Anda di halaman 1dari 28

BOTANI UMUM

 Penamaan tumbuhan didasarkan pada sifat, keadaan


dan daerah tumbuhan tersebut berada
 Tata nama tumbuhan dianggap perlu sejak abad 16-17
 Orang yang merintisnya adalah Linnaeus dan
dilanjutkan oleh Augustine de Candolle dengan
karyanya yang disampaikan pada kongres botani
Internasional I di Paris tahun 1867 yang dikenal
dengan KODE PARIS sebagai kode tata nama
 Tahun 1892 N. L Brettan dari New York seorang
Botanical Garden mengembangkan satu set peraturan
tata nama tumbuhan yang dikenal dengan nama “kode
Rochester”
 Tahun 1905 tercetus kode Vienna dan tahun 1907
tercetus kode Amerika
 Tahun 1930 para botanikus TA. Sprague, ML. Green

(Inggris) dan AS. Hitchcok (Amerika) menerbitkan


aturan tata nama yang dikenal dengan The
International Rules of Botanical Nomen Clatur
(International Code of Botanical Nomenclature)
 Kode internasional yang terakhir terbit tahun 1978

dengan editor FA. Stafleu


 Nomenklatur adalah suatu aturan yang dihubungkan
dengan determinasi (menentukan) nama yang benar
suatu takson atau tumbuhan
 Nama ilmiah didasarkan pada bahasa latin, sedangkan

nama lokal (nama umum) didasarkan pada bahasa


yang sesuai dengan daerahnya
 Nama lokal perlu dipertahankan karena kadang-

kadang nama ilmiahnya belum diketahui atau belum


ada
NO NAMA ILMIAH NAMA LOKAL
1 Di atur dalam kode Internasional Tidak mengikuti aturan yang baku
tata nama tumbuhan
2 Bahasa yang berlaku, diperlakukan Dalam bahasa setempat atau daerah
sebagai bahasa latin tertentu
3 Berlaku Internasional Berlaku lokal
4 Kadang-kadang sulit dilafalkan Mudah dilafalkan
5 Memberikan indikasi untuk Tidak jelas untuk kategori takson yang
kategori takson yang sesuai pada mana nama tersebut diberikan
nama yang diberikan
6 Untuk setiap takson berdasarkan Satu takson dapat mempunyai lebih dari
definisi, posisi dan tingkat tertentu satu nama yang berbeda-beda
hanya ada satu nama yang benar
 Buku Kode tata nama terdiri dari :
◦ Mukadimah (berisi tujuan)
◦ Asas-asas (berisi aturan yang digunakan)
◦ Peraturan-peraturan dan saran-saran (berisi uraian
pasal-pasal dan ayat-ayat)
◦ Lampiran (berisi nama-nama yang diawetkan)
 Mukadimah pada tata nama berisi beberapa hal yaitu :
A. Botani memerlukan suatu sistem tata nama yang
tepat dan sederhana, sehingga dapat digunakan oleh
manusia seluruh dunia
 Sistem tata nama mencakup istilah atau batasan untuk

menyebut tingkat kelompok atau unit taksonomi dan


mencakup nama ilmiah yang digunakan untuk masing-
masing kelompok taksonomi
 Tujuan pemberian nama adalah :
◦ Untuk dapat menunjuk unit dan tingkat takson yang
dimaksud
◦ Menyediakan metode yang mantap untuk menghindari
dan menolak penggunaan nama yang dapat menyebabkan
kesalahan atau tafsiran yang berbeda
◦ Menghindari pemberian (terciptanya) nama-nama yang
tidak berguna
◦ Memberikan kecermatan dari segi tatabahasa,
penghormatan pada tokoh-tokoh tertentu, pelestarian
kebiasaan yang berlaku di suatu tempat dan keteraturan
serta enak didengar dari nama-nama tersebut
B. Asas dari sistem tatanama tumbuhan (botani)
C. Bagian-bagian yang memuat hal-hal yang terperinci
tentang aturan, uraian, dan rekomendasi
D. Tujuan dari peraturan untuk menerbitkan tatanama di
masa lampau dan menyediakan bahan untuk yang
akan datang
E. Rekomendasi
F. Bagian yang mengatur modifikasi dari bentuk kode
G. Peraturan dan rekomendasi harus berlaku untuk
semua tumbuhan baik yang masih ada atau yang
sudah jadi fosil
 Untuk mengadakan perubahan nama suatu tumbuhan
harus melalui studi yang mendalam dan alasan yang
kuat
 Bila ada hal-hal yang meragukan, kembalikan pada

peraturan yang berlaku


 Edisi kode terakhir membatalkan semua edisi yang

sudah terbit sebelumnya


1. Tatanama tumbuhan tidak tergantung dengan tatanama
hewan
2. Penerapan nama-nama untuk kelompok taksonomi
ditentukan berdasarkan tipe tanaman
3. Tatanama kelompok taksonomi didasarkan atas prioritas
publikasinya
4. Setiap kelompok taksonomi dengan batasan (sircumscripsi),
posisi dan tingkat tertentu hanya mempunyai satu nama yang
benar, nama tertua yang sesuai dengan peraturan kecuali
dalam hal-hal yang khusus
5. Nama ilmiah kelompok taksonomi diperlakukan sebagai
bahasa latin tanpa memperhatikan nama asalnya
6. Peraturan tatanama berlaku surut kecuali dibatasi dengan
sengaja
 Tingkat-tingkat takson yang utama dalam urutan naik adalah :
◦ Jenis (species)
◦ Marga (genus)
◦ Suku (familia)
◦ Bangsa (ordo)
◦ Kelas (Classis)
◦ Divisio (divisio)
◦ Dunia tumbuhan (regnum)
 Setiap jenis masuk dalam satu marga dan setiap marga masuk
dalam satu suku dan seterusnya
 Jenis fosil didasarkan pada fragmen-fragmen dari suatu
specimen, maka marga yang ditunjukkan tidak dapat
ditunjukkan dari familinya, walaupun mereka dapat
dimasukkan pada tingkat takson yang lebih tinggi, genera
tersebut dikenal sebagai forma genera
 Jika diperlukan tingkatan taksa-taksa yang lebih banyak, maka
istilah untuk tingkat-tingkatnya dapat dibuat dengan
menambah kata/awalan/anak (sub) pada istilah tingkat-
tingkat yang ditunjuk atau dengan mengadakan
tambahan/sisipan istilah
 Tingkat-tingkat takson dalam urutan menurun :
◦ Dunia tumbuhan (regnum)
◦ Anak dunia tumbuhan (sub-regnum)
◦ Divisi (divisio)
◦ Kelas (clasis)
◦ Anak kelas (sub-clasis)
◦ Dst….
◦ Jenis (species)
◦ Anak jenis (sub-species)
◦ Varitas (varietas)
◦ Anak varitas (sub-varietas)….dst
 Penambahan atau penyisipan tersebut jangan sampai
menyebabkan kesalahan atau kekacauan, urut-urutan tingkat
takson tidak boleh dibolak-balik
 publikasi efektif adalah publikasi yang didistribusikan
(disebarluaskan) dalam bentuk cetakan melalui penjualan,
tukar menukar atau memberikan kepada umum atau lembaga
botani atau perpustakaan
 Publikasi valid (sah dan berlaku) adalah publikasi yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
◦ Diterbitkan secara efektif
◦ Disertai diagnosis atau telahaan dalam bahasa latin atau
mengacu pada takson yang sudah terbit secara efektif
terlebih dahulu
◦ Bentuk sesuai dengan tatanama taksa berdasarkan
tingkatnya
◦ Memenuhi syarat-syarat dan tanggal berlakunya mengenai
publikasi nama-nama yang valid
 Pengertian nama atau petunjuk yang legitimate adalah nama
atau petunjuk (epitheton) yang sesuai dengan peraturan
 Yang dimaksud dengan nama yang benar (correct) dari suatu
takson dengan sirkum skripsi, posisi dan tingkat tertentu
adalah nama yang legitimate berdasarkan aturan yang ada
 Nama takson di bawah genus yang disisipkan atau ditambah
petunjuk (epitheton) disebut kombinasi
 Contoh suatu kombinasi :
◦ Moudidi sub pericrene
◦ Gentiana lutea
◦ Gentiana tenella var occidentalis
◦ Equisetum polustris f. finitans
◦ Arytera sect. mesharytera
 Suatu tipe tatanama (typus) adalah salah satu unsur
punyusun takson yang dikaitkan dengan nama takson
yang bersangkutan selama-lamanya (apakah sebagai
nama sebenarnya atau sinonim), tidak perlu
merupakan unsur atau specimen yang paling khas dari
suatu takson
 Holotipe ialah suatu specimen atau unsur lain yang

digunakan oleh pengarang atau ditunjukkan sebagai


tipe tatanama. Selama holotipe masih ada, penerapan
nama yang bersangkutan secara otomatis dapat
dipastikan
 Jika tidak ada holotipe (tidak dinyatakan pengarang
atau pencipta) atau rusak halotipenya yang
mendeskripsikan suatu takson, maka nama pengganti
(lectotipe) atau neotipe sebagai pengganti. Pengganti
selalu diambil yang lebih utama daripada tipe baru
(neotipe)
 Setiap suku atau takson dibawahnya dengan
sirkumskripsi, posisi dan tingkat tertentu hanya
memiliki satu nama yang benar (correct), kecuali
sembilan suku yang mempunyai nama pengganti
yaitu
◦ Palmae (Araceae; tipe Areca L)
◦ Gramineae (Poaceae; tipe Poa L)
◦ Cruciferae (Brassicaceae; tipe Brassica L)
◦ Leguminosae (Fabaceae; tipe Faba Mill)
◦ Guttiferae (Clusiaceae; tipe Clusia L)
◦ Umbelliferae (Apiaceae; tipe Apium L)
◦ Labiate (Lamiaceae; tipe Lamium L)
◦ Compositae (Asteraceae; tipe Aster L)
◦ Papilionaceae (Fabaceae; tipe Faba Mill) dianggap
sebagai famili terpisah, nama Papilionaceae
dipertahankan sebagai pengganti Leguminosae
 Istilah-istilah nama tumbuhan :
◦ Tantonim yaitu nama yang terjadi dari dua kata
yang persis sama/hampir sama. Contoh : Linaria-
linaria, Boldu-boldus
◦ Homonim yaitu satu nama seringkali berlaku untuk
dua jenis tumbuhan atau lebih, contoh : Ixora
crassifolia Merril, Ixora crassifolia Riddley
◦ Sinonim yaitu beberapa nama untuk satu jenis
tumbuhan, contoh : kumis kucing : Orthosipon
spicatus, Orthosipon stamineus, Orthosipon
grandiflorus
 Tumbuhan yang sampai sekarang masih hidup :
◦ Spermatophyta dan Pterydophyta (Mei 1753)
◦ Musci kecuali Sphagnaceae (Jan 1801)
◦ Spagnaceae dan Hepaticae (1 Mei 1753)
◦ Lichenes (1 Mei 1753)
◦ Uredinales, Ustilaginales dan Gasteromycetes (31
Des 1801)
◦ Fungi Caeteri (1 Jan 1821)
◦ Algae (1 Mei 1753)
◦ Mycomycetes (1 Mei 1753)
1. Nama suatu divisi diambil atau dibentuk dari ciri khas
divisi atau dari nama termasuk genus dengan akhiran
-phyta, kecuali divisi fungi dengan akhiran –mycota
2. Nama sub divisi dibentuk dengan cara yang sama,
dibedakan dengan divisi dengan awalan tertentu
atau akhiran –phytina kecuali sub divisi fungi dengan
akhiran –mycotina
3. Nama kelas atau anak kelas dibentuk dengan cara
yang sama, diberi akhiran :
◦ Algae : -phyceae (kelas) dan –phycidae (sub kelas)
◦ Fungi : -mycetes (kelas) dan –mycetidae (sub kelas)
◦ Kormophyta : -opsida (kelas) dan –idea (sub kelas)
4. Bila nama pengarang sudah dipublikasikan, maka
tidak perlu nama pengarang
5. Pemilihan nama takson di atas suku, pengarang
harus mengikuti azas prioritas yaitu :
◦ Ordo : dengan nama pangkal suku dan akhiran –
ales, contoh Ordo : Fucales, Ustigales,
Polugonales
◦ Sub ordo : nama depan famili dengan akhiran –
inae, contoh Sub ordo : Bromeliineae, Malvineae
Nama-nama takson menurut tingkatan
 Jika nama suatu ordo atau sub-ordo didasarkan atas

pangkal nama suatu famili, maka harus sesuai denan


peraturan yaitu :
◦ Pengarang tidak boleh memberi nama ordo baru untuk taksa
pada tingkat yang sama
 Nama suku : kata dasar genus ditambah akhiran –
aceae (Rosaceae untuk Rosa)
 Nama sub famili : seperti suku dengan akhiran –oideae

(Rosaideae untuk Rosa)


 Nama tribus : dengan akhiran –eae (Rosae)
 Nama sub tribus : dengan akhiran –inae (Rosinae)
Nama-nama takson menurut tingkatan
 Genus : dibentuk dengan kata benda berbentuk
jamak misalnya Rosa, Impatiens dan Manihot
◦ Nama genus tidak boleh dibentuk dengan istilah
teknis misalnya : radicula, tuber, caulis, polium,
spina
◦ Genus tidak boleh terdiri dari dua suku kata
 Nama jenis : merupakan kombinasi ganda yang

terdiri dari nama marga diikuti petunjuk teknis, bila


petunjuk teknis terdiri dari dua kata atau lebih harus
diberi tanda penghubung misalnya : Hibiscus rosa-
sinensis
 Agar menunjuk nama takson tepat dan lengkap serta
tanggalnya dapat dicek kembali, maka perlu mencantumkan
nama pertama yang menemukan secara valid
 Nama belakang nama ilmiah tumbuhan dapat berupa :
1. Boleh disingkat kecuali nama pendek, contoh
◦ Lam. Untuk J.B.P.A Monet Chevalier de Lamarch
◦ Fr. Untuk Elias Magnes Friesr
◦ Juss untuk Jussieu
◦ Bertol. Untuk Bertoloni
◦ Bert. Untuk Bertero
◦ Nichx. Untuk Nichaux
◦ Michl untuk Michelli
2. Lebih dari satu, contoh :
 Britton et Wilson artinya nama takson tersebut diberi nama

secara bersama-sama
 Nutt ex Seem artinya nama takson tersebut diusulkan oleh Nutt,

tetapi dipublikasikan secara efektif dan valid oleh Seem


 Rechder in Sergent artinya yang memberi nama adalah Rechder

tetapi dipublikasikan ke dalam karyanya Sergent


 Thomas non Borkl artinya penamaannya tidak sama antara kedua

penemunya
 L. emend Mull. Arg. Artinya penamaan oleh L tetapi diubah oleh

Mull. Arg.
 Hasseltine ex. Al. artinya nama tersebut diberikan oleh Hasseltine

dan kawan-kawan
 (L) Beauv artinya pertama kali diberi nama oleh L, kemudian oleh

Beauv dipindah ke marga baru tetapi masih menggunakan


penunjuk jenis

Anda mungkin juga menyukai