Anda di halaman 1dari 144

Botani Farmasi

•Botani : Cabang ilmu biologi yang


mempelajari tumbuhan meliputi;
Morfologi,anatomi
dan fisiologi dari tumbuhan
• Tumbuhan hijau mampu membuat
makanan sendiri melalui proses
fotosintesa, dengan memanfaatkan air dari
dalam tanah dan gas CO2 dari udara
dengan bantuan cahaya matahari.
• Hasil fotosintesa tidak saja bermanfaat
bagi tumbuhan, tapi bermanfaat juga bagi
manusia dan hewan
• Tidak saja menghasilkan glukosa sebagai
sumber energinya, tumbuhan juga
menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi
tumbuhan, hewan dan manusia untuk proses
respirasi.
• Tumbuhan juga menjadi solusi berbagai
persoalan iklim (krisis lingkungan ) yang
mendera bumi, seperti isu pemanasan global
akibat jumlah karbondioksida telah melebihi
batas (efek rumah kaca)
1. pendahuluan

• Tumbuhan memiliki peran penting bagi


kehidupan :
• Dalam Mengenal tumbuhan terlebih dahulu
perlu mengetahui namanya, mengenal
kelompok dan mengenal sifat serta karakternya.
• Nama adalah suatu yang sangat penting dan
diperlukan oleh semua benda yang ada dimuka
bumi ini, termasuk tumbuhan.
Ilmu yang mempelajari tentang tata cara
pemberian nama tumbuhan 
Taksonomi/Sistematika Tumbuhan.
Konsep dasar sistum

• Identifikasi
• Klassifikasi
• Deskripsi
• Nomenklatur
Identifikasi usaha/cara mendapatkan/ memberi
nama kepada takson tertentu, sesuai tatacara yg
ditetapkan dalam nomenklatur.
• Klassifikasi  penempatan suatu takson pada
tingkatan klassifikasi tertentu sesuai nmnkltur.
• Deskripsi uraian lengkap tentang sifat
dan karakter morfologi suatu takson yang
dapat menentukan, k-state, k-ter dan k-
ristik.
• Nomenklatur  peraturan/pedoman tcara
pemberian nama
sertapengelompokan/klassifikasi ttan
berjudul International Codes of Botanical
Nomenklature atau (KITT).
Identifikasi
• Proses pemberian nama ilmiah thd suatu takson
tumbuhan, dpat dilakukan dg cara:
• (1). Menggunakan gambar deskriptif/foto yg
trdapat dalam buku, jurnal/publikasi resmi
Botani, dg menyamakan objek yg akan diberi
nama dg ciri khas yg ada pada gambar tsb.
• (2). Menggunakan specimen herbarium yg telah
teridentifikasi dg menyamakan karakter yg
dimiliki oleh objek dgn specimen tsb.
Sambungan .....identifikasi
• (3). Menggunakan kunci determinasi,
dengan mencocokan karakter dari objek
yg akan dicarikan namanya dg urutan
pernyataan yg terdapat dalam urutan
kunci determinasi.
• (4). Menanyakan langsung kepada
pakar/lembaga resmi yaitu Herbarium
dengan menyerahkan koleksi tumbuhan
yang akan diketahui namanya.
Klassifikasi
• Untuk mempermudah cara pengenalan
tumbuhan
• Sampai saat ini tumbuhan angiospermae
secara ilmiah sudah diketahui sebanyak
300 ribu jenis, utk mengenalnya secara
langsung sangat susah.
• Dengan mengelompokkan berdasarkan
kategori tertentu akan mudah
mengingatnya.
Urutan taxon
• Urutan taxon Utama dan Taxon tambahan
adalah sbb:
• DIVISIO, Sub Divisio
• KELAS,Sub Kelas
• ORDO, Sub ordo,
• FAMILI, Sub Famili,
• GENUS, Sub Genus,
• SPESIES, Sub Spesies,
• Varietas, Sub varietas, Forma, Sub Forma. (dg
huruf kapital adalah taxon utama dan huruf kecil
taxon tambahan)
Sistim Klassifikasi
• 1. Praktical system (sistim praktis)
berdasarkan kepada fungsi tumbuhan dalam
berbagai kebutuhan hidup manusia tdd:
• A. tanaman pangan/hortikultura
• B. tanaman obat
• C. tanaman hias/pekarangan/taman
• D. tanaman peneduh (jalan dan taman)
• E. tanaman gulma
• F. tanaman parasit
• G. tanaman epifit
• H. tanaman pionir
• 2. Artificial system (Sistim buatan) 
pengelompokan tumbuhan berdasarkan
karakter terpilih
• 3. Natural system (sistim alami)
pengelompokkan tumbuhan
berdasarkan keseragaman karakter
diantara keanekaragaman yang terdapat
secara alami, selanjutnya dikenal dg
polythetic set.
Lanjutan ..klassifikasi
• 4. Phyllogenetic system 
pengelompokan tumbuhan berdasarkan
hubungan kekerabatan/kekeluargaan dari
taxon dg menggunnakan analisis karakter
atau dikenal dg sistim phenetic,
berdasarkan karakter biologi spt karakter
kromosom (Cyto taxonomi)
Lanjutan .. periode klassifikasi
• 1. periode I dg sistim artifisial  dimulai
semenjak 3 abad SM oleh Theophrastus, dg
habitus sbg karakter pembeda, dilanjutkan dg
karakter umur (annual, biennial dan perennial).
Sistim ini dilanjutkan oleh Carolus LINNAEUS dg
menggunkan sksual sistim utk membedakan
antar takson dr tumbuhan.
• LINNAEUS  salah seorang yg menciptakan
berbagai karya yg
meningkatkan/mengembangkan taksonomi
menjadi ilmu pengetahuan modern a.l Binomial
system.
Periode II
• Mengunakan natural system  yi
mengelompokan ttan bdsarkan
keragaman karakter, diantara keragaman
yg terdapat scr alami.
• Periode III  menggunakan phyllogrenetic
sytem, bdsarkan hubungan kekerabatan,
terus berlanjut dalam studi Biosistematik
dg berbagai karakter, spt kromosom,
chemotaksonomi dsb.
• Periode Binomial system(1753-1930)
pemberian nama spesies tumbuhan
menggunakan dua kata, sesuai dengan konsep
Carolus LINNEAUS. Contoh Zea mays L.
• Kata pertama (Zea) menunjukkan genus dan
kata ke dua (mays)menunjukkan spesies. Huruf
(L.) adalah kependekan nama author atau
namaorang yang memberikan nama tumbuhan
nama tumbuhan ini yaitu Carolus LINNEAUS.
Sisitim pemberian nama ini dicetuskan oleh
Carolus LINNEAUS dalam publikasinya yang
berjudul SPECIES PLANTARUM pada tahun
1753
• 3. Periode Nomenklature Botani (KITT)
4. Deskripsi
• Utk mengenal dan mengetahui karakter
morfologi tumbuhan hrs dilakukan
pertelaan/diskripsi lengkap yaitu, dengan
mengamati secara rinci bentuk, susunan
dan struktur organnya.
4.2. nomenklatur
• Secara menyeluruh sampai saat ini telah
ada tiga periode dan sistim pemberian
nama tumbuhan yaitu :
• 1. Periode polynomial system(sampai
tahun 1753)  pemberian nama
tumbuhan dg banyak suku kata.
Ranunculus folius ovatus serratis scapo
nudo uniflora
KITT
• Nomenklatur Botani dihasilkan pada
kongres Botani Internasional ke V di
Cambridge Inggris tahun 1930.
• Berasal dari konsep LINNEAUS yaitu
Binomial system yang tercantum dlm
bukunya: SPESIES PLANTARUM.
Namun telah dilengkapi dengan berbagai
aturan dan tatacara dan disusun lebih
lengkap.
Azas nomenklatur
• Tatanama tumbuhan berdiri sendiri, tidak
ada hubungannya dengan tata nama
hewan.
• Penerapan nama kesatuan taksonomi
ditentukan atas dasar tipe tatanama.
• Tatanama suatu kesatuan taksonomi
didasarkan kepada perioritas tanggal
penerbitan.
Lanjutan… azas nomenklatur
• Setiap kesatuan taksonomi dg batasan,
kedudukan dan tingkat tertentu hanya
mempunyai satu nama ilmiah yg tepat, yaitu
nama tertua yg sesuai dg peraturan, kecuali yg
dinyatakan khusus.
• Nama ilmiah kesatuan taksonomi diperlakukan
sebagai bahasa latin tanpa memperhatikan
asalnya.
• Peraturan tata nama berlaku surut, kecuali kalau
dibatasi dengan sengaja.
Kunci determinasi
• Semua karakter tersebut disusun dalam
kalimat/pernyataan yang satu dengan lainnya
saling berlawanan, dengan sejelas mungkin.
• Berdasarkan cara menyusus setip
kalimat/pernyataan karakter state tersebut, kunci
determinasi dibedakan atas dua macam yaitu:
– Kunci cekung (indented keys)
– Kunci kurung(bracket keys)
Kunci determinasi

