https://www.youtube.com/watch?v=v9XqIMJLxV8
Garis Wallace dan Weber - Persebaran Flora & Fauna di Indonesia |
Dunia Biologi
KENAPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
TINGGI?
• Iklim stabil
subur)
• Hutan Kalimantan sangat tua (50,000,000 tahun!)
• Kalimantan juga merupakan zona campuran flora
MACAM-MACAM HUTAN TROPIS
1. Berdasar Iklim
a. Iklim hutan tropis
b. Iklim tropis kering
c. Iklim savanna
d. Iklim stepa
e. Iklim Gurun
Berdasar Ketinggian Tempat
TIPE BERDASARKAN KONDISI KHUSUS
(AZONAL)
▪ Hutan Manggrove
▪ Hutan Gambut
▪ Hutan Rawa
HUTAN BAKAU
HUTAN RAWA
HUTAN GAMBUT
PUSAT KERAGAMAN HAYATI DUNIA
Curah hujan tinggi
>> 17,000 pulau,
Radiasi matahari sepanjang tahun
Luas daratan mencapai >1.9 juta Gugusan gunung api yang panjang
km2,
>> 400,000 spesies tumbuhan
Luas lautan mencapai > 3.2 juta km2,
KEANEKARAGAMAN FLORA INDONESIA DALAM ANGKA
(SUMBER: KUSMANA & HIKMAT (2015). KEANEKARAGAMAN HAYATI FLORA DI
INDONESIA. JURNAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN, 5 (2), 187-198).
• Didominasi tumbuhan
berhabitus pohon dari suku
Araucariaceae, Myrtaceae,
dan Verbenaceae.
• Memiliki kawasan sabana dan
stepa
• Curah hujan rendah, sering
terjadi kekeringan ketika
musim kemarau
EKOSISTEM HUTAN DI INDONESIA
Berdasarkan jenis dan kelompok tumbuhan yang mendiami suatu wilayah,
ekosistem hutan di Indonesia terbagi menjadi:
kelompok Rhizopora,
Bruguiera, Avicenia, dan
Sonneratia.
PEMANFAATAN BIODIVERSITAS FLORA INDONESIA
Diperkirakan baru sekitar 6000 spesies tumbuhan Indonesia yang telah
diketahui potensinya dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia (KPPNN
1992).
Beberapa contoh spesies-spesies endemik Indonesia yang telah
dibudidayakan dan dimanfaatkan:
(Sumber: Indrawan et. al. (2012). Biologi Konservasi. Yayasan Obor
Indonesia).
TITAN ARUM
(Amorphophallus titanium)
Habitat
Merupakan flora endemik Pulau Upaya Konservasi
Sumatera, terutama banyak tersebar di
hutan hujan daerah Bengkulu dan Pencanangan
Lampung. program konservasi
habitat, Taman
Nasional Bukit
Barisan di Sumatera,
Ancaman dengan tujuan
mempertahankan
Populasinya banyak berkurang flora unik ini di
habitatnya.
terutama akibat konversi lahan untuk
pertanian, perkebunan dan perumahan.
Penyebab lainnya adalah bau busuknya
yang dianggap mengganggu, sehingga
masyarakat memotong bunga dan
daunnya.