(Usnea sp.)
OLEH :
NO. BP : 1911012028
SHIFT :3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
ISOLASI SENYAWA FENOLIK DARI KAYU ANGIN
(Usnea sp.)
I. Tujuan
1. Mengetahui dan mempraktekkan cara mengisolasi golongan senyawa
fenolik.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi senyawa golongan fenolik.
II. Tinjauan Pustaka
II.1. Tinjauan Botani
Usnea sp.
II.1.1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Ascholichenes
Ordo : Lecanorales
Famili / Suku : Usneaceae
Genus / Marha : Usnea
Spesies / Jenis : Usnea comosa (1)
II.1.2. Morfologi
Merupakan lumut dengan daun seperti daun perdu. Ujung batang
kecil, berbentuk benang, dan tumbuh tegak atau menggantung, batang
thallus berbentuk bulat atau persegi, rata atau berbatang seperti serabut,
serta masir atau berkutil. Kulit berbentuk seperti tanduk, mudah terbelah,
terbentuk dari hypen yang teratur dan berdinding tipis. (2)
Usnea subfloridana adalah jenis lichen yang tergolong kelompok
fructicose dengan ciri-ciri tumbuh seperti semak yang menempel pada
batang pohon, khususnya pada cabang pohon yang lebih kecil. Lichen ini
memiliki bentuk thallus yang menyerupai akar dengan bentuk
bercabangcabang, bersifat elastis, menggantung seperti janggut, serta
memiliki bagian dasar berwarna hitam. (3)
II.1.3. Habitat dan Distribusi
Usnea thallus yang nama Indonesianya berarti ‘kay berangin’.
Cendawan abu-abu pucat ini tergantung dari pohon di tinggi, lembab,
tempat berangin, dan merupakan zat penyempit jaringan kulit dan anti-
spasmodik yang membantu masalah pada usus. Orang-orang membakar
kayu angin di dalam rumah, percaya jamur itu bisa memerangi roh-roh
jahat dan penyakit yang terbawa angin dengan cara yang sama seperti
saat cendawan ini menyaring angin saat tergantung turun dari cabang-
cabang pohon. (4)
II.2. Kandungan Kimia
II.4. Bioaktivitas
2.4.1. Bioaktivitas Ekstrak
Hasil pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak U. subfloridana
terhadap kedua bakteri uji menggunakan metode difusi cakram (disk
difussion) menunjukkan bahwa ekstrak U. subfloridana mampu
menghambat pertumbuhan bakteri E. coli FNCC 0091 serta S. aureus
FNCC 0047. Data yang diperoleh dari pengujian ini berupa rata-rata
diameter clear zone pada media. (5)
Respon hambatan yang ditimbulkan oleh ekstrak U. subfloridana
terhadap bakteri E. coli FNCC 0091 serta S. aureus FNCC 0047
merupakan akibat adanya senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di
dalamnya. Ekstrak U. subfloridana mengandung senyawa asam usnat,
fenolik, alkaloid, steroid, triterpenoid, saponin, dan tanin. Senyawa
metabolit sekunder tersebut memiliki mekanisme yang berbeda-beda
dalam proses penghambatan terhadap pertumbuhan mikroba. Senyawa
asam usnat mampu menghambat sintesis protein dan siklus fosforilasi
oksidatif pada mikroba. (5)
2.4.2. Bioaktivitas Metabolit Sekunder