Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAGIAN ISI 1
A. TUJUAN 1
B. DASAR TEORI 2
C. ALAT DAN BAHAN 3
D. LANGKAH PERCOBAAN 4
E. TABEL HASIL PERCOBAAN 4
F. PEMBAHASAN 5
G. KESIMPULAN 6
H. JAWABAN PENDALAMAN MATERI 7
I. REFERENSI 9

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya indera pengecap dalam kehidupan sehari-
hari
2. Mahasiswa dapat melengkapi dan menyempurnakan penelitian peran agregast pada
indera pengecap
3. Mahasiswa dapat menguraikan peran kelenjar saliva (ludah) pada uji makanan
B. Dasar Teori
Lidah merupakan bagian dari tubuh manusia. Lidah berfungsi sebagai indra
pengecap atau perasa. Lidah berada di dalam mulut. Pada permukaan lidah terdapat
bintil-bintil yang disebut papilla. Papila ini berisi kumpulan saraf pengecap. Lidah
merupakan indra yang merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat atau
makanan atau bahkan racun. Indra pengecap pada manusia dan hewan vertebrata
memiliki kaitan erat dengan indera penciuman pada persepsi otak terhadap rasa.
Bagian-bagian yang peka terhadap rangsang terdapat pada permukaan lidah. Bagian-
bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ujung lidah, merasakan rasa manis
b. Tepi depan lidah, merasakan rasa asin
c. Tepi belakang lidah, merasakan rasa masam
d. Pangkal lidah, merasakan rasa pahit

Sensasi rasa-rasa diatas merupakan rasa klasik yang mencakup manis, asin, asam,
dan pahit. Bagian lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyodeus,
tulang rahang bawah, dan tulang pelipis. Otot pada lidah terdiri dari dua jenis yaitu
otot ekstrinsik dan intrinsic.

Lidah memiliki reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan yang akan di
bawa ke otak. Lidah merupakan organ yang tersusun oleh otot dengan permukaan
yang dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung lendir, dan reseptor
pengecap (tunas pengecap) . Tunas pengecap tersebut memiliki tonjolan berupa
rambut yang disebut sel sensori atau yang membawa rangsangan ke otak.

C. Alat dan Bahan

a. Sendok
b. Gelas/ cawan
c. Gula pasir
d. Garam halus
e. Serbuk kopi
f. vitamin C

g. Jeruk
h. Air mineral
i. Bayam
j. Permen hexos
k. Serbuk sambal (Boncabe)
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Keringkan lidah
3. Larutkan bahan bahan dengan air mineral (kopi,garam,vitamin C, Jeruk)
4. Masukkan satu persatu bahan ke dalam mulut
5. Catat waktu saat merasakan makanan tersebut
6. Saat akan merasakan makanan yang lain, netralkan lidah dengan air mineral lalu
keringkan lagi.
7. Catat hasil pengamatan pada tabel

E. Data Hasil Percobaan

No Bahan Waktu yang dibutuhkan Bagian yang merasakan


. untuk merasakan
1. Gula pasir 9,79 detik Ujung lidah
2. Larutan garam 53.43 detik Samping belakang lidah
3. Larutan vitamin 7,71 detik Samping depan lidah
C
4. Larutan jeruk 6,77 detik Ujung lidah
5. Larutan kopi 6,37 detik Pangkal lidah
6. Bayam 5,33 detik Ujung lidah
7. Serbuk permen 8.44 detik Samping depan lidah
hexos
8. Bon cabe 6,47 detik Papila/ Ujung lidah
9. Air mineral 35.45 detik Tengah lidah

F. Pembahasan
Pada percobaan kali ini digunakan 9 bahan untuk dirasakan pada lidah.
1. Larutan kopi
Sensitivitas lidah pada saat merasakan larutan kopi terletak pada lidah bagian
pangkal dengan waktu 6.37 detik. Bagian pangkal lidah merupakan reseptor
terhadap rasa pahit.
2. Larutan vitamin c
Sensitivitas lidah pada saat merasakan larutan vitamin c terletak pada bagian
samping depan dengan waktu 7.71 detik. Bagian samping depan lidah merupakan
reseptor terhadap rasa asam.
3. Bayam
Sensitivitas lidah saat mengunyah bayam terletak pada ujung lidah. Dengan waktu
5.33 detik. Bagian ujung lidah merupakan reseptor terhadap rasa manis.
4. Gula
Sensitivitas lidah saat merasakan gula terletak pada ujung lidah. Dengan waktu
9.79 detik. Bagian ujung lidah merupakan reseptor terhadap rasa manis.
5. Larutan jeruk
Sensitivitas lidah saat merasakan larutan jeruk terletak pada ujung lidah. Dengan
waktu 6.77 detik. Bagian ujung lidah merupakan reseptor terhadap rasa manis.
6. Boncabe
Sensitivitas lidah saat merasakan boncabe terletak pada papila atau ujung lidah.
Dengan waktu 6.47 detik. Bagian papila ujung lidah merupakan reseptor terhadap
rasa pedas.
7. Garam
Sensitivitas lidah saat merasakan garam terletak pada bagian ujung sampai tengah
lidah. Dengan waktu 53.43 detik. Bagian samping lidah merupakan reseptor
terhadap rasa asin.

8. Hexos
Sensitivitas lidah saat merasakan permen hexos terletak pada papila atau ujung
lidah. Dengan waktu 6.47 detik. Bagian pinggir lidah merupakan reseptor
terhadap rasa asam.
9. Air mineral
Sensitivitas lidah saat merasakan air mineral terletak pada tengah lidah. Dengan
waktu 35.45 detik. Bagian merupakan reseptor yang tidak bisa merasakan banyak
rasa atau hanya bisa merasakan rasa hambar atau tawar.

Lidah memiliki reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan yang akan
di bawa ke otak. Lidah merupakan organ yang tersusun oleh otot dengan
permukaan yang dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung
lendir, dan reseptor pengecap (tunas pengecap) . Tunas pengecap tersebut
memiliki tonjolan berupa rambut yang disebut sel sensori atau yang membawa
rangsangan ke otak.
Bagian bagian lidah memiliki peran yang berbeda-beda untuk merasakan rasa
makanan yang masuk ke mulut. Bagian ujung lidah merasakan manis yang
merupakan rasa paling disukai oleh manusia. Bagian depan samping lidah
merasakan rasa masam. Bagian samping belakang lidah merasakan rasa asin. Dan
bagian paling belakang atau pangkal lidah merasakan rasa pahit, dimana ketika
kita makan makanan yang pahit akan sangat terasa di pangkal lidah hingga
tenggorokan akan terasa sangat pahit. Air mineral digunakan untuk menetralisir
lidah.

G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum bisa disimpulkan bahwa:
a. Pada lidah terdapat bagian-bagian tertentu yang sangat sensitive terhadap berbagai
rasa.
b. Rasa manis terletak pada ujung lidah, rasa asin terletak pada samping belakang
lidah, rasa masam terletak pada bagian samping depan lidah, dan rasa pahit pada
bagian pangkal lidah atau paling belakang.
c. Kelenjar sativa atau biasa disebut ludah membantu dalam proses merasakan rasa
makanan yang masuk ke mulut.
H. Referensi
Hartati, Sri. 2005. Panduan Pembelajaran Biologi XI. Mediatama : Surakarta
Kimball. W. J. 1991. Biologi Umum 2. Erlangga: Jakarta

I. Penilaian Teman

Anda mungkin juga menyukai