Ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai
suatu satuan ekologi dalam alam. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai komunitas organik
yang terdiri atas tumbuhan dan hewan dengan habitatnya. Jenis-jenis ekosistem secara umum
dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem air. Contoh ekosistem darat yaitu padang
rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis, dan savana. Contoh ekosistem air yaitu laut, danau,
sungai, dan rawa. Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen
biotik dan komponen abiotik. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik inilah yang
membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.
2. Padang Rumput
Curah hujan di padang rumput tergolong lebih rendah, yakni 250-500 mm/tahun. Kondisi
tanahnya yang mempunyai porositas tinggi membuat tanaman sulit mendapatkan air, menjadi
tandus atau tidak subur dan tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti
ini adalah rumput. Padang rumput banyak ditemukan di wilayah Afrika, Australia, dan Amerika.
Di Indonesia, padang rumput terletak pada bagian timur, yakni di daerah Nusa Tenggara Timur.
Ciri- ciri Ekosistem Padang Rumput
Membentang dari daerah tropis hingga ke subtropis
Berada di hamparan lahan yang datar atau sedikit berbukit kecil
Curah hujan rendah, yakni sekita 90 hingga 150 cm per tahun
Penguapan tinggi
Terkadang terjadi kekeringan parah
Hewan didominasi oleh herbivora dan karnivora
Suhu yang dimiliki mirip dengan hutan gugur
Tanahnya tidak mampu menyimpan air dengan baik
Mempunyai pohon yang khas, yakni akasia
Komponen Ekosistem Padang Rumput
Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem
padang rumput ini jumlahnya banyak sekaada beberapa jenis. Komponen biotik yang
dimiliki oleh ekosistem padang rumput adalah organisme autotrof, seperti pepohonan dan
juga rumput, organisme heterotrof, seperti jamur, dan juga pengurai.
Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup.
Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen abiotik
merupakan komponen yang berasal dari benda tak hidup atau benda mati. Komponen
abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media
maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup. Beberapa
komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput ini antara lain adalah
suhu, air, cahaya matahari, angin, batu, tanah, dan tingkat keasaman atau pH.
Fauna di Padang Rumput
Hewan atau fauna yang hidup di padang rumput adalah di dominasi oleh bianatang binatang
herbivora dan karnivora. Binatang herbivora didominasi oleh pemakan rerumputan, seperti
kijang, rusa, kambing liar, gajah, jerapah, sapi, zebra, dll. Semantara binatang karnivor ini
memburu binatang pemakan rumput, antara lain singa dan macan.
Jenis-jenis Padang Rumput
1. Stepa
Padang rerumputan pendek yang halus tanpa diselingi adanya pepohonan, kecuali yang berada di
dekat sungai atau danau. Stepa bersifat semi gurun dan terkadang ditutupi oleh semak atau
rumput. Stepa menunjukkan iklim yang suatu daerah yang terlalu kering untuk menunjang suatu
hutan namun juga tidak terlalu kering untuk dikatakan sebuah gurun. Stepa ini terdapat di
Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur.
2. Sabana
Hamparan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon yang sejenis. Padang sabana ini
banyak berada di daerah luas Afrika, Asia, Australia, dan juga Amerika Selatan. Dasar padang
saban ini merupakan tanah yang berlempung dan tahan terhadap air. Padang sabana mempunyai
curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun. Padang sabana merupakan padang rumput yang diselingi
oleh beberapa pohon. Padang sabana ini ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan
gerbang, rumput, Acacia, Aucalyptus dan fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa,
kuda, dan beberapa jenis serangga.
3. Prairi atau Prairie
Padang rumput yang mempunyai wilayah yang datar, landai, atau berbukit kecil, banyak
ditumbuhi rerumputan tinggi dan tidak banyak ditumbuhi pohon. Prairi sangat mudah ditemukan
di benua, kecuali Antartika.
4. Pampa
Padang rumput yang mempunyai bentuk datar yang banyak ditemukan di Argentima meluas ke
Uruguay. Memiliki suhu rata-rata 18ᵒ C serta bersifat lembab dan juga hangat.
3. Gurun
Gurun adalah sebuah wilayah yang menerima curah hujan kurang dari 250 mm setiap tahun.
Adapun ciri-ciri daerah gurun adalah sebagai berikut.
Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 mm setiap tahun
Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi (curah hujan).
Kelembapan udara sangat rendah.
Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45ºC
sehingga penguapan juga tinggi, malam dapat turun sampai minus derajat celcius).
Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Fauna Lingkungan Biotik Bioma Gurun
Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta,
sedangkan untuk hewan-hewan kecil seperti kadal, tikus, semut dan ular umumnya hanya aktif
hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang. Hewan-
hewan gurun yang aktif pada siang hari antara lain unta, burung pemangsa seperti elang ekor
merah, ular, kupu-kupu, belalang, kalajengking, harimau ekor layang-layang, burung pengicau
gurun, dan laba-laba tarantula. Hewan-hewan yang aktif pada malam hari antara lain kanguru,
tikus, kanguru, rubah fennec, tokek pemburu malam.
Persebaran gurun di permukaan bumi
Benua Amerika: Gurun Mojave, Gurun Atacama, Gurun Great Basin, dan Gurun Sonoran
Benua Afrika: Gurun Sahara, Gurun Kalahari, Gurun Namib
Benua Australia: Gurun Simpson, Gurun Victoria Besar, Gurun Sandy Besar
Benua Asia: Gurun Thor, Gurun Arabi, Gurun Gobi