke dalam sel
Tempat terjadinya reaksi kimia
2. Dinding Sel
Dinding sel hanya dimiliki tumbuhan, namun tidak pada hewan
Prokariota, fungi dan beberapa protista juga memiliki dinding sel (dengan komposisi yang
berbeda. Prokariota tersusun dari peptidogligan, fungi tersusun dari kitin, dinding sel protista
tersusun dari selulosa
Proses pembentukan dinding sel pada tumbuhan : mikrofibril yang tersusun dari polisakarida
selulosa disintesis oleh enzim selulosa sintase dan diekskresi ke dalam ruang ekstraseluler.
Sel tumbuhan muda akan mesekresikan dinding sel yang relatif tipis dan fleksibel disebut
dinding sel primer. Diantara dinding primer sel sel yang bersebelahan terdapat lamela tengah
(yang tersusun atas polisakarida lengket/pektin). Sel sel lain juga menambahhkan dinding sel
sekunder diantara membran plasma dan dinding sel primer.
Berfungsi dalam memberi bentuk sel.
Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel. yaitu berukuran antara 10-20 nm. Fungsi inti
sel, yaitu :
1. Mengendalikan proses metabolisme dalam tubuh.
2. Tempat tersimpannya materi genetik dalam bentuk DNA/RNA.
3. Sebagai tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA
Komposisi nukleus tediri atas tiga organel, yaitu :
1. Membran nukleus (karioteka)
2. Matriks (nukleoplasma), yaitu cairan inti yang tersusun atas zat protein inti (nukleoprotein).
3. Nukleolus (anak inti), di dalamnya banyak mengandung kromosom yang berfungsi untuk
menentukan generasi sel selanjutnya.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dengan segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, yaitu
makromolekul, mikromolekul, Ion-ion, dan organel sel. Tiap - tiap organel pada sitoplasma memiliki
struktur dan peran khusus, antara lain :
1. Mitokondria
• Organel penghasil energi dalam sel yang tersusun atas fosfolipid dan protein.
• Terdiri atas dua lapisan, yaitu membrane luar yang halus, membran dalam yang berlekuk -
lekuk (krista), dan matriks mitokondria
Mitokondria berperan sebagai tempat terjadinya respirasi seluler dan menghasilkan ATP
2. Ribosom
Organel terkecil dalam sitoplasma dengan ukuran 17-20 mikron
Tersusun atas protein dan RNA ribosomal (RNAt)
Berperan dalam sintesis protein
Terdapat menyebar di sitoplasma dan ada yang menempel di REK (Retikulum Endoplasma
Kasar)
3. Retikulum Endoplasma (RE)
Terdapat dua jenis retikulum endoplasma (RE), yaitu :
1. Retikulum endoplasma kasar (REK), pada permukaannya banyak ditempeli oleh ribosom
(tempat sintesis protein) REK berfungsi sebagai transport protein yang disintesis oleh
ribosom
2. Retikulum endoplasma halus (REH), permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom, dan
menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid. dan steroid. Berfungsi
sebagai sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+, detoksifikasi obat dan
racun.
4. Badan golgi
Merupakan sekumpulan kantung pipih yang bertumpuk dan kantungnya dibatasi oleh membran
saccula. Memiliki polaritas (sis, cis dan trans).
Berperan aktif dalam proses sekresi, terutama pada sel - sel kelenjar.
Menghasilkan lisosom dan memberi bentuk dinding sel pada tumbuhan.
Modifikasi protein, karbodhidrat pada protein dan fosfolipid, sintesis banyak polisakarida,
pemilahan produk-produk golgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel.
5. Lisosom
Banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit dan monosit.
Berperan aktif dalam melakukan fungsi imunitas dengan mensintesis enzim-enzim hidrolitik
untuk mencernakan bakteri patogen yang menyerang tubuh.
Membantu menghancurkan sel yang luka baru yang disebut autofagus.
6. Vakuola
Merupakan organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi oleh selaput tipis (tonoplas).
Pada sel hewan berukuran kecil sedangkan pada sel tumbuhan berukuran besar.
Berperan sebagai penyimpan cadangan makanan dan sisa metabolisme pengatur tekanan tingor
pada sel tumbuhan.
7. Plastida
Merupakan organel spesifik yang hanya terdapat pada sel tumbuhan
Didalam plastida terdapat zat pigmen.
Berdasarkan pigmennya, plastida terbagi menjadi :
Plastida berwarna, yaitu kloroplas (mengandung klorofil atau zat hijau daun) dan kromoplas
(mengandung karotenoid atau zat warna kuning/kurkumin, jingga/karoten, dan
merah/antosianin.
Plastida tak berwarna yaitu leukoplas yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan.
8. Sentrosom
Hanya dijumpai pada sel hewan
Berbentuk bulat, kecil, dan terdapat di dekat inti
Berperan dalam proses pembelahan sel
9. Badan mikro
Terdiri atas 2 jenis, yaitu proksisom dan glioksisom
Peroksisom terdapat pada sel hewan yang mengeluarkan enzim katalase dan berfungsi untuk
menguraikan senyawa hidrogen peroksida
Glioksisom berperan dalam mengubah lemak menjadi sukrosa
Mekanisme transportasi zat ke luar atau ke dalam sel melalui membran sel terdiri atas dua cara,
yaitu:
a) Transpor Pasif
mekanisme penguncian zat secara transpor pasif tidak memerlukan energi dan terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi antara zat dan larutan di sisinya kedua. Pengangkutan zat secara pasif melalui
beberapa peristwa, yaitu:
1. Difusi, yaitu perpindahan larutan dari konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik)
tanpa melalui selaput membran. Contoh: Pergerakan oksigen ke dalam sel saat kita mengirup udara
2. Osmosis, yaitu perpindahan air dari larutan konsentrasi rendah ke konsentrasi yang tinggi melalui
membran semipermeabel sehingga diperoleh larutan yang konsentrasinya seimbang (isotonis). Contoh
Proses penyerapan air melalui bulu-bulu akar tanaman
3. Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi yang dibantu oleh suatu protein carrier. Contoh Gerakan
perpindahan glucosa ke dalam sel
b) Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan jenis perpindahan melalui membran semipermeabel yang bergerak
melawan gradien konsentrasi sehingga memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan
dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan konsentrasi tinggi sehingga tercapai larutan isotonis.
Contoh: Proses pengangkatan ion K, dan Na yang terjadi antara sel darah merah dan cairan ekstrasel
(plasma darah) Peristiwa transpor aktif ada 2 jenis, yaitu:
Endositosis, yaitu peristiwa pembentukan kantung membran sel yang terjadi karena adanya transfer
larutan atau partikel ke dalam sel. Endositosis terbagi dua, yaitu pinositosis (berupa zat cair) dan
Fagositosis (berupa zat padat). Eksitosis, yaitu proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Contoh: sekresi
mukus
REPRODUKSI SEL
PEMBELAHAN SEL
1. Amitosis (pembelahan biner) yaitu pembelahan yang dilakukan secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan dalam pembentukan kromosom. Misalnya pada organisme prokariotik
(bakteri, alga biru dan protozoa)
2. Mitosis dan meiosis yaitu terjadi pada sel eukariotik. Perbedaan antara mitosis dan meiosis
diantaranya :
A Sel anakan hasd pemekaran set tramoson sel Mosis Sel somat 2 sel anakan masing masing diploid
(2) Sama dengan Ustik repenerasi masing kembali Menged
1. DNA Replikasi merupakan dengan model semikonservatif karena dari DNA baru, setiap 1 strand
berasal dari parental dan strand yang lain berasal dari anakan.
2. strand DNA merupakan antipararel, yakni yang 1 dari 5’ ke 3’ dan yang lain dari 3’ ke 5’.
3. DNA memiliki pasangan yang komplemen, yakni artinya adalah Adenin akan selalu
berpasangan dengan Timin, Guanin akan selalu berpasangan dengan Citosin.
4. Ikatan Hidrogen akan mengikat nukleotida bersama sama, dimana Adenin dan Timin akan
diikat oleh 2 pasangan hidrogen sedangkan Guanin dan Citosin akan diikat dengan 3 ikatan
Hidrogen.
7. Enzim girase yang berjenis topoisomerase berfungsi untuk mereduksi torsi dari strand DNA
dan mengurangi supercoiling.
8. SSB Protein (Single Stranded Binding) Protein berfungsi untuk melindungi 2 strand yang telah
terpisah supaya tidak terjalin lagi.
9. DNA Replikasi membutuhkan RNA Primer untuk memulai. RNA primer merupakan suatu
sequence dari nukleotida.
10. DNA Polimerase 3 berfungsi untuk menambahkan nukleotida dari arah 5’ ke 3’. Strand yang
ditranslatekan oleh DNA polimerase disebut DNA template, enzime yang menciptakan primer
disebut Primase. Hasil dari penambahan DNA polimerase 3 di kedua strand menghasilkan a.
lagging strand (adanya fragmen okazaki, dimana banyak menambahkan DNA Polimerase 3),
lagging strand bergerak dengan arah yang berbeda dengan dengan garpu replikasi. Sedangkan di
strand yang lain b. lading strand (hanya menambahkan 1 DNA Polimerase 3), lading strand
bergerak dengan arah yang sama dengan garpu replikasi.
11. DNA Polimerase 1 menghilangkan RNA primer dan menggantinya dengan dengan DNA.
12. Ligase berfungsi untuk menempelkan atau melekatkan primer yang telah diganti dengan
DNA.
13. exonuclease berfungsi untuk aktivitas proofreading.
Latihan soal :
1. Which of the following statement is false ?
a. DNA replication is semiconservative
b. Helicase is the enzyme that separates the two DNA strands during replication
c. DNA replication is continuous
d. DNA polimerase III adds nucleotides on the leading strand in the 5’ to 3’ directions.
e. Okazaki fragments are short sequences of nucleotides found on the lagging strand during
replications.
2. Which of the following enzymes is used to reduce torsional straind during DNA replication?
a. Helicase
b. Primase
c. DNA ligase
d. DNA Polimerase I
e. Topoisomerase
3. Which of the following statements is false?
a. DNA strands prossess complementary base pairing
b. DNA strands run in antiparallel directions
c. DNA gyrase can reduce positive supercoils in DNA during repication
d. SSB proteins stabilizes the two DNA strands preventing them from snapping back
together
e. DNA pol. III has 3’to 5’ and 5’ to 3’exonuclease activity.
ENERGI
Persamaan energi yakni :
AG : AH – T.AS
AG : energi bebas
AH : perubahan entalphy
T : Temperatur pada suhu K
AS : Perubahan dalam entrophy