Anda di halaman 1dari 17

SISTEM KLASIFIKASI

Definisi
Klasifikasi tumbuhan adalah proses
pengaturan tumbuh-tumbuhan ke dalam
takson tertentu brdasarkan persamaan
dan perbedaan
Hasil proses pengaturan ini ialah suatu
sistim klasifikasi, yang sengaja
diciptakan untuk menyatakan hubungan
kekerabatan jenis-jenis makhluk hidup
satu sama lainnya
Semua klasifikasi bertujuan agar kita
mengingat sedikit mungkin, tetapi dalam
ingatan tersebut mengandung informasi
sebanyak-banyaknya
Tujuan Klasifikasi
1. mendeskripsikan ciri-ciri
makhluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis, agar mudah dikenali
2. mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan ciri-cirinya
3.mengetahui hubungan
kekerabatan antar makhluk hidup
4. mengetahui evolusi makhluk
hidup atas dasar kekerabatannya.

Pembagian sistem klasifikasi
1.Sistem Klasifikasi Alamiah
- diciptakan oleh Theophrastus
(370SM - 285SM), salah satu murid
Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang
dapat dilihat dengan mata biasa
(morfologi)
- tumbuhan dibagi menjadi 4
kelompok : pohon, semak, perdu
dan herba
Pembagian sistem klasifikasi
2. Sistem Klasifikasi Buatan
- diciptakan oleh Carolus Linnaeus
(1707-1778), ilmuwan swedia
- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- dasar yang digunakan adalah alat
reproduksi seksual, dasar lain
yang digunakan adalah morfologi.
- merupakan penggolongan mahluk
hidup berdasarkan pengaruh-
nya terhadap manusia
- misalnya : beracun atau berguna,
piaraan atau liar, gulma atau
sayuran.
Pembagian sistem klasifikasi
3. Sistem Klasifikasi filogenetik
- diciptakan oleh Charles Darwin 1859,
menerbitkan buku tentang teori evolusi.
- Ia menyatakan bahwa persamaan
struktur tubuh menunjukkan
hubungan kekerabatan yang lebih dekat.
- didasarkan urutan perkembangan
mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui
hubungan kekerabatan antara satu
dengan yang lainnya.


Cara Klasifikasi
TINGKAT TAKSONOMI
Disebut juga tingkat pengelompokkan.
Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson)
yang paling umum sampai kepada kelompok
yang paling khusus, dengan urutan tingkatan
sebagai berikut:
1.Regnum/Kingdom(Dunia/Kerajaan)
2.Divisio/Phyllum(Tumbuhan/Hewan)
3.Classis(Kelas)
4.Ordo(Bangsa)
5.Familia(Suku)
6.Genus(Marga)
7.Species(Jenis)
Tata nama
Dalam pemberian nama mahluk
hidup kita mengenal nama daerah
dan nama ilmiah .Nama daerah
hanya dapat dimengerti oleh
penduduk di daerah itu. Nama
Ilmiah digunakan sebagai alat
komunikasi ilmiah di seluruh dunia
menggunakan bahasa latin/yang
dilatinkan. Setiap organisme hanya
memiliki satu nama yang sah.
Nama Lokal
Disebut juga common name atau
vernacular name
Sesuai bahasa pemberi nama
Contoh :
jahe = jae = jei = ginger
Kunyit = kunir = konyek = turmeric
Mangga = pelem = pao = mango
Nama Ilmiah
Disebut juga scientific name
Berlaku internasional, melalui
kesepakatan Internasional
Ditulis dalam bahasa yg
diperlakukan sebagai bahasa latin
contoh : Piper nigrum, Zea mays
Kelemahan Common Name
1.Tidak bersifat menyeluruh atau hanya terbatas
pengertiannya pada orang-orang sebahasa saja.
Misalnya gedang dalam bahasa Madura berarti pisang,
sedangkan dalam bahasa Sunda pepayalah yang
dimaksud.
2. Nama-nama umum biasanya tidak memberikan informasi
yang menunjukkan hubungan kekerabatan, tidak bisa
digunakan untuk membedakan bangsa, suku, atau taksa
lainnya.
3. Jika suatu tanaman terkenal, kemungkinan mempunyai
banyak nama umum.
4. Kadang-kadang dua atau lebih tanaman yang berbeda
mempunyai nama umum yang sama atau sebaliknya
5. Banyak jenis khususnya yang langka tidak mempunyai
nama umum

Nama lokal vs Nama ilmiah
No. Nama lokal Nama ilmiah
1 Tidak mengikuti
aturan tertentu
Sesuai ICBN (KITT)
2 Bahasa lokal Bahasa yg
diperlakukan sbg Latin
3 Hanya dimengerti
penduduk setempat
Dimengerti secara
internasional
4 Kategori tidak jelas Jelas u/ kategori
tertentu
5 Banyak sinonim
atau homonim
Satu nama u/ takson
tertentu, kecuali yg
khusus
6 Mudah dilafalkan Terkadang sulit
dilafalkan
Cara Pemberian nama jenis
Sistem tata nama yang digunakan
disebut "binomial nomenclatur" yaitu
pemberian nama jenis/spesies dengan
menggunakan 2 kata. Misalnya: padi >
Oryza sativa. Cara :
Kata depan : nama marga (genus)
Kata belakang : nama petunjuk spesies
(spesies epithet). Genus ditulis dengan
huruf pertama huruf besar dan species
huruf pertamanya adalah huruf kecil.
Sistem binomial nomenklatur
dipopulerkan pemakaiannya oleh
Carolus Linnaeus
Aturan2 pemberian nama
1. Setiap makhluk hidup memiliki nama spesies
yang berbeda-beda dan tidak boleh sama.
2. Nama genus hanya terdiri dari satu kata dan
dimulai dengan huruf besar.
3. Nama spesies boleh terdiri dari dua kata atau
lebih dan dimulai dengan huruf kecil
4. Setiap makhluk hidup baik hewan dan
tumbuhan memiliki nama ilmiah masing-
masing
5. Penamaan ilmiah makhluk hidup
menggunakan bahasa latin atau yang
dilatinkan
6. Nama penemu spesies dapat mencantumkan
namanya dibelakang nama speciesnya.
CARA PEMBERIAN NAMA KELAS, BANGSA DAN
FAMILI

Nama kelas adalah nama genus +
nae. contoh: Equisetum + nae,
menjadi kelas Equisetinae.
Nama ordo adalah nama genus +
ales. contoh: zingiber + ales,
menjadi ordo Zingiberales.
Nama famili adalah nama genus +
aceae. contoh: Canna + aceae,
menjadi famili Cannacea

Anda mungkin juga menyukai