Oleh Kelompok 2:
Dina Majuba Yahya (1903401011016)
Nadzifatin (1903401011013)
Sap’aina (1903401011012)
Indah Rifatul Qomariyah (1903401011009)
Megy Dinda Nurisma (1903401011003)
Marmarotul Mufida (1903401011007)
Moh. Fathurrosi (1903401011034)
Moh.Yusfi Arifandi (1903401011020)
2.2 Hipotesis
1. Terdapat Pengaruh konsentrasi nutrisi AB mix yang terbaik terhadap
pertumbuhan dan produksi tiga varietas tomat mini (golden sweet, red ruby
dan cheery) hidroponik sistem NFT?
2. Pertumbuhan dan produksi tiga varietas tomat mini (golden sweet, red ruby
dan cheery) hidroponik sistem NFT berbeda pada konsentrasi nutrisi AB mix.
3. Terdapat Pengaruh interaksi konsentrasi AB mix dan tiga varietas tomat mini
terhadap pertumbuhan dan produksi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu
Alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah instalasi NFT, netpot,
sumbu kain flanel, nampan semai, pH meter, TDS meter, bak air, gergaji besi,
sprayer, pompa air, aerator, gelas ukur, timbangan digital, cetakan rockwool,
refractometer.
Faktor pertama adalah konsentrasi nutrisi AB Mix (K) dengan 2 taraf yaitu :
K1: 1700 ppm
B2: 2000 ppm
K1V1 K2V1
K1V2 K2V2
K1V3 K2V3
Model matematis RAL menurut metode statistik yang akan digunakan
adalah sebagai berikut :
Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + ε ijk
Keterangan:
i : 1, 2 dan 3
j : 1, 2 dan 3
k : 1, 2 dan 3
Yijk : Nilai pengamatan unit percobaan pada perlakuan banyaknya tanaman
per lubang tanam ke-j dan varietas sawi ke k
µ : Nilai tengah umum
αi : Pengaruh perlakuan banyaknya tanaman per lubang tanam ke-i
βj : Pengaruh perlakuan varietas sawi ke-j
(αβ)ij : Pengaruh interaksi antara banyaknya tanaman per lubang tanam ke-i
dengan varietas sawi ke-j
ε ijk : Galat percobaan pengamatan pada perlakuan banyaknya tanaman per
lubang tanam ke-i dan perlakuan varietas sawi ke-j pada satuan
percobaan ke k. (Hajar, 2016)
Pemindahan bibit tanaman tomat dilakukan pada saat bibit berumur 14 hari
setelah semai dan telah memiliki 4 daun ke dalam rak NFT, bibit dimasukan
dalam netpot yang telah dipasang sumbu kain flannel, setelah itu letakan di lubang
tanam/ paralon (Phina, 2014)
3.4.5 Pemeliharaan
Mengatur pemberian nutrisi agar tetap tersirkulasi. Pemberian air bila sudah
mendekati pompa air dengan mengecek ppm nutrisi dan tingkat keasaman tetap
netral 6,5. Pengggantian cairan nutrisi, pengendalian hama dan penyakit secara
manual/tidak memakai pestisida (Anugrah, 2021).
3.4.6 Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada umur 40 hari setelah tanam. Kriteria panen
untuk tanaman sawi yaitu sudah memiliki ukuran yang cukup besar, batang
herbanya sudah mulai mengeras namun belum berbunga (Kurniawan, 2019).
Tinggi Tanaman
100 K1V2
80 K1V3
60 K2V1
40 K2V2
20
K2V3
0
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST 35 HST
Umur Tanaman
f hitung f tabel
F hitung
7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst 0,05 0,01
Varietas 1,30 2,52 0,09 0,51 1,6 3,55 6,01
Konsentrasi 1,60 0,48 1,01 0,16 1,3 3,55 6,01
varietas x
0,10 0,48 0,25 0,51 1,9 2,93 4,58
konsentrasi
6 K1V1
5 K1V2
4 K1V3
3 K2V1
2 K2V2
1 K2V3
0
64 HST 88 HST
Umur Tanaman Jumlah Buah Pertanaman
3 K1V1
2.5 K1V2
2 K1V3
1.5 K2V1
1 K2V2
0.5 K2V3
0
64 Hst 88Hst
Umur Tanaman Jumlah Buah Per Tandan
panjang buah
K1V2
5.2 K1V3
5 K2V1
4.8 K2V2
K2V3
4.6
64 Hst 88Hst
Umur Tanaman Panjang Buah
Pada tabel di atas perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap lingkar
buah. Hal ini diduga karena besarnya lingkar buah ini disebabkan karena hasil
fotosintesis lebih banyak disimpan pada jaringan yang terdapat pada buah,
terjadinya aktifitas fotosintesis yang lebih banyak untuk mengisi jaringan
penyimpanan cadangan makanan. Lingkar buah berkaitan dengan berat buah,
semakin berat buah melon maka semakin besar pula lingkar buahnya.
Pertumbuhan generatif tanaman sangat bergantung pada proses penyerapan hara,
penyerapan hara akan berjalan optimal apabila didukung dengan kondisi
penyinaran yang cukup, tanaman melon memerlukan penyiran 10-12 jam/hari
pada masa vegetatif, namun pada penelitian lamanya penyinaran tidak mencapai
10/12 jam/hari sehingga pertumbuhan dan produksi tidk optimal (Budiana, 2008).
Selanjutnya tanaman melon memerlukan penyinaran penuh selama proses
pertumbuhannya. Lama penyinaran diperlukan tanaman melon berkisar 10-12 jam
sehari. Sinar matahari membantu prosesfotosintesis sehingga menghasilkan zat
gula (pati) yang menyebabkan ukuran buah besar dan manis (Prajnanta, 2007)
Lingkar buah dan berat buah sangat berkaitan dengan ketebalan daging
buah. Hal ini karena ketebalan buah berpengaruh terhadap ukuran buah melon
yang dipanen. Hasil asimilasi tanaman tersimpan dalam bentuk cadangan
makanan seperti buah sehingga semakin besar ukuran buah, maka semakin tebal
daging buah. Lingkar buah sangat berkaitan dengan berat buah dan ketebalan
daging buah. Penyerapan unsur hara nitrogen dan fosfor berpengaruh pada
pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu dapat memacu pertumbuhan akar,
pembelahan sel, memacu pembungaan, dan pembentukan biji. Jumlah akar yang
banyak maka mempermudah tanaman dalam mendapatkan air beserta unsur hara
dalam proses pembungaan serta produksi buah dan biji (Budiana, 2008)
6
K1V3
4 K2V1
K2V2
2
K2V3
0
64 Hst 88Hst
UmurTanaman Lingkar Buah
5.6 K1V3
5.4 K2V1
5.2 K2V2
5 K2V3
4.8
64 Hst 88Hst
Umur Tanaman Kadar Gula
K1V2
2.75
K1V3
2.65 K2V1
K2V2
2.55
K2V3
2.45
64 Hst 88Hst
Umur Tanaman Diameter Buah
Data hasil proses analisis jumlah tandan buah pada perlakuan beberapa
varietas tomat dan konsentrasi AB mix tidak menghasilkan yang nyata. Hal ini
diduga dikarenakan pemanenan tomat tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi
harus dilakukan berkali-kali sesuai dengan kematangan tomat. Semakin tinggi
tandan, bobot panen tomat semakin menurun. Penyerapan unsur hara menurun
seiring dengan bertambahnya umur tanaman pada akhir masa panen sehingga 20
semakin rendah produktivitasnya. Selain itu, penggunaan pupuk yang optimal dan
kondisi lingkungan yang mendukung dapat menyebabkan produksi tomat lebih
tinggi. Menurut Wijayani dkk., (2005) menyatakan bahwa kemampuan tomat
untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara
pertumbuhan tanaman dan kondisi lingkungannya.
Rata-rata Jumlah Tandan
6
5 K1V1
Jumlah Tandan 4 K1V2
3 K1V3
K2V1
2
K2V2
1 K2V3
0
28 Hst 35 Hts 64 Hst
Umur Panen Jumlah Tandan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran