Anda di halaman 1dari 10

HUTAN HUJAN TROPIS

Pengertian bioma hutan hujan tropis

Bioma hutan hujan tropis adalah ekosistem besar yang paling beragam dan
paling tua di bumi. Bioma hutan hujan tropis memiliki iklim tropis dengan curah
hujan yang tinggi. Dilansir dari National Geohraphic, bioma hutan hujan tropis
hanya terdiri dari enam persen permukaan bumi. Namun, menjadi tempat bagi
lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi.

Ciri-ciri bioma hutan hujan tropis

Ciri bioma hutan hujan tropis adalah curah hujan, kelembapan, dan suhu yang
tinggi, tanah miskin nutrisi, sinar matahari yang sulit mencapai lantai hutan, dan
keanekaragaman yang tinggi.

Curah hujan yang tinggi

Ciri bioma hutan hujan tropis yang pertama adalah curah hujan yang tinggi.
Bioma hutan hujan tropis memiliki curah hujan yang tinggi dan juga hampir
merata disepanjang tahunnya. Dilansir dari NASA Earth Observatory, bioma
hutan hujan tropis mendapatkan hujan paling banyak di antara bioma lainnya
dengan curah hujan sekitar 2.000 hingga 10.000 milimeter per tahunnya.

Kelembapan udara yang tinggi

Curah hujan yang tinggi, membuat kandungan air di atmosfer berlimpah.


Sehingga, bioma hutan hujan tropis memiliki kelembapan udara yang tinggi
berkisar 77 persen hingga 88 persen. Suhu rata-rata yang tinggi dan tidak ada
perubahan suhu yang besar. Bioma hutan hujan tropis tersebar di hampir
sepanjang garis khatulistiwa, sehingga mendapatkan intensitas matahari
penuh. Hal tersebut, membuat suhu rata-rata di hutan hujan tropis cukup
tinggi.Hujan yang turun merata hampir sepanjang tahun, membuat tidak ada
perbedaan signifikan ketika musim kemarau dan musim hujan. Akibatnya,
hanya terjadi perbedaan suhu yang sangat kecil yaitu sekitar lima derajat
celcius saja Selain antara musim kemarau dan musim hujan, perbedaan suhu
siang dan malam jug tidak terlalu kentara di bioma hutan hujan tropis.

Tanah yang miskin

nutrisi Bioma hutan hujan tropis ditinggali oleh vegetasi yang sangat subur,
namun bukan berarti tanahnya juga subur. Tanah bioma hutan hujan tropis
miskin nutrisi karena zat hara tersapu oleh hujan yang sangat sering turun.
Dilansir dari Khan Academy, keberagaman pengurai mempercepat dekomposisi
zat organik membuat nutrisi yang dilepaskan diambil cepat oleh tanaman.
Sehingga, nutrisi tidak disimpan dalam tanah dan tanaman tetap mendapatkan
nutrisi untuk hidup.

Sinar matahari sulit mencapai lantai hutan

sinar matahari yang sulit mencapai dasar atau lantai hutan. Bioma hutan hujan
tropis dipenuhi oleh berbagai tumbuhan, mayoritas merupakan tumbuhan tinggi
dengan daun yang besar. Selain itu, tumbuhan tinggi dengan daun besar dan
lebat membentuk kanopi serupa atap hutan hujan tropis.

Keanekaragaman hayati yang tinggi

Bioma hutan hujan tropis memiliki keanakaragaman hayati yang tinggi. Artinya,
terdapat banyak flora dan fauna yang hidup dalam hutan hujan tropis.

Flora bioma hutan hujan tropis

Flora yang tumbuh di bioma hutan hujan tropis didominasi oleh tumbuhan
angiospermae, seperti tanaman berbunga dan pohon besar. Namun, bioma
hutan hujan tropis hanya memiliki sedikit tumbuhan gymnospermae.

Setiap hutan hujan tropis, memiliki tumbuhan endemiknya sendiri. Yaitu,


tumbuhan yang hanya berevolusi di hutan hujan tersebut dan tidak ditemukan
tumbuh alami di tempat lain.

Fauna bioma hutan hujan tropis


Bioma hutan hujan tropis juga menjadi rumah bagi berbagai hewan.
Keanekaragaman fauna hutanhujan tropis mencakup berbagai spesies
mamalia, primata, marsupial, burung, amfibi, reptilia, serangga, dan juga ikan
(biasanya hutan hujan tropis dilalui oleh sungai).

Wilayah persebaran flora hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis bisa juga diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah
tropis yang memiliki curah hujan tinggi. Maka dari itu, disebut Hutan Hujan
Tropis. Hutan-hutan ini
didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko
dan
Kepulauan Pasifik.

Hutan hutan tropis dapat ditemukan di wilayah Sumatera, Maluku, Papua dan
Sulawesi, atau lebih tepatnya banyak terdapat di sebelah timur garis khayal
Wallace. Jenis jenis
hutan di Indonesia ini memiliki ciri khas yang menyerupai hutan hujan
ekuatorial.
FAUNA AUSTRALIS

Pengertian Fauna Australis


Fauna tipe australis merupakan hewan yang menempati Indonesia bagian timur. Seperti
Pulau Maluku, Pulau Papua, dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya, teman-
teman. Hewan-hewan yang hidup di wilayah itu sama dengan hewan yang hidup di
Benua Australia.

Ciri-Ciri Fauna Australis


Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri fauna australis, terdiri atas:

1. Terdapat binatang berkantung (kanguru).


2. Mamalia berukuran kecil (wallaby, possum).
3. Ikan air tawar dalam jumlah yang sedikit
4. Banyak jenis burung yang berbulu indah atau memiliki beragam warna
(cendrawasih).
5. Kadal salamander.
6. Fauna endemik (cendrawasih, kasuari)

1. Burung Cendrawasih
Burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo
Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres,
Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena
bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat
memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran
burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm
hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih
manukod jambul-bergulung pada 430 gram.

2. Kanguru

Kanguru atau Kangguru merupakan hewan mamalia berkantung (marsupial)


asli Benua Australia. Ciri khasnya adalah kaki belangnya panjang, kaki
depannya pendek, bergerak dengan melompat-lompat, dan memiliki kantung.
Rentang usia sekor kanguru sekitar 9 sampai 18 tahun. Meskipun ada juga
beberapa yang bisa hidup hingga usia 28 tahun. Kanguru mampu begerak
melompat dengan kecepatan hingga 70 km/jam. Bisa dibilang mereka adalah
saingan terberat pocong dalam lomba balap karung.
3. Koala

Hewan marsupial ini dijumpai di daerah beriklim panas dan dingin, mulai daerah
tropis di Queensland sampai daerah Victoria yang beriklim sedang.
Makanannya hanya dedaunan dari pohon eukaliptus tertentu. Hampir
sepanjang hari koala tidur di cabang pohon, dan makan pada malam hari.

4. Landak Papua

Landak adalah hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki rambut yang tebal


dan berbentuk duri tajam. Hewan ini ditemukan di Asia, Afrika, maupun
Amerika, dan cenderung menyebar di kawasan tropika. Landak merupakan
hewan pengerat terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh, setelah kapibara dan
berang-berang.

Hewan ini agak “membulat” serta tidak terlalu lincah apabila dibandingkan
dengan tikus. Karena rambut durinya, hewan lain yang mirip namun bukan
pengerat, seperti hedgehog dan landak semut (Echidna), juga dikenali sebagai
“landak”.

Landak secara umum adalah herbivora, dan menyukai daun, batang,


khususnya bagian kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai
hama tanaman pertanian. Meskipun demikian, orang juga menjadikan landak
sebagai salah satu bahan pangan. Sate landak merupakan salah satu menu
khas dari Kabupaten Karanganyar.
5. Burung Kasuari

Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku


Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat
besar dan tidak dapat terbang.

Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di
pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung
kasuari yang terdapat di Australia.

Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini


sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya,
kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari
betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada
jantan.

6. Kuskus
Kuskus (pengucapan bahasa Inggris: [ˈkʌskʌs]) adalah nama umum yang diberikan
untuk spesies untuk empat genuspossumAustralia. Genus yang termasuk spesies kuskus
yaitu:

 Ailurops

 Phalanger

 Spilocuscus

 Strigocuscus

Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung yang ada di Indonesia. Seperti
kanguru, kuskus betina melahirkan anaknya kemudian merawat dan membawa anaknya
dalam kantung yang terdapat di perutnya.

Kuskus sering dianggap hewan yang sama dengan kukang, padahal keduanya berbeda.
Ciri utama kuskus selain kantong yang terdapat di perutnya adalah bentuk muka yang
bundar dengan daun telinga yang kecil, serta bulu yang lebat.

Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat
untuk berpegangan saat berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Ekor kuskus juga
menjadi senjata pertahanan dengan cara mengaitkan ekornya kuat-kuat pada batang atau
cabang pohon.

7. Platypus
Hewan ini hidup di sungai-sungai Australia sebelah timur. Hewan ini aktif di malam
hari. Makanannya adalah serangga air dan udang karang yang hidup di air tawar.
Pandangan matanya lemah dan ia mencari makan dengan menggunakan paruhnya yang
sangat sensitif. Hewan ini menggali terowongan ke arah pinggir sungai dan di sinilah
mereka tidur dan berkembang-biak.

8. Wallaby

Walabi adalah satu dari sekitar tiga puluh spesies macropoda. Binatang ini merupakan
tanda informal yang biasanya digunakan macropoda manapun yang lebih kecil daripada
kangguru atau walaroo yang belum diberi beberapa nama lain. Walabi penghuni hutan
yang sangat kecil dikanal sebagai pademelon dan dorcopsises.

Kesimpulan

A. Flora Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis adalah ekosistem besar yang paling beragam dan paling tua di
bumi. Bioma hutan hujan tropis memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi.
Dilansir dari National Geohraphic, bioma hutan hujan tropis hanya terdiri dari enam
persen permukaan bumi. Namun, menjadi tempat bagi lebih dari setengah spesies
hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi.
B. Fauna Australis

Fauna tipe australis merupakan hewan yang menempati Indonesia bagian timur. Seperti
Pulau Maluku, Pulau Papua, dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya, teman-
teman. Hewan-hewan yang hidup di wilayah itu sama dengan hewan yang hidup di
Benua Australia.

Anda mungkin juga menyukai