Persyaratan
Telah Untuk dapat mengikuti kuliah Morfologi & Anatomi Tumbuhan
(Botani Farmasi I)
Pengertian dan ruang lingkup taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhan adalah salah satu cabang dari Botani yang paling
tua dan sangat kompleks, karena mempelajari keanekaragaman tumbuh-
tumbuhan di seluruh dunia, baik yang hidup di darat maupun yang hidup
di air.
Dalam arti yang luas Taksonomi Tumbuhan atau Botani Sistematik meliputi
studi tentang : - klasifikasi (pengelompokan)
- tatanama (nomenklatur)
- identifikasi (determinasi)
Tujuan dan sasaran
1. Mengadakan inventarisasi dari flora yang ada di dunia
2. Menyediakan metode identifikasi dan komunikasi
3. Mengadakan sistem klasifikasi yang universal
4. Menunjukkan adanya hubungan evolusi dari keanekaragaman dunia tumbuhan (flora)
5. Memberikan nama ilmiah (bahasa Latin) untuk setiap kelompok (takson) tumbuhan, baik
yang masih hidup maupun yang sudah berupa fosil
Ilmu-ilmu yang diperlukan :
morfologi, anatomi, ekologi, fitografi, fisiologi, biokimia,
ultrastruktur dari bagian tumbuhan (pollen, spora) dan
kandungan kimia dari tumbuhan.
Kegunaan taksonomi :
1. kefarmasian (obat-obatan) dan kesehatan
2. pertanian dan budidaya tumbuh-tumbuhan
3. kehutanan (pengelolaan hutan)
4. penelitian produk bahan alam
5. seleksi, konservasi / pelestarian tumbuhan
6. pengelolaan lingkungan
JENIS - JENIS TAKSONOMI TUMBUHAN
Tanda pengenal
Takson
Divisio phyta (untuk tumbuhan tinggi dan ganggang, misalnya:
Spermatophyta, Chlorophyta)
mycota (untuk jamur : Ascomycota)
Sub-divisio mycotina (untuk jamur : Ascomycotina)
phytina (untuk tumbuhan lain)
Classis mycetes (untuk jamur : Ascomycetes)
phyceae (untuk ganggang: Chlorophyceae, Rhodophyceae)
opsida (untuk tumbuhan lain: Magnoliopsida, Licopsida)
Sub-classis idae (untuk tumbuhan tinggi : Magnoliidae)
Tatanama (nomenklatur) tumbuhan digunakan nama ilmiah yang ditetapkan secara internasional
yaitu yang disebut : Kode Internasional Tatanama Tumbuhan. Dalam kode ini setiap kategori
(takson) mempunyai tanda pengenal yang tetap.
2. Homonim
Satu nama ilmiah untuk beberapa genus atau species yang berbeda, misalnya :
1. Setaria (1803)…………. suatu genus dari Lichenes
Setaria (1812)…………..suatu genus dari Gramineae
Nama yang kedua dinyatakan tidak valid atau homonim.
2. Astragalus zhizanthus Boiss (1843)………homonim
Astragalus rhizanthus Royle (1835)
KEUNTUNGAN NAMA ILMIAH
Nama ilmiah (genus atau species) mempunyai banyak keuntungan :
1. Bersifat universal / internasional
2. Seragam atau binomial (untuk species)
3. Eksak dan dilindungi oleh undang-undang atau Kode Internasional
“pranajiwa”,
Euchresta horsfieldii (Leguminosae)
Kopsia arborea (Apocynaceae)
Pachystachys coccinea (Acanthaceae)
DASAR - DASAR KHEMOTAKSONOMI
Khemotaksonomi (Biochemical Systematics) ialah taksonomi yang dikaitkan dengan data
kandungan kimia dari tumbuhan. Secara tidak disadari sebenarnya khemotaksonomi telah ada
sejak dahulu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penggolongan dunia tumbuhan menurut
bau, rasa, khasiat (tumbuhan beracun, tumbuhan obat, dll). Persamaan kandungan kimia
menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antar tumbuhan dan juga menunjukkan adanya
filogeni.
Senyawa dengan BM rendah (BM 1000 atau kurang), misalnya : flavonoid, alkaloid, senyawa
fenolat, asam amio, asam lemak, terpenoid. Semua senyawa ini digolomgkan ke dalam golongan
mikromolekul.
Senyawa kimia dengan BM lebih dari 1000, disebut makromolekul, misalnya DNA,RNA,
protein, polisakarida kompleks.
KANDUNGAN KIMIA
1. Flavonoid
2. Terpenoid
Minyak atsiri (monoterpenoid, sesquiterpenoid) :
1. Labiatae (Lamiaeae)
2. Apiaceae (Umbelliferae)
3. Rutaceae
4. Myrtaceae
5. Piperaceae
6. Asteraceae
7. Zingiberaceae
8. Gramineae (Poaceae)
Glikosida jantung (triterpenoid, kardenolid) :
1.Scropulariaceae
2. Apocynaceae
3. Ranunculaceae
4. Liliaceae
5. Moraceae
Iridoid (monoterpen lakton) :
1. Rubiaceae
2. Scropulariaceae
3. Caparidaceae
ALKALOID
Alkaloida termasuk senyawa yang bersifat basa, mengandung satu atau lebih atom Nitrogen;
diantaranya ada yang steroid. Ada sekitar 5500 jenis alkaloid yang sudah diketahui dan sebagian
sudah dimanfaatkan untuk obat (termasuk obat bius : morfin, kokain). Familia yang mengandung
alkaloid misalnya :
Apocynaceae
Solanaceae
Papaveraceae
Erythroxylaceae
Rubiaceae
Loganiaceae
Sterculiaceae
Piperaceae
Punicaceae
Boraginaceae
Ephedraceae
Menispermaceae
Liliaceae
Amaryllidaceae
Taxaceae
alkaloid :
- kerangka polisiklik termasuk cicin heterosiklik nitrogen
Acetil-CoA Fenilalanin
HC=HCCOOH OH
O=COH
Asam p-kumarat
C3H6=O
CoA O
CO2
Malonil-CoA
Isoflavon
Kalkon
O
O
Flavon
O
O
Flavanon
O
OH
Flavonol
O
O+
Antosianidin
OH
SIMPLISIA DAN TATANAMA SIMPLISIA
Simplisia ialah bahan alam (tumbuhan, hewan, mineral) yang belum diolah dan
sudah dikeringkan untuk dipakai sebagai bahan baku obat. Sebagian besar dari
simplisia berasal dari tumbuhan dan disebut simplisia nabati.
Persyaratan simplisia :
1. Bebas dari: serangga, kotoran hewan,dll.
2. Tidak mengandung: lendir, cendawan, bahan beracun
3. Bau & warnanya tidak menyimpang dari aslinya
TATANAMA SIMPLISIA NABATI
Tatanama simplisia diatur dalam Farmakope Indonesia (FI). Simplisia ditulis dalam bahasa latin dan
juga dalam bahasa Indonesia.
Cara penulisan simplisia nabati adalah sebagai berikut:
1. Nama marga (genus) + bagian tumbuhan yang dipakai obat::
Sonchus arvensis, nama simplisia: Sonchi Folium (daun tempuyung)
Cucurbita moschata, nama simplisia: Cucurbitae Semen (biji labu)
2. Nama jenis (species) + bagian tumbuhan:
Digitalis lanata, nama simplisia: Digitalis lanatae Folium
Rauwolfia serpentina, nama simplisia: Rauwolfiae serpentinae Radix (akar pule pandak)
3. Nama petunjuk jenis + bagian tumbuhan:
Euphorbia hirta , nama simplisia: Hirtae Herba (herba patikan kebo)
Punica granatum, nama simplisia: Granati Fructus Cortex (kulit buah delima)
4. Eksudat tumbuhan + nama marga (genus) atau petunjuk jenis:
Solanum tuberosum, nama simplisia: Amylum Solani (tepung kentang)
Zea mays, nama simplisia: Amylum Maydis (tepung jagung)
Eucalytus globulus, nama simplisia: Oleum Eucalypti (minyak kayu putih)
Myristica fragrans, nama simplisia: Oleum Myristicae (minyak pala)
CARA-CARA IDENTIFIKASI / DETERMINASAI
Tujuan dari identifikasi/determinasi ialah untuk mengetahui nama yang benar (nama ilmiah) dari
suatu tumbuhan yang belum dikenal identitasnya (tumbuhan “X”),yaitu terutama pada tingkat
takson: suku (familia), marga (genus) dan jenis (species).
1. Kumpulkan sampel yang lengkap dari tumbuhan “X” (batang, daun, buah, alat-
alat lainnya). Perhatikan/catat apakah ada getah, bau aromatik, sifat/ciri lainnya.
2. Catat: lingkungan hidup, tinggi tempat, tinggi pohon, nama lokal (kalau ada).
3. Carilah buku FLORA yang sesuai dengan daerah darimana tumbuhan “X” itu
dikumpulkan; jika tidak ada carilah buku flora dari daerah yang berdekatan.
4. Determinasi sebaiknya mulai dengan mencari familia, kemudian mencari genus
dan akhirnya mencari species. (Ciri-ciri khas dari suatu familia akan
mempermudah mengenal familia tersebut misalnya jika tumbuhan “X”
bergetah, infloresensi cyathium, kita menduga tumbuhan “X” termasuk familia
Euphorbiaceae.
5. Dengan bantuan komputer. Data morfologi tumbuhan “X” dianalisa dengan
bantuan komputer yang diprogram khusus untuk keperluan tersebut.
6. Dengan cara-cara kimiawi (analisa kromatografi). Kromatogram kandungan
kimia tumbuhan “X” dibandingkan dengan kromatogram tumbuhan yang sudah
diketahui identitasnya.