id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
ABSTRAK
ABSTRACT
Introduction: Indonesia was the second-place country with the highest number of diabetes
mellitus (DM) in the Western Pacific. The prevalence of DM in Indonesia was continously
rising from 0.7% to 2% within a decade. The most reported complication in DM patient
which associated with the increase of morbidity and mortality is diabetic foot ulcer (DFU).
The healing phase of DFU has a delay and the conventional treatment for DFU is no longer
effective. Ozon therapy is claimed to be potentional modalities to heal DFU. Older study
had reviewed the use of ozon in DFU treatment yet could not give a clear conclusion. Thus,
in order to gain information about the effect of using ozone on DFU treatment, this study
was conducted.
Methods: This was a literature review article which is conducted through Google Scholar.
Article were compiled based on keyword and limited for 5 years from 2016-2021. Syntesis
matrix and qualitatif-descriptive technique were performed to intepret the data.
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 74
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
Result: The selection process was obtained 5 articles out of total 747 articles which were
found during the hunt process. Study was not found any negative effect of using ozone on
DFU treatment and did not observe more about it. Ozone can stimulate the growth factors
and antioxidant respons in the body, thus the DFU could healed faster. It also controls the
bacteria colonies and creating a pleasent sensation and reduce pain.
Conlusion: The use of ozone could give a positive effect on the DFU treatment.
PENDAHULUAN
Lamanya waktu yang dibutuhkan UKD
Diabetes Melitus (DM) merupa- untuk sembuh menjadi masalah utama
kan suatu penyakit metabolik kronis dalam manajemen UKD. Keter-lambatan
dengan populasi penderita yang tinggi di ini disebabkan karena berkurangnya
dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun suplai oksigen dan nutrisi pada daerah
2019 Indonesia menempati peringkat ke- luka akibat kadar glukosa darah yang
2 negara dengan populasi penderita DM tinggi sehingga menghambat UKD
terbanyak di wilayah Pasifik Barat memasuki fase penyembuhan.9 Selain
(Western Pacific) versi International itu, terapi konvensional yang biasa
Diabetes Federation (IDF) yaitu sekitar diberikan untuk menyembuhkan UKD
10,7 juta penderita. Secara historis, tidak selalu memberikan hasil yang
angka prevalensi DM menurut diagnosis diharapkan.10 Jadi, diperlukan metode
dokter di Indonesia meningkat secara treatment yang baru untuk UKD. Selama
signifikan selama sekitar satu dekade ini, The Indonesian Wound Care Clinician
dari 0,7% di tahun 2007 menjadi 2% di Association (InWCCA) terus melakukan
tahun 2018.1 DM yang tidak mendapat- peng-embangan pada sistem pelayanan
kan perawatan yang baik, sangat luka berkualitas tinggi di Indonesia untuk
mungkin menimbulkan komplikasi. Salah meningkatkan kualitas outcome UKD.
satu komplikasi yang paling sering di- Salah satu terapi yang saat ini mulai
temukan pada penderita DM adalah digunakan dalam proses penanganan
ulkus kaki diabetik (UKD).2 Tercatat ada UKD adalah terapi ozon.11
sebanyak 131 juta populasi global, me- Terapi ozon diklaim memiliki peran
ngalami komplikasi ekstremitas bawah yang esensial dalam bidang dermato-
akibat DM dimana 18,8 juta di antaranya logis termasuk menyembuhkan luka
mengalami UKD dan 6,8 jutanya telah (wound) dan ulkus.12 Systematic review
diamputasi.3 Di Indonesia sendiri, per- terdahulu yang dilakukan pada tahun
sentase prevalensi UKD mencapai 12%. 2015 telah meneliti bagaimana efek
Persentase ini lebih tinggi dari China, terapi ozon dalam penyembuhan UKD.
negara dengan populasi DM terbanyak Namun, karena terbatasnya literatur
dunia, ataupun prevalensi global yang mengenai penggunaan ozon untuk UKD
hanya mencapai sekitar 1,4% - 5,9%.4 pada saat itu, peneliti dalam penelitian
UKD merupakan komplikasi yang tersebut belum dapat memberikan suatu
serius. UKD adalah lesi pada seluruh kesimpulan secara tegas mengenai
lapisan kulit, nokrosis atau gangren pada bagaimana peran ozon dalam membantu
kaki yang disebabkan oleh berbagai menyembuhkan UKD.13 Oleh karena itu,
faktor.5 UKD berdampak buruk pada untuk mengetahui bagaimana efektifitas
kualitas hidup dan kesejahteraan fisik, pemberian terapi ozon dalam membantu
psikologis, spiritual, budaya, sosial dan proses penyembuhan UKD, studi literatur
ekonomi penderitanya sehingga bisa ini dilaksanakan. Penelitian ini dirasa
meningkatkan mortalitas.6 Kasus ke- penting karena dapat memberikan
matian pasien DM tanpa UKD adalah update informasi mengenai penggunaan
22% lebih sedikit daripada pasien DM ozon dalam membantu penyembuhan
dengan UKD.7 Sehingga penting untuk UKD. Hasil penelitian ini diharapkan
memaksimalkan penyembuhan UKD, dapat menjadi referensi pengembangan
namun hal ini tidak mudah. Proses pe- terapi ozon sebagai terapi alternatif pe-
nyembuhan UKD membutuhkan waktu nyembuhan UKD di Indonesia disaat
yang relatif lama dan memerlukan terapi konvensional tidak lagi selalu
tindak-an penanganan yang kompleks.8 berhasil.
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 75
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
METODE PENELITIAN
fokus penelitian menyisakan 7 artikel. 2
Pencarian artikel dilakukan melalui artikel tidak ditindaklanjuti karena tidak
Google Scholar pada 23-25 Juli 2021. sesuai dengan kriteria inklusi.
Kata kunci yang digunakan meliputi
ozone, wound healing, modern dressing, HASIL
dan diabetic foot ulcer. Kriteria inklusi
artikel meliputi case report ataupun jurnal Proses full review menghasilkan 5
penelitian berbahasa inggris dengan artikel final yang sesuai dengan topik.
desain penelitian di antaranya quasi- Ke-5 artikel tersebut terdiri dari 2 case
experimental, case study, experimental report, 2 penelitian quasi-experimental,
atau randomized control. Sampel studi dan 1 penelitian experi-mental. Sintesis
adalah pasien dengan UKD. Penelitian data secara lengkap dapat dilihat pada
berfokus pada efektifitas terapi ozon dan Tabel 1.
kombinasinya terhadap penyembuhan Tidak ada satupun artikel dalam
ulkus kaki diabetikum. Kriteria eksklusi literatur ini yang menunjukan hasil negatif
adalah jurnal berbentuk kajian literatur dari penggunaan ozon selama proses
dan penelitian yang dilakukan kepada penyembuhan UKD. Terapi ozon terbukti
hewan. dapat membebaskan pasien UKD dari
Diagram 1 memberikan gambaran amputasi.14 Terapi ozon yang diberikan
proses pengumpulan artikel. Sebanyak bersama dengan silver dressing juga
747 artikel ditemukan selama proses dikonfirmasi efisien dan ekonomis serta
pencarian. 732 artikel tidak dipilih karena dapat mempercepat penyembuhan luka
UKD.15 Penambahan terapi ozon pada
Article identified based on keywords perawatan UKD modern menggunakan
through Google Scholar anti-bacterial wound dressing terbukti
dapat mempercepat fase inflamasi dan
mempengaruhi jumlah koloni baktetri
Tittle identified and type of article serta menurunkan skor BWAT dibanding-
screened (n=747) kan jika tidak ditambah terapi ozon.16
Pada perawatan UKD yang tradisional
apabila ditambah dengan terapi ozon
Design study and objective screened juga terbukti dapat membuat luka lebih
(n=15) cepat bersih, lebih cepat bergranulasi
dan berepitalisasi daripada terapi
tradisional yang tidak ditambahi dengan
Full article reviewed (n=7)
terapi ozon.17 Hasil yang serupa juga di-
temukan apabila menambahkan terapi
ozon pada negative pressure wound
Article matched (n=5) therapi (NPWT) dimana terapi ozon
terbukti membantu meningkatkan ke-
Diagram 1. Skema Proses Skrining bersihan luka dari bakteri, mengurangi
frekuensi penggantian perban, dan
bukan artikel jurnal dan judul tidak sesuai mengurangi luas luka secara signifikan
kriteria. Ke-15 artikel lainnya kemudian yang akhirnya penyembuhan bisa lebih
diseleksi berdasarkan desain studi dan cepat dibandingkan apabila tidak di-
tambah terapi ozon.18
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 76
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
PEMBAHASAN
isasi, jenis dan jumlah eksudat, warna
Sampel dan bentuk intervensi di kulit sekitar luka, edema dan indurasi.19
dalam ke-lima artikel terpilih tidaklah Pemberian ozon dalam perawatan luka
sama. Perbedaan sample dan variasi benar-benar membuat fase inflamasi
tindakan ini, berisiko menimbulkan bias. berhenti lebih cepat, pembengkakan dan
Akan tetapi, peneliti tidak bisa menutup hiperemia di sekitar luka berkurang dan
mata bahwa terdapat banyak efek positif selanjutnya luka melewati fase-fase
yang ditimbulkan setelah menambahkan berikutnya dengan lebih cepat.17
ozon ke dalam perawatan UKD. Apabila Setelah inflamasi, UKD akan
dilakukan dengan tepat, pemberian ozon mulai berpoliferasi. Fase poliferasi di-
dapat membuat luka UKD menjadi lebih tandai dengan munculnya granulasi pada
cepat sembuh.14–18 Keberagaman bentuk luka. Singkat atau lamanya kemunculan
intervensi dalam artikel-artikel terpilih granulasi pada luka UKD juga di-
(Tabel 1.) justru memperluas informasi pengaruhi oleh faktor endogenous
dan referensi tentang penggunaan ozon pasien itu sendiri seperti ekspresi growth
dalam perawatan UKD. factor dan respons antioksidan tubuh.
UKD dikatakan sembuh apabila Penelitian telah membuktikan bahwa
telah secara berurutan melewati fase ozon dapat memunculkan granulasi 4,68
inflamasi, fase poliferasi, dan fase hari lebih awal dan berjalan dengan
maturasi. Dengan kata lain, semakin cepat.17 Hal ini terjadi karena ozon
cepat fase inflamasi selesai, maka memiliki kemampuan dalam men-
semakin cepat pula luka UKD memasuki stimulasi ekspresi growth factor dan
masa penyembuhan. Studi telah meng- respons antioksidan tubuh, baik secara
ungkapkan bahwa salah satu efek dari topik maupun sistemik. Secara sistemik,
pemberian ozon pada perawatan UKD ozon bereaksi dengan darah (platelet)
adalah mempercepat fase inflamasi. meningkatkan ekspresi growth factors
Khususnya pada luka dengan ukuran di seperti VEGF, PDGF, dan TGF-β1.
bawah 36 cm2. Hal ini dibuktikan dengan Secara topik, saat bereaksi dengan
turunnya skor BWAT secara signifikan jaringan kulit, ozon dapat meningkatkan
pada kelompok luka dengan ukuran senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dan
tersebut.16 Skor BWAT digunakan untuk Lipooligopeptida (LOS) sehingga terjadi
memprediksi penyembuhan luka dengan peningkatan respons antioksidan di area
mengkaji ukuran luka, kedalaman, tepi kulit.20 Efek lain yang ditimbulkan oleh
luka, kerusakan jaringan, jenis jaringan ozon dan juga menjadi kunci pe-
nekrotik, granulasi, dan jaringan epitel- nyembuhan UKD adalah kontrol
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 78
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 79
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 80
P-ISSN : 2338-4700 https://bimiki.e-journal.id/bimiki
E-ISSN : 2722-127X https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i2.209
from:
https://doi.org/10.1016/j.intimp.20
18.01.040
23. Song M, Zeng Q, Xiang Y, Gao L,
Huang J, Huang J, et al. The
antibacterial effect of topical
ozone on the treatment of MRSA
skin infection. Mol Med Rep.
2018;17(2):2449–55.
24. Temu S, Sujianto U, Nur M.
Proses Penyembuhan Ulkus Kaki
Diabetik Melalui Terapi Ozon. J
Ilm STIKES Kendal.
2020;10(2):1–10.
Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, Vol. 9, No. 2, Desember 2021 81