Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 1

1. Damayanti Anggriani
2. Roida Winijayanti
3. Noveta Febriyani
4. Heni Marlita Nurlila
5. Muhammad Ihsan
BIOMA HUTAN HUJAN
TROPIS
Pengertian Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis atau hutan basah


adalah hutan yang memiliki keanekaragaman
tumbuhan yang sangat tinggi, atau hutan
dengan pohon-pohon yang tinggi, iklim yang
lembab, dan curah hujan yang tinggi.
Penyebaran Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis biasanya terdapat di daerah
tropika. Daerah ini meliputi semenanjung Amerika
Tengah dan Selatan, Madagaskar, Afrika, Malaysia,
Indonesia dan Australia Bagian Utara. Terdapat
beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup di hutan
ini. Hal ini dikarenakan hutan hujan tropis selalu
cukup mendapat sinar matahari dan juga curah
hujan yang tinggi.
CIRI-CIRI BIOMA HUTAN HUJAN
TROPIS
1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40
m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu
hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar
matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar
permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-
pohon besar yang membentuk tudung)
6. Suhu rata-rata harian 25˚C
7. Terdapat perubahan iklim mikro.
8. Banyak ditumbuhi tumbuhan liana dan epifit.
9. Cabang pohon berdaun lebat sehingga
membentukkanopi.
10. Di dalam hutan selalu gelap dan tingkat
kelembapannya tinggi, karena tertutup oleh kanopi
hutan yang rapat.
Manfaat Hutan Hujan Tropis
1) Mencegah terjadinya erosi
2) Mencegah kekeringan dengan menyediakan sumber air
yang lebih dari cukup bagi kehidupan di sekitarnya
3) Pelindung dari badai
4) Penghasil kayu dan penjaga keseimbangan iklim
5) menyerap gas karbondioksia (CO2) yang berada di
atmosfer bumi yang kemudian akan diolah dan
dikeluarkan sebagai oksigen untuk pernafasan manusia
dan hewan.
FLORA HUTAN HUJAN TROPIS
1. Pohon-pohon Hutan ( Atap/Tajuk/Canopy)
Memiliki 4 lapisan utama
 Tajuk Kanopi (emergent)
 Kanopi Atas (upper canopy)
 Bawah Kanopi (understory)
 Lantai Hutan (forest floor)
 Tajuk Kanopi (emergent)
Berada di ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan
tanah, tajuk ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang
menggerombol, namun tak banyak.
Tajuk pohon hutan hujan tropis rapat oleh cabang
dan daun. Hal ini menyebabkan sinar matahari tidak
dapat menembus hingga ke lantai hutan. Di tajuk ini
terdapat tumbuh-tumbuhan yang memanjat,
menggantung, dan menempel pada dahan-dahan pohon
Contohnya: rotan, anggrek, dan jenis paku-pakuan.
Elang, kupu-kupu, kelelawar dan monyet tertentu
mendiami lapisan ini.
 Kanopi Atas (upper canopy)
Memiliki ketinggian antara 24–36 m memungkinkan
cahaya mudah diperoleh di bagian atas lapisan ini, tetapi
mengurangi cahaya ke bagian bawah. Sebagian besar
hewan hutan hujan hidup di kanopi atas.
Contohnya: Burung, serangga, kelelawar dan
primata tertentu mendiami lapisan ini.
Di bagian ini tersedia begitu banyak makanan (buah
dan dedaunan) menyebabkan beberapa hewan tidak
pernah turun ke lantai hutan. Kanopi, berdasarkan
penelitian, adalah rumah bagi 50 persen dari semua
spesies tanaman.
 Bawah Kanopi (under story)
Terletak antara kanopi dan lantai hutan, terdiri
dari pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan
pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan
naungan.
Tanaman di understory terdiri dari campuran bibit
dan anakan pohon kanopi bersama dengan semak
understory dan rempah-rempah.
 Lantai Hutan (forest floor)
Biasanya benar-benar terhalang dari cahaya. Jenis-jenis
tumbuhan yang hidup adalah yang toleran terhadap naungan.
Di lantai hutan tumbuh jenis liana yang melilit dan mengait
cabang untuk mencapai tajuk kanopi.
Jenis kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya,
seperti halnya aneka kapang, jamur, dan organisme pengurai
(decomposer: rayap, cacing tanah) hidup dan berkembang.
Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang
kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka
organisme tadi. Panas dan kelembaban membantu untuk
memecah organisme yang mati. Bahan organik hasil
penguraian kemudian dengan cepat diserap oleh akar pohon.
Lapisan Kanopi
2. Tumbuhan Pencekik Pohon

Tumbuhan pencekik adalah tumbuhan yang memulai


hidupnya sebagai epifit dan menurunkan akar ke tanah dan
meningkat dalam jumlah dan ukuran dan bertahan di
bawah tekanan dan akhirnya dapat membungkus pohon
yang menjadi tuannya sehingga sering pohon itu kemudian
mati.
Contoh pencekik adalah Schefflera, Fagraea, Timonius,
Spondias dan Wightia.
Gambar Tumbuhan Pencekik
Pohon
3. Terna
Terna adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena
tidak membentuk kayu. Tumbuhan semacam ini dapat
merupakan tumbuhan semusim, tumbuhan dwimusim,
ataupun tumbuhan tahunan.
Yang dapat disebut terna umumnya adalah semua
tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Biasanya sebutan
ini hanya dikenakan bagi tumbuhan yang berukuran kecil
(kurang dari dua meter) dan tidak dikenakan pada
tumbuhan non-kayu yang merambat (digolongkan
tumbuhan merambat). Di daerah tropis biasanya tumbuh
terna tahunan.
Gambar Terna
4. Tumbuhan Pemanjat
Tumbuhan ini bergantung dan menunjang pada tumbuhan
utama dan memberikan hiasan utama pada hutan hujan tropis.
Tumbuhan pemanjat ini lebih dikenal dengan sebutan Liana.
Tumbuhan ini dapat tumbuh baik, besar dan banyak, sehingga
mampu memberikan salah satu sifat yang paling mengesankan
dari hutan hujan tropis.
Tumbuhan ini dapat berbentuk tipis seperti kawat atau
berbentuk besar sebesar paha orang dewasa. Tumbuhan ini
seperti menghilang di dalam kerimbunan dedaunan atau
bergantungan dalam bentuk simpul-simpul tali raksasa. Sering
pula tumbuhan ini tumbuh di percabangan pohon-pohon besar.
Beberapa diantaranya dapat mencapai panjang sampai 200
meter.
Gambar Tumbuhan
Pemanjat
5. Epifita
Epifit adalah semua tumbuh-tumbuhan yang
menempel dan tumbuh di atas tanaman lain untuk
mendapatkan sinar matahari dan air. Akan tetapi epifit
bukanlah parasit. Epifit bahkan menyediakan tempat
tumbuh bagi hewan-­hewan tertentu seperti semut-semut
pohon dan memainkan peranan penting dalam ekosistem
hutan.
Sebagian besar tanaman ini (seperti lumut, ganggang,
anggrek, dan paku-pakuan) tingkat hidupnya rendah dan
bahkan lebih senang hidup di atas tumbuh-­tumbuhan lain
daripada tumbuh sendiri.
Gambar Epifita
6. Saprofita
Tipe tumbuhan ini mendapatkan zat haranya dari bahan organik
yang telah mati bersama-sama dengan parasit-parasit. Tumbuhan ini
merupakan komponen heterotrof yang tidak berwarna hijau di hutan
hujan tropis.
Jenis tumbuhan ini terdiri atas cendawan atau jamur (fungi), dan
bakteri.
Tumbuhan ini dapat membantu terjadinya penguraian organik,
terutama yang hidup di dekat permukaan lantai hutan. Namun
beberapa jenis anggrek tertentu, suku Burmanniaceae dan
Gentianaceae, jenis-jenis Triuridaceae dan Balanophoraceae yang
sedikit mengandung klorofil dapat hidup dengan cara saprofit yang
sama.
Gambar Saprofita
7. Parasit
Jenis tumbuhan ini biasanya mengambil unsur hara dari
pohon inangnya untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan ini
hidupnya hanya untuk merugikan tumbuhan inangnya.
Tumbuhan ini dapat berupa cendawan dan bakteria yang
digolongkan dalam 2 sinusia penting.
Pertama adalah parasit akar yang tumbuh di atas tanah dan
yang kedua adalah setengah parasit (hemiparasit) yang tumbuh
seperti epifita di atas pohon.Parasit akar jumlahnya sangat
sedikit dan tidak seberapa penting artinya, namun bila dikaji
secara mendalam akan sangat menarik sekali. Hemiparasit
yang bersifat seperti epifit jenisnya sangat banyak sekali dan
jumlahnyanya pun melimpah ruah serta banyak dijumpai di
seluruh hutan hujan tropis. Kebanyakan hemiparasit adalah
dari suku benalu (Loranthaceae).
Gambar P arasi t
U N A H U TA N
FA
A N T R O P I S
HU J
Dikarenakan rata-rata pohon-pohon yang terdapat di
hutan hujan tropis tinggi-tinggi dan kondisi tanahnya
relatif tergenang oleh air, maka hewan yang banyak
terdapat di hutan ini adalah primata-primata yang pandai
memanjat seperti :
1)Gorilla
2)Monyet
3)Simpanse
4)orang uttan
5)Gibbon
6)Siamang
Tanpa disadari, hutan hujan tropis
adalah surga bagi tumbuhan dan
binatang liar, juga menjadi tempat
berlindung bagi satwa yang terancam
punah. Bahkan, beberapa hewan liar
hanya dapat bertahan hidup di hutan
hujan tropis yang merupakan habitat
aslinya.
KESIMPULAN
Hutan hujan tropis merupakan hutan yang memiliki
keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi, atau hutan
dengan pohon-pohon yang tinggi, iklim yang lembab, dan
curah hujan yang tinggi.
Hutan hujan tropis memiliki fungsi menyediakan rumah
bagi banyak tumbuhan dan hewan, membantu menstabilkan
iklim dunia, melindungi dari banjir, kekeringan, dan erosi,
sumber dari obat -obatan dan makanan, menyokong
kehidupan manusia suku pedalaman, dan adalah tempat
menarik untuk dikunjungi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai