Anda di halaman 1dari 2

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak

terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.


Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Dalam kategori ekosistem hutan lahan basah, terdapat 3 formasi rawa (hutan yaitu: hutan
mangrove (mangrove forest), hutan rawa gambut (peat swamp foret) dan hutan rawa (freshwater
swamp forest) (sylvius et al., 1987).
Hutan rawa gambut merupakan hutan dengan lahan basah yang tergenang yang biasanya
terletak di belakang tanggul sungai (backswamp). Hutan ini didominasi oleh tanah-tanah yang
berkembang dari tumpukan bahan organik, yang lebih dikenal sebagai tanah gambut atau tanah
organic (Histosols). Dalam skala besar, hutan ini membentuk kubah (dome) dan  terletak diantara
dua sungai besar.
1. Komponen Penyusun Hutan Rawa Gambut
a. Komponen Biotik
Kekhasan lingkungan abiotik hutan Rawa Gambut membuat hanya spesies tertentu yang
mampu bertahan di lingkungan ekosistem ini. Berdasarkan sub ekosistem yang ada pada
ekosistem ini (akan dibahas kemudian) beberapa tipe komponen biotik yang dapat hidup
disekitar kawasan ekosistem ini adalah sebagai berikut :
1.   Sub ekosistem sungai
Ikan, Udang, Siput, dan hewan sungai lain.
Ganggang dan lumut
Tumbuhan air seperti enceng gondok
2.   Subekosistem lahan Salin
Mangrove dan nipah
Ganggang dan lumut
Siput dan lain-lain
3 Subekosistem Rawa Gambut
Kayu (meranti, jati) rotan, dan hasil hutan lain
Beberapa spesies hewan langka : harimau pada hutan rawa gambut sumsel, dan gajah
sumatera)
Berbagai macam spesies burung
b.      Komponen Abiotik
1.     Rawa pasang surut
Rawa pasang surut merupakan lahan rawa yang genangannya dipengaruhi oleh
pasang surutnya air laut. Tingginya air pasang dibedakan menjadi dua, yaitu pasang
besar dan pasang kecil. Pasang kecil, terjadi secara harian (1-2 kalisehari).
2.     Rawa lebak
Rawa lebak adalah lahan rawa yang genangannya terjadi karena luapan air
sungai dan atau air hu jan di daerah cekungan pedalaman. Genangannya umumnya
terjadi pada musim hujan dan menyu sut pada musim kemarau.
3. Rawa lebak peralihan
Lahan rawa lebak yang pasang surutnya air laut masih terasa di saluran primer
atau di sungai. Pada lahan sperti ini, endapan laut dicirikan oleh adanya lapisan pirit,
biasanya terdapat pada ke dalaman 80 - 120 cm dibawah permukaan tanah.

2. Karakteristik Hutan Rawa Gambut


Tanah gambut selalu terbentuk pada tempat yang kondisinya jenuh air atau tergenang,
seperti pada cekungan-cekungan daerah pelembahan, rawa bekas danau, atau daerah
depresi/basin pada dataran pantai di antara dua sungai besar, dengan bahan organik dalam
jumlah banyak yang dihasilkan tumbuhan alami yang telah beradaptasi dengan lingkungan
jenuh air. Penumpukan bahan organik secara terusmenerus menyebabkan lahan gambut
membentuk kubah (peat dome). Aliran air yang berasal dari hutan gambut bersifat asam dan
berwarna hitam atau kemerahan sehingga di kenal dengan nama ‘sungai air hitam’.

Anda mungkin juga menyukai