• Kunci determinasi adalah suatu alat/cara


untuk memudahkan mencari serta
menentukan nama ilmiah suatu
taksonatau sekelompok tumbuhan.
• Kunci determinasi disusun berdasarkan
beberapa karakter yang menonjol dari
sekelompok tumbuhan
anatomi dan fisiologi
• dapat dikenali struktur tumbuhan secara
mikroskopis.
• Spesimen yang tidak lengkap masih dapat
diidentifikasi dengan ciri yang
dimilikisecara anatomi.
• Dapat mengatasi masalah kriminal,
terutama tumbuhan obat untuk
menghindari pemalsuan.
Terminologi Karakter Morfologi
• Untuk memudahkan melakukan studi flora
diperlukan pengetahuan dan pengertian tentang
karakter morfologi disamping memahami
berbagai karakter dari bidang anatomi, fisiologi,
ekologi genetika dll, yang berhubungan dengan
pola hidup dan kehidupan tumbuhan.
• Mengenal tumbuhan secara lengkap dengan
semua kemungkinan persamaan dan perbedaan
karakteristiknya disebut Sistematika/ taksonomi
Tumbuhan.
Konsep Dasar Sistum

• sistum : mempelajari identifikasi, kalssifikasi


deskripsi dan nomenklatur dengantujuan:
• Mendapatkan nama ilmiah yang tepat dan benar
kepada semua tumbuhan yang diteliti.
• Mengelompokkan tumbuhan kedalam taksa
seperti yang diatur dalam nomenklatur.
• Infentarisai jenis-jenis tumbuhan yang terdapat
di bumi.
• Memberikan metoda yang mudah dan benar
untuk identifikasi dan komunikasi.
• Menghasilkan sistim klassifikasi terpadu dan
menyeluruh
Identifikasi
Proses pemberian nama ilmiah terhadap takson ttan
• Dapat dilakukan dengan cara:
• Menggunakan gambar deskriptif/foto yang terdapat
dalam buku
• Menggunakan specimen herbarium yang telah
diidentifikasi, dengan menamakan karakter dari
objek yang akan diberi nama.
• Menggunakan kunci determinasi.
• Menanyakan langsung kepada pakar atau lembaga
resmi (herbarium) dengan menyerahkan koleksi
tumbuhan yang akan diberi nama.
KLASSIFIKASI
• Penempatan suatu takson tumbuhan
kedalam tingkat klassifikasi tertentu sesuai
ketentuan nomenklatur. Pengelompokan
dapat berdasarkan
• habitat
• kegunaan
• habitus.
Urutan takson
• Urutan takson tdd; devisio, sub devisio
• Kelas, sub kelas
• Ordo, sub ordo
• Famili, sub famili
• Genus, sub genus
• Species, sub species
• Varietas, sub varietas
• Seri
• Forma
Struktur umum tumbuhan
• Tallophyta tumbuhan yang tidak memiliki
jaringan pembuluh ( alga, lumut dan lumut kerak
• Tracheophyta  memiliki jaringan pembuluh
untuk mengangkut air dan nutrisi. Ada dua
kelompok
– Memiliki alat reproduksi tersembunyi (contoh paku-
pakuan = pteridophyta)
– Memiliki alat reproduksi yang jelas yaitu biji
(Spermatophyta = antophyta = phanerogamae)
continue
• Spermatophyta terdiri atas 2 sub devisio
yaitu :
– Gymnospermae  berbiji terbuka, tanpa
bunga dan buah (contoh : Pinnus markusii,
Cycas rumphii)
• Gnetum gnemon (melinjo)
– Angiospermae  berbiji tertutup ; memiliki
bunga dan buah, paling banyak mengisi
vegetasi di bumi dan paling banyak
dibudidayakan.
Angiospermae
• Kelas monokotiledone; secara morfologi
dikenali dengan ciri : berakar serabut,
batang tidak bercabang, buku jelas,
pertulangan daun sejajar, secara anatomi
batang tidak memiliki kambium.
• Kelas dikotiledone ; berakar tunggang,
batang bercabang, pertulangan daun
menyirip atau menjari, secara anatomi
batang memiliki kambium.
Kelas dikotiledone  terdiri atas 3
sub kelas:
• Apetalae (Monochlamidae) tidak
memiliki petal yang jelas
• Dialipetalae memiliki petal yang bebas
satu sama lain, cnth Rosa hybrida
• Sympetalae  memiliki petal yang bersatu
sama lain, cnth Datura metel (kecubung)
Perkembangan tumbuhan dari
embrio hingga dewasa
• Embrio terdapat didalam biji, dilindungi oleh
kulit biji yang keras dengan cadangan makanan
yang terdapat pada jaringan khusus disebut
endosperm.
• Setelah terjadi polinasi (penyerbukan) yaitu
jatuhnya serbuk sari ke ke pala putik, diikuti
dengan pembuahan sel telur oleh sel sperma 
terbentuk zigot
• Zigot  membelah berulang-ulang membentuk
zigot ber sel banyak (proembrio)berkembang
menjadi embrio yang tedapat didalam biji.
Struktur Embrio
• Embrio memiliki sumbu, bagian sumbu
yang terdapat diatas kotiledone disebut
epikotil yang memilki bakal pucuk
(embryonic shoot atau plumula).
• Bagian sumbu dibawah kotiledone disebut
hypokotil, yang memiliki bakal akar
(embryonic root atau radikula).
Sambungan….. perkembangan
tumbuhan
• Setelah biji berkecambah:
• Bakal pucuk akan tumbuh ke atas
permukaan tanah  membentuk daun,
batang, cabang, buku dan ruas
• bakal akar tumbuh ke dalam tanah 
membentuk akar primer, diikuti dengan
pertumbuhan akar lateral membentuk
sistim akar tunggang.
lanjutan
• Pembentukan bagian atas dan bagian bawah
tanaman merupakan pertumbuhan vegetatif
yang diikuti dengan perkembangan dan
differensiasi sel-sel dengan bentuk dan fungsi
khusus.
• Sebagian sel masih dalam kondisi meristematis
yang aktif membelah, yang menyebabkan
pertumbuhan primer pada tanaman
(pertumbuhan ke atas dan ke bawah)
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Pertumbuhan generatif
• Seiring dengan berjalannya waktu dan
pertumbuhan endogen, pertumbuhan vegetatif
akan diikuti pertumbuhan generatif dengan
terbentuknya bunga, buah dan biji.
• Siklus tumbuhan dianggap selesai, tumbuhan
akan segera mati  annual crop. Padi-padian
(Gramineae), kacang-kacanagan
(Leguminoceae)
• Kelompok tumbuhan tertentu akan terus hidup
walaupun telah menghasilkan biji berulang kali
(perennial crop)
Struktur sel tumbuhan
• Dilindungi oleh dinding sel yang terdiri dari:
– Dinding primer, terbentuk bersamaan dengan
pembentukkan sel, lebih tipis  tersusun dari
selulosa, hemiselulosa,lignin dan pektin.
– Dinding sekunder, merupakan dinding yang terbentuk
setelah sel tidak lagi tumbuh, lebih tebal  terdiri
dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan pektin.
– Midle lamella (lamel tengah), lapisan yang terdapat
antara dua dinding primer dari sel yang berdekatan 
terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin dan sedikit
mineral.
Protoplasma  diselubungi oleh membran
membran plasma= plasmalemma
• Membran plasma  terdiri dari lipid dan
protein.
• Protoplasma tdd :
– Nukleus = inti sel yang diselubungi oleh
membran nukleus, didalamnya terdapat
nukleolus dan kromosom
– Sitoplasma  cairan yang mengelilingi
nukleus, terdiri dari senyawa organik dan
unsur anorganik;
Organel
• Pada sitoplasma tersuspensi organel-organel yaitu :
• Plastida terdiri dari :
– kloroplas, kromoplas, leukoplas
• Mitochondria
• ribosom,
• EPR,
• Aparatus golgi,
• Lisosom, peroksisom,glioksisom,
• mikrotubula,
• mikrofilamen
• vakuola.
Organel
• Khloroplas
• Mitochondia
• Ribosom
• Retikulum Endoplasma
• Aparatus Golgi
• Lisosom
• Mikrotubula/Mikrofilamen
• vakuola
Khloroplas
• Hanya terdapat pada sel tumbuhan dan
alga
• Berbentuk cakram dengan diameter 5 – 8
um, tebal 2-4 um, dengan jumlah
bervarasi antar sel dan spesies.
• Pada alga sering dijumpai kloroplas
dengan ukuran besar.
• Sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
20-40 kloroplas per sel.
Komposisi kimia kloroplas
• Terdiri dari Karbohidrat, lipid, protein klorofil,
karotenoid, DNA, RNA serta berbagai enzim dan
koenzim.
• Struktur kloroplas : Diselubungi oleh membran
ganda, berupa lipoprotein dengan tebal 50
amstrong. Bagian dalam terdiri dari matriks,
stroma dan grana
• Pada stroma terdapat banyak enzim tempat
berlangsungnya reaksi gelap (fiksasi CO2) dari
fotosintesa
Fungsi kloroplas
• Untuk fotosintesa : dengan adanya klorofil,
cahaya mata hari akan masuk kedalam sel
tumbuhan melalui tiga tahap yaitu fotolisis,
fotofosforilasi dan fiksasi CO2.
• Untuk sintesis protein; kloroplas mempunyai
DNA khusus yang akan mengkode mRNA, rRNA
dan tRNA serta ribosomal protein. Sintesis
protein pada kroplas juga dapat dihambat oleh
antibiotik kloramfenikol seperti halnya protein
pada bakteri dan mitokondria.
mitochondria
• Organel yang berbentuk bulat atau tongkat dengan
ukuran 0.2-5 um. Terdapat dalam sel protozoa, sel
hewan dan sel tumbuhan dengan bentuk morfologi,
sifat biokimia serta fungsi yang khusus.
• Jumlahnya dalam sel bervariasi, tapi pada sel yang
aktif membelah seperti sel hati  lebih dari seribu
mitochondria.
• Hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron,
memiliki membran ganda, membran luar merupakan
batas halus dan membran dalam berupa lipatan
yang masuk kedalam rongga disebut krista.
Ribosom
• Merupakan organel yang sangat kecil yang
tersuspensi dalam sitoplasma dengan ukuran
250 A.
• Merupakan situs tempat berlangsungnya
sintesis protein.
• Pada sel yang aktif mensintesis protein
ditemukan banyak ribosom (25% dari berat
kering sel).
• Beberapa protein yang disintesis di ribosom
ditambahkan kedalam sitoplasma  contoh
hemoglobin dalam sel darah merah,
Retikulum Endoplasma
• Merupakan sistim membran yang meluas yang
berpasangan (ganda) terdiri dari lipid-protein.
• Salah satu permukaan membran RE
menghadap sitosol, disana menempel ribosom
dan lainnya menghadap bagian dalam rongga.
• REyang penuh dengan ribosom = Rough
Endoplasmic Retikulum (RER), tempat sintesis
protein.
• RE tanpa ribosom =Smooth Endoplasmk
Retikulum (SER)  diduga berfungsi sintesis
molekul lain seperti lemak, fosfolipid dan steroid.
Aparatus Golgi
• Dijumpai pada hampir semua sel hewan
dan tumbuhan
• Tdd tumpukan saku pipih yang dibatasi
membran.Protein disintesis pada RER 
ke AGdi+karbohidrat,saku-saku
penuh, berpindah ke permukaan sel dan
mengeluarkan isinya.
• Saku berprotein yang lain pada AG dpt
disimpan didalam sel sebagai lisosom
Lisosom
• Struktur bulat dibatasi membran tunggal,
dihasilkan AG yang penuh protein.
• Berisi enzim hidrolitikyang dapat mencerna
polisakarida, lipid dan fosfolipid, asam nukleat
dan protein.
• Karena terkurung dalam lisosom enzim tsb
terhalangi mencernakan komponen dalam sel.
• Bila sel mati, atau organel tidak berfungsi lagi
maka dapat dicerna oleh lisosom bermanfaat
sehingga sel sehat/baru dapat
menggantikannya.
Peroksisom
• Ukurannya hampir sama dngan lisosom (0,3-1,5
um)
• Juga penuh berisi enzim yang paling khas
adalah peroksidase yang mengkatalis
perombakan hidrogen peroksida (H2O2)
molekul yang berbahaya dalam metabolisme
sel.
• Berfungsi juga dalam perubahan lemak menjadi
KH dan perubahan purin dalam sel.
• Pada hewan peroksisom terkurung dalam sel
hati dan ginjal, pada tumbuhan terdapat dalam
berbagai tipe sel.
Vakuola
• Organel sitoplasmik yang berisi cairan,
dibatasi oleh membran identik dengan
membran sel.
• Berfungsi menyimpan bahan makanan
dan bahan buangan dari sel
• Sel tumbuhan yang masih muda memiliki
banyak vakuola dengan ukuran kecil,
dengan matangnya sel terbentuk vakuola
tengah yang besar.
Mikrotubula
• Berupa silinder protein yang terdapat pada
kebanyakan sel hewan dan tumbuhan
• Diameter luar 25nm, diameter lumen 15
nm
• Protein pembentuk mikrotubula disebut
tubulin.
• Bersama filamen intermediat menentukan
bentuk struktur pada sitoplasma
Mikrofilamen
• Serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm,
terdiri protein yang disebut aktin, berfungsi
dalam memisahkan dua anak sel hasil
pembelahan.
• Gerakan dari sitoplasma tergantung pada
mikrofilamen, juga merupakan ciri penting
dari sel yang berpindah dan berubah
bentuk.
Zat ergastik
• Zat ergastik
– Pati
– Tannin
– kristal
– protein padat (aleuron)
– glukosa padat (inulin)
– lemak dan minyak.
GAMBAR SEL
Pati
• Merupakan karbohidrat yang disimpan didalam
sel, dalam bentuk butiran tunggal/majemuk
• Bentuk bervariasi sesuai spesies tanamannya.
• Mempunyai lapisan (lamell) yang berpusat pada
suatu titik(hylum)
• posisi hylum ada yang ditengah atau dipinggir
dari butiran pati.
• Secara kimia disusun oleh unit glukosa yaitu
amilosa dan amilopektin.
BENTUK PATI
Amilosa.
• Amilosa unit glukosa yang tidak
bercabag, larut dalam air
• Amilopektin  glukosa bercabang, sukar
larut dalam air.
• identifikasi pati dapat dilakukan
menggunakan larutan Iodium dalam
Kalium Iodat (IKI) bewarna biru.
tannin
• Derifat fenol yang umum terdapat pada
tumbuhan
• Umumnya terdapat pada daun dan buah
yang masih muda, berasa kelat.
• Berfungsi untk melindungi tumbuhan dari
serangan hama (serangga) dan penyakit
tumbuhan (bakteri dan jamur).
• Dalam industri kulit digunakan sebagai
bahan untuk penyamak kulit.
Kristal
• Secara kimia terdiri dari Ca-oksalat ada
juga Ca- karbonat.
• Bentuk bermacam sesuai spesiesnya;
Bentuk kristal
• Bentuk jarum = kristal raphides  pada
batang dan daun Ploemele angustifolia
(pandan suji)
• Bentuk bintang= kristal drust  Pada
tangkai daun Carica pepaya,
• Bentuk pasirpada batang Amaranthus
hybridus.
• Bentuk prisma  pada daun Citrus.
Bentuk kristal
Inulin
• Glukosa berupa padatan Terdapat pada
umbi dahlia.
• Aleuron protein berupa padatan 
terdapat pada biji Ricinus comunis.
Klasifikasi jaringan tumbuhan
• Berdasarkan perkembangan selnya
– Jaringan meristematis selnya masih aktif membelah
terdapat pada ujung batang dan ujung akar
– jaringan permanen selnya tidak aktif membelah lagi
• Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya
– jaringan sederhana
– jaringan kompleks.
Klassifikasi jaringan secara umum
• Menurut Sachs, 1875 : secara umum jaringan
tumbuhan dikelompokkan atas :
– Jaringan dermal (kulit), terdiri dari :
• Epidermis
• periderm
– Jaringan fundamental (dasar) ,terdiri dari
• Jaringan parenkim
• Jaringan kollenkim
• Jaringan sklerenkim
– Jaringan Vaskular (pembuluh), terdiri dari :
• Xylem
• floem
Jaringan dermal (kulit)
• Terdiri dari epidermis dan periderm
– Epidermis Pelindung utama bagian dalam
dari tumbuhan
– Periderm jaringan pelindung pengganti
epidermis terutama pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder (pada
batang dan akar).
• Struktur epidermis berhubungan erat
dengan fungsinya;
Struktur epidermis
• Tersusun satu lapis, pada beberapa tanaman
terdapat beberapa lapis (multiple epidermis;
pada daun Ficus elastica dan Nerium oleander,
pada akar hawa anggrek membentuk velamen.
• Pada organ yang memanjang seperti daun
monokotil, tangkai dan tulang daun : epidermis
tersusun memanjang paralel.
• Pada organ bunga spt petal, ovari, ovul sel
epidermis memiliki dinding berombak.
• Memiliki protoplasma hidup dan dapat
menyimpan berbagai hasil metabolisme spt;
tanin, kristal dan minyak.
Fungsi epidermis
• Pada daun  untuk mengurangi
transpirasi karena ada lapisan lilin dan
kutin.
• Untuk Pertukaran udara karena adanya
stomata.
• Untuk Pertahanan mekanis.
• Untuk Penyerapan pada akar yang
masih muda, karena memiliki dinding yang
tipis
Derivat epidermis
Sel-sel epidermis yang telah berubah
bentuk dan fungsinya disebut derivat
epidermis seperti :
• stomata,
• trikom,
• bulliform cell,
• silica cell (sel silika)
• cork cell (sel gabus).
stomata
• Stomata  lobang /celah pada epidermis,
yang memiliki sel penutup dan sel
pengiring.
• Berfungsi untuk melewatkan udara yang
diperlukan dalam respirasi maupun
fotosintesa/assimilasi, atau untuk lalu
lintas metabolisme
Posisi stomata
• Stomata terdapat pada daun terutama
pada permukaan bagian bawah dengan
jumlah bervariasi.
• Pada tanaman dikotil memiliki stomata
1000 – 10.000 /cm persegi
• Pada batang muda yang bewarna hijau
kadang-kadang juga ditemukan stomata
• Akar dan bagian tnaman dibawah tanah
tidak memiliki stomata
Tipe stomata
• Anomositik  tidak memiliki sel pengiring
yang jelas, contoh pada daun Citrullus sp,
Eupathorium, Stevia rebaudiana
• Anisositik mempunyai tiga sel
pengiring,satu diantrnya lebih kecil dari
yang lain, contoh pada daun Sedum,
Plumbago
Lanjutan tipe stomata
• Parasitik memiliki beberapa sel
pengiring yang letaknya sejajar dengan sel
penutup. Contoh Vigna sinensis, Arachys
sp, Juncus, Sorghum, Carex sp dan
Convolvulus sp
• Diasitik memiliki dua sel pengiring yang
letaknya tegak lurus terhadap sel penutup.
Contoh pada daun Dianthus sp.
Stomata berdasarkan bentuknya
• Tipe Amarillidaceae berbentuk seperti
ginjal
• Tipa gramineae  berbentukseperti barbel
• Tipe helleborus  berbentuk hampir sama
dengan amarillidaceae seperti ginjal
• Tipe mnium  juga hampir sama
dengantipe amarillidaceae
Trikom /rambut
• Merupakan tonjolan pada epidermis 
ada yang berkelenjar (glandular) dan
tanpa kelenjar (non glandular).
• Trikom glandular terdiri atas 3 bagian ;
ujung, tengah, pangkal.
• Pada pangkal terdapat cairan yang
mengandung histamin, asetilkholin dan
Na-formiat  tersentuh kulit  gatal.
• Contoh pada tanaman Laportea stimulans
Trikom non glandular
• Bentuk sisik  pada daun Durio zibetinus.
• Bentuk bintang  pada daun Durio
zibetinus dan Hibiscus similis (waru)
• Tombak Strobilanthes sp ,Orthosiphon
stamineus.
• Jarum  pada daun Psidium guajava,
Nerium oleander
Duri/spina
• Tonjolan pada epidermis yang diikuti oleh sel
sub epidermis  duri
• jika tonjolan berasal dari korteks  duri
tempel.Contoh pada Ceiba petandra
• Jika tonjolan berasal dari jaringan pembuluh
duri sejati (spina). Contoh pada batang Rosa
hybrida dan Bougenvilia spectabilis.
• Tonjolan pada epidermis dari corolla yang berisi
cairan, disebut papilla, contoh pada corolla Rosa
hybrida
TIPE STOMATA
MACAM TRIKOM
JARINGAN DASAR

Yaitu jaringan yang mengisi substansi dasardari tumbuhan


Fungsi:
# penyokong tumbuhan
# pelindung tumbuhan
#tempat penyimpanan cadangan makanan.

Terdiri atas tiga macam yaitu:


- Parenkim
- Kollenkim
- sklerenkim
Parenkim

• Merupakan jaringan dasar yang terdapat


hampir pada semua organ tumbuhan,
misalnya pada:
• korteks akar dan batang
• Pada empulur batang
• Pada tangkai daun
• Pada mesofil daun
• Membentuk jaringan kompleks dengan
xylem dan floem
Sifat jaringanparenkim
Sifat jaringanparenkim diantaranya
- sel hidup
- dinding primer tipis
- vakuola besar.
Bentuk sel : bervariasi, tapi pada umumnya
berbentuk polygonal isodiometris.
Fungsi jaringan parenkim
Jaringan parenkim memiliki berbagai
fungsi sesuai dengan posisinya pada
tubuh tanaman:
Tempat penyimpanan cadangan makanan.
Tempat terjadinya fotosintesis  pada
mesofil daun.
Salah satu pengisi substansi dasar
organ tumbuhan.
Klorenkim dan aerenkim
• Sel-sel parenkim yang berisi kloroplas disebut
klorenkim
• Jaringan ini umumnya terdapat pada mesofil
daun, pada korteks batang, bahkan pada
empulur batang
• Jaringan ini berfungsi untuk fotosintesa
• dalam sel parenkim dapat disimpan Zat ergastik
seperti pati, kristal, tanin dan antosianin.
• Sel parenkim Pada bunga dan buah sering
berisi kromoplas
aerenkim
• Susunan sel parenkim berbeda, misalnya, -
pada endosperm biji tersusunan dengan
kompak dengan rongga interseluler yang kecil.
- Pada mesofil daun dan parenkim penyimpan
yang terdapat pada batang dan akar sel
parenkimnya memiliki rongga interseluler yang
besar disebut aerenkim
- Aerenkim berfungsi untuk pertukaran udara
dalam metabolisme.
Contoh pada tangkai daun Canna indica
Sel aerenkim
Kollenkim

• Fungsi utama : penyokong tumbuhan,


terutama organ yang sedang tumbuh.
• Sifat : sel hidup, dinding sel tebal.
• Berdasarkan penebalan dindig selnya,
jaringan kolenkim dibedakan atas tiga
macam:
macam jaringan kollenkim
-angular kollenkim penebalan terjadi pada
sudut sel, Misal pada tangkai daun Apium
graveolens, Cucurbita sp, Begonia sp.
-Lamelar kollenkim (k. lempeng)
penebalan pada sisi tangensial. Contoh
pada batang Sambucus sp, Rhamnus sp,
Ambrosia sp.
- lacunar kollenkim  penebalan pada
semua ruang antar sel, misal pada
tangkai daun Lactuca dan Petasites sp
Lanjutan ……macam jaringan kollenkim

- Bentuk jaringan kollenkim bervariasi, tapi


umumnya berbentuk poligonal
isodiometris.
Bentuk jaringan kollenkim
Sklerenkim

• Merupakan jarinan yang memiliki dinding


yang tebal dan berlignin
• Fungsi utama ; jaringan penyokong,
peneguh terutama pada tumbuhan yang
sedang tumbuh.
• Sifat : sel mati setelah dewasa, memiliki
dinding sekunder yang kaku (berlignin).
Tipe sklerenkim
• Sel sklerenkim dibedakan atas 2 bentuk,
yaitu :
-Sklereid
-Fiber(serat)

• Perbedaan kedua bentuk sklerenkim ini


terdapat pada bentuk dan ukurannya.
sklereid
• Jaringan ini tersebar pada massa yang kuat
seperti kulit biji atau pada jaringan yang lunak,
misal dalam daging buah apel dan pear
• Beberapa jaringan dari organ adakalanya
hampir semuanya terdiri dari sklereid, misal kulit
buah yang keras, kulit biji.
• Sklereid sering juga berasosiasi dengan xylem
dan floem sepert pada batang kulit manis
(Cinamomum sp)
Macam sklereid

• Brackysklereid disebut juga dengan sel


batu, bentuknya hampir sama dengan sel
parenkim, tetapi memiliki lumen dan sekat.
Terdapat pada endocarp Cocos nucifera,
buah pear,buah apel dan batang
Cinamomum burmanii
• Makrosklereid  pada salut biji Phaseolus
sp
Macam sklereid
• Astrosklereid berbentuk bintang
Trochodendron sp, daun Pseudotsuga taxifolia
• Osteosklereid sel sklereid berbentuk tulang,
pada biji Pisum sp dan daun Osmanthus sp
• Trichosklereid berbentuk trikom (rambut),
pada daun Monstera deliciosa
• Filliformsklereid  berbentuk benang, pada
mesofil daun Olea sp (zaitun)
Gambar sklereid
Fiber (serat)
• Untuk benang, tali, kertas: Jenis tumbuhan
penghasil serat yang bernilai ekonomi
• Ananas comosus (serat nenas)
• Boehmeria sp ( serat rami)
• Chorchorus sp (serat jute)
• Linum ussitatissimum (serat linum)
• Agave sisalana (serat agave)
• Sansiviera sp (serat lidah mertua)
• Sacharum officinarum (serat tebu)
• Musa textilis (serat abaca)
Jaringan pembuluh
• Xylem  berfungsi mengangkut air dan mineral
yang terlarut didalamnya dari akar ke daun
• Ukuran selnya lebih besar, terdiri dari xylem
primer dan xylem sekunder
• Floem  berfungsi mengangkut bahan
makanan (hasil fotosintesa) dari daun ke organ
yang membutuhkan
• Ukuran selnya lebih kecil terdiri dari floem
primer dan floem sekunder.
Organ tumbuhan
• Tumbuhan tingkat tinggi (spermatophyta) telah
memiliki organ yang jelas yaitu :
• Organ vegetatif
– akar
– batang
– Daun
• Organ generatif
– Bunga
– Buah
– biji
Struktur anatomi akar
• Epidermis
• Korteks
• Endodermis
• Jaringan Pembuluh
Gambar akar
Struktur anatomi batang
• Epidermis
• Korteks
• Jaringan pembuluh
• empulur
Gambar anatomi batang
Struktur daun
• Epidermis
• Mesofil
• Jaringan pembuluh
Gambar anatomi daun
Struktur anatomi bunga
• Epidermis
• Jaringan dasar
• Jaringan pembuluh
Struktur anatomi buah
• Buah merupakan ovary yang matang,
dilapisi oleh kulit buah disebut pericarp
• Pericarp terdiri atas tiga lapis yaitu:
– Exocarp tipis,disusun oleh sel epidermis
– Mesocarp disusun oleh jaringan parenkim
– Endocarp tebal, disusun oleh sklereid
METABOLISME DAN PERAN ENZIM
• Sel tumbuhan ibarat pabrik kimia, tempat terjadinya
reaksi kimia yang mengikuti hukum dan kaidah kimia.
• Metabolisme  Rangkaian reaksi kimia yang terjadi
didalam sel, yang memungkinkan sel itu hidup.
• Beberapa rangkaian reaksi menghasilkan senyawa
dengan molekul besar seperti glukosa, pati, selulosa,
protein, lemak.
• Reaksi pembentukan senyawa dengan molekul besar
dari molekul sederhana anabolisme, contoh reaksi
fotosintesa  6CO2 + 6H2O  C6H12O6 + 6O2
Reaksi penguraian senyawa dari molekul besar menjadi
molekul sederhana katabolisme, contoh respirasi 
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O + E setara (686 kcal)
Hasil metabolisme
• Hasil dari proses metabolisme dalam sel tumbuhan adalah
terbentuknya senyawa metabolit primer yang terlibat dalam proses
metabolisme tersebut dan penyusun organel sel,seperti
– Karbohidrat,
– protein
– lemak.
• Tumbuhan juga menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang
berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari serangan hama dan
penyakit tumbuhan seperti bakteri, jamur dan patogen lain. Contoh
• golongan alkaloid,
• flavonoid,
• terpenoid,
• saponin
• dan senyawa fenolik lainnya
• Tumbuhan juga menghasilkan vitamin untuk
kepentingan tumbuhan itu sendiri dan untuk
manusia
• Tumbuhan juga menghasilkan fitohormon (Zat
pengatur tumbuh) untuk merangsang dan
megarahkan perkembangan tumbuhan.
– Contoh golongan auksin,
– sitokinin
– giberelin
Sambungan .......metabolisme
• Proses anabolisme maupun katabolisme
berlangsung secara sistematis dan teratur
membentuk lintasan metabolik.
• Sel dapat mengatur lintasan metabolik yang
dikehendaki dan mengatur kecepatan reaksi
dengan cara memproduksi suatu katalisator
dalam jumlah yang sesuai dan pada saat
dibutuhkan
• Katalisator tersebut disebut sebagai enzim.
Enzim
• Enzim dapat mempercepat laju reaksi 10
• Enzim berperan secara lebih
spesifikdalam hal menentukan reaksi yang
akan dipacu/dikatalis, sehingga ribuan
reaksi dapat berlangsung tanpa
menghasilkan produk samping yang
beracun.
• Enzim juga tanggap terhadap perubahan
kondisi lingkungan.
Komposisi kimia dan struktur enzim
• Disusun oleh protein sebagai komponen utamanya
dengan ikatan rantai polipeptida
• Sifat spesifik  satu jenis enzim hanya mengkatalis satu
jenis senyawa atau satu jenis reaksi
• Disintesis ditempat dibutuhkan
• Memiliki gugus prostetik yaitu senyawa organik non
protein yang terikat erat pada molekul protein dengan
ikatan kovalen
• Contoh Flavin yaitu pigmen bewarna kuning yang terikat
pada protein dari enzim suksinat dehidrogenase.
• Flavin essensial dalam aktifitas enzim tsb karena
kemampuannya utk menerima dan memindahkan atom
H pada siklus Kreb’s dalam proses respirasi.
Fungsi spesifik dan nomenklatur
enzim
• Salah satu sifat penting enzim adalah satu jenis enzim
bereaksi pada satu jenis substrat atau kelompok kecil
substrat yang mirip dan satu jenis reaksi.
• Telah teridentifikasi > 4500 jenis enzim dari sel makhluk
hidup
• Umumnya enzim diberi nama dengan penambahan kata
“ase” dibelakangnya berdasarkan substrat dan jenis
reaksi yang dikatalisnya.
• Sebagai contoh : sitochrom oksidase, berperan
mengoksidasi yaitu melepas satu elektron dari molekul
sitochrom dalam proses respirasi
Klasifikasi enzim
Kelas dan sub kelas Tipe reaksi
Oksidoreduktase Memisahkan dan menambahkan electron atau elektron dan
hidrogen
- oksidase Memindahkan elektron atau hidrogen hanya kepada oksigen
- reduktase Menambahkan elektron atau hidrogen
- dehidrogenase Melepaskan hidrogen

Transferase Memindahkan gugus senyawa kimia


- kinase Memindahkan gugus fosfat terutama dari ATP
Hidrolase Memutus ikatan kimia dengan penambahan air
- Proteinase Menghidrolisis (memutus iktan kimia) protein, ikatan peptida
- Lipase Menghidrolisis lemak (ester)
-deoksiribonukleas Menghidrolisis DNA
-ribonuklease Menghidrolisis RNA

liase Membentuk ikatan rangkap dengan memutus 1gugus kimia

isomerase Menata kembali atom-atom pda suau molekul membentuk


isomer
Ligase Mengggabungkan 2 molekul
-polimerase Menggabungkan monomer sehingga terbentuk polimer
Faktor yang mempengaruhi kerja
enzim
• Suhu
• pH
• Konsentrasi enzim
• Konsentrasi substrat
• Pengaruh zat penghambat
– Zat penghambat kompetitif : contoh malonat yang
menghambat kerja suksinat dehidrogenase dalam
mengkatalis reaksi perubahan suksinat menjadi
fumarat dalam siklus Kreb’s pd proses respirasi.
– Zat penghmbat non kompetitif, seperti logam berat
Ag, Hg, Pb
Penghambat kompetitif
• Malonat memiliki gugus anion dengan
muatan ganda
Fotosintesa
• Reaksi pembentukan senyawa dengan molekul
besar (Karbohidrat) dari molekul sederhana
(CO2 dan H2O) dengan bantuan khlorofil dan
cahaya mata hari
• Reaksi umum :
• chy
– 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
– klf
– Reaksi oksidasi reduksi
– H2O dioksidasi menjadi H dan O2
– CO2  direduksi menghasilkan senyawa organik
yaitu karbohidrat (C6H12O6).
Fase terang: Mekanisme masuknya energi mata
hari ke dalam sel tumbuhan
• Fotosintesa merupakan satu-satunya
mekanisme masuknya energi mata hari kedalam
dunia kehidupan yaitu sel tumbuhan
• Energi fisik dirobah menjadi energi kimia
• Energi mata hari mempunyai sifat partikel
(particle nature) dan gelombang (wave nature).
• Matahari menerpa benda dalam bentuk foton 
paket energi yang memiliki panjang gelombang
tertentu
• Setiap foton akan menerpa suatu molekul yang
menyebabkan molekul tersebut tereksitasi
dalam waktu yang sangat pendek yaitu 10 detik
Pusat reaksi
• Foton adalah paket energi, yang keuatannya berbanding
terbalik dengan panjang gelombangnya
• Benda yang diterpa oleh foton akan menyebabkan
molekulnya tereksitasi yang menghsilkan energi
• Jika daun tumbuhan diterpa oleh foton, menyebabkan
molekul klorofil pada daun tersebut tereksitasi dan
menghasilkan energi
• Energi eksitasi pada klorofil daun akan dikirim ke
molekul disebelahnya secara sinambung  sampai ke
tempat pengumpul energi (pusat reaksi)
• Pusat reaksi yaitu dua molekul klorofil a yang dapat
menyerap cahaya pada panjang gelombag berbeda
yaitu:
• Pusat reaksi I (PI) = fotosistem 1, dapat menyerap
cahaya pada panjang gelombang 700 ųm
• Pusat reaksi 2 (PII) = fotosistem 2 dapat menyerap
cahaya padapanjang geombang 680 ųm
• Energi yang terdapat pada kedua pusat reaksi ini akan
digunakan memecah molekul air menjadi H dan O2
• Atom H yang dihasilkan akanmereduksi NADP menjadi
NADPH
• NADPH bersama-sama dengan ATP akan digunakan
untuk proses fotosintesa selanjutnya.
Meknisme perubahan energi fisik dari cahaya matahari
menjadi energi kimia

+cahaya + cahaya

• PS II -------- PS I ------NADPH + H
H2O H + O2 NADP
Fiksasi (penambatan) CO2
• Dengan menggunakan tenik khromatogrfi dan molekul
CO2 bermuatan radioaktif, Melvyn Calvin dkk berhasil
mengidentifikasi senyawa yang menambat CO2,
senyawa yang pertama terbentuk dan enzim yang
terlibat
• Menggunakan teknik kromatografi diketahui  Senyawa
yang menambat CO2 yaitu RuBP (Ribulosa bisfosfat)
• Senyawa yang pertama terbentuk 3-PGA (3-
phosphoglyceric acid = asam 3-fosfogliserat)
• Enzim yang terlibat Ribulosa bifosfat Carboxylase
(Rubisco)
• Siklus Calvin terdiri atas 3 reaksi utama yaitu
– Karboksilasi
– Reduksi
– regenerasi
• 3-PGA yang terbentuk akan direduksi menjadi
3-PGald (3-Phospho gliseraldehid)
• Sebagian 3-PGald akan dirobah menjadi
fruktosa 6-P , sebagian akan mengalami
regenerasi membentuk RuBP
• Fruktosa 6-P akan dirobah menjadi glukosa 6-P
 glukosa 1-P.
• Fruktosa 6-P dan glukosa 1-P bergabung
membentuk sukrosa
• Sukrosa sebagian akan masuk ke floem,
sebagian akan terakumulasi membentuk pati
Siklus Calvin
RuBP

3CO2 regenerasi ADP pati ke floem


3H2O karboksilasi
ATP sukrosa
reduksi
3-PGA 3-PgaldFruk-6Pglu-6Pglu-1P
NADPH NADP
ATP ADP
Penambatan CO2 pada tanaman C-4

• Penelitian Kortschak, dkk, tahun 1965


menemukan pada daun tebu bahwa senyawa
yang pertama terbentuk pada penambatan CO2
adalah asam malat dan asam aspartat.
• Senyawa yang menambat CO2 adalah
Phosphoenol piruvat (PEP), dibantu oeh enzim
PEP karboksilase
• Karena asam malat dan aspartat memiliki 4
atom C, maka tumbuhannya dikenal dengan
tumbuhan C-4.
Golongan tumbuhan C-4
• Umumnya tumbuhan C-4 tergolong monokotil,
tapi ada juga tumbuhan dikotil. Diantara
tumbuhan yang tergolong C-4 adalah
– tebu
– jagung
– Sorghum
– Beberapa jenis rumputan daerah tropis
Akan tetapi gandum, padi,oat dan bambu tergolong
tanaman C-3
Reaksi penambatan CO2 pada
tumbuhan C-4
• Penggabungan CO2 dengan PEP akan
membentuk oksaloasetat
• Oksaloasetat dengan cepat dirobah
menjadi asam malat dan aspartat, dibantu
enzim malat dehidrogenase
• Pada tumbuhan C-4 terdapat dua sel yang
bertugas dalam fotosintesis yaitu sel
mesofil dan sel bundle sheath (seludang
berkas)
• H2O + CO2 +PEP oksaloasetat asam Malat

• asam aspartat

• piruvat alanin

malat
CO2
Malat
CO2 pati ke floem
RuBp

3PGA 3PGald fruk-P g lukosa-6P sukrosa


Respirasi
• Reaksi pemecahan senyawa dengan molekul
besar menjadi molekul sederhana dengan
membebaskan energi
• Reaksi umum respiasi :
– C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + E
– Untuk satu molekul glukosa yang dipecah dihasilkan
energi sebanyak 686 kcal = 2870 kJ
– Senyawa yang dipecah dalam proses respirasi
disebut substrat respirasi : bisa berupa Karbohidrat,
lemak, bahkan protein.
– Membutuhkan O2 dan melepaskan CO2
– Rasio/Perbandingan antara Jumlah CO2 yang
dihasilkan dengan O2 yg dibutuhkan = Kuosien
respirasi (Respiratory Quecient =RQ)
– Jika substrat respirasi adalah Karbohidrat,
reaksi : C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O,
maka nilai RQ 6CO2 = 1
6 O2
– Jika substrat respirasi lemak/asam lemak,
sperti asam oleat C18H34O2 + 25,5O2  18
CO2 + 17 H2O
– maka nilai RQ :18CO2 = 0.7
25,5 O2
Tahap reaksi respirasi
• Terdiri tiga tahap reaksi
– Glikolisis
– Siklus Kreb’s
– Transfer elektron
Glikolisis  reaksi pemecahan glukosa, atau
glukosa-1-P atau fruktosa menjadi asam
piruvat yang terjadi di sitosol.
Reaksi glikolisis: Glukosa + 2NAD + 2 ADP + 2H2PO4
 2 piruvat + 2 NADH + 2H + 2 ATP + 2 H2O
Manfaat glikolisis
• Mereduksi 2 mol NAD menjadi 2 mol NADH,
untuk setiap mol glukosa/heksosa yang
dirombak
• Menghasilkan 2 mol ATP untuk setiap molekul
heksosa (glukosa) yang dirombak, dan 3 mol
ATP jika substrat respirasi adalah heksosa 1-P,
Heksosa-6P atau fruktosa-6 P
• Dihasilkan senyawa antara yang dapat menjadi
bahan baku untuk sintesis berbagai senyawa
kimia dalam tumbuhan.
Manfaat siklus krebs
• Mereduksi NAD dan FAD masing-masing
menjadi NADH dan FADH2
• Sintesis ATP secara langsung yaitu 1 mol
ATP untuk setiap mol piruvat yang dipecah
• Membentuk kerangka karbon untuk
sintesis asam amino tertentu yang
kemudian dikonversi menjadi senyawa
yang lebih besar
Perombakan pati menjadi glukosa
Pati akan dirombak menjadi 10 unit glukosa
disebut dekstrin
Dibantu oleh enzim : α amilase,β –amilase dan
fosforilsasi  memutus rantai pati pada ikatan
1,4.
Pullulanase dan isoamilase  memutus rantai pati
pada ikatan 1,6.
Selanjutnya dekstrin dirombak lagi menjadi 2 unit
glukosa yaitu maltosa menjadi glukosa
• Pati

• Heksosa P

• PEP

• Asam piruvat

• Asetil CoA
• klorofil

• Asam sitrat as aminolevulinat glutamin

• As a ketoglutarat as glutamat  protein


• Suksinil CoA  sitochrom
• asparagin - protein

• As oksaloasetat  as aspartat  alkaloid

• as amino lain pirimidin  as nukleat

Anda mungkin juga menyukai