Anda di halaman 1dari 8

P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.

id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

Literature Review EFEK PEMBERIAN TERAPI OZON


DALAM PROSES PENYEMBUHAN
ULKUS KAKI DIABETIK: STUDI
Article History LITERATUR
Submitted: August 26th, 2021
Revised: October 8th, 2021
Accepted: December 22nd, 2021 *Nur Hidayat1
1
Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro
Corresponding Author: Nur Hidayat
(nr.hidayat41@gmail.com)

ABSTRAK

Pendahuluan: Indonesia mendapat peringkat dua negara dengan penderita diabetes


melitus (DM) terbanyak di wilayah Pasifik Barat. Prevalensi DM di Indonesia naik secara
signifikan dari 0,7% menjadi 2% dalam satu dekade. Salah satu komplikasi DM yang paling
sering muncul dan berbahaya adalah ulkus kaki diabetik (UKD). Penyembuhan UKD
mengalami keterlambatan dan penggunaan teknik konvensional tidak lagi efektif. Terapi
ozon diklaim dapat menyembuhkan luka. Namun, penelitian terdahulu belum bisa
memberikan kesimpulan mengenai peran ozon dalam penyembuhan UKD. Untuk
mengetahui efek penggunaan ozon dalam perawatan UKD, studi literatur ini dilaksanakan.
Metode: Artikel ini merupakan literature review melalui Google Scholar. Literatur ditelusuri
berdasarkan kata kunci dalam rentang waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2016-2021. Data
disintesis menggunakan syntesis matrix dan diintepretasikan dengan teknik kualitatif
deskriptif.
Hasil: Proses eliminasi mendapatkan 5 artikel final dari total 747 artikel. Penelitian ini tidak
menemukan adanya hasil yang negatif dari penggunaan ozon dalam perawatan UKD dan
tidak melakukan observasi lebih dalam mengenai hal tersebut. Ozon berperan dalam
menstimulasi growth factor dan ekspresi antioksidan tubuh sehingga proses penyembuhan
UKD bisa dipercepat. Ozon juga berperan sebagai anti-bakteri yang mengontrol jumlah
koloni bakteri secara signifikan. Penambahan ozon dalam terapi juga memberikan sensasi
yang menyenangkan dan mengurangi nyeri perawatan.
Kesimpulan: Ozon memberikan efek yang positif dalam proses penyembuhan UKD.

Kata Kunci: Kaki Diabetes; Ozon; Penyembuhan Luka

ABSTRACT

Introduction: Indonesia was the second-place country with the highest number of diabetes
mellitus (DM) in the Western Pacific. The prevalence of DM in Indonesia was continously
rising from 0.7% to 2% within a decade. The most reported complication in DM patient
which associated with the increase of morbidity and mortality is diabetic foot ulcer (DFU).
The healing phase of DFU has a delay and the conventional treatment for DFU is no longer
effective. Ozon therapy is claimed to be potentional modalities to heal DFU. Older study
had reviewed the use of ozon in DFU treatment yet could not give a clear conclusion. Thus,
in order to gain information about the effect of using ozone on DFU treatment, this study
was conducted.
Methods: This was a literature review article which is conducted through Google Scholar.
Article were compiled based on keyword and limited for 5 years from 2016-2021. Syntesis
matrix and qualitatif-descriptive technique were performed to intepret the data.

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 74
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

Result: The selection process was obtained 5 articles out of total 747 articles which were
found during the hunt process. Study was not found any negative effect of using ozone on
DFU treatment and did not observe more about it. Ozone can stimulate the growth factors
and antioxidant respons in the body, thus the DFU could healed faster. It also controls the
bacteria colonies and creating a pleasent sensation and reduce pain.
Conlusion: The use of ozone could give a positive effect on the DFU treatment.

Keywords: Diabetic Foot; Ozone; Wound Healing

PENDAHULUAN
Lamanya waktu yang dibutuhkan UKD
Diabetes Melitus (DM) merupa- untuk sembuh menjadi masalah utama
kan suatu penyakit metabolik kronis dalam manajemen UKD. Keter-lambatan
dengan populasi penderita yang tinggi di ini disebabkan karena berkurangnya
dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun suplai oksigen dan nutrisi pada daerah
2019 Indonesia menempati peringkat ke- luka akibat kadar glukosa darah yang
2 negara dengan populasi penderita DM tinggi sehingga menghambat UKD
terbanyak di wilayah Pasifik Barat memasuki fase penyembuhan.9 Selain
(Western Pacific) versi International itu, terapi konvensional yang biasa
Diabetes Federation (IDF) yaitu sekitar diberikan untuk menyembuhkan UKD
10,7 juta penderita. Secara historis, tidak selalu memberikan hasil yang
angka prevalensi DM menurut diagnosis diharapkan.10 Jadi, diperlukan metode
dokter di Indonesia meningkat secara treatment yang baru untuk UKD. Selama
signifikan selama sekitar satu dekade ini, The Indonesian Wound Care Clinician
dari 0,7% di tahun 2007 menjadi 2% di Association (InWCCA) terus melakukan
tahun 2018.1 DM yang tidak mendapat- peng-embangan pada sistem pelayanan
kan perawatan yang baik, sangat luka berkualitas tinggi di Indonesia untuk
mungkin menimbulkan komplikasi. Salah meningkatkan kualitas outcome UKD.
satu komplikasi yang paling sering di- Salah satu terapi yang saat ini mulai
temukan pada penderita DM adalah digunakan dalam proses penanganan
ulkus kaki diabetik (UKD).2 Tercatat ada UKD adalah terapi ozon.11
sebanyak 131 juta populasi global, me- Terapi ozon diklaim memiliki peran
ngalami komplikasi ekstremitas bawah yang esensial dalam bidang dermato-
akibat DM dimana 18,8 juta di antaranya logis termasuk menyembuhkan luka
mengalami UKD dan 6,8 jutanya telah (wound) dan ulkus.12 Systematic review
diamputasi.3 Di Indonesia sendiri, per- terdahulu yang dilakukan pada tahun
sentase prevalensi UKD mencapai 12%. 2015 telah meneliti bagaimana efek
Persentase ini lebih tinggi dari China, terapi ozon dalam penyembuhan UKD.
negara dengan populasi DM terbanyak Namun, karena terbatasnya literatur
dunia, ataupun prevalensi global yang mengenai penggunaan ozon untuk UKD
hanya mencapai sekitar 1,4% - 5,9%.4 pada saat itu, peneliti dalam penelitian
UKD merupakan komplikasi yang tersebut belum dapat memberikan suatu
serius. UKD adalah lesi pada seluruh kesimpulan secara tegas mengenai
lapisan kulit, nokrosis atau gangren pada bagaimana peran ozon dalam membantu
kaki yang disebabkan oleh berbagai menyembuhkan UKD.13 Oleh karena itu,
faktor.5 UKD berdampak buruk pada untuk mengetahui bagaimana efektifitas
kualitas hidup dan kesejahteraan fisik, pemberian terapi ozon dalam membantu
psikologis, spiritual, budaya, sosial dan proses penyembuhan UKD, studi literatur
ekonomi penderitanya sehingga bisa ini dilaksanakan. Penelitian ini dirasa
meningkatkan mortalitas.6 Kasus ke- penting karena dapat memberikan
matian pasien DM tanpa UKD adalah update informasi mengenai penggunaan
22% lebih sedikit daripada pasien DM ozon dalam membantu penyembuhan
dengan UKD.7 Sehingga penting untuk UKD. Hasil penelitian ini diharapkan
memaksimalkan penyembuhan UKD, dapat menjadi referensi pengembangan
namun hal ini tidak mudah. Proses pe- terapi ozon sebagai terapi alternatif pe-
nyembuhan UKD membutuhkan waktu nyembuhan UKD di Indonesia disaat
yang relatif lama dan memerlukan terapi konvensional tidak lagi selalu
tindak-an penanganan yang kompleks.8 berhasil.

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 75
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

METODE PENELITIAN
fokus penelitian menyisakan 7 artikel. 2
Pencarian artikel dilakukan melalui artikel tidak ditindaklanjuti karena tidak
Google Scholar pada 23-25 Juli 2021. sesuai dengan kriteria inklusi.
Kata kunci yang digunakan meliputi
ozone, wound healing, modern dressing, HASIL
dan diabetic foot ulcer. Kriteria inklusi
artikel meliputi case report ataupun jurnal Proses full review menghasilkan 5
penelitian berbahasa inggris dengan artikel final yang sesuai dengan topik.
desain penelitian di antaranya quasi- Ke-5 artikel tersebut terdiri dari 2 case
experimental, case study, experimental report, 2 penelitian quasi-experimental,
atau randomized control. Sampel studi dan 1 penelitian experi-mental. Sintesis
adalah pasien dengan UKD. Penelitian data secara lengkap dapat dilihat pada
berfokus pada efektifitas terapi ozon dan Tabel 1.
kombinasinya terhadap penyembuhan Tidak ada satupun artikel dalam
ulkus kaki diabetikum. Kriteria eksklusi literatur ini yang menunjukan hasil negatif
adalah jurnal berbentuk kajian literatur dari penggunaan ozon selama proses
dan penelitian yang dilakukan kepada penyembuhan UKD. Terapi ozon terbukti
hewan. dapat membebaskan pasien UKD dari
Diagram 1 memberikan gambaran amputasi.14 Terapi ozon yang diberikan
proses pengumpulan artikel. Sebanyak bersama dengan silver dressing juga
747 artikel ditemukan selama proses dikonfirmasi efisien dan ekonomis serta
pencarian. 732 artikel tidak dipilih karena dapat mempercepat penyembuhan luka
UKD.15 Penambahan terapi ozon pada
Article identified based on keywords perawatan UKD modern menggunakan
through Google Scholar anti-bacterial wound dressing terbukti
dapat mempercepat fase inflamasi dan
mempengaruhi jumlah koloni baktetri
Tittle identified and type of article serta menurunkan skor BWAT dibanding-
screened (n=747) kan jika tidak ditambah terapi ozon.16
Pada perawatan UKD yang tradisional
apabila ditambah dengan terapi ozon
Design study and objective screened juga terbukti dapat membuat luka lebih
(n=15) cepat bersih, lebih cepat bergranulasi
dan berepitalisasi daripada terapi
tradisional yang tidak ditambahi dengan
Full article reviewed (n=7)
terapi ozon.17 Hasil yang serupa juga di-
temukan apabila menambahkan terapi
ozon pada negative pressure wound
Article matched (n=5) therapi (NPWT) dimana terapi ozon
terbukti membantu meningkatkan ke-
Diagram 1. Skema Proses Skrining bersihan luka dari bakteri, mengurangi
frekuensi penggantian perban, dan
bukan artikel jurnal dan judul tidak sesuai mengurangi luas luka secara signifikan
kriteria. Ke-15 artikel lainnya kemudian yang akhirnya penyembuhan bisa lebih
diseleksi berdasarkan desain studi dan cepat dibandingkan apabila tidak di-
tambah terapi ozon.18

Tabel 1. Syntesis Matrix

No Peneliti Judul Prosedur Terapi Hasil


Melalui i.v mayor 2000 - Nanah berhenti
Ozone
gamma per sesi, dua keluar dan
Aytacoglu, S., Therapy in a
kali perminggu. debris
1 Aytacoglu, Patient with
Diberikan selama dua terkelupas
BN. (2019) Diabetic Foot
minggu. Melalui kantong setelah 3 kali
Ulceration and
eksternal secara sesi

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 76
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

a Decision for menurun dari 60 gamma - UKD sembuh


Amputation ke 30 gamma per sesi total dalam 3
dalam satu minggu. bulan
Secara insuflasi 40 - Amputasi
gamma per sesi dibatalkan
dilakukan 10 kali sesi
Ozon berkonsentrasi 70 - Granulasi
Faraji, N., μg/dL diberikan dengan terjadi dengan
Ozone therapy
Goli, R., teknik baging cepat setelah 6
as an
Choobianzali, menggunakan plastik kali sesi
alternative
B., Bahrami, yang resisten terhadap - Luka sembuh
method for the
S., ozon. Dilakukan dalam 1 bulan
2 treatment of
Sadeghian, sebanyak 10 sesi,
diabetic foot
A., Sepehrnia, setiap sesi 20 menit,
ulcer: a case
N., tiga hari sekali selama
report
Ghalandari, satu bulan. Di antara
M. (2021) setiap sesi, luka ditutup
dengan silver dressing
Ozon diberikan sebagai - Secara
tambahan pada signifikan
Combination perawatan luka menurunkan
of modern menggunakan modern jumlah koloni
dressing and dressing (Calcium bakteri
Rahayu, UM.,
bagging ozone Alginate, Cutimed - Membuat fase
Mardiyono.,
therapy for Sorbact, Aquacell, inflamasi lebih
Ramlan, D.,
3 speed up the Dalethyne, dan Bubuk cepat selesai
Anwar, MC.,
process of Iodosorp). Ozon - Mengurangi
Pujiastuti,
wound healing diberikan dengan teknik luas luka secara
Rr.SE. (2018).
of grade II bagging dengan signifikan
diabetic ulcer kosentrasi 60-100
patients µg/ml, selama 15 menit.
Diberikan dalam 3 hari
selama 13 hari
- Luka menjadi
4,47 hari lebih
cepat bersih
dari nanah dan
Ozon diberikan bersama
fibrin
dengan terapi luka biasa
- Luka menjadi
(koreksi gula darah,
4,68 hari lebih
terapi antibakteri, terapi
cepat
antiagregasi,
Ozone therapy bergranulasi
antikoagulan, infus
effectiveness - Fase inflamasi
reologi dan preparat
Rosul, MV., in patients with berhenti lebih
detoksikatif) melalui dua
4 Patskan, BM. ulcerous cepat
jalur; 1) intravena
(2016) lesions due to - Mengurangi
dengan normal salin,
diabetes sensasi
konsentrasi 1000-1300
mellitus terbakar di kaki,
mcg/l; 2) regional
meningkatkan
dengan mencampur
sesitivitas kulit,
NaCl 0.09% terozonasi
menghilangkan
dan sea buckthorn oil
kesemutan,
konsentrasi 4000 mcg/l.
memunculkan
sensasi yang
menyenangkan
bagi pasien
Hu, X., Ni, Y., Combination 10 μg/mL ozon - Durasi
5
Lian, W., of negative diberikan melalui sistem perawatan lebih
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 77
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

Kang, Li., pressure VAC pada terapi NPWT pendek


Jiang, J., Li, wound therapy yang kontinu selama 60 daripada tanpa
M. (2019) using vacuum- menit. Ozon cair ozon
assited closure diberikan dua kali - Penurunan luas
and ozone sehari, berulang sampai luka lebih tinggi
water flushing luka menutup. dibandingkan
for treatment tanpa ozon (p<
of diabetid foot 0,05)
ulcers - Penggantian
dressing lebih
jarang (p<0,05)
- Persentase
bersihan luka
dari bakteri lebih
tinggi daripada
tanpa ozon (p<
0,05)
- Ozon
mengurangi
nyeri perawatan

PEMBAHASAN
isasi, jenis dan jumlah eksudat, warna
Sampel dan bentuk intervensi di kulit sekitar luka, edema dan indurasi.19
dalam ke-lima artikel terpilih tidaklah Pemberian ozon dalam perawatan luka
sama. Perbedaan sample dan variasi benar-benar membuat fase inflamasi
tindakan ini, berisiko menimbulkan bias. berhenti lebih cepat, pembengkakan dan
Akan tetapi, peneliti tidak bisa menutup hiperemia di sekitar luka berkurang dan
mata bahwa terdapat banyak efek positif selanjutnya luka melewati fase-fase
yang ditimbulkan setelah menambahkan berikutnya dengan lebih cepat.17
ozon ke dalam perawatan UKD. Apabila Setelah inflamasi, UKD akan
dilakukan dengan tepat, pemberian ozon mulai berpoliferasi. Fase poliferasi di-
dapat membuat luka UKD menjadi lebih tandai dengan munculnya granulasi pada
cepat sembuh.14–18 Keberagaman bentuk luka. Singkat atau lamanya kemunculan
intervensi dalam artikel-artikel terpilih granulasi pada luka UKD juga di-
(Tabel 1.) justru memperluas informasi pengaruhi oleh faktor endogenous
dan referensi tentang penggunaan ozon pasien itu sendiri seperti ekspresi growth
dalam perawatan UKD. factor dan respons antioksidan tubuh.
UKD dikatakan sembuh apabila Penelitian telah membuktikan bahwa
telah secara berurutan melewati fase ozon dapat memunculkan granulasi 4,68
inflamasi, fase poliferasi, dan fase hari lebih awal dan berjalan dengan
maturasi. Dengan kata lain, semakin cepat.17 Hal ini terjadi karena ozon
cepat fase inflamasi selesai, maka memiliki kemampuan dalam men-
semakin cepat pula luka UKD memasuki stimulasi ekspresi growth factor dan
masa penyembuhan. Studi telah meng- respons antioksidan tubuh, baik secara
ungkapkan bahwa salah satu efek dari topik maupun sistemik. Secara sistemik,
pemberian ozon pada perawatan UKD ozon bereaksi dengan darah (platelet)
adalah mempercepat fase inflamasi. meningkatkan ekspresi growth factors
Khususnya pada luka dengan ukuran di seperti VEGF, PDGF, dan TGF-β1.
bawah 36 cm2. Hal ini dibuktikan dengan Secara topik, saat bereaksi dengan
turunnya skor BWAT secara signifikan jaringan kulit, ozon dapat meningkatkan
pada kelompok luka dengan ukuran senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dan
tersebut.16 Skor BWAT digunakan untuk Lipooligopeptida (LOS) sehingga terjadi
memprediksi penyembuhan luka dengan peningkatan respons antioksidan di area
mengkaji ukuran luka, kedalaman, tepi kulit.20 Efek lain yang ditimbulkan oleh
luka, kerusakan jaringan, jenis jaringan ozon dan juga menjadi kunci pe-
nekrotik, granulasi, dan jaringan epitel- nyembuhan UKD adalah kontrol

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 78
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

metabolisme gula darah. Ozon membuat KESIMPULAN


lebih banyak glukosa masuk ke eritrosit
sehingga hemoglobin dalam darah Penelitian ini memberikan infor-
melepaskan oksigen ke jaringan dalam masi mengenai efek penggunaan ozon
jumlah yang juga lebih banyak sehingga, pada berbagai jenis perawatan UKD.
hal ini akan membantu penyembuhan Ozon dapat memberikan efek yang
UKD.15 positif dalam penyembuhan UKD. Efek
Suatu fenomena yang mengiringi utama dari penambahan ozon dalam
proses penyembuhan UKD adalah ke- perawatan UKD adalah mempercepat
munculan nanah (pus). Munculnya penyembuhan luka. Ozon menstimulasi
nanah menandakan adanya suatu pro- growth factor dan respons antioksidan
ses perlawanan tubuh terhadap patogen tubuh sehingga luka UKD menjadi lebih
penyebab infeksi. Oleh karena itu dalam cepat bergranulasi dan tertutup. Ozon
menyembuhkan UKD tidak hanya me- memberikan efek antibakteri sehingga
merlukan kontrol luka saja tapi juga dapat mengontrol jumlah koloni bakteri
kontrol infeksi.21 Studi telah menunjukan pada UKD secara signifikan. Ozon juga
bahwa pemberian ozon pada terapi UKD memberikan efek terapeutik berupa
dapat membuat nanah berhenti muncul, sensasi yang nyaman dan meringankan
lebih cepat.14,17 Artinya tubuh berhasil nyeri perawatan.
melawan infeksi dengan lebih cepat.
Kemampuan ozon dalam menghilangkan SARAN
nanah dengan cepat ini dikarenakan Hasil penelitian ini dapat diguna-
ozon juga dapat berperan sebagai kan sebagai referensi penggunaan dan
antimikro-bial yang melawan patogen pengembang terapi ozon karena ke-
penyebab infeksi.22 efektivitasannya dalam meningkatkan
Secara konvensional, antibiotik efikasi kesembuhan UKD. Studi ini tidak
akan diberikan kepada pasien untuk melakukan observasi pada efek negatif
mencegah infeksi, namun bakteri yang penggunaan ozon. Oleh karena itu,
ditemukan dalam UKD sangat beragam penelitian berikutnya disarankan untuk
termasuk bakteri yang resisten terhadap mengkaji efek negatif dari penggunaan
antibiotik seperti Staphyloccus aureus, ozon secara medis dan menemukan
Acinetobacter baumanni, Enter-coccus cara mengatasi dan/atau mencegah efek
faecalis, Klebsiella pneumonia, dan negatif tersebut.
Pseudomonas aeruginosa. Dengan
ozon, jumlah koloni bakteri ini dapat DAFTAR PUSTAKA
dikontrol secara signifikan.16 Kontrol
bakteri yang dilakukan oleh ozon dapat 1. Badan Penelitian dan
terjadi karena ozon (O3) merupakan Pengembangan Kesehatan.
molekul yang tidak stabil dan meluruh Laporan_Nasional_RKD2018_FI
menjadi O2 dengan cepat. Satu atom NAL.pdf. Badan Penelitian dan
oksigen lain yang terlepas dari ozon akan Pengembangan Kesehatan.
bereaksi dengan membran sel bakteri, 2018. p. 198.
menyerang komponen seluler dan 2. Armstrong DG, Boulton AJM, Bus
mengganggu aktivitas sel normal. SA. Diabetic Foot Ulcers and
Gangguan ini kemudian menghancurkan Their Recurrence. N Engl J Med.
bakteri.23 Ozon juga dapat mencegah 2017;376(24):2367–75.
terjadinya infeksi jamur pada UKD. 3. Zhang Y, Lazzarini PA, Mcphail
Kemampuan ozon inilah yang dapat SM, Netten JJ Van, Armstrong
memberikan efek bersihan luka dari DG, Pacella RE. Global Disability
bakteri lebih cepat sehingga frekuensi Burdens of Extremity
penggantian perban jadi lebih jarang.18 Complications in 1990 and 2016.
Efek terapeutik juga dirasakan Diabetes Care. 2020;1–11.
oleh pasien yang menerima terapi ozon. 4. Yusuf S, Okuwa M, Irwan M,
Diantaranya ozon dapat membuat pasien Rassa S, Laitung B, Thalib A, et
merasa lebih nyaman dan mengurangi al. Prevalence and Risk Factor of
rasa nyeri selama proses perawatan.18,24 Diabetic Foot Ulcers in a Regional
Selain itu, sensasi terbakar dan kesemut- Hospital, Eastern Indonesia.
an di kaki pasien jadi hilang.17 Open J Nurs. 2016;06(01):1–10.

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 79
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

5. Rosyid FN. Etiology, 2019;08(02):35–41.


pathophysiology, diagnosis and 15. Faraji N, Goli R, Choobianzali B,
management of diabetics’ foot Bahrami S, Sadeghian A,
ulcer. Int J Res Med Sci. Sepehrnia N, et al. Ozone therapy
2017;5(10):4206. as an alternative method for the
6. Srinivasan JM, Princy E. Impact treatment of diabetic foot ulcer: a
of Chronic Wound on Quality of case report. J Med Case Rep
Life among Diabetic Foot Ulcer [Internet]. 2021;15(1):1–8.
Patients in a Selected Hospital of Available from:
Guwahati , Assam , India. https://doi.org/10.1186/s13256-
2020;1(3):74–81. 021-02829-y
7. Saluja S, Anderson SG, 16. Rahayu UM, Ramlan D, Anwar
Hambleton I, Shoo H, Livingston MC, Sri RR, Pujiastuti E.
M, Jude EB, et al. Foot ulceration Combination of modern dressing
and its association with mortality and bagging ozone therapy for
in diabetes mellitus: a meta- speed up the process of wound
analysis. Diabet Med. healing of grade II diabetic ulcer
2020;37(2):211–8. patients. Int J Multidiscip Educ
8. Zhang Y, Cramb S, McPhail SM, Res. 2018;3(November 2017):1–
Pacella R, van Netten JJ, Cheng 5.
Q, et al. Factors associated with 17. Rosul M V., Patskan BM. Ozone
healing of diabetes-related foot therapy effectiveness in patients
ulcers: Observations from a large with ulcerous lesions due to
prospective real-world cohort. diabetes mellitus. Wiad Lek.
Diabetes Care. 2021;44(7):e143– 2016;69(1):7–9.
5. 18. Hu X, Ni Y, Lian W, Kang L, Jiang
9. Babaei V, Afradi H, Gohardani J, Li M. Combination of negative
HZ, Nasseri F, Azarafza M, pressure wound therapy using
Teimourian S. Management of vacuum-assisted closure and
chronic diabetic foot ulcers using ozone water flushing for treatment
platelet-rich plasma. J Wound of diabetic foot ulcers. Int J
Care. 2017;26(12):784–7. Diabetes Dev Ctries.
10. Suwito A. Penggunaan Balutan 2020;40(2):290–5.
Modern (Hydrocoloid) Untuk 19. Rasyid N, Yusuf S, Tahir T. Study
Penyembuhan Luka Diabetes Literatur : Pengkajian Luka Kaki
Mellitus Tipe Ii. J Iptek Terap. Diabetes. J Luka Indones.
2016;10(1):18–23. 2018;4(2):123–37.
11. Gitarja WS, Jamaluddin A, 20. Mauro R Di, Cantarella G,
Wibisono AH, Megawati VN, Fajar Bernardini R, Rosa M Di,
K. Wound Care Management in Barbagallo I, Distefano A, et al.
Indonesia: Issues and Challenges The biochemical and
in Diabetic Foot Ulceration. pharmacological properties of
Wounds Asia. 2018;1(2):13–7. ozone: The smell of protection in
12. Wang X. Emerging roles of ozone acute and chronic diseases. Int J
in skin diseases. J Cent South Mol Sci. 2019;20(3).
Univ (Medical Sci. 21. Rayman G, Vas P, Dhatariya K,
2018;43(2):114–23. Driver V, Hartemann A, Londahl
13. Wang HT, Yuan JQ, Zhang B, M, et al. Guidelines on use of
Dong ML, Mao C, Hu DH. Ozone interventions to enhance healing
therapy for treating foot ulcers in of chronic foot ulcers in diabetes
people with diabetes. Cochrane (IWGDF 2019 update). Diabetes
Database Syst Rev. Metab Res Rev. 2020;36(S1):1–
2015;2015(11). 14.
14. Aytacoglu S, Aytacoglu BN. 22. Zeng J, Lu J. Mechanisms of
Ozone Therapy in a Patient with action involved in ozone-therapy
Diabetic Foot Ulcerations and a in skin diseases. Int
Decision for Amputation. Case Immunopharmacol [Internet].
Reports Clin Med. 2018;56(138):235–41. Available

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 80
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209

from:
https://doi.org/10.1016/j.intimp.20
18.01.040
23. Song M, Zeng Q, Xiang Y, Gao L,
Huang J, Huang J, et al. The
antibacterial effect of topical
ozone on the treatment of MRSA
skin infection. Mol Med Rep.
2018;17(2):2449–55.
24. Temu S, Sujianto U, Nur M.
Proses Penyembuhan Ulkus Kaki
Diabetik Melalui Terapi Ozon. J
Ilm STIKES Kendal.
2020;10(2):1–10.

Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 81

Anda mungkin juga menyukai