Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENGARUH PEMBERIAN SUHU AIR TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum mill)

Penulis
Safitri Risza Yanti
06 Agustus 202
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan
penelitian tentang laporan penelitian ilmiah yang berjudul Pengaruh pemberian suhu air
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.

Terima kasih kepada guru pembimbing ibu Agustina S.Pd selaku guru biologi telah
membimbing penulis membuat laporan karya ilmiah tentang pengaruh pemberian suhu air
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. Atas bimbingan beliau penulis
mampu melakukan tahap demi tahap penelitian dan dapat menambah keterampilan dibidang
sains, khususnya dalam pembuatan laporan kegiatan ilmiah seperti ini.

Tak lepas dari kekurangan, penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi karya yang lebih baik
dimasa mendatang. Penulis berharap agar nantinya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca, serta dapat menambah wawasan yang lebih luas lagi tentang khususnya
tanaman tomat dalam pembudidayaan dan penggunaan suhu air yang cocok pada
pembudidayaan tanaman tomat.

Muara kelingi, 06 Agustus 2021

Penyusun
Safitri Risza Yanti

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tomat (lycopersicum esculentum mill) merupakan sayuran buah yang tergolong


tanaman semusim berbentuk perdu dan termasuk kedalam famili Solanaceae. Buahnya
merupakan sumber vitamin dan mineral. Penggunaannya semakin luas, karena selain
dikonsumsi sebagai tomat segar dan untuk bumbu masakan, juga dapat diolah lebih lanjut
sebagai bahan baku industri makanan seperti sari buah dan saus tomat.

Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai
ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan
hasil dan kualitas buahnya. Apabila dilihat dari rata-rata produksinya, ternyata tomat di
Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika dibandingkan dengan negara-negara Taiwan,
Saudi Arabia dan India yang berturut-turut 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5 ton/ha. Rendahnya
produksi tomat di Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok,
kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang kurang efisien.

Kualitas dan hasil rendah karena penanaman kurang memperhatikan kualitas sehingga
penelitian perlu diarahkan untuk meningkatkan hasil dan kualitas buah tomat. Permasalahan
pengembangan tomat di dataran rendah selain suhu tinggi adalah ketersediaan air