Anda di halaman 1dari 38

Nama : Handayani Fitriani

NIM

: 1305015038

Kelas : Regular B 2013

Tugas Mandiri 4
Topik

: Kelas Angiospermae Subkelas Monocotyledoneae.

Hari/Tanggal : Sabtu/9 April 2016


Alamat

: JL. Awang Long

Pembahasan :

A. Kelas Angiospermae
Divisi Spermatophyta meliputi dua subdivisi yaitu Tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki bakal biji yang selalu
diselubungi oleh sesuatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang
dinamakan bakal buah yang kadang-kadang beserta bagian lain dai bunga
akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji.
Angiospermae dibedakan lagi kedalam dua kelas berdasarkan jumlah
lembaganya, yaitu monokotil dan dikotil. Dikotil adalah daun lembaga dua
dan Monokotil adalah daun lembaga satu.

B. Sifat umum Monocotyledoneae


Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan berbiji yang berkeping satu. Berikut
adalah karakteristik tumbuhan monokotil:
1. Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh.
2. Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

masing-masing disebut koleorhiza dan koleoptil.


Akarnya memiliki kaliptra atau tudung akar.
Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan
pertumbuhan melebar dan membesar yang ada hanyalah pertumbuhan
meninggi.
Batang tidak bercabang-cabang.
Berkas pembuluh angkut tidak teratur.
Pertulangan daun sejajar atau melengkung.
Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau kelipatannya.
Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji berkeping
satu) atau hanya memiliki satu kotiledon.

C. Perbedaan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae

Ciri ciri dan perbedaan tumbuhan Monokotil dan Dikotil dilihat dari
bentuk fisiknya :
1. Dilihat dari Bentuk akar
Tumbuhan Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
Tumbuhan Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Dilihat dari Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Tumbuhan Monokotil : Melengkung atau sejajar
Tumbuhan Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Dilihat dari Kaliptrogen / tudung akar
Tumbuhan Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
Tumbuhan Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Dilihat dari Jumlah keping biji atau kotiledon
Tumbuhan Monokotil : satu buah keping biji saja
Tumbuhan Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Dilihat dari Kandungan akar dan batang
Tumbuhan Monokotil : Tidak terdapat cambium
Tumbuhan Dikotil : Ada kambium
6. Dilihat dari Jumlah kelopak bunga
Tumbuhan Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
Tumbuhan Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Dilihat dari Pelindung akar dan batang lembaga
Tumbuhan Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar
lembaga / keleorhiza
Tumbuhan Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Dilihat dari Pertumbuhan akar dan batang
Tumbuhan Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Tumbuhan Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

D. Ordo-Ordo Dari Kelas Monocotyledoneae


1. Bangsa Helobiae (Alismatales)
Alismatales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang
termasuk dalam klad monocots menurut Sistem klasifikasi APG II).
Bangsa ini juga diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi Cronquist
dan tercakup dalam anak kelas Alismatidae, kelas Liliopsida.
Alismatales mencakup banyak monokotil yang menyukai tanah
berlumpur atau basah, bahkan ada yang hidup sepenuhnya tergenang
dalam air. Beberapa anggotanya, khususnya dari suku Cymodoceaceae
dan Hydrocharitaceae, mampu beradaptasi dengan air laut dan
sepenuhnya hidup terbenam dalam air laut. Mereka menjadi komponen
utama ekosistem khas lautan dangkal tropika yang disebut padang lamun.
Suku Araceae (suku talas-talasan) mencakup banyak tumbuhan ekonomi
yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan.
Ciri-ciri umum Alismatelis sebagai berikut: habitus herba,
tumbuhan air atau tempat lembab. Daun umumnya berseling atau roset
akar, ada helaian daun dan tangkai daun dengan tulang daun akrodromus
atau kampilodromus. Bunga umumnya mempunyai braktea, aktinomorf,
hypogin, trimer, periantium umumnya 3 berwarna hijau, dan dapat

dibedakan sepal (hijau dan bersifat persisten) dan petal (seringkali


berwarna putih). Polen umumnya triaperture, kecuali pada Butomaceae
monosulcate). Gynocium apokarp terdiri dari 3-20 karpel. Bitegmik,
krasinuselat semu. Biji tanpa endosperm. Embrio dengan 1 kotiledon.
Keluarga Alismatales dapat dilihat dari 2 sistem yaitu sitem
cronquist dan system APG II.
Menurut Sistem Cronquist Alismatatales terdiri dari 3 famili yaitu :
Alismataceae, Butomaceae dan Limnocharitaceae. Dari ketiga famili ini
yang paling banyak adalah anggota family Alismataceae. Di bawah ini
adalah ciri-ciri famili terpilih disertai contoh-contoh anggota dan
gambarnya.
a. Alismataceae
Alismataceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan
berbunga
Famili Alismataceae mempunyai ciri khas yaitu :
- Herba akuatik atau tempat lembab
- Bunga bisekual, seringkali tersusun berkarang
- Perhiasan dalam dua lingkaran, sepal 3 hijau dan petal 3 putih
- Perlekatan karpel apokarp dengan 6 banyak karpel yang lepaslepas, ovulum 1, 2- beberapa
- Contoh : Alisma, Echinodorus, Sagittaria

Gambar: Alisma plantago-aquatica L. (pisang air)

Gambar: Echinodorus palaefolius (melati air)

Gambar: Sagittaria sagittifolia


b. Butomaceae
Famili Butomaceae mempunyai ciri khas yaitu :
- Herba akuatik / rawa, laticiferus, mempunyai rhizome, daun roset
akar dan daun linier
- Bunga aktinomorf, biseksual, majemuk cymosa, stamen 9 - lebih
- Periantium terdiri dari 2 lingkaran, 3 terluar sepaloid dan 3 terdalam
petaloid
- Karpel 6 beberapa dengan letak ovulum laminar, polennya
monosulcate
- Contoh : Butomus umbellatus

Gambar: Butomus umbellatus


c. Limnocharitaceae
Suku ini kecil saja, terdiri dari dua marga/genera (Hydrocleys
dan Limnocharis) dengan total sekitar enam jenis. Anggota yang
dikenal orang adalah genjer (L. flava).
Famili Limnocharitaceae mempunyai cirri khas, yaitu
Herba akuatik, terapung bebas atau tertanam dalam substrat
Daun tersusun spiral (hampir distikha) pada ujung rhizome atau

stolon yang terapung


Bunga sempurna, actinomorf, hypogin, trimer, perhiasan bunga
hijau, sepal persisten 3 besar, 3 petal, stamen 3- beberapa pollen

globosa, inaperture atau 4-beberapa, ovulumnya beberapa-banyak


Contoh : Limnocharis flava (genjer)

Gambar: Limnocharis flava


2. Bangsa Farinosae (Bromeliales)
Terna, jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, kadang-kadang
mirip rumput. Bunga banci, karena adanya reduksi kadang-kadang
berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 3, jarang
berbilangan 2, mempunyai 2 lingkaran hiasan bunga yang sama, kadangkadang hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota.
Benang sari dalam 2 lingkaran, jumlahnya sering berkurang, kadangkadang hanya terdapat 1 benang sari. Bakal buah dengan bakal biji yang
atrop atau anatrop, buah dengan biji yang mempunyai endosperm
bertepung.
Ordo ini hanya terdiri dari beberapa famili antara lain sebagai
berikut:
a) Famili Flagellariaceae
Kebanyakan berupa tumbuhan memanjat dengan daun-daun yang
panjang dan bertulang sejajar dan berupa upih yang membalut batang.
Bunga kecil, banci atau berkelamin tunggal, berumah 2, aktinmorf,
tersusun dalam malai pada ujung batang. Hiasan bunga berupa tenda
bunga yang petaloid, tersusun dalam 2 lingkaran dengn 3 daun tenda

bunga dalam tiap lingkaran, tidak gugur. Benang sari 6, berlekatan


dengan pangkal tenda bunga, bebas satu dari yang lain. Bakal buah
menumpang, beruang 3 dengan 1 bakal biji dalam tiap ruang, 1
tangkai putik yang berlekuk 3. Buah tidak membuka, berupa buah
buni atau buah batu berisi 3 biji. Biji dengan endosperm, lembaga
kecil.
Suku ini hanya membawahi sekitar 8 jenis yang terbagai dalam 3
marga, terdapat di daerah tropika. Contoh: Flagellari indica

Gambar: Flagellari indica.


b) Famili Restionaceae
Terna parenial dengan rimpang yang dibalut oleh upih-upih yang
serupa sisik-sisik dengan batang pendukung bunga yang tumbuh
tegak, berbentuk segi empat atau pipih, pada tiap-tiap bukunya
terdapat upih yang tidak atau lekas gugur dan terusun dalam 2 baris.
Bunga dalam ketiak daun-daun pelindung, terangkai sebagai bulir atau
malai, kebanyakan berkelamin tunggal, berumah 2, jarang banci.
Rangkaian bunga jantan berbeda ari rangkaian bunga betina. Masingmasing bunga bersifat aktinmorf, tenda bunga terdiri atas 2-6 daun
tenda bunga, pada bunga betina sering tidak terdapat. Bunga jantan
dengan 3-2 benang sari yang berhadpan dengan daun-daun tenda yang
dilingkaran dalam. Bakal buah menumpang, beruang 1-3 dengan 1-3
tangkai putik, tiap ruang berisi 1 bakal biji. Buahnya buah kendaga
atau buah keras. Biji dengan endosperm, lembaga kecil.
Sekitar 300an jenis tumbuhan tergolong daam suku ini, terbagi dalam
20 marga, terutama menghuni belahan bumi selatan, paling banyak

di afrika dan australia. Contoh: Wildenowi incurvata dan Anatharia


scabra

Gambar: Wildenowi incurvata dan Anatharia scabra


c) Famili Mayacaceae
Terna rawa-rawa yang kecil-kecil, daun-daun bangun pita pendek,
duduknya tersebar. Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam bunga
payung, banci, aktinomorf. Hiasan bunga terdiri atas 3 daun kelopak
dan 3 daun mahkota. Benang sari 3, berseling dengan daun-daun
mahkotanya. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 3 tembuni
pada dindingnya, masing-masing tembuni hanya dengan sedikit bakal
biji. Tangkai putik 1. Buah berupa buah kendaga yang membuka
dengan 3 katup. Biji dengan endosperm, lembaga kecil. Suku ini
hanya terdiri atas 1 marga Mayaca dengan 10 jenis, terutama tersebar
di Amerika, iklim tropika dan subtropika. Contoh: Mayaca fluviatalis.

Gambar: Mayaca fluviatalis


d) Famili Xyridaceae
Kebanyakan terdiri atas terna parenial, daun merupakan rozet akar,
panjang mirip daun rumput, batang pendukung bunga yang panjang,
dengan pada ujungnya sejumlah bunga yang tersusun sebagai buir

rapat, dan terdapat dalam ketiak daun-daun pelindung. Bunga banci,


kelopak terdiri atas 2 daun kelopak, zigomorf atau terdiri atas 1 daun
kelopak yang besar dan yang kecil. Mahkota terdiri atas 3 daun
mahkota yang berlekatan, aktinomorf. Benang sari 6 tersusun dalam 2
lingkaran,, yang 3 berhadapan dengan daun-daun mahkota fertil, yang
3 lainnya mandul atau hilang. Bakal buah penumpang beruang 1,
dengan 3 tembuni pada dinding atau atau 1 tembuni pada dasar, bakal
biji banyak, tankai putik 1 atau berbelah 3. Buahnya buah kendaga
yang membuka dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm
seperti tepung, lembaga kecil.
Suku Xyridaceae mencakup sekitar 200 an jenis tumbuhan yang hanya
terbagi atas 2 marga saja, terutama tersebar di daerah-daerah iklim
panas, biasanya di rawa-rawa dengan air payau atau asin. Contohcontoh: Xyris indica dan Abolboda acaulis

Gambar: Xyris indica


e) Famili Eriocaulaceae

dan

Abolboda acaulis

Terna parenial, jarang anual, dengan daun-daun seperti daun rumput,


sempit memanjang, sering tersusun sebagai rozet akar. Bunga kecil,
berkelamin tnggal, aktinomorf atau zigomorf, tersusun dalam bongkol
yang terdapat pada ujung tangkai yang panjang. Tenda bunga seperti
selaput, berbilangan 2-3 yang tersusun dalam 1 atau 2 lingkaran,
kadang-kadang tidak terdapat. Benang sari 2-6, bebas, berhadapan
dengan daun-daun tenda bunga. Kepala sari ecil, beruang 1-2,
membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang
2-3 tiap ruangan dengan 1 bakal biji. Tangkai putik 1, kebanyakan
berbelah 3. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah
ruang. Biji dengan endosperm seperti tepung, lembaga kecil.

Suku ini membawahi 12 marga, seluruhnya meliputi lebih dari 1000


jenis, sebagian besar tersebar di daerah tropika, beberapa di daerah
iklim sedang, kebanyakan menghuni tanah-tanah berpasir yang basah.
Contoh-contoh: Euricalon compressum dan Paepalanthus velloziodes

Gambar: Euricalon compressum dan Paepalanthus velloziodes


f) Famili Bromeliaceae
Sebagian besar berupa epifit, jarang teresterial dan berupa tumbuhan
besar dengan batang yang agak panjang, daun tebal memanjang
dengan rambut-rambut berbentuk sisik, tepi dengan rigi-rigi yang
berupa duri-duri, upih lebar, biasanya berjejal membentuk rozet akar.
Bunga banci, kebanyakan aktinmorf jarang zigomorf, tersusun dlam
bulir atau malai pada suatu sumbu pendukung bungayang padanya
lazim terdapat daun-daun peralihan yang berwarna. Kelopak terdiri
atas 3 daun kelopak, tidak gugur, daun mahkota 3, bebas. Benang sari
tersususn dalam 2 lingkaran, masing-masing lingkaran terdiri atas 3
benang sari. Bakal buah menumpang sampai sama sekali tenggelam,
beruang 3 dengn banyak bakal biji dalam tiap ruang. Tangkai putik
langsing, panjeng dengan 3 kepala putik. Buahnya berdaging, tidak
membuka, jarang berupa buah kendaga yang pecah dengan membelah
sekat. Biji sering bersayap, mempunyai endosperm bertepung dan
lembaga yang kecil.
Lebih dari 1000 jenis tumbuhan tergolong dalam suku ini, terbagi
dalam sekitar 50 an marga, sebagian besar di amerika tropika. Contoh:
Bromelia penguin, Ananas sativus, dan Vries splendens

Gambar: Bromelia penguin, Ananas sativus, dan Vries splendens


g) Famili Commelinaceae
Terna parenial, dengan batang yang jelas yang besar, yang kadangkadang tertembus oleh perbungaannya. Bunga biasanya banci,
aktinomorf, tersusun dalam sinsinus atau sinus-sinus ganda. Hiasan
bunga terdiri atas kelopak dengan 3 daun kelopak yang bebas dan
seringkali berwarna, mahkota terdiri atas 3 daun mahkota yang bebas
kebanyakan berwarna biru atau putih. Benang sari 6, sering kurang
dari 6 karena adanya keguguran, kadang-kadang sampai hanya tinggal
2. Tangkai sari berambut, yang seringkali berwarna cerah. Bakal buah
selalu jelam menumpang, beruang 2-3, tiap ruang dengan 1 bakal biji
atau lebih. Tangkai putik di ujung, tungal, kepala putik berbentuk
bongkol atau berbagi 3. Buah kebanyakan berupa buah kendaga,
membuka dengan membelah ruang, jarang berdaging dan tidak
membuka. Biji dengan kulitnya yang berigi sepertijala, mempunyai
lembaga yang kecil di bagian pnggi, endosperm seperti tepung.
Suku ini meliputi 600 an jenis tumbuhan yang terbagi dalam 40
marga tersebar di daerah tropika dan subtropika. Contoh: Commelina
dinthifolia, Rhoco discolor, dan Zebrina pendula

Gambar: Commelina dinthifolia, Rhoco discolor, dan Zebrina pendula


h) Famili Pantederiaceae
Terna air atau rawa, parenial, batang simpodial, berakar pada dasar
atau mengapung.

Daun dengan helaian yang seringkali lebar,

bertulang melengkung, pada pangkal tangkai mempunyai upih,


tersusun berseling atau membentuk suatu rozet. Bunga banci,
zigomorf, tersusun dalam rangkaian berupa bulir, tenda atau malai
yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung yang menyerupai
upih daun. Hiasan bunga menyerupai mehkota terdiri atas 6 daun
tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran, berlekatan pada bagian
bawahnya membentuk suatu buluh yang panjang. Benang sari 3, 6
atau hanya 1, melekat pada buluh tenda bunga, kadang-kadang tidak
sama panjang atau ada 1 yang paling panjang. Bakal buah
menumpang, beruang 3, tiap ruang berisi banyak bakal biji, atau
beruang 1 dengan 1 bakal biji. Tangkai putik 1. Buahnya buah
kendaga yang membuka dengan 3 katup, atau buah keras yang tidak
membuka. Buji berusuk membujur, mempunyai endosperm, lembaga
bangun silinder, lurus.
Suku ini meliputi sekitar 25 an jenis, terbagi dalam 6-7 marga,
tersebar di daerah tropika dan subtropika. Contoh: Pontederia
cordata, Monochotia vaginalis, dan Eichornia crassipes

Gambar: Pontederia cordata, Monochotia vaginalis, dan Eichornia


crassipes
3. Bangsa Liliales
Kebanyakan berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi sisik,
atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau perdu, bahkan
berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun
tersebar pada batang atau merupakan rozet akar. Bunga banci, atau karena
adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal,
aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang
bersifat rasemos. Hiasan bunga berupa tenda bunga berbilangan 3 yang
tersusun dalam 2 lingkaran, menyerupai mahkota, kadang-kadang seperti
kelopak, tetapi jarang dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota.
Benang sari biasanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaranyang dalam
seringkali tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam.
Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji yang anatrop. Buahnya buah
kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm berdaging atau seperti
tanduk. Warga bangsa Liliales mempunyai daerah distribusi yang sangat
luas, meliputi semua daerah beriklim sedang dan beriklim tropika,
sebagian kecil di daerah-daerah iklim panas (Tjitrosoepomo,2004). Ordo
a)

ini memiliki beberapa family, antara lain:


Famili Liliaceae.
Terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang-kadang semak
tau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal, tersebar pada
batang atau terkumpul sebagai rozet akar, ada kalanya tereduksi dan
cabang-cabang berubah menjadi kladodium.

Bunga kecil sampai sangat besar dan amat menarik, kebanyakan


banci, aktinomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan bunga berupa tenda
bunga yang menyerupai mahkota dengan atau tanpapelekatan berupa
buluh, terdiri atas 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 atau lebih dari 6,
kebanyakan jelas tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 6, jarang
sampai 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga.
Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara. Kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu
liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam, kebanyakan beruang 3, dengan tembuni di sudut-sudut
ruang. Buahnya buah kendaga tau buah buni. Biji dengan banyak
sekali endsoperm. Lembaga lurus atau bengkok.
Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi
dalam 240 marga yang dikelompokkan lagi dalam 12 anak suku.
Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia.
Contoh: bawang putih (Alliun sativum), bawang merah (Allium cepa),

b)

Famili Amaryllidaceae.

Terna dengan umbi lapis atau umbi sisik, jarang dengan rimpang,
atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang, kadangkadang dengan jaringan air dan tepi serta ujung berduri, tersusun
sebagai

rozet

akar

ataupun

rozet

batang,

kadang-kadang

bertunggangan dalam dua baris.


Bunga banci, amat menarik baik karena warna, bentuk, maupun
ukurannya, tersusun sebagai payung atau tandan, kadang-kadang
terpisah pada ujung tangkai yang tidak berdaun dan dibawah hiasan
bunga mempunyai daun-daun pembalut yang tipis seperti selaput.
Hiasan bunga berupa tenda bunga menyerupai mahkota yang tersusun
dalam 2 laingkaran, aktinomorf atau zogomorf. Benang sari 6, pangkal
tangkai sering berlekatan membentuk semacam mahkota tambahan.
Bakal buah tenggelam, jarang setengah tenggelam atau menumpang,
kebanyakan beruang 3 dengan tembuni di sudut-sudutnya, tiap ruang
berisi banyak bakal biji. Tangkai putik 1 dengan 3 kepala putik atau 1
kepala putik berlekuk 3.
Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm
yang berdaging, lembaga pipih, kadang-kadang bersayap. Bila dilihat
secara sepintas, lebih-lebih bunga yang aktinomorf, dalam banyak hal
sangat

mirip

dengan

bunga

Liliaceae,

kecuali

bahwa

pada

Amaryllidaceae bakal buahnya tenggelam. Itulah sebabnya banyak


jenis tumbuhan yang tergolong dalam suku ini yang oleh orang jarang
diberi nama pula lilia (misalnya lilia api = bunga amaril). Suku ini
membawahi sekitar 100-an marga, seluruhnya meliputi 1.400-an jenis
yang tersebar di seluruh dunia.
Contoh: bunga lili (Lilium regale) dan tulip (Tulipa gesneriana).

4. Bangsa Cyperales
Cyperales hanya terdiri atas 1 suku, yaitu Cyperaceae, yang
warganya dapat dikenal berdasar ciri-ciri berikut : pada umumnya berupa
terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, berpayapaya atau
berair, jarang berupa terna annual, seringkali berumpun. Dalam tanah
terdapat rimpang yang merayap atau badan-badan seperti umbi dengan
geragih yang merupakan alat perkembang biakan vegetatif. Batang
segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak
bercabang. Daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang
tertutup, tanpa atau jarang mempunyai lidah-lidah, jarang tereduksi,
biasanya tersusun, sebagai rozet akar.
Bunga kecil, tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan
berumah 1, jarang berumah 2, tersusun dalam bulir-bulir dengan bungabunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung, daun-daun
pelindung biasanya teratur dalam 2 deretan atau mengikuti suatu garis
spiral. Bulir-bulir kecil tersusun dalam rangkaian yang biasanya
berbentuk payung atau payung berganda, ada pula yang berbentuk malai,
jarang berupa bulir berganda.
Bunga majemuk biasanya mempunyai 1 atau beberapa daun
pembalut yang mirip dengan daun-daun biasa pada pangkalnya. Hiasan
bunga tereduksi menjadi sisik-sisik , sekat atau rambut-rambut, jarang
mempunyai mahkota, sering tidak terdapat. Benang sari 3 atau kurang

dari 3, jarang lebih sampai banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang
2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 1
dengan 1 bakal biji yang anatrop pada dasarnya. Tangkai putik bercabang
23 atau bergigi 23. Buahnya buah keras yang berisi 1 biji, yang
semula mempunyai tangkai putik berlekuk 2 mempunyai 2 sisi, yang
semula mempunyai tangkai putik berlekuk 3 mempunyai 3 sisi. Biji
dengan lembaga yang kecil, dan endosperm bertepung sangat banyak.
Cyperus. Herba menahun, tinggi 0,1-0,8 m. batang tumpul sampai
persegi tiga tajam. Daun 4-10 berjejal pada pangkal batang, dengan
pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun berbentuk garis, dari atas
hijau tau mengkilat, 10-60 kali 0,2-0,6 cm. anak bulir terkumpul menjadi
bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi
berbentuk panjang. Daun membalut 3-4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari
payung 6-9, pangkal tertutup oleh daun pelindung yang berbentuk tabung,
yang terpanjang 3-10 cm, yang ternesar sekali lagi bercabang. Anak bulir
3-10 terkumpul lagi dalam bulir, duduk, berbentuk garis, sangat gepeng,
coklat, panjang 1-3 cm, lebar lk 2 mm, berbunga 10-40.. sekam dengan
punggung hijau dan sisi coklat, panjang lk 3 mm. benang sari 3, kepala
asri kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. buah memanjang sampai
bulat telut terbalik.
Cyperaceae merupakan suatu suku dengan warga yang besar
jumlahnya, semuanya melebihi 3.000 jenis, terbagi dalam lebih dari 80
marga. Distribusinya meliputi seluruh dunia, melimpah-limpah di daerah
sekitar kutub dan daerah-daerah iklim sedang, baik belahan bumi utara
maupun selatan. Contohnya: Cyperus rotundus (teki lading)

5. Bangsa Poales (Glumiflorae)


Bangsa Poales hanya terdiri atas satu suku, yaitu Poaceae atau
Graminae yang warganya berupa terna annual atau perenial, kadangkadang berupa semak atau pohon yang tinggi. Batang dengan posisi yang
bermacam-macam, ada yang tegak lurus, ada yang tumbuh serong ke atas,
ada yang berbaring atau merayap, kdang-kadang dengan rimpang di
dalam tanah. Bentuk batang kebanyakan seperti silinder panjang, jelas
berbuku-buku dan beruas-ruas, ruas-ruas berongga, bersekat pada bukubukunya. Daun kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar,
tersusun sebagai rozet akar atau berseling dalam 2 baris pada batang,
umumnya terdiri atas helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian
dan upih terdapat tangkai.
Bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal , kecil,
dan tidak menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang
pada suku ini disebut palea superior, terdiri atas 2 daun kelopak
berlekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun
mahkota (jarang 3), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil
dan dapat membengkak dan dinamakan Lodicula. Benang sari 16,
jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2 ,

biasanya membuka dengan celah membujur. Bunga demikian itu disebut


bunga semu (Floret) yang terpisah-pisah atau bersama dengan floret
lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu bulir
kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga
dalam ketiaknya yang disebut Gluma.
Satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil,
yang terangkai dalam bunga majemuk berganda dengan berbagai ragam
susunan, malai, tandan, atau bulir. Dalam setiap floret bakal buahnya
menumpang, beruang 1 dengan bakal biji anatrop yang seringkali
menempel pada sisi daun buah yang menghadap sumbu. Tangkai putik
biasanya 2, jarang hanya 1 atau 3, kepala putik seperti bulu.
Buah biasanya berupa buah padi (Caryopsis), yaitu buah dengan 1
biji yang bijinya berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah buni
atau buah keras. Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada sisi yang
jauh dari sumbuh(Tjitrosoepomo,2004).
Oryza. Rumput berumpun kuat, berumur 1 tahun, dari luas keluar
banyaknya batang yang berakar, tinggi 1,5-2 cm. lidah tumbuh kuat,
panjang 1-4 mm, bercangap 2. helaian daun berbentuk garis, panjang 1580 cm, kebanyakan dengan tepi kasar. Malai panjang 15-40 cm, tumbuh
ke atas akhirnya ujungnya menggantung. Cabang malai kasar. Anak bulir
sangat aneka ragam, tidak berjarum, berjarum pendek atau pendek,
berjarum licin atau kasar, hijau atau coklat, gundul atau berambut;
panjang 7-10 mm, lebar lk 3 mm. pada waktu masak buah kuning rontok
atau tidak. Buah berbeda, kadang-kadang kaya pati, kadang-kadang kaya
perekat(ketan). Dipelihara tau liar ; kebanyakan di tempat yang basah atau
rawa.
Suku ini merupakan suku terbesar (bila dilihat dari jumlah jenis
tumbuhan yang menjadi warganya), meliputi lebih dari 4.000 jenis,
terbagi dalam lebih dari 400 marga, distribusinya meliputi seluruh dunia.
Contohnya: Oryza sativa

Gambar: Contohnya: Oryza sativa


6. Bangsa Zingiberales
Bangsa zingiberales kebanyakan berupa terna yang besar, perennial
atau menahun, memiliki batang yang terbenam dalam tanah. Daunnya
lebar dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu helai daun, upih daun, dan
tangjai daun, helaian daunya simetris, pertulangan daunnya menyirip.
Bunganya besar dan warnanya menarik, merupakan bunga banci, dan
asimetris, kelopak dan mahkota berbilang 3, kelopak sering menyerupai
mahkota. Benag sari 6 tersusun dalam dua lingkaran, tangkai sari bebas
sering terdapat reduksi sehingga sering tinggal hanya satu benabg sari
yang fertil. Bakal buahnya tenggelam dan kebanyakan beruang 3 dan
setiap ruang dengan banyak bakal biji, buanhya kendaga atau berdaging.
Bangsa Zingibarales terbagi dalam empat suku yaitu: Musaceae,
Zingiberaceae, Cannaceae, Marantaceae.
a) Musaceae
Merupakan terna yang besar, batangnya semu yang terdiri atas
upih daun yang balut membalut sehingga tampak seperti batang,
dengan diameter 20 cm bahkan bisa lebih besar lagi, tinggi tanaman
ini dapat mencapai 3,5-7,5 m tergantung dari jenisnya.
Tanaman ini daunnya lebar bangun jorong atau memanjang, ibu
tulang daun tebal, beralur di sisi atasnya, jelas berbeda dari tulangtulang cabangnya yang menyirip termasuk dalam daun yang sempurna
karena memiliki upih daun.
Akar pada pisang tumbuh pada bonggolnya, akar pisang
berbentuk serabut dan tidak memiliki akar tunggang. Akar pada

tanaman yang yang muncul pada bagian bonggol tumbuh secara


mendatar dan dapat tumbuh panjang hinga lebih dari 2m.
Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorft atau asimetris,
tersususn dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung
yang besar dan berwarna menarik. Keseluruhan rangkaian bunga
merupakan tenda bunga dengan bunga jantan () dibagian pangkal
dan bunga

betina () pada bagian ujung perbungaannya. Hiasan

bunga dapat dibedakan antara kelopak dengan mahkota bunganya,


kelopak berbentuk tabung memanjang berbagi 2 dengan tepi bergigi
yang berbeda-beda. Mahkota berbagi 2 seringkali rompang dan bagian
atas berigi-rigi. Memiliki 5 benang sari dan 1 yang terudiksi, tangkai
berbentuk benang denga kepala sari bangun garis.
Bakal buah tenggelam beruang tiga dan setiap ruang memiliki
banyak bakal biji dengan tembuni di sudut-sudutnya. Buahnya
berdaging tidak membuka termasuk buah buni atau buah kendaga.
Suku ini meliputi sekitar 150 jenis tumbuhan yang terbagi dalam
6 marga dengan daerah distribusi yang meliputi daerah tropika.
Contohnya, pisang (Musa paradisiaca).
Gambar:
b)

Musa

paradisiaca
famili Zingiberaceae
Tanaman
famili
Zingiberaceae
merupakan
tanaman

yang

hidup di daerah
tropis

dan

subtropis.
Tanaman

ini

merupakan
tanaman herba berbatang semu, berdaun lebar dengan pelepah daun

yang membungkus batang. Merupakan terna parenial dengan rimpang


yangkadang-kadang

berbentuk

seperti

umbi,

yang

biasanya

mengandung minyak dengan bau yang aromatik.


Zingiberaceae merupakan terna perenial dengan rimpang yang
kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung
minyak menguap hingga berbabau aromatik. Batang di atas tanah
biasanya sangat pendek dan mendungkung bunga-bunga saja. Pada
batang biasanya memiliki rizoma yang dapat tumbuh menjalar di
bawah tanah. Pada rizoma tumbuh akar-akar yang dapat mendung
pertumbuhan tanaman, rizoma ini juga dapat berfungsi sabagai alat
perkebang biakan. Zingiberaceae adalah terna berumur panjang,
mempunyai rizoma yang membengkak seperti umbi dengan akar-akar
yang tebal dan seringkali mempunyai ruang-ruang yang mempunyai
minyak atsiri. Tanaman ini berdasarkan sifat batangnya termasuk
tanaman berbatang semu karena batang yang sebenarnya sangat
pendek di atas tanah. Pada batang yang sangat pendek ini ditumbuhi
oleh batang semu yang sangat lunak dan berair, walaupun demikian
kelompok tanaman empon-emponan ini ada yang mencapai tinggi
hingga 8 meter diatas tanah.
Suku Zingiberaceae berdaun tunggal mempunyai sel-sel minyak
menguap, tersusun dalam dua baris. Kadang-kadang jelas mempunyai
3 bagian yang berupa helaian, tangkai, dan upih. Selain itu juga lidahlidah pada batas antara helai daun dengan upih. Beberapa dari spesis
Zingiberaceae ada yang memiliki bulu pada tangkainya dan bahkan
pada helai daunya. Rambut yang demikian sangat khas sehingga
sering digunakan dalam kegiatan pengelompokan. Pertulangannya
juga selain sejajar dan menyirip ada yang melengkung. Antara helai
daun dan upih sering ditemukan ligula, mulai yang berukuran panjang
sampai yang berukuran kecil sampai kadang-kadang tidak ada
Semua bunga pada kelompok Zingiberaceae memiliki umur
yang sangat pendek. Bunga-bunya sangat spesifik dan biasanya
bisksual. Kelopak membentuk pipa yang terdiri dari 3 helaian.

Mahkota biasanya berbentuk seperti pipa juga yang terdiri dari 3


cuping, satu biasanya berukuran besar dan melindungi serta menutupi
stamen. Pada jehe-jehean bisanya hanya memiliki kepala putik yang
fertil. Sebenarnya memiliki lebih dari satu kepala putik namun kepala
putik yang lain mengalami reduksi sehingga hanya merupakan putik
tambahan pada bagian tepi. Kadang-kadang memiliki dua struktur
yang lain di bagian samping yang disebut staminous, yang kadangkadang berbentuk seperti daun mahkota dan helaian kalix. Benang sari
ada yang banyak dan ada yang sedikit filamen di bagian atas dari
kepala putik, yang mana memiliki banyak bentuk variasi. Bakal biji di
bagian dalam, dengan kelenjar yang mengahasilkan madu untuk
membatu penyerbukan. Penghubung antara kepala putik dan bakal
biji, setelah serbuk sari berada di atas kepala putik, maka akan
terbentuk tiga cela yang berukuran agak besar yang mana akan
tumbuh rambut yang akan tumbuk kearah bakal biji dan sel sperma
akan masuk melewati slit ini untuk membuahi sel telur. Bunga dari
kelompok tanaman ini kebanyakan adalam bunga majemuk yang.
Bunga ini bisanya tumbuh dari atas, bawah, dan ada yang tmbuh dari
batang semu, atau perbungaan aksilar
Menurut Gembong (1988 : 446) bunga terpisah-pisah tersusun
dalam bunga majemuk tungal atau berganda, kebanyakan banci,
zigomorf, atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam
kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun
mahkota yang berletakan pada bagian bawahnya membentuk suatu
buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif.
Benang sari 1dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang
bersifat seperti daun mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3,
jarang 2 dengan tembuni di ketiak, atau beruang 1 dengan tembuni
pada dinding atau pada dasarnya. Tangkai puti di ujung, tidak terbagi,
bebas atau terdapat dalam suatu alur pada benang sari yang fertil, ada
kalanya berbibir atau bergigi 2.

Buah biasanya kering dan besar dan kadang-kadang membentuk


3 ruang. Buahnya memiliki variasi warna yang menarik, berambut
atau berduri. Biji-biji biasanya coklat atau hitam yang terbungkus oleh
arilus yang berwarna putih, orange, merah terang untuk menarik
hewan untuk menyebarkan bijinya. Menurut Gembong (1988 : 446)
buahnya buah kendaga yang berkatup 3 atau berdaging tidak
membuka. Biji bulat atau berusuk, mempunyai salut biji, endosperm
banyak.
Contoh famili Zingiberaceae sebagai berikut: jahe (Zingiber
officinale)

Gambar: jahe (Zingiber officinale)


c) famili cannaceae
Tanaman cannaceae merupakan tanaman yang banyak dipelihara
sebagai tanaman hias dan ada yang dimanfaatkan umbinya untuk
diambil tepuingnya, tanaman ini memiliki bunga yang menarik,
memiliki warna yang beranekaragam.
Terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang
yang tebal seperti umbi. Batang di perrmukaaan tanah merupakan
batng semu, yang terdiri atas kumpulan pelepah daun, batang tanaman
ini dapat tumbuh mencapai tinggi 0,9-1,8m. Daun pada batang diatas
tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata,

tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Panjang daun pada
tanman ini 15-60 inch.
Bunga banci, zigomorf atau lebih sering asimetrik, besar dengan
warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan
atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, masingmasing berbilangan 3, daun-daun kelopak bebas tersusun seperti
genting, daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya.
Buah dengan kelopak yang tidak gugur dibagian atasnya, berupa
buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding yang
kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol. Biji banyak, bulat,
endosperm keras, dan lembaga kecil.
Suku cannaceae merupakan suatu famili yang hanya terdiri atas
satu marga (genus).Contoh Canna edulis (ganyong), rimpangnya
dimakan, penghasil tepung yang dikenal sebagai arrowroot of
queensland.

7. .Bangsa Orchidales
Kebanyakan berupa terna yang hidup sebagai epifit, kadang-kadang
sebagai saprofit, atau tersterial, dengan kadang-kadang terdapat badanbadan yang merupkan adaptasi terhadap kekurangan air (berupa jaringan

air). Daun dengan bentuk yang beraneka ragam, biasanya tersusun dalam
2 baris, sering agak tebal, berdaging. Bunga banci, zigomorf, jarang sekali
aktinomorf. Hiasan bunga terdiri atas 2 lingkaran daun tenda bunga yang
bebas, dalam masing masing lingkaran terdapat 3 daun tenda bunga yang
bebas, 1 daun tenda bunga dari lingkaran dalam yang terletak dalam
bidang median biasanya berbeda bentuk dan ukurannya dari ke 5 daun
tenda lainnya. Benang sari 1 atau 2, jarang sekali 3, berlekatan dengan,
tangkai putik. Bakal buah tenggelam, kebanyakan beruang 1 dengan
banyak bakal biji pada tembuni yang terletak pada dinding atau bkal buah
beruang 3 dengan tembuni pada sudut-sudutnya. Buahnya buah kendaga
yang bila masak pecah dengan mengeluarkan biji-biji kecil seperti serbuk.
Biji tanpa endosperm, lembaga belum sempurna. Memiliki beberapa
famili, antara lain:
a) famili Apostasiaceae
Terna teresterial,

dengan

rimpang

pendek

bertangkai,

bertulang melengkung. Bunga kecil, banci, aktinomorf atau zigomorf,


tersusun dalam bulir atau tandan yang mempunyai daun-daun
pelindung. Hiasan bunga terdiri atas 6 daun-daun tenda bunga yang
menyerupai mahkta, semua bebas, hampir sama satu denga yang lain,
dengan salah satu menunjukan kecenderungan untuk berubah menjadi
bibir (labellum). Benang sari 3 atau 2, 2 dari lingkaran dalam dengan
1 dari lingkaran luar yang mandul. Tangkai sari berlekatan pada
pangkalnya dan berlekatan pua dengan tangkai putik. Kepala sari
bebas, beruang 2, memanjang dan membuka dengan celah yang
membujur. Bakal buah tenggelam, beruang 3 dengan tembuni di
sudut-sudut. Tangkai putik langsing, kepala putik 3. Buahnya buah
kendaga kadang-kadang berparuh pendek. Biji kecil, banyak, bangun
jorong.
Warga suku ini semula ditempatkan dalam lingkungan suku
Orchidaceae, kemudian dipisahkan menjadi suku tersenditi. Semuanya
hanya meliputi 16 jenis tumbuhan yang terbagi dalam 2 marga,
terutama tersebar di asia tropika dan australia. Contohnya:

b) famili Orchidaceae
Terna parenial dengan perawakan yang beraneka ragam, hidup
sebagian besar sebagai epifit, ada yang sebagai saprofit, ada pula yang
teresterial, mempunyai rimpang, akar seperti umbi, tetapi bukan umbi
lapis atau umbi sisik. Batang berdaun atau ridak, pangkalnya
seringkali menebal membentuk umbi semu pseudo bulbi yang
mempunyai akar yang mengandung klorofil dan berfungsi sebagai alat
asimilasi. Daun tidak berbagi, berseling biasanya tersusun dalam 2
baris, jarang berhadapan, kadang-kadang tereduksi menjadi sisi,
seringkali agak tebal, berdaging, pangkal berubah menjadi upih yang
hampir selalu tertutup dan memeluk batang.
Bunga seringkali mempunyai bentuk dan warna yang indah,
tetapi kadang-kadang juga hanya kecil, tdak berwarna atau berwarna
kehijau-hijauan atau pirang, mempunyai daun pelindung, biasanya
banci, zigomorf, jarang terdapat bunga berkelamin tunggal yang
berumah 1. Bunga-bunga tersebut ada yang terpisah-pisah ada yang
tersusun dalam beraneka susunan rangkaian seperti bulir, tandan atau
malai. Hiasan bunga epigin , tersusun atas

segmen (daun tenda

bunga) yang terdapat dalam 2 lingkaran, dapat yang dalam lingkaran


dalam seperti mahkota, atau yang luar seperti mahkota dengan yang
dilingkaran dalam kecil-kecil saja, bagian-bagian dalam tiap lingkaran
bebas satu sama lain, atau berlekatan dengan cara yang bermacammacam. segmen-segmen merupkan bagian bunga yang disebut
Labellum. Labellum biasanya terdiri atas 3 bagian, berturut-turut dari
ujung

kepangkal:

epichilium,

mesochilium

dan

hypochilium.

Labellum atau kadang-kadang salah satu segmen luat membentuk


semacam kantong atau taji yang berisi madu, atau mempunyai
jaringan penghasil madu. Benang sari 2 atau 1, terdiri dari benang sari
yang lateral pada lingkaran dalam atau yang median dari lingkaran
luar, sedang benang sari yang lainnya bersifat mandul. Kepala sari
menghadap kedalam, beruang 2, membuka dengan celah membujur.
Serbuk sari merupakan butir terpisah-pisah, atau lebih sering
bergumpal-gumpal membentuk kelompokan serbuk sari yang
bertepung atau berlilin yang disebut polinium. Pada salah satu
ujungnya polinium mempunyai bagian steril yang memanjang seperti
akar yang disebut caudicula. Dalam ruang sari polinium terpisah-pisah
atau sedikit banyak bergandeng-gandengan. Bakal buah tenggelam,
beruang 1 dengan 3 tembuni pada dindingnya atau lebih jarang
terdapat bakal buah beruang 3 dengan tembuni pada sudutnya.
Tangkai putik dengan tangkai sari berlekatan membentuk suatu
tiang (columna). Kepala putik 3, semuanya berfungsi (fertil) datu 2
yang disamping fertil, yang lainnya mandul dan mengalami
metamorfosis menjadi badan yang berbentuk seperti paruh dan disebut
rostellum yang terletak diantara kepala sari dan kepala putik dan
berfungsi segagai alat pelekat polinium. Bagian rostelum untuk
melekatnya pollinium merupakan suatu cakram yang berperakat yang
disebut viscidium. Pollinium beserta caudicula dan mass perekat yang
berasal dari rostellum disebut pollinarium. Bakal biji banyak anatrop,
sangat kecil. Buah biasanya berupa buah kendaga, mebuka ke
samping dengan 3-6 celah-celah membujur. Biji banyak sangat kecil,
seperti serbuk, memanjang pada 2 ujung atau jrang sekali bersayap,
endosperm tidak terdapat, lembaga belum terbantuk atau belumm
terdiferensiasi.
Suku ini merupakan suku terbesar diantara suku-suku yang
tergolong tumbuhan biji, sluruhnya meliputi 20000 an jenis yang
terbagi dalam 500 an marga, tersebar di daerah tropika dan daerah

iklim sedang. Indonesia ditaksir mempunya sekitar 3000 jenis liar.


Contohnya antara lain:

8. Bangsa Arecales
Bangsa ini mencakup tumbuhan dengan berbagai habitus,
kebanyakan berupa terna yang besar, kadang-kadang pohon atau liana,
ada pula berupa tumbuhan kecil. Daun kebanyakan besar, berbagi atau
majemuk dengan sususan tulang-tulang menjari atau menyirip. Bunga
kecil, banci atau berkelamin tunggal, tersusun rapat membentuk bunga
majemuk seperti bulir atau tongkol yang pada pangkalnya terdapat suatu
selendang yang membungkus atau melindungi bunga majemuk tadi.
Hiasan bunga tidak ada, atau bila ada, tidak menarik, berbilangan 3,
kadang-kadang berbilangan lain (dengan angka dasar bkan 3). Benang
sari berbeda-beda jumlahnya. Bakal buah menumpang, beruang 1 atau
lebih, jumlah bakal biji dalam tiap ruang tertentu. Buah berupa buah buni
aatau buah batu, bukan buah kendaga. Biji dengan endosperm besar,
lembaga kecil. Memiliki beberapa family, antara lain:
a) famili Arecaceae (Palmae)
Semak, pohon atau liana, batang amat pendek hampir tidak ada,
atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur,
biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan sisa-sisa tangkai
daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur. Akar pertama yang
berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang
sama besar yang keluar dari pangkal batang. Daun tunggal, bercangap,

berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau


menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter,
tersusun sebagai rozet batag atau rozet akar, pada jenis-jenis yang
memanjat, tersebar. Dalam kuncup, daun terlipat, bila telah
berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri.
Tangkai daun ke pagkal melebar menjadi upih yang membalut batang
atau setidak-tidaknya menyerupai upih dan kadang-kadang lama tidak
mau lepas dari batang.
Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat
kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah 1 atau berumah 2,
kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat
seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang
keseluruhannya membentuk bunga tongkol. Karangan bunga itu
jarang terdapat pada ujung batang, biasanya di ketiak-ketiak danu atau
pada batang di bawah rozet daun, kebanyakan diselubungi oleh daun
pelindung yang disebut seludang bunga. Seludang bunga banyak atau
sedikti, seperti belulang, atau seperti membran. Hiasan bunga ganda,
berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan
susunan seperti genting atau kutub-kutub, 3 daun mahkota yang bebas
atau berlekatan, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katupkatup dalam betina tersusun seperti genting. Benang sari biasanya 6,
tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 (3-banyak) atau hanya
3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan. Kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur, serbuk sari dengan permukaan
yang licin jarang berfuti.
Bakal buah menumpang, dalam bunga jantan tidak ada atau
tereduksi, beruang 1-3, jarang beruang 4-7, tiap ruang berisi 1 bakal
biji, kadang dalam bakal buah yang beruang 3 hanya terdapat 1 bkal
biji yang sempurna perkembangannya. Buahnya buah buni atau buah
batu, beruang 1-2, atau dengan daun-daun buah ayng jelas batasbatasnya. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.

Suku ini membawahi sekitar 200 marga yang keseluruhanya


meliputi 4000 an jenis, yang sebagian besar tersebar didaerah tropika.
Contoh-contoh:

b) famili Araceae
Terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pait, dalam
tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi,
kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu. Daun
biasanya tidak banyak, kadang-kadang bar terbentuk setelah keluar
bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun
sebagai rozet akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2
baris. Helaian bangun jantung atau perisai, sering tombak atau anak
panah, dengan tankai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun
yang seringkali tipis seperti selaput.
Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir
atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap,
banci atau berkelamin tunggal. Bunga yang banci semua sama, yang
berkelamin tunggal pada tongkol teratur demikian rupa sehingga
bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol, dan bunga betina berada
dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai hiasan bunga yang
terdiri atas 4-6 segmen atau berlektan membentuk badan seperti piala,
bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga. Benang sari 2-48,berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari
membuka dengan celah atau liang, bbas atau bersatu menjadi satu
massa. Pada bung abtina sering terdapat benang sari yang mandul.

Bakal buah menumpang atau tenggelam dalam tongkol, beruang 1banyak, dengan sedikti sampai banak, bakal biji daalam tiap ruangnya.
Tangkai putik dan kepala putik bermacam-macam bentuk dan
susunannya, atau tidak terdapat. Buahnya buah buni, berisi 1-banyak
biji, yang mempunyai endosperm dengan lembaga ditengahnya, atau
tanpa endosperm dengan lembaga yang bengkok.
Suku ini membawagi lebih dari 100 marga yang seluruhnya
meliputi lebih dari 1500 jenis, lebih dari 90% merupakan penguni
daerah tropika. Contoh-contoh:

c) famili Cyclanthaceae
Terna parenial dengan habitus mirip palma, menjadi setengah
epifit, mempunyai getah seperti susu atau cair. Berbagai sifat
mengingatkan kepada palma, dalam hal-hal lain seperti Araceae. Daun
berbentuk kipas seperti pada palma kipas, bertepi rata, berlekuk atau
berbagi 2, masing-masing bagian dapat berlekk atau berbagi lagi,
tangkai daun tersebar atau berseling dalam 2 baris. Bunga berkelamin
tunggal, berumah 1, tersusun sebagai tongkol yang mempunyai 2-6
seludang yang mudah runtuh.
Bunga jantan dan betina terdapat pada satu tongkol. Bunga
jantan tanpa hiasan bunga atau mempunyai tenda bunga yang
berlekatan, bergigi 6 dengan 6-banyak benang sari. Bunga berina
telanjang, atau mempunyai tenda bunga yang terdiri atas 4 dau tenda
bunga berbentuk sisik, dan 4 benang sari mandul berbentuk benang.
Bakal buah tenggelam dalam tongkol atau sumbu bunga majemuknya,

beruang 1 dengan 2-4 tembuni pada dindingnya, bakal biji pada tiap
tembuni banyak. Buahnya buah buni yang berisi banyak biji. Biji
dengan kulit biji yang berdaging, mempunyai endosperm dan lembaga
yang kecil, lurus atau bengkok.
Suku ini hanya meliputi sekitar 40 an jenis yang terbagi dalam
kurang lebih 6 marga, agihannya terbatas p ada daerah tropika di
amerika dan hindia barat. Contoh-contoh:

d) famili Lemnaceae
Terna air parenial, kecil, mengapung atau tengelam, tanpa bara
yang nyata antara batang dan daun-daunya, dengan akar-akar seperti
benang-benang atau tanpa akar yang kesemuanya tadi merupakan
tanda adanya adaptasi yang sangat jauh terhadap kehidupan yang
menggunakan air sebagai habitatnya, serta adanya reduksi alat-alat
vegetatif yang tidak ditemukan pada tumbuhan ain. Tubuh tumbuhan
tereduksi menjadi badan berbentuk jorong, memanjang atau bulat
pipih, tanpa diferensiasi morfologi, sehingga menyerupai talus, di
sebelah atas kelihatan hijau, sebelah bawah seringkali berwarna
lembayung. Berkembang biak vegetatif dengan perantaraan kuncupkuncup yang pada pangkal bergandengan dengan induknya, dan
kemudian dapat terpisah-pisah menjadi individu-individu baru. Yang
hidup di daerah daerah iklim sedang dapat menghasilkan kuncupkuncup yang tenggelam sampai ke dasar untuk mempertahankan diri
selama musim dingin.

Bunga berkelamin tunggal, berumah 1, tidak mempunyai hiasan


bunga, bunga jantan hanya terdiri atas 1 benang sari, yang betina
terdiri atas 1 purik dngna bakal buah beruang 1 yang berisi 1-6 bakal
biji pada dasar ruang. Buah berupa gelembung kecil, biji dengan kulit
berdaging, sedikit endosperm dan lembaga yang lurus.
Warga suku ini merupakan penghuni lingkungan berair tawar di
seluruh dunia, seluruhnya meliputi sekitar 25 jenis yang terbagi dalam
3-4 marga. Contoh-contoh:

9. Bangsa Arales.
Memiliki ciri khusus :Bunga majemuk yang tersusun dalam bentuk
spadiks yang tebal, didukung oleh seludang atau spatha yang lebar seperti
daun, memiliki famili, yaitu: Suku Araceae dan Lemnaceae
a) Famili Araceae
Tumbuhan basah yang terestrial, kadang-kadang tumbuhan air,
memanjat atau epifit. Mempunyai risom / umbi, bergetah. Daun tunggal /
majemuk, bentuknya bervariasi (jantung, perisai, tombak, anak panah),
urat daun sejajar, menyirip atau kombinasi bentuk tangan dan jala. Jumlah
daun tidak banyak, tersusun dalam roset akar Bunga kecil, dalam
karangan: bulir atau tongkol yang mempunyai seludang (spata) berwarna,
bunga di ujung, di pangkal. Perhiasan bunga dalam 2 lingkar.
Benangsari 2, 4 atau 8. Buah buni dengan 1 (satu) atau banyak biji.
Memiliki 100 marga, 1.500 jenis (90% di daerah tropis)
Contoh :
Acorus calamus(dlingo)
Anthurium crystallinum (kuping gajah)
Alocasia macrorhiza(sente)

Colocasia esculenta(talas)
Caladium bicolor
Amorphophallus variabilis (bunga bangkai)
Scindapsus aureus
Philodendron bipinatifidum
Dieffenbachia picta
Monstera deliciosa

Gambar: talas
b) Famili Lemnaceae
Terna air, perrenial, kecil, mengapung atau tenggelam
Batas antara batang dan daun tidak jelas, akar seperti benangbenang
Bunga berkelamin tunggal, berumah satu, tidak mempunyai hiasan
bunga
Banga jantan hanya terdiri dari 1 benang sari
Bunga betina terdiri dari 1 putik dengan bakal buah beruang 1 yang
berisi 1 6 bakal biji
memiliki 3 marga hingga 25 jenis
Contoh :
Lemna minor
Lemna gibba
Spirodella polyrhiza
Wolffia arrhiza

Gambar: Wolffia arhiza


KESIMPULAN
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki bakal biji yang
selalu diselubungi oleh sesuatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang
dinamakan bakal buah yang kadang-kadang beserta bagian lain dai bunga
akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji
Angiospermae dibedakan lagi kedalam dua kelas berdasarkan jumlah
lembaganya, yaitu monokotil dan dikotil. Dikotil adalah daun lembaga dua
dan Monokotil adalah daun lembaga satu. Yang memiliki beberapa bangsa
antara lain:
- Bangsa Alismatales
- BangsaBromeliales
- Bangsa Liliales
- Bangsa Cyperales
- Bangsa Poales
- Bangsa Zingiberales
- Bangsa Orchidales
- Bangsa Arecales
- Bangsa Arales

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1988. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).


Yogyakarta: UGM Press.
KUSNADI. 2010. TUMBUHAN TINGGI. (on line) http://file.upi.edu/Direktori/
FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU
_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_X/Bab._tumbuhan_ting
gi.pdf
http://marufah.blog.uns.ac.id/files/2010/05/taksonomi-spermatophyta.pdf
https://muntul.files.wordpress.com/2012/02/tumbuhan_berbiji.pdf
http://airiskabarokah-pgsdipa.blogspot.co.id/2012/11/karakteristik-tumbuhanmonokotil-dan_7383.html
http://jayantihartini.blogspot.co.id/2013/03/ciri-ciri-tumbuhan-monokotil-dandikotil.html
http://biologi.budisma.net/ciri-ciri-tumbuhan-monokotil-dan-contohmonokotil.html
http://dikduff.blogspot.co.id/2012/12/alismataceae_30.html
http://www.agroatlas.ru/en/content/weeds/Alisma_plantago-aquatica/
http://idtools.org/id/aquariumplants/Aquarium_&_Pond_Plants_of_the_World/key
/Aquarium_&_Pond_Plants/Media/Html/Fact_sheets/sagittaria.html
https://khayasar.wordpress.com/2013/06/11/belajar-sistematika-tumbuhanpanerogamae-monocotyl-sympetalae-dialypetalae/
khayuridlo. http://mk-magazine.blogspot.co.id/2016/04/bangsa-farinosaebromeliales.html
Rahmadani, Dedi dkk.
http://bio06hunter.blogspot.co.id/2009/05/lilialestaksonomi-tumbuhantinggi.html
http://ameliarefiani.blogspot.co.id/2014/02/ciri-ciri-klasifikasi-dan-manfaat.html
http://isqalkurniawan92.blogspot.co.id/2013/12/zingeberales.html

Anda mungkin juga menyukai