Anda di halaman 1dari 15

SURAT PERJANJIAN KERJA

NOMOR : ….…../PMD.02.05 /KPPM

PEKERJAAN
PATRIOT DESA JAWA BARAT TAHUN 2023

Antara
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BIDANG KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT
DPM-DESA PROVINSI JAWA BARAT
Dengan
JASA PERSEORANGAN a.n …………

Pada hari ini Senin tanggal dua Bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
dengan mengambil tempat di DPM-Desa Provinsi Jawa Barat Jl. Soekarno Hatta
Nomor 466 Bandung sebagai domisili hukum.

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : LISA AVIANTY, M.K.M


NIP : 19720122 199403 2 003
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang
Kelembagaan Dan Pengembangan Partisipasi
Masyarakat pada DPM-Desa Provinsi Jawa
Barat
Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 466 Bandung

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama DPM-Desa Provinsi Jawa Barat, yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, dan

Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Lokasi Tugas : Desa …… Kec …… Kabupaten …….
Alamat Domisili :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perseorangan, yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA,

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini bersepakat untuk mengadakan
perjanjian kerjasama dalam suatu pekerjaan Jasa Perseorangan Patriot Desa
Jawa Barat Tahun 2023, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I, II, III dan Lampiran IV yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja ini dengan ketentuan dalam pasal -
pasal sebagai berikut:
PASAL - PASAL YANG DIPERJANJIKAN

Pasal 1
Ketentuan Umum

(1) Yang dimaksud dengan Surat Perjanjian Kerja Pekerjaan Jasa Perseorangan
Patriot Desa Jawa Barat Tahun 2023 adalah perjanjian hukum dimana
PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAK KEDUA
mengikat diri kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja sebagai Jasa
Perseorangan Patriot Desa Jawa Barat Tahun 2023, untuk melaksanakan
kewajiban-kewajiban dan tugas-tugas sebagaimana tersebut dalam pasal-pasal
yang diperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini;
(2) Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud PIHAK
PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagai Patriot
Desa Jawa Barat Tahun 2023.

Pasal 2
Hubungan Kerja dan Jangka Waktu Ikatan Kerja

(1) PIHAK PERTAMA memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan
PIHAK KEDUA menerima baik penugasan dari PIHAK PERTAMA tersebut;
(2) Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan seperti yang tertulis pada ayat (1), maka
PIHAK KEDUA akan bekerja dengan jangka waktu dari 2 Januari 2023 sampai
dengan 31 Desember 2023.

Pasal 3
Uraian Tugas dan Hasil Kerja
Uraian Tugas dan Hasil Kerja yang harus dilaksanakan dan dipenuhi oleh PIHAK
KEDUA sebagaimana terlampir pada Lampiran I.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban
(1) PIHAK KEDUA berhak atas:
a. Imbalan jasa Patriot Desa Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 berupa Honorarium
Bulanan sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) yang didalamnya sudah
termasuk pembayaran premi asuransi BPJS Ketenagakerjaan dan PPH 21;
b. Honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diserahkan setelah
PIHAK KEDUA menyampaikan laporan kegiatan bulanan beserta
lampirannya, maksimal laporan diserahkan kepada DPMDesa Provinsi Jawa
Barat pada tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya;
c. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) dibayarkan sesuai dengan ketentuan
peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang berlaku;
1
d. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan bebas tugas dengan ketentuan :
d.1 PIHAK KEDUA berhak mendapatkan bebas tugas sebanyak 3 (tiga) hari
dalam 1 (satu) bulan. Bebas tugas ini tidak dapat diakumulasikan pada
bulan berikutnya;
d.2 Hak bebas tugas tambahan didapatkan saat Hari Raya Idul Fitri dan Natal
sesuai dengan Ketentuan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
e. PIHAK KEDUA dapat mengajukan izin meninggalkan lokasi dengan ketentuan :
e.1 PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin maksimal 12 (dua belas) hari
kerja selama 1 (satu) tahun. Pengambilan izin meninggalkan lokasi oleh
PIHAK KEDUA untuk kegiatan sebagai berikut :
e.1.1 Keluarga inti meninggal dunia;
e.1.2 Keluarga inti menikah;
e.1.3 Cuti Bersama, yaitu cuti yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
e.1.4 Hari Besar Keagamaan kecuali Hari Raya Idul Fitri dan Natal ( telah
tertuang dalam klausul bebas tugas).
e.2 Segala bentuk izin meninggalkan tugas (diluar sakit) dapat dikonversikan
dengan perhitungan jumlah hari maksimal izin meninggalkan lokasi;
e.3 Izin meninggalkan lokasi tidak dapat diakumulasikan pada tahun
berikutnya apabila terdapat pembaharuan kontrak.
f. Hak-hak bebas tugas dan izin meninggalkan lokasi dan penjelasan lainnya
mengacu pada petunjuk teknis tata kelola Program Patriot Desa.

(2) PIHAK PERTAMA berhak atas :


Hasil pekerjaan berupa laporan bulanan beserta lampirannya yang telah
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan penugasan dan harus mendapat
rekomendasi dari Pemerintah Desa paling lambat tanggal 5 (lima) pada bulan
berikutnya dan diterima oleh DPMDesa Provinsi Jawa Barat paling lambat tanggal
10 (sepuluh) pada bulan berikutnya.

(3) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :


a. Melaksanakan tugas pekerjaan penuh komitmen melalui:
a.1. Live in, yaitu tinggal dan hidup bersama masyarakat desa di lokus desa
penugasan;
a.2. Tidak double job atau rangkap pekerjaan yang berkaitan dengan lembaga
atau pihak lain di luar Patriot Desa;
b. Melaksanakan tugas pekerjaan sesuai ketentuan Pasal 3 dengan baik, rajin,
jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan produk kerja;
c. Wajib memiliki jaminan sosial mandiri, seperti BPJS Kesehatan, dan atau
asuransi lainnya, serta melakukan pembayaran iuran secara mandiri. Selain
itu, PIHAK KEDUA mengikuti asuransi BPJS Ketenagakerjaan (jaminan
kecelakaan kerja dan jaminan kematian);

2
d. Wajib mematuhi protokol kesehatan yang telah diatur peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
e. Melaksanakan sendiri tugas yang diterimanya dari PIHAK PERTAMA
dan/atau tidak melimpahkan tugas tersebut kepada pihak lain;
f. Membuat hasil pekerjaan berupa laporan bulanan beserta lampirannya
berdasarkan uraian tugas sesuai ketentuan Pasal 3;
g. Menyerahkan Ijazah Asli Pendidikan Terakhir kepada PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban :


a. Memberikan imbalan jasa berupa Honorarium sebagaimana pada ayat (1)
huruf a dan huruf b sesuai kemampuan keuangan daerah Provinsi Jawa Barat;
b. Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan kapasitas untuk PIHAK
KEDUA;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi sebagai dasar penyusunan evaluasi
kinerja dan rekomendasi perpanjangan kontrak kerja;
d. Mengelola pembayaran premi BPJS Ketenagakerjaan PIHAK KEDUA dan
segala bentuk klaim yang diajukan kepada BPJS Ketenagakerjaan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA atau ahli waris;
e. Menyimpan Ijazah Asli Pendidikan Terakhir PIHAK KEDUA.

Pasal 5
Perubahan SPK
(1) SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK;
(2) Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan.
(3) Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PIHAK PERTAMA.

Pasal 6
Penyelesaian Perselisihan
(1) Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah;
(2) Apabila dengan cara musyawarah tidak dapat diselesaikan, maka kedua belah
pihak akan menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri dimana PIHAK PERTAMA
berkedudukan atau berdomisili;
(3) Biaya penyelesaian termasuk pada ayat (2), akan ditanggung oleh pemohon.

3
Pasal 7
Pemutusan Perjanjian Kerja atau Hubungan Kerja
(1) PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak Perjanjian Kerja ini
apabila :
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja,
setelah mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK
PERTAMA, dan yang bersangkutan wajib menyelesaikan tugas dan
kewajibannya serta menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA menderita sakit yang berakibat tidak dapat melaksanakan
pekerjaannya selama 3 (tiga) bulan secara terus menerus;
d. PIHAK KEDUA dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan berdasarkan hasil
evaluasi kinerja yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur
dalam lampiran IV;
e. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik atau menjalani
pemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB dengan status TERSANGKA;
f. PIHAK KEDUA terbukti menjadi pengurus partai politik dan melakukan
kegiatan politik praktis yang dapat mengganggu kinerja program.
g. Adanya kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang menyebabkan
berkurangnya kemampuan dana dan/atau terganggunya pelaksanaan
kegiatan.
(2) PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu sebelumnya dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan
Kerja, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b;
(3) Selama Perjanjian Kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan
mengadakan ikatan kerja dengan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung;
(4) PIHAK KEDUA tidak akan menuntut untuk diangkat menjadi pegawai tetap
dan/atau Pegawai Negeri Sipil;
(5) Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (3), PIHAK PERTAMA dapat sewaktu-waktu memutuskan
Surat Perintah Kerja ini dengan tanpa membayar ganti rugi apapun;
(6) Pemutusan Surat Perintah Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
dilakukan tanpa membayar ganti rugi apapun;
(7) untuk mengakhiri Surat perintah Kerja sebagaimana dimaksud dalam pada ayat
(4), PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal
1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan
keputusan pengadilan untuk mengakhiri berlakunya suatu perjanjian secara
sepihak;
(8) Dengan berakhirnya kontrak pada tanggal 31 Desember 2023 maka berakhir
pula hak dan kewajiban kedua belah pihak;

4
(9) Hal-hal yang berkaitan dengan Pemutusan Perjanjian Kerja atau Hubungan Kerja
lainnya diatur dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Patriot Desa pada Program
Patriot Desa Jawa Barat Tahun Anggaran 2023.

Pasal 8
Berakhirnya Hubungan Kerja
Dengan terjadinya pembatalan perjanjian atau berakhirnya hubungan kerja antara
PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA, maka :
a. PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon dan status
kepegawaian dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal yang memang sudah
menjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya yang
menjadi kewajibannya kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 9
Sanksi
PIHAK PERTAMA memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA bilamana :

(1) Terjadi pelanggaran hukum dan/atau penyimpangan terhadap ketentuan-


ketentuan kerja yang berlaku;
(2) Apabila terjadi pemutusan perjanjian kerja sepihak oleh PIHAK KEDUA
(mengundurkan diri kecuali sakit 3 bulan berturut-turut atau meninggal dunia)
maupun PIHAK PERTAMA (PHK atas dasar pelanggaran perjanjian kerja)
maka PIHAK KEDUA dikenai sanksi dengan tidak diberikannya rekomendasi
yang dikeluarkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa
Barat dan akan diumumkan melalui website resmi DPM-Desa Provinsi Jawa
Barat.
Pasal 10
Force Majeure

(1) Yang dimaksud dengan force majeure (keadaan memaksa) dalam perjanjian
kerja ini adalah peristiwa-peristiwa yang berada diluar kemampuan PARA
PIHAK yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan pekerjaan PARA
PIHAK antara lain :
a. Bencana alam (gempa, tanah longsor, badai, dan banjir);
b. Perang, makar, huru-hara, kerusuhan dan kekacauan, kebakaran;
dan/atau
c. Keadaan memaksa/mendesak.

(2) Apabila terjadi force majeure maka :


a. PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA atau
sebaliknya bahwa telah terjadi keadaan memaksa/mendesak;

5
b. PIHAK PERTAMA menyatakan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
atau sebaliknya bahwa telah terjadi keadaan memaksa/mendesak;
c. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat
keadaan memaksa/mendesak setelah diperiksa oleh PIHAK PERTAMA;
dan
d. Pembayaran honorarium oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dilakukan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan akhir di saat
keadaan memaksa/mendesak telah selesai.

Pasal 11
Kode Etik Patriot Desa

Standar Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik Patriot Desa, dan aspek-aspek
Penilaian Evaluasi Kinerja yang ditetapkan PIHAK PERTAMA. Dijelaskan dalam
lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja ini,
berupa Tugas Pokok dan Fungsi.

Pasal 12
Penutup

Surat Perjanjian Kerja ini dianggap sah dan mengikat setelah ditandatangani oleh
kedua belah pihak pada tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas, dan dibuat dalam
rangkap 3 (tiga), 2 (dua) lembar asli dan bermaterai secukupnya dan 1 (satu) lembar
asli tanpa materai, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Biaya materai dan pengadaan Salinan Surat
Perjanjian Kerja ini menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

…………………………………. LISA AVIANTY, M.K.M


NIP. 19720122 199403 2 003

6
Lampiran I SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor : ……./PMD.02.05/KPPM
Tanggal : 2 Januari 2023

URAIAN TUGAS DAN TARGET KERJA PATRIOT DESA

No Uraian Tugas Patriot Desa Hasil Kerja


Fase Perencanaan Inisiatif (Triwulan 1)
1. Melakukan pemetaan partisipatif untuk Tersusunnya hasil pemetaan potensi
mengetahui situasi dan sumber daya dan masalah berdasarkan hasil
masyarakat di suatu wilayah pemetaan serta analisa rekomendasi
IDM sebagai acuan dalam
menentukan inisiatif mandiri
maupun inisiatif kolaborasi.
2. Pendalaman Rekomendasi IDM dan Tersusunnya rekomendasi IDM dan
sinkronisasi rekomendasi IDM dengan hasil sinkronisasi antara IDM dan
hasil pemetaan, untuk pemetaan desa serta kesepakatan
bersama terkait dengan inisiatif
dimusyawarahkan secara partisipatif
mandiri yang akan dilaksanakan
dan disepakati sebagai inisiatif mandiri sepanjang tahun.
yang akan dilaksanakan sepanjang
tahun.
3 Merencanakan Inisiatif mandiri Tersusunnya hasil kesepakatan
berdasarkan rekomendasi IDM. inisiatif mandiri berdasarkan
rekomendasi IDM yang akan
dilakukan bersama pemerintah
desa dan masyarakat desa.
4 Mendampingi penggerak lokal yang Terbentuknya Minimal 3 tim
tumbuh dari masyarakat desa sendiri penggerak lokal yang berasal dari
agar mampu mengelola berbagai beragam gender pada dimensi
ekonomi, sosial dan lingkungan.
potensi yang ada di desa dalam
dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan
5 Konsensus Patriot Desa dengan SSPMD Tersusunnya Rencana Kerja dan
Kabupaten (dengan berdasar pada Target Capaian Kerja per bulan
kepentingan masyarakat) terkait selama Tahun Anggaran 2023.
kebutuhan prioritas program
Fase Pelaksanaan Inisiatif (Triwulan II)
6. Pelaksanaan Inisiatif berdasarkan Tersusunnya dan terlaksananya
rekomendasi IDM minimal 3 inisiatif mandiri yang
memenuhi indeks komposit
ekonomi, sosial dan lingkungan
dalam upaya meningkatkan
nilai/strata IDM Desa
7. Melakukan peningkatan kapasitas Terlaksananya peningkatan
tematik Penggerak Lokal berdasarkan kapasitas tingkat desa maupun
inisatif kabupaten kepada Penggerak Lokal
desa maupun kelembagaan desa
7
dalam upaya menjamin
keberlanjutan program (5 kapasitas
utama penggerak lokal)
8. Merintis inisiatif kolaborasi Minimal 1 inisiatif kolaborasi yang
sudah dirintis bersama penggerak
lokal dengan salah satu agen
pentahelix antar desa maupun
lingkup kabupaten (terutama
optimalisasi kolaborasi dengan BJB)
Fase Kolaborasi (Triwulan III)
9. Penguatan penggerak lokal terkait Penguatan penggerak lokal yang
target komposit sosial, ekonomi, dan dihubungkan dengan instansi/mitra
lingkungan pada rekomendasi Indeks kolaborasi dalam upaya peningkatan
Desa Membangun (IDM) kapasitas
10. Bersama-sama dengan Penggerak lokal Minimal 1 inisiatif yang
dan SSPMD Kabupaten untuk dikolaborasikan bersama dengan
mengkolaborasikan inisiatif yang telah mitra A/B/C/G/M
ditentukan baik bidang ekonomi, sosial
maupun lingkungan
11. Membuka ruang belajar dari inisiatif Inisiatif yang telah berjalan dan
yang dilaksanakan bersama dengan dapat dijadikan best practice
Penggerak Lokal
12. Bersama SSPMD Kabupaten merintis Terlaksananya peningkatan
forum-forum penggerak lokal dalam kapasitas penggerak lokal yang
upaya menjamin keberlanjutan dikolaborasikan dengan mitra
program A/B/C/G/M dalam upaya menjamin
keberlanjutan program
Fase Keberlanjutan Program (Triwulan IV)
13 Bersama SSPMD Kabupaten Penggerak lokal di desa terhubung
menginisiasi forum penggerak lokal dengan mitra A/B/C/G/M dalam
yang dihubungkan dengan mitra lingkup kabupaten.
A/B/C/G/M.
14. Phasing out Memfasilitasi penggerak Adanya lembar dokumen Rencana
lokal dalam menyusun Rencana Kerja Kerja Penggerak Lokal setahun
setahun pasca program Patriot Desa pasca program Patriot Desa
berakhir, terkait inisiatif mandiri berakhir.
maupun inisiatif kolaboratif.
15. Menyelenggarakan Festival Desa di Adanya partisipasi masyarakat
kabupaten/provinsi. dalam penyelenggaraan Festival
Desa.

Terpublikasikannya cerita-cerita baik


desa di Jawa Barat melalui Program
Patriot Desa.
Komitmen Pendukung Rutin
16. Menghadiri rapat koordinasi per bulan Adanya ruang pembelajaran, diskusi
bersama SSPMD Kabupaten dan evaluasi Program Patriot Desa
8
dalam wilayah Kabupaten.
17 Publikasi dampak Tersampaikannya Publikasi dampak
desa penempatan Patriot Desa
dalam IG Patriot Desa Kabupaten
atau media sosial dan media massa
lainnya.
18 Timesheet online Terisinya timesheet online secara
rutin.
19. Menyusun laporan bulanan hardfile dan Laporan Bulanan dalam bentuk
laporan dalam bentuk softfile (Laporan hardfile dan softfile, laporan KPI
bulanan regular dan Laporan KPI) dalam bentuk softfile, serta laporan
termasuk Rencana Tindak Lanjut lainnya yang diperlukan oleh
dengan dokumen pendukung sebagai DPMDesa Provinsi Jawa Barat
lampirannya.

9
Lampiran II SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor : ..…../PMD.02.05/KPPM
Tanggal : 2 Januari 2023

TATA PERILAKU (Code of Conduct) PATRIOT DESA

1. Tunduk Terhadap Hukum, Peraturan dan Adat-Istiadat


Patriot Desa tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas atau berpartisipasi
dalam aktivitas yang melawan hukum, termasuk kekerasan berbasis gender
peraturan serta adat istiadat masyarakat setempat yang akan berpengaruh buruk
terhadap citra Patriot Desa/Pemerintah.

2. Kebenaran Data Pribadi


Data pribadi Patriot Desa yang diberikan kepada DPM-Desa Provinsi Jawa Barat
harus benar dan dijamin kebenarannya sehingga secara yuridis tidak merugikan
DPM-Desa Provinsi Jawa Barat sebagai Pihak Pemberi Kerja.

3. Konflik Kepentingan Pribadi


Setiap Patriot Desa, dalam menjalankan tugas dan tangungjawabnya, harus
selalu berpedoman pada panduan yang digariskan serta melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait. Konflik kepentingan pribadi harus dihindarkan.

4. Kehadiran di Lokasi Tugas


Setiap Patriot Desa harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta
berada di lokasi tugas secara live in, sehingga tidak ada keluhan dari masyarakat
atau pihak terkait tentang sulitnya melakukan pertemuan dan koordinasi dengan
Patriot Desa.

5. Menerima Imbalan
Patriot Desa tidak diperbolehkan menerima dan meminjam uang dan/atau barang
sebagai imbalan pengerjaan sesuatu atau kegitan yang bersumber dari APBDes
yang berindikasi dan berimplikasi pada penyalahgunaan posisi, tanggungjawab
dan profesionalitas.

6. Jabatan Publik
Patriot Desa dilarang menduduki jabatan publik.

7. Pengurus Partai Politik


Patriot Desa dilarang menjadi pengurus partai politik.

8. Fitnah, Hasutan dan Propoganda Negatif


Setiap Patriot Desa harus menghindarkan diri dari penyebaran fitnah, hasutan,
propaganda dan tindakan-tindakan tersembunyi yang bertendensi negatif dan
merugikan kepentingan Patriot Desa/Pemerintah dan program.
10
9. Kerja Rangkap
Dilarang terlibat kerja dengan institusi lain.

10. Transaksi Bisnis Pribadi


Patriot Desa tidak diperkenankan melakukan transaksi bisnis secara pribadi
dengan masyarakat di desa penugasan yang dapat berindikasi dan berimplikasi
pada penyalahgunaan posisi, tanggung jawab dan profesionalitas.

11
Lampiran III SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor : ..…../PMD.02.05/KPPM
Tanggal : 2 Januari 2023

KODE ETIK PATRIOT DESA


Etika Patriot Desa :

1. Tidak memaksakan kehendak


Dalam memfasilitasi masyarakat, Patriot Desa wajib memberi masukan
atau saran konstruktif dan tidak memaksakan pendapatnya.

2. Bukan pengambil keputusan yang dimiliki masyarakat


Dalam hampir semua situasi, masyarakat berhak mengambil
keputusan sendiri.

3. Tidak manipulatif
Patriot Desa dilarang menukar kebenaran dengan memaksakan
pendapatnya untuk kepentingan diri sendiri.

4. Tidak melakukan propaganda negatif


Patriot Desa tidak di benarkan menjelekkan pihak lain, dan hanya
membenarkan pihaknya saja.

5. Menghormati tokoh setempat.


Patriot Desa wajib menghormati Tokoh masyarakat yang menjadi
panutan.

6. Menghormati pengalaman dan kemampuan orang lain.


Patriot Desa wajib mengambil pelajaran dan pengalaman serta
kemampuan orang lain untuk membantu tugas-tugas pendampingan.

7. Objektif
Melihat keadaan dengan sebenarnya (faktual).

Sanksi pelanggaran Tata Perilaku dan Etika Patriot Desa :


Pelanggaran terhadap Tata Perilaku dan Etika Profesi adalah perbuatan yang
bertentangan dengan Tata Perilaku dan Etika Profesi di atas dikenai sanksi sesuai
kategorisasi sebagai berikut :
a. Sanksi Administratif;
b. Sanksi Pemutusan Hubungan Kerja.

Tata cara pemberian sanksi diatur dalam Juknis tata kelola Patriot Desa

12
Lampiran IV SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor : ……/PMD.02.05/KPPM
Tanggal : 2 Januari 2023

ASPEK PENILAIAN EVALUASI KINERJA BAGI PATRIOT DESA

Aspek penilaian dalam evaluasi kinerja Patriot Desa mencakup 3 (tiga) aspek utama
yaitu : kinerja pendampingan, kinerja koordinasi dan kinerja administrasi.

A. Kinerja Pendampingan
1) Kewajiban Pendampingan
Yang dimaksud dengan kinerja pendampingan adalah unjuk kerja Patriot Desa
dalam bekerja sesuai Tupoksi. Untuk itu, Patriot Desa berkewajiban memenuhi
pelaksanaan Tupoksi dengan mengacu pada :
a) Etika profesi sebagai Patriot Desa;
b) Norma kebijakan yang secara substansial terkandung dalam asas-asas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yakni, rekognisi,
subsidiaritas, keberagaman, kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan,
musyawarah, demokrasi, kemandirian, partisipasi, kesetaraan,
pemberdayaan dan keberlanjutan;
c) KPI (Key Performance Indicator) Program Patriot Desa; dan
d) Uraian tugas, yakni paparan tugas teknis penjabaran Tupoksi Patriot
Desa.

2) Indikator Penilaian
Kinerja pendampingan oleh Patriot Desa dinilai berdasarkan pencapaian
output sesuai dengan Tupoksi setiap individu dengan rincian indikator
penilaian sebagai berikut :
a) Konsistensi dan ketegasan Patriot Desa dalam menerapkan etika profesi;
b) Kemampuan Patriot Desa dalam memfasilitasi pelaksanaan KPI ( Key
Performance Indicator);
c) Kemampuan Patriot Desa untuk memfasilitasi penggunaan data dalam
pengambilan keputusan; dan
d) Kemampuan Patriot Desa untuk menganalisis situasi untuk mengambil
tindakan yang tepat dan memberikan solusi terhadap masalah yang
terjadi.

B. Kinerja Koordinasi
1) Kewajiban Koordinasi
Patriot Desa berkewajiban untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan
pihak lain seperti ; Birokrasi, SSPMD (Staf Senior Pemberdayaan Masyarakat
Desa), sesama patriot desa, lembaga lain dan tokoh masyarakat dalam setiap
kegiatan seperti : pendampingan masyarakat, supervisi, pelatihan,
penanganan masalah dan lain-lain.
13
2) Indikator Penilaian
Patriot Desa dinilai kinerjanya terkait kualitas koordinasi dan kerjasama
dengan pihak lain berdasarkan indikator penilaian sebagai berikut :
a) Kemampuan Patriot Desa dalam kerjasama dengan SKPD
Kabupaten/Kota, Camat, Kepala Desa, serta pemangku kepentingan
terkait;
b) Kemampuan Patriot Desa memanfaatkan peluang kerjasama dan
koordinasi secara optimal;
c) Kemampuan Patriot Desa untuk bekerja secara sistematis dan terkontrol
sesuai dengan standar pelayanan maupun prosedur kerja sehingga pihak-
pihak yang berkoordinasi dapat bekerja sama secara baik;
d) Kemampuan Patriot Desa dalam memfasilitasi kerjasama desa dengan
SKPD Kabupaten/Kota dan kerjasama Desa dengan pihak lain; dan
e) Kepemimpinan Patriot Desa dalam pengelolaan pekerjaan secara kolektif.

C. Kinerja Administrasi
1) Kewajiban Administrasi
Patriot Desa berkewajiban memenuhi tanggung jawab administrasi berupa
laporan.
2) Indikator Penilaian
Indikator kinerja administrasi meliputi :
a) Kepatuhan Patriot Desa pada prosedur kerja;
b) Ketaatan dan kedisiplinan dari patriot Desa dalam menyusun dan
menyampaikan laporan, dokumen dan bukti-bukti administrasi kepada
DPM-Desa Provinsi Jawa Barat secara berjenjang;
c) Kemampuan Patriot Desa untuk menyusun laporan, dokumen dan bukti-
bukti administrasi secara benar sesuai dengan format yang berlaku;
d) Akurasi Patriot Desa dalam pembuatan laporan, dokumen administrasi
secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; dan
e) Kemampuan Patriot Desa untuk menyampaikan dokumen administrasi
secara cepat dan tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan.

14

Anda mungkin juga menyukai