Anda di halaman 1dari 82

Oleh:

Dewi Rosmalia Wijaya, S.Pd


Pengertian

• Keanekaragaman hayati (biodiversitas) :

keanekaragaman
organisme yang menunjukkan
keseluruhan atau totalitas variasi gen,
jenis dan ekosistem pada suatu daerah
Tingkat Keanekaragaman Hayati
• Keanekaragaman tingkat gen :
keanekaragaman yang timbul karena adanya variasi
susunan gen dalam dalam suatu spesies.
Contoh : pada spesies kucing terdapat variasi seperti
kucing anggora berbulu panjang, kucing siam, dan
kucing bainese
Keanekaragaman hayati tingkat gen
pada tumbuhan
Keanekaragaman hayati tingkat jenis
Keanekaragaman yang timbul karena
adanya perbedaan-perbedaan pada
berbagai spesies makhluk hidup
disuatu tempat.
Misalnya : di halaman terdapat pohon
mangga, mawar, semut, belalang,
kupu-kupu, melati.
Contoh Keanekaragaman hayati tingkat spesies
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
keanekaragaman yang timbul karena adanya
interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan
sekumpulan makhluk hidup tertentu.
Ekosistem yang ada di Indonesia diperkirakan ada
47 macam, diantaranya:
Ekosistem sungai
Ekosistem terumbu karang
Ekosistem hutan hujan tropik
Ekosistem hutan bakau
Ekosistem padang rumput (stepa)
Ekosistem sawah
Ekosistem kota
Ekosistem sungai
Ekosistem Terumbu karang
Ekosistem hutan hujan trofis
Terdapat di sebagian besar kepulauan Indonesia
Memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
sehingga merupakan ekosistem yang mantap
Ekosistem hutan bakau
Terdapat di daerah pantai
Didominasi oleh tumbuhan bakau yang menjadi
tempat berlindung hewan laut dan burung2
Ekosistem padang rumput (stepa)
Terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur dan Papua
Didominasi oleh rumpt dan semak-semak
Jenis hewan: mamalia besar, herbivor, dan karnivor
Ekosistem sawah
Terdapat di daerah pertanian
Merupakan ekosistem binaan, dengan adanya
tanaman sejenis, misalnya padi saja, jagung saja
Ekosistem Kota
Terdapat di daerah perkotaan
Merupakan ekosistem binaan, dengan komponen
biotik yang di dominasi oleh manusia dan komponen
abiotik yang yang sangat dipengaruhi manusia
Keanekaragaman Hayati Indonesia

Indonesia merupakan negara yang terletak di


daerah tropis, berada diantara dua benua, yaitu
benua Asia dan Australia
Indonesia dijuluki sebagai gudang Botani dunia
dan negara megabiodiversity
Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati
kedua terbesar di dunia, setelah Brazil
Indonesia merupakan pusat keanekaragaman
tertinggi didunia untuk terumbu karangnya
Keunikan keanekaragaman hayati
Indonesia ditandai oleh :

• Memiliki keanekaragaman hayati tinggi


• Memiliki tumbuhan tipe indo-malaya (india, vietnam,
thailand, malaysia, indonesia, dan filipina) yang
arealnya paling luas.
• Adanya flora dan fauna bertipe Oriental, Australis
dan peralihan
• Memiliki banyak hewan dan tumbuhan yang endemik
• Memiliki banyak hewan dan tumbuhan yang langka
Memiliki keanekaragaman hayati tinggi

• Indonesia terletak di daerah tropik


sehingga memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi jika dibandingkan dengan
daerah subtropik dan kutub
• Hutan hujan tropik memiliki
keanekaragaman hayati sekitar 300 kali
lebih besar dibandingkan dengan hutan
iklim sedang
Memiliki tumbuhan tipe indo-malaya yang
arealnya paling luas.
• Tipe indo-malaya:
india, vietnam, thailand, malaysia,
indonesia, dan filipina
• Flora Malesiana:
Malaysia, Indonesia, dan Filipina
hutan hujan tropik yang ada di malesiana
didominasi oleh pohon dari famili
Dipterocarpaceae
Persebaran flora dan fauna Indonesia
Secara Geologi kepulauan Indonesia berada di antara
pertemuan Lempeng Asia dan lempeng Australia.
•Kepulaun Indonesia yang bersatu dengan lempeng asia yaitu
Kalimantan, Sumatera, Jawa yang disebut dangkalan Sunda.
•Kepulauan Indonesia yang bersatu dengan Australia yaitu
Papua yang disebut dangkalan Sahul
•Kepulauan Indonesia yang termasuk Lempeng Asia dan
Australia adalah Sulawesi, Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara
Hal ini lah yang menyebabkan penyebaran flora di Indonesia
dibagi menjadi 3, yaitu bagian barat, peralihan, dan timur
Persebaran flora dan fauna Indonesia
Ciri-ciri flora di Indonesia bagian barat

Ciri – ciri :
1.banyak terdapat jenis meranti-merantian
2.terdapat berbagai jenis rotan
3.tidak memiliki gutan kayu putih
4.memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata)
yang sedikit
5.memiliki jenis tumbuhan sagu yang sedikit
6.memiliki berbagai jenis nangka
Ciri-ciri flora Indonesia bagian peralihan
Ciri- cirinya :
1.Banyak terdapat jenis tumbuhan palm
2.Banyak terdapat tumbuhan paku (paku dan
anggrek)
3.Hutan homogen artinya di dominasi oleh 1
jenis tumbuhan
Ciri-ciri Flora Indonesia bagian timur

Ciri- cirinya :
1.memiliki jenis meranti-merantian yang sedikit
2.tidak memiliki rotan
3.terdapat hutan kayu putih
4.memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa
(khususnya di Papua)
5.memiliki banyak tumbuhan sagu
6.tidak terdapat jenis nangka.
Ciri-ciri fauna daerah Oriental
Daerah Oriental: Sumatra, Jawa & Kalimantan
1. Mamalia berukuran besar.Misalnya :
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis),
Banteng (Bos sondaicus),
Harimau sumatra (Panthera tigris sondaicus)
Ciri-ciri Fauna daerah Oriental
Ciri-ciri fauna daerah Oriental
2. Banyak jenis primata.Misalnya :
Orang utan sumatra (Pongo pygmaeus obelii),
Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus
pygmaeus),
Kera (Macaca fascicularis)
Ciri-ciri Fauna daerah Oriental
3. Terdapat ikan air tawar
4. Warna bulu burung kurang menarik dan tidak
beragam.Misalnya : burung Rangkong
(Rhinoplax vigil), murai (Myophoneus sp)
Ciri-ciri hewan tipe peralihan
Pada kawasan ini merupakan pencampuran
antara unsur fauna barat dengan fauna timur.
Penyebarannya meliputi Sulawesi, Maluku,
Sumbawa, Sumba, Lombok, Timor. Cirinya adalah
1.banyak terdapat hewan endemis.
2.Hewan mirip tipe Asia atau Australia
3.Terdapat hewan langka
4.Binatangnya sebagai sisa hewan purba yang
mampu bertahan
Ciri-ciri hewan daerah Australis
Daerah Australia: Papua, Maluku, Sulawesi,
Nusa Tengara
1. Mamalia berukuran lebih Kecil.
2. Memiliki mamalia berkantong. Misalnya walabi
kecil (Dorcopsulus)vanheurni), walabi semak
(Thylogale bruijni), kanguru pohon (Dendrolagus
ursinus)
Ciri-ciri hewan daerah Australis
3. Jenis ikan air tawar sedikit
4. Tidak terdapat jenis kera
5. Warna bulu burung lebih menarik dan
beragam.Misalnya burung cendrawasih
(Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius
casuarius)
Ciri-ciri hewan daerah peralihan
• Daerah peralihan: Sulawesi & NTT
Ciri khas hewan di Sulawesi dan Nusa
Tenggara:
komodo (Varanus komodoensis)
babi rusa (Babyrousa babyrussa)
anoa (Bubalus depressicornis)
burung maleo (Macrocephalon maleo)
Memiliki banyak hewan dan tumbuhan yang endemik
Hewan Endemik:
1. komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo
2. Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung
Kulon-Banten
3. Babi rusa
4. Musang Sulawesi
5. Tarsius
Tumbuhan Endemik :
1. Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldii) di hutan-
hutan Bengkulu, Sumatera Barat an Jambi.
2. Rafflesia borneensis di Kalimantan
3. Matoa (Pometia pinnata)
4. Ratu slur permata hijau
(Strongylodon macrobotrys)
Memiliki banyak hewan dan
tumbuhan yang langka
Hewan Langka :
1. Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
2. Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae)
3. Tapir (Tapirus indicus)
4. Komodo (Varanus komodoensis)
Memiliki banyak hewan dan
tumbuhan yang langka
Tumbuhan Langka :
1. Matoa (Pometia pinnata)
2. Gandaria (Bouea macrophylle)
3. Badali (Raermachera gigantea)
4. Sawo kecik (Manilkara kauki)
5. Bendo (Artrocarpus elasticus)
Keanekaragaman hayati dunia
Faktor lingkungan yang menentukan kehadiran
mahluk hidup:
• Kondisi : suatu faktor yang besarannya dapat diukur
dan tidak habis jika digunakan oleh organisme.
contoh: suhu, intensitas cahaya, curah hujan
• Sumber daya: faktor lingkungan yang dapat habis
ketersediaanya jika sudah digunakan.
contoh: makanan, tempat tinggal
Keanekaragaman hayati dunia
• Bioma: interaksi antara suhu, kelembapan, angin,
altituda, latituda dan tofografi yang menghasilkan iklim
luas
• Beberapa bioma di dunia antara lain:
1. Tundra 5. Padang rumput
2. Taiga 6. gurun
3. Hutan gugur 7. bioma air tawar
4. hutan hujan tropik 8. bioma air laut
Bioma Tundra
• Terdapat di lingkungan kutub utara, kutub
selatan, Green Land, Siberia utara
• Iklim kutub sehingga selalu ditutupi salju
• Tumbuhan: lumut Sphagnum dan lumut kerak
• Hewan: beruang kutub, serigala kutub,
reindeer, Caribou bull
Bioma Taiga
• Terdapat di antara daerah subtropik dan
kutub: Rusia, Eropa utara, Kanada dan
Alaska
• Tumbuhan: pohon spruce, alder dan birch
• Hewan: beruang hitam dan serigala
Bioma Hutan Gugur
• Terdapat di daerah subtropik di Eropa barat, Korea, Jepang utara, dan
Amerika timur
• Curah hujan: 75-100 cm pertahun
• Memiliki 4 musim
• Tumbuhan: maple, oak, beech dan elu
• Hewan: rusa, beruang, dan rubah
Bioma Hutan Hujan Tropik
• Berada di daerah tropik: Indonesia, India,
Thailand, Brazil, Kenya, Costa Rica, Malaysia\
• Curah hujan tinggi: 200-225 cm per tahun
• Matahari bersinar sepanjang tahun
• Tumbuhan khas: kelompok liana: rotan,
tumbuhan epifit
• Hewan: berbagai macam burung,kera, babi
hutan, tupai, macan, gajah, rusa
Bioma Bioma
Padangpadang
rumputrumput
 Padang rumput adalah dataran tanpa pohon (kecuali
yang berada di dekat sungai atau danau) yang umumnya
ditumbuhi rumput pendek.
 Padang rumput sendiri terletak di daerah yang memiliki
musim kering yang panjang dan musim penghujan yang
pendek.
 Halini dapat dilihat di kawasan Indonesia seperti Pulau
Sumba, Nusa Tenggara Timur.
 Biasanya padang rumput terletak di daerah yang
memiliki ketinggian sekitar 900-4000m diatas
permukaan laut.
Bioma Gurun
Bioma Air tawar
• Organisme air tawar
1. Plankton; organisme yg berukuran mikroskopis
yg hidup dalam air
2. Nekton; organisme yang berenang di dalam air
3. Neuston; organisme yang hidup diatas
permukaan air
4. Bentos; organisme yang hidup di dasar perairan
5. Perifiton; Organisme yang melekat pada batang
akar, dan daun tumbhan air
Bioma Air tawar
• Pembagian Bioma air tawar
1. Litoral; daerah air yang dangkal, mtahari msh
masuk sampe dasar perairan
2. Limnetik; daerah terbuka dan dapat ditembus
cahaya
3. Profundal; daerah yang tidak dapat ditembus
cahaya matahari
Bioma Air Laut
• Pembagian Bioma air laut
1. Litoral; daerah laut yang berbatasan dengan
daratan, dapat ditembus cahaya sampe dasar
2. Neritrik; daerah laut dangkal sampai
kedalaman 200 m
3. Batial; daerah dengan kedalamam 200 - 2000
m
4. Abisal; daerah yang kedalamannya lebih dari
2000 m
Bioma Air Laut
• Vegetasi pantai
Tumbuhan yang terdapat di mangrove:
Avicennia, Rhizophora, Achantus, Cerbera,
Bruguiera, Ceriops.
Mangrove yg dasarnya koral berpasir umumnya
didominasi oleh Sonneratia alba.
Ekosistem pantai lumpur (mangrove) di muara sungai
terdapat terutama di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan
Papua. Jenis tumbuhan mendominasi adl Avicennia
dan Sonneratia
Bioma Air Laut
• Vegetasi pantai
ekosistem pantai batu terdapat di daerah pantai
selatan Jawa, Bali, NTT, pantai barat Sumatra,
dan kepulauan Maluku.
Vegetasi umumnya adl: alga laut; Euchema,
Sargassum, dan Gelilidium.
Diperairan jernih terbentuk terumbu karang.
Terumbu karang yang memiliki kehati tinggi mis;
Bunaken, Teluk cendrawasih, kepulauan
Natuna
Manfaat Keanekaragaman hayati
• Sumber Pangan, Perumahan, & kesehatan
- Pangan: berbagai biji2an, umbi2an, buah2an
- Perumahan: Kayu jati, sonokeling, meranti
- Kesehatan: kunyit, kencur, temulawak, jahe,
lengkuas
• Sumber pendapatan: bahan baku industri, remph2 dan perkebunan
• Sumber plasma nutfah (plasma benih): substansi atau sumber sifat
keturunan mahluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
menciptakan jenis unggul baru
• Manfaat ekologi, contoh:
- hutan hujan trofik Indonesia merupakan paru2
bumi. Kelestarian hutan hujan tropik dapat
mencegahpeningkatan efek rumah kaca
- hutan hujan tropik Indonesia dapat menjaga
kestabilan iklim global. Dapat mempertahankan
suhu dan kelembapan udara global.
• Nilai Biologis: nilai penunjang kehidupan bagi
mahluk hidup, termasuk manusia
• Manfaat keilmuan: sbg lahan penelitian dan
pengembangan ilmu
• Manfaat keindahan
Penyebab Hilangnya
Keanekaragaman Hayati
1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi
Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi
pada tempat yang sesuai (cocok) untuk hidup

Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu


habitat menjadi lebih kecil lagi
Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati

2. Spesies-spesies eksotik (introduksi spesies)


Introduksi spesies adalah suatu upaya
mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah
yang telah memiliki spesies lokal.
Misal : di Indonesia, penggunaan padi unggul
telah menyebabkan punahnya padi tradisional
3. Degradasi habitat
Degradasi habitat adalah kerusakan habitat
karena polusi, miisalnya hujan asam,
eutrofikasi, efekrumah kaca.
Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati

4. Eksploitasi secara berlebihan


5. Industrialisasi Kehutanan dan
perikanan
6. Seleksi
7. Perubahan Iklim Global
Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
MELALUI KONSERVASI
Upaya untuk mempertahankan kelestarian
lingkungan
Konservasi SDAH meliputi hal-hal berikut:
a. Mencegah ladang berpindah
b. Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan
penebangan hutan
c. Melakukan penghijauan dan reboisasi
Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
MELALUI KONSERVASI
d. Mengadakan reservasi hutan:
membiarkan hutan dalam kondisi alami dan tidak
menganggu kelestarian flora dan fauna yang ada
didalamnya, dengan menjadikan kawasan hutan
sebagai cagar alam atau suaka margasatwa
e. Mengadakan preservasi hutan:
melestarikan hutan dengan tujuan untuk diambil
manfaatnya guna kesejahteraan manusia.
seperti pemeliharaan hutan resapan, hutan
lindung, hutan kota, hutan produksi
Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
MELALUI KONSERVASI
f. Melakukan pelestarian in situ dan ex situ
in situ: cagar alam, suaka margasatwa
ex situ: kebun raya bogor, kebun binatang, kebun
koleksi, kebun plasma nutfah, penangkaran
buaya, penyu, ayam hutan, orang utan
f. Penangkapan ikan atau hewan2 yang lain
hendaknnya tidak dilakukan secara terus
menerus dalam setahun.
g. Menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan yang
digunakan sbg bahan makanan
Bentuk-bentuk Konservasi SDAH
1. Cagar alam yaitu kawasan suaka alam yang
memiliki tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas
sehingga perlu dilindungi.
Contoh cagar alam : Cagar Alam Hutan Pinus
janthoi di Aceh, Cagar Alam Lembah Anai di
Sumbar
2. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam
yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan
sistem zonasi. Taman ini biasanya dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan
rekreasi alam.
Bentuk-bentuk Konservasi SDAH
3. Suaka margasatwa yaitu kawasan suaka alam
yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman
dan keunikan jenis satwa (hewan) yang untuk
kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya.
4. Hutan wisata, yaitu kawasan hutan yang karena
keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan
dipertahankan sebagai hutan, yang dapat
dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan,
konservasi alam dan rekreasi. Cth: hutan wisata
pangandaran
Bentuk-bentuk Konservasi SDAH
5. Taman Wisata Alam yaitu kawasan
pelestarian alam dengan tujuan untuk
kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
6. Taman buru yaitu kawasan yang
didalamnya terdapat potensi satwa buru
yang diperuntukkan untuk rekreasi
berburu. Contoh : Taman Buru Pulau Pini
di Sumut, taman Buru Semidang Bukit
kelabu di bengkulu
Bentuk-bentuk Konservasi SDAH
7. Taman Laut yaitu wilayah lautan yang
mempunyai ciri khas berupa keindahan alam
atau keunikan alam yang ditunjuk sebagai
kawasan konservasi alam, yang
diperuntukkan guna melindungi plasma
nutfah lautan cth: Taman laut Bunaken
8. Taman buru yaitu kawasan yang didalamnya
terdapat potensi satwa buru yang
diperuntukkan untuk rekreasi berburu.
Contoh : Taman Buru Pulau Pini di Sumut,
taman Buru Semidang Bukit kelabu di
bengkulu
Bentuk-bentuk Konservasi SDAH
9. Taman hutan raya(Tahura/ taman provinsi), yaitu
kawasan konservasi alam terutama dimanfaatkan
untuk koleksi tumbuhan dan hewan, alami atau
non alami, jenis asli atau pendatang, yang
berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan, kebudayaan dan rekreasi. Cth: Pulau
Sempu di Jatim
10. Hutan Lindung, yaitu kawasan hutan alam yang
biasanya terletak di daerah pegunungan yang
dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan
agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air
Klasifikasi
• Pengertian
Pengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-
golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan
dan perbedaan cirinya.
• Tujuan
untuk mempermudah dalam mengenal,
mempelajari, dan mengetahui hubungan antar
makhluk hidup.
• Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup
ialah taksonomi.
• Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil
pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson
Sistem klasifikasi
• Sistem Artifisial (buatan)
Pengelompokan berdasarkan persamaan ciri
morfologi yang mudah dilihat
• Sistem Alami
pengelompokan berdasarkan ciri morfologi,
anatomi,dan fisiologi
• Sistem filogenetik
pengelompokan selain berdasarkan ciri
morfologi, anatomi dan fisiologi juga dengan
memperhatikan sejarah evolusi suatu mahluk
hidup
Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)


Dunia tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding
sel dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu
berfotosintesis. Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan
tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan. Dalam sistem
klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam
kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.
Dunia Hewan (Kingdom Animalia)
Dunia hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat
bergerak bebas. Contohnya adalah hewan bersel satu (Protozoa),
hewan berpori (Porifera), cacing (Vermes), hewan berongga
(Coelenterata), hewan berbuku-buku (Arthropoda), hewan lunak
(Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan
bertulang belakang (Chordata).
Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Sistem 3 kingdom muncul setelah ditemukannya


mikroskop. Penggunaan mikroskop mengungkapkan
adanya mahluk hidup renik (mikriorganisme) bersel
satu (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler)
yang memiliki ciri tumbuhan atau hewan. Mahluk
hidup tersebut dikelompokkan tersendiri, yaitu
Kingdom Protista. Dengan demikian sistem 3
kingdom terdiri dari:
Kingdom Animalia
Kingdom Plantae
Kingdom Protista
Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

Sistem 4 kingdom muncul setelah berkembangnya teknik dan


alat penelitian yang lebih canggih. Salah satu alat penelitian
yang lebih canggih. Salah satu alat tersebut adalah mikroskop
elektron. Mikroskop ini dapat mengungkapkan struktur ultra
mikroskopik sel mahluk hidup, seperti membran inti. Mahluk
hidup yang tidak memiliki membran inti disebut prokariotik,
sedangkan mahluk hidup yang memiliki membran inti disebut
eukariotik. Mahluk hidup prokariotik dikelompokkan dalam
kingdom monera. Sehingga sistem 4 kingdom terdiri:
Kingdom Animalia
Kingdom Plantae
Kingdom Protista
Kingdom Monera
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

Sistem 5 kingdom dikembangkan oleh R.H. Whittaker pada


tahun 1969. sistem ini didukung oleh banyak ilmuwan Biologi.
Pada sistem lima kingdom, jamur dipisahkan dari kingdom
plantae berdasarkan ciri struktur sel dan cara memperoleh
makanannya. Jamur dikelompokkan dalam kingdom Fungi.
Sehingga sistem 5 kingdom terdiri:
Kingdom Animalia
Kingdom Plantae
Kingdom Protista
Kingdom Monera
Kingdom Fungi
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom

Pada tahun 1970an, seorang mikrobiologis bernama Carl


Woese dan peneliti lain menemukan bahwa Archaebacteria
berbeda dengan Eubacteria. Ciri Archaebacteria lebih
mendekati kepada organisme eukariot. Selanjutnya, pada
tahun 1996 para ahli biologi sepakat memisahkan Eubacteria
dan Archaebacteria, Sehingga sistem 6 kingdom terdiri:
Kingdom Animalia
Kingdom Plantae
Kingdom Protista
Kingdom Fungi
Kingdom Eubacteria
Kingdom Archaebacteria
Takson dalam sistem klasifikasi
• Kingdom
• Filum/ Divisio
• Kelas
• Bangsa/ ordo
• Suku/ Famili
• Marga/ genus
• Jenis/ spesies
1. Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi. Semula
makhluk hidup di dunia ini hanya dikelompokkan
menjadi dua kingdom, yaitu plantae dan animalia.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat
ini makhluk hidup dikelompokkan menjadi enam
kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae,
Animalia, dan Virus.

2. Divisi atau Filum


Setiap kingdom dapat dibagi lagi menjadi kelompok-
kelompok yang lebih kecil. Kelompok ini pada tumbuhan
disebut dengan Divisi, sedangkan pada hewan disebut
Filum.
Divisi Kingdom plantae
Bryophyta
Pteridophyta
Spermatophyta

Filum Kingdom Animalia 


Hewan berpori (Porifera)
Hewan berongga (Coelenterata)
Cacing pipih (Platyhelminthes)
Cacing gilig (Nemathelminthes)
Cacing gelang (Annelida)
Hewan Lunak (Moluska)
Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
Hewan berkulit duri (Echinodermata)
Hewan bertulang belakang (Chordata)
3. Kelas
Setiap divisi atau filum dapat dipecah lagi
menjadi kelompok yang lebih kecil yang dikenal
kelas. Dasar pengelompokannya menggunakan
sifat atau ciri yang masih umum. Misalnya, divisi
spermatophyta dibedakan lagi menjadi beberapa
kelas berdasarkan keping bijinya, menjadi kelas
monokotil dan kelas dikotil.
4. Ordo
Setiap kelas dapat dipecah menjadi kelompok-
kelompok yang lebih kecil yang disebut ordo.
Dasar pengelompokannya adalah sifat atau ciri
khusus dari ciri yang digunakan sebagai dasar
pengelompokan tingkat kelas. Misalnya, kelas
monokotil dapat dibedakan menjadi beberapa
ordo, di antaranya :
Rumput-rumputan (Poales)
Rumput teki (Cyperates)
Jahe-jahean (Zingiberales)
Bakung-bakungan (Liliales)
Pandan-pandanan (Pandanales)
5. Famili
Berdasarkan sifat dan ciri yang lebih khusus, setiap ordo
dapat dibedakan lagi menjadi beberapa famili. Misalnya,
ordo liliales dapat dibedakan menjadi famili lili-lilian
(Liliaceae), dan amarilis (Amaryllidaceae).

6. Genus
Setiap famili dapat dibedakan lagi menjadi kelompok
yang lebih kecil yaitu dikenal dengan Genus. Anggota-
anggota genus mempunyai persamaan ciri yang lebih
banyak bila dibandingkan tingkatan takson di atasnya.
Misalnya, famili liliceae terbagi menjadi, genus lili
(Lilium), lidah buaya (Aloe), dan bawang-bawangan
(Allium).
7. Species
Spesies merupakan tingkatan takson terendah
dalam klasifikasi. Setiap genus dapat memiliki
beberapa species. Misalnya, genus allium
mempunyai dua spesies, yaitu Allium cepa
(Bawang merah) dan Allium sativum (Bawang
putih).

Untuk memperjelas klasifikasi dari kingdom


hingga spesies, coba perhatikan bagan klasifikasi
dari spesies Allium Sativum (Bawang putih) dan
Allium Cepa (Bawang merah) berikut ini.
Pada klasifikasi yang sangat khusus, selain tujuh
tingkatan takson yang sudah disebutkan masih ada
pengelopokan lebih lanjut, yaitu dengan menambahkan
awalan super-, sub-, atau infra-. Perhatikan klasifikasi
berikut ini.
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Gymnospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dialypetalae
Ordo : Aristolochiales
Familia : Rafflesiaceae
Genus : Rafflesia
Species : Rafflesia Arnoldi
Linnaeus memperkenalkan sistem penamaan ilmiah yang disebut tata nama
ganda atau binomial nomenklatur. Setiap nama makhluk hidup terdiri atas
dua kata.
Aturan penulisan Binomial Nomenklatur adalah:
1. Penamaan menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan
2. Kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies.
Contoh: Zea mays (jagung), Zea = genus, mays = spesies
3. Kata pertama dimulai dengan huruf kapital dan kata kedua ditulis dengan
huruf kecil
4. Nama spesies ditulis dengan huruf yang berbeda dengan huruf yang ada
disekitarnya, misal dengan digarisbawahi secara terpisah atau dicetak
miring.
Contoh: Oryza sativa atau Oryza sativa (padi).
5. Jika kata penunjuk spesies terdiri atas dua kata atau lebih, digunakan
tanda hubung. Contoh: Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
6. Nama spesies dapat diakhiri dengan notasi author (orang yang memberi
nama Latin spesies tersebut).
Contoh: Oryza sativa L. (L. adalah singkatan dari Linnaeus)
7. Nama famili diambil dari nama genus organisme yang
bersangkutan ditambah akhiran -aceae (untuk tumbuhan)
dan -idae (untuk hewan).
Contoh:Solanum + -aceae = Solanaceae
Canis + -idae = Canidae
8. Pemberian nama divisi, kelas, dan ordo untuk tumbuhan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tingkat Takson Penambahan Contoh


Divisio + -phyta Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas + -opsida Magnoliopsida, Liliopsida
Ordo + -ales Magnoliales, Laurales

Anda mungkin juga menyukai