KELAS X E 8
Bab 1
Keanekaragaman Hayati
Lisa Indriana, S. Pd.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
A
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu
tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman
ekosistem.
1 Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah perbedaan atau variasi gen yang terjadi dalam suatu
spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut
varietas/ras.
Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen.
a b c d
3 Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Satu spesies dengan spesies lainnya saling memengaruhi. Interaksi juga terjadi
antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya.
Perifiton
Bentos
2 Ekosistem Darat Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas
yang disebut bioma.
Hutan Hujan
Tropis
Sabana
Padang Rumput
Gurun
Hutan Gugur
Taiga
Tundra
Bioma tundra dibedakan menjadi tundra arktik (a)
dan tundra alpin (b).
1) Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara dan
sekitarnya. Vegetasi yang dominan di bioma ini
adalah lumut Sphagnum, liken “reindeer”, serta
pohon willow dan birch. Hewan-hewan yang
hidup di bioma tundra, antara lain caribou,
muskox, rubah, dan burung ptarmigan.
2) Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan
yang tinggi. Vegetasi didominasi oleh rumput
alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken.
C
Keanekaragaman
Hayati Indonesia
What’s wrong ?!
Kekayaan Flora, Fauna, dan
1
Mikroorganisme di Indonesia
Indonesia merupakan negara megabiodiversitas.
Leucopsar rothschildi
Indonesia hanya memiliki 1,3% dari total luas daratan di dunia, tetapi (burung jalak bali)
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.
1) Flora dataran Sunda, => tumbuhan dari Famili Dipterocarpaceae dan Famili Nepenthaceae.
2) Flora kawasan Wallacea, => leda (Eucalyptus deglupta) memiliki batang berwarna-warni.
3) Flora dataran Sahul, => sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari Famili Myristicaceae.
Franz Wilhelm
Junghuhn, 1) Daerah ketinggian 0–650 m {pandan, bakau, kapuk (Ceiba
mengklasifikasikan iklim pentandra)}
di Pulau Jawa secara 2) Daerah ketinggian 650–1.500 m {kina, aren, rasamala
vertikal. Menurut (Altingia excelsa)}
ketinggian tempat dari 3) Daerah ketinggian 1.500–2.500 m {cemara gunung, berri}
permukaan laut, dibagi 4) Daerah ketinggian diatas 2.500 m {lumut, liken, edelweiss}
menjadi berikut
Penyebaran Fauna Indonesia
Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan Lydekker.
b
3 Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di
Indonesia
Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
b
Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, yaitu sebagai berikut.
• Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
• Kulit beberapa jenis hewan, seperti sapi dan kambing untuk membuat jaket dan sepatu.
• Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan
• Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
• Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia
mengandung plasma nutfah.
• Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya
spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.
• Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke
generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak
serta ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis.
• Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis
organisme.
D
Menghilangnya
Keanekaragaman
Hayati
1 Hilangnya Habitat
• Zat pencemar (polutan) dapat mencemari lingkungan dan bersifat toksik bagi beberapa
organisme.
• Nitrogen oksida dan sulfur oksida dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan
membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.
• Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di
atmosfer berlubang. Intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan
menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai makanan organisme.
3 Perubahan Iklim
• Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida
(CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca.
• Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1–3°C dalam kurun
waktu 100 tahun.
• Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air
laut sekitar 1–2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan.
4 Eksploitasi Tanaman dan Hewan
a b c d
1. A. Tidak bertulang belakang → ke nomor (2) Langkah-langkah:
B. Mempunyai ruas-ruas tulang belakang → ke nomor (3) 1. Amatilah ciri-ciri hewan yang tersedia,
2. A. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku → (Mollusca) kemudian cocokkan ciri-cirinya
dengan pernyataan yang terdapat
B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → ke nomor (4) dalam setiap langkah kunci
3. A. Bergerak dengan sirip → (Pisces) determinasi.
B. Bergerak bukan dengan sirip → ke nomor (6) 2. Tuliskan nomor-nomor urutan yang
4. A. Bersayap → ke nomor (5) tertera di setiap awal pernyataan yang
sesuai hingga mendapatkan nama
B. Tidak bersayap → (Crustacea) kelompok atau takson yang tertera di
5. A. Bersayap sisik → (Lepidoptera) akhir pernyataan.
B. Bersayap lurus → (Orthoptera)
Glosarium
• Cagar alam adalah perlindungan alam baik flora, fauna, dan keindahannya di
suatu areal atau hutan.
• Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik, atau
yang telah mengalami degradasi, untuk dilindungi serta dilestarikan, dan
dipergunakan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan.
• Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah terdapatnya berbagai macam
variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat, yang terlihat pada berbagai
tingkatan persekutuan makhluk hidup yang meliputi tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis (spesies), dan tingkatan genetik.
Glosarium
• Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang
dilakukan di luar habitat aslinya.
• Konservasi in situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang
dilakukan di habitat aslinya.
• Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu.
• Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang
disusun mulai dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah.
Selamat
Belajar!