Anda di halaman 1dari 45

Sistematika Tumbuhan

Oleh:
Ghani Nurfiana F.S,M.Farm.,Apt
CAKUPAN SISTEMATIK TUMBUHAN

IDENTIFIKASI
KEANEKARAGAMAN
TUMBUHAN
TATANAMA

KLASIFIKASI

SISTEMATIK TUMBUHAN

Alga
Bryophyta
EVOLUSI TUMBUHAN Pteridophyta
Spermatophyta
TAKSONOMI dan SISTEMATIK
CAKUPAN TAKSONOMI
• Pengenalan (identifikasi)

• Pemberian nama (tatanama)

• Penggolongan (klasifikasi)
Pengertian identifikasi
• Identifikasi dapat diartikan sebagai
pengenalan, termasuk nama, tempat dalam
klasifikasi
• Mungkin termasuk tumbuhan yang belum
dikenal (belum diketahui namanya) atau
tumbuhan yang masih dalam perdebatan
tempatnya dalam klasifikasi
Klasifikasi makhluk hidup (tumbuhan)
• Klasifikasi makhluk hidup adalah penggolongan
makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri tertentu.
• Hal ini karena makhluk hidup sangat banyak
macamnya dengan berbagai macam
karakteristiknya.
• Klasifikasi tumbuhan juga dapat dikatakan
sebagai ilmu yang mempelajari, mengenali,
mengelompokkan makhluk hidup (tumbuhan)
Ilmu yang mempelajari klasifikasi/
penggolongan tersebut dinamakan
Taksonomi.

Tingkatan-tingkatan dalam klasifikasi


tumbuhan dinamakan juga takson
SEJARAH TATANAMA TUMBUHAN
• Dahulu tatanama tumbuhan terdiri atas tiga atau lebih kata
disebut juga polinomial.

• Contoh:
• Sambucus caule arboreo ramoso floribus umbellatis

• Sambucus dengan batang berkayu dan bercabang-cabang


serta bunga bentuk payung

• Sejak tahun 1753 sistem polynomial digantikan dengan


binomial sejak publikasi “systema plantarum” oleh Carolus
Linnaeus dan berlaku secara internasional

• Sistem binomial yaitu sistem penamaan dimana nama jenis


terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama marga dan
kata kedua merupakan penunjuk jenis atau spesies epithet
(penunjuk jenis).
Carolus Linnaeus
1707-1778
SISTEM TATANAMA
• Universal/internasional
• Menggunakan bahasa latin/dilatinkan
• Menggunakan sistem tata nama ganda
(binomial nomenclature)
Binomial nomenclature
 Terdiri dari dua kata, dalam bahasa latin.
 Kata pertama merupakan nama genus,
kata kedua adalah nama spesies.
 Dicetak miring atau bergaris bawah
terpisah
 Contoh: Oryza sativa atau dapat juga
ditulis Oryza sativa (padi) dan Zea mays
dapat juga ditulis Zea mays
 Kata pertama diawali huruf besar, kata
kedua menggunakan huruf kecil.
Tatanama Tumbuhan :
Pemberian nama tumbuhan yang benar sesuai
dgn Kode Internasional Tatanama tumbuhan.

Setiap jenis pohon memiliki :


1.Nama lokal
2.Nama perdagangan
3.Nama ilmiah

Nama ilmiah diatur oleh : Kode


Internasional Tata nama Tumbuhan
(International Code of Botanical Numenclature)
Nama Lokal dan Nama Ilmiah
Nama Ilmiah : Nama Lokal :

1. Diatur oleh KITT* 1. Tdk mengikuti KITT

2. Bahasa Latin atau 2. Bahasa daerah


yg dilatinkan
3. Berlaku 3. Berlaku lokal
internasional 4. Tdk utk kategori
apapun
4. Utk kategori takson
tertentu 5. Satu takson dapat
memiliki lebih dari
5. Satu takson satu satu nama
nama

*KITT= Kode Internasional Tatanama Tumbuhan


Contoh nama lokal:
• Kayu arang
• Sono keling
• Cemara laut
• Meranti rawa

Contoh nama perdagangan:


• Meranti (marga Shorea)
• Kamper (marga Dryobalanops)
• Mahoni (marga Swietenia)
• Jati (Tectona grandis)
Nama latin dari nama lokal:
• Durio (dari durian)
• Canarium (dari kenari)
• Sindora (dari sindur)

Nama latin dari sifat


morfologi :
• Pterocarpus (pteros= sayap, carpus = buah)
• Dipterocarpus (di = dua)
KOMPOSISI NAMA ILMIAH

Nama ilmiah suatu jenis merupakan


penggabungan 3 hal :
1. Genus
2. Spesies epithet (penunjuk jenis)
3. Author

Contoh : Daucus carota L.


Nicotiana tabacum L
Nama-nama genus
• Kata benda tunggal dalam bahasa Latin atau
dilatinkan dengan inisial huruf besar

• Setelah penulisan pertama pada genus yang


sama boleh disingkat, contoh: Quercus alba,
Q. alba, Q. rubra

• Tidak terlalu panjang

• Tidak menggunakan nama yang sama dengan


jenisnya
• Contoh: Salacca zalacca -> tidak dianjurkan
Penunjuk Jenis
• Biasanya berupa kata sifat, akhirannya disesuaikan
dengan nama marga.
Contoh: Syzygium aromaticum
• Dalam bahasa Latin atau dilatinkan
• Bisa berasal dari berbagai bentuk (nama orang,
nama tempat, nama umum, dll.)
• Tidak terlalu panjang
• Tidak mengulang nama marga
• Ditulis dengan huruf kecil dan apabila terdiri dari 2
suku kata harus diberi tanda sambung.
Contoh: Hibiscus rosa-sinensis
Ipomea pes-capre
Author
Author adalah nama pengarang yang menerbitkan
nama sah takson itu untuk pertama kali.

Tujuan pencantuman nama author adalah supaya


penunjukan nama suatu takson tepat dan lengkap
serta memudahkan penelitian tentang keabsahan
nama.

Contoh : Daucus carota L. (L.= Linnaeus)


Vernonia acaulis (Walter) Gleason
Penamaan cultivar dan varietas
Nama cultivar biasa disingkat dengan c.v. tidak
dalam bahasa Latin atau dilatinkan.
Contoh :
Mangifera indica c.v. harum manis
Citrullus lanatus c.v. Crimson sweet

Nama varietas biasa disingkat var. ditulis dalam


bahasa Latin atau dilatinkan.
Contoh :
Licuala gracilis var. gracilis
Oryza sativa var. javanica
Kultivar : Galur murni dengan karakter-karakter
yang diinginkan dan sudah disebar kepada
petani dan telah diberi nama (varietas yang
sudah dibudidayakan)

Varietas : Merupakan bagian/tingkatan dalam


taksonomi yang berada dibawah spesies,
menunjukkan perbedaan dalam karakter botanis
dan morfologi yang berlainan.

Galur : keturunan hasil persilangan yang


mempunyai karakter agronomis tertentu dan
biasanya belum mencapai kemantapan dan
belum diberi nama.

Galur murni : sudah mantap tetapi belum diberi nama


Dunia tumbuh-tumbuhan (Regnum Vegetabile)
• Divisi (divisio -phyta)
Anak divisi (sub divisio -phytina)
• Kelas (classis –opsida (untuk lumut), -edoneae (untuk tumbuhan berbiji
tertutup) khusus untuk Alga –phyceae)
Anak kelas (subclassis –idea)
• Bangsa (ordo –ales)
Anak bangsa (subordo –ineae)
• Suku (familia –aceae)
Anak suku (subfamilia –oideae)
• Marga (genus)
Anak marga (subgenus)
• Jenis (species)
Anak jenis (sub species)
• Varietas (varietas)
Anak varietas (subvarietas)
• Forma (forma)
Anak forma (subforma)
Solanum
Zea mays Rosa multiflora
lycopersicum

- Kategori di bawah species :-sub-species


- varietas
- forma
- Setiap kategori memiliki sub (anak)
Sistem Klasifikasi
• Klasifikasi makhluk hidup adalah penggolongan
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu.
• Jumlah makhluk hidup sangat banyak macamnya
dengan berbagai macam karakteristiknya.
• Klasifikasi tumbuhan juga dapat dikatakan sebagai
ilmu yang mempelajari, mengenali,
mengelompokkan makhluk hidup (tumbuhan)
Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi
tumbuhan :
1. sistem klasifikasi alami,

2. sistem klasifikasi buatan, dan

3. sistem klasifikasi filogenetik


SISTEM KLASIFIKASI ALAMI (Natural system)

Sistem itu mencerminkan keadaan sebenarnya seperti di


alam,

Sistem ini pertama sekali dicetuskan oleh Michel


Adamson (1727-1806),

Dengan mengikutsertakan, memperhitungkan dan


memperlakukan dengan sama semua sifat yang dimiliki
tumbuhan.

Tumbuhan yang memiliki jumlah kesamaan ciri-ciri


terbesar dikelompokkan bersama-sama dengan
memperhatikan fakta-fakta evolusi /kekerabatannya.
SISTEM KLASIFIKASI BUATAN (Artificial system)

Didasarkan pada satu atau beberapa perbedaan


morfologis

Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah


pengenalan

Sekarang klasifikasi ini jarang dipakai karena sudah tidak


berimbangan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
SISTEM KLASIFIKASI FILOGENETIK (Phylogenetik system)

Penggolongan tumbuhan dari sederhana sampai


kompleks

Filogeni adalah perkembangan sejarah garis-garis evolusi


dalam suatu golongan makhluk hidup, jadi dapat
diartikan sebagai asal dan evolusi suatu takson.

Klasifikasi ini menekankan keeratan hubungan


kekerabatan nenek moyang takson satu dengan yang
lainnya.
Manfaat klasifikasi

• menyederhanakan objek studi agar mudah


dipelajari
• mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
untuk membedakan tiap-tiap jenis
• mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri-cirinya
• mengetahui hubungan kekerabatan dan
sejarah evolusinya
Identifikasi atau Determinasi

Identifikasi dapat diartikan sebagai pengenalan,


termasuk nama, tempat dalam klasifikasi

Identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau


menetapkan identitas ("jati diri") suatu tumbuhan

Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-


pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada
spesimen yang akan diidentifikasi.
Teknik identifikasi:

1. Bertanya langsung kepada ahlinya


2. Mencocokkan dengan herbarium
3. Mencocokkan dengan uraian dan gambar dalam
buku flora atau monografi
4. Menggunakan kunci identifikasi
Beberapa teknik identifikasi:

1. Bertanya langsung kpd ahlinya

No Nama Bahasa Nama Suku Nama Botania


daerah daerah Pedagangan
1 Bensu Dayak Meranti merah Dipterocarpaceae Shorea ovalis
Talang
2 Bentalang Dayak - Clusiaceae Garcinia sp.
3 Kayu Bulan Dayak Rengas Anacardiaceae Melanorrhoea sp
4 Kayu Bulan Melayu Labu/sendok Euphorbiaceae Endospermum
malaccense
Beberapa teknik identifikasi:

2. Mencocokkan dgn herbarium yg telah


diidentifikasi
3. Mencocokkan dgn gambar dalam buku-
buku Flora atau Monografi
4. Menggunakan kunci identifikasi
Beberapa pengertian:

• Herbarium:
- Bagian tbh-an atau spesimen yg diawetkan
- Tempat penyimpanan spesimen yg telah
diawetkan

• Buku Flora:
Menguraikan flora suatu wilayah/kawasan
Misal: -Flora of Java I – III (1948)
by Backer & Van den Brink
-Flora of Cibodas
-Flora Malesiana
• Monografi:
Menguraikan flora suatu takson tertentu
Misal: - Monograph of Shorea
- Monograph of Dipterocarpaceae

• Kunci Identifikasi :
Analisis buatan yg berisi ciri-ciri khas suatu
takson tbh-an yg disusun sedemikian rupa shg
selangkah demi selangkah si pemakai kunci
dipaksa memilih satu diantara dua pilihan, dan
akhirnya dapat ditentukan nama atau identitas
takson tbh-an tsb.
Kunci Identifikasi Pohon meranti (Shorea)
Kunci Identifikasi
• Ada dua bentuk:
1. Bentuk Sejajar (Paralel)
2. Bentuk Bertakik

• Persyaratan:
1. Berisi dua pernyataan bertentangan
2. Dimulai dg pernyataan sifat atau nama organ
tbh-an yg sama
3. Hindari pernyatan negatif (kata tidak atau
bukan)
4. Jumlah nomor (pasangan pernyataan) adalah
n-1, dimana n = jumlah takson
Bagi Pengguna kunci identifikasi,
dintuntut syarat-syarat :

1. Memahami atau menguasai morfologi


tumbuhan
2. Menguasai terminologi atau istilah-istilah
ilmiah yang digunakan
3. Ketajaman observasi
4. Ketelitian kerja
Contoh:
• Penyusunan kunci identifikasi utk 5 spesies
berdasarkan pada sifat morfologi daun.

1. Gmelina arborea (Gmelina)


2. Caesalpinia pulcherrima (Kembang merak)
3. Chrysophyllum cainito (Sawo duren)
4. Artocarpus heterophyllus (Nangka)
5. Swietenia macrophylla (Mahoni)

Langkah I: uraikan sifat morfologi daun tiap


jenisnya, kemudian buat bagannya, baru ditulis.
Rincian sifat morfologi daun:

1. G. arborea : tunggal, opposite


2. C. pulcherrima : mjk menyirip ganda 2, alternate
3. C. cainito : tunggal, alt.distichous,
bag. bwh. berwarna cokelat
4. A.heterophyllus : tunggal, alternate,
bag. bwh. hijau
5. S. macrophylla : mjk menyirip ganda 1, alternate
Contoh bagan kunci (konsep)

Menyirip gd.1 S. macrophylla


D.mjk (2)

Menyirip gd.2 C.pulcherrima


(1)
Opposite G. arborea
D.tgl (3)
Bag.bwh A.hetero-
hijau phyllus
Alternate,
Alt.distich.(4)
Bag.bwh C.cainito
cokelat
Kunci Identifikasi bentuk Sejajar

1. a. Komposisi daun majemuk ………………………………. 2


b. Komposisi daun tunggal ………………………………… 3

2. a. Menyirip ganda 1 ……………………….. S. macrophylla


b. Menyirip ganda 2 ………………………. C. pulcherrima

3. a. Tata daun opposite ……………………. G. arborea


b. Tata daun alternate atau alternate distichous…….. 4

4. a. Bag. bawah berwarna hijau…………. A.heterophyllus


b. Bag. Bawah berwarna cokelat ……… C. cainito
Kunci Identifikasi bentuk Bertakik

1. a.Komposisi daun majemuk ………………………………….. 2


2. a. Menyirip ganda 1 …………………………S. macrophylla
b. Menyirip ganda 2 …………………………C. pulcherrima

1. b. Komposisi daun tunggal …………………………………… 3


3. a. Tata daun opposite …………………………… G. arborea
b.Tata daun alternate atau alternate distichous……… 4
4. a. Bag. bwh berwarna hijau ………….A.heterophyllus
b. Bag.bwh berwarna cokelat ………………..C. cainito
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai