Anda di halaman 1dari 17

Perkebunan karet

Hevea brasiliensis Müll.Arg.

Team Teaching
Ekologi Tanaman Perkebunan
Outline

Tinjauan Umum Tanaman Karet


Klasifikasi Taksonomi

Deskripsi Botani

Syarat Pertumbuhan Tanaman Karet



Sejarah singkat pohon karet
1473 hingga abad ke 16 → tercatat penjelajah Eropa di Brazil

●1736 : de la Condamine → bahan elastis misterius dari Peru dan


deskripsi pemanfaatannya
1770 : karet dapat menghapus grafit → minat orang Eropa bertambah

1839 : Charles Good Year → vulkanisasi


1888 : Dunlop menemukan ban pompa


1895 : Michelin dan Googrich → ban mobil


yang pertama

Karet di Indonesia
1876 : Henry A. Wickham → Brazil ke ke Sri Lanka, Malaya, dan Kebun Raya

Bogor
1890 : Kew, UK, ke Bogor

1896 : Brazil ke Jawa


1898 : Brazil ke Paris dan ke Jawa


1902 : Perkebunan karet pertama di Indonesia → Sumatra


Perkebunan karet di Indonesia → dominasi oleh karet rakyat


–hingga 80 % pada tahun 2005


Sebaran perkebunan karet
Penanaman pertama: Malaysia tahun
1901 oleh orang Inggris
Indonesia, Thailand, dan Malaysia
Ekspor tahun 2019:
Thailand – 31,5%
Indonesia – 29,8%
Pantai Gading – 8,4%
Ekspor karet tahun 2020
Klasifikasi taksonomi
Plantae → Magnoliophyta → Eudicots → Superrosids → Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis
Deskripsi botani
Pohon besar: 30 m, berumah satu. Daun: majemuk
menjari, anak daun 3; anak daun jorong, 10–25 x 4–
10 cm, ujung meruncing.
Morfologi
Bunga: Majemuk, perbungaan malai, aksiler, panjang
hingga 16 cm, kelamin tunggal. Bunga jantan: panjang
kelopak 2 mm, benang sari 10, kepala sari beruang 2.
Bunga betina: bakal buah beruang 2–6, umumnya 3, kepala
putik 3.
Buah: kendaga, diameter 5–6 cm, lekukan longitudinal 3.
Biji: jorong, abu-abu-coklat, beralur loreng.
Deskripsi botani: distribusi, ekologi, dan
catatan lain

Asli dari tropis Amerika Latin


bagian utara
Ditanam di berbagai kawasan
tropis Asia dan Afrika
Tumbuh di ekosistem hutan
hujan dataran rendah, sebagian
tergenang
Pemanfaatan lokal → getah
Hutan hujan tropis dataran rendah

Loc. Tampobata
Karakter fenologi

Mulai berbunga usia 6 tahun


Daun gugur pada akhir musim hujan


●30–50 persen bunga betina rontok perlahan


setelah penyerbukan
Buah masak 5–6 bulan

Panen biji 1–2 bulan



Habitat tumbuh karet
●Iklim tropis → 15°LU dan
15°LS
●Elevasi: optimal 200 m dpl,
maksimal 600 m dpl → China
hingga 900
●Temperatur: 15–25°C (optimal
28°C)
Angin tidak terlalu kencang

Habitat tumbuh optimal
Curah hujan → 2500–4000
mm/tahun → Indonesia
bagian barat
– habitat landai

Tipe tanah → vulkanis,


alluvial → alluvial lebih subur
Keasaman tanah → variasi
besar, pH 4,5–6,5

Indonesia bagian timur sedik


Habitat tumbuh karet
Kemiringan < 16 persen

–China (sekarang 16-21)

●Tidak bergambut → maksimal


hinga 20 cm gambut
Aerasi dan drainase yang baik

Poin penting
Karet perkebunan penting di Indonesia

Karet berasal dari Brazil dan merupakan pohon penghuni dataran rendah

●Berbagai karakteristik lingkungan diperlukan untuk pertumbuhan karet yang


baik
Terdapat tren, semisal di China, untuk memperlebar kisaran habitat

–elevasi atau kemiringan


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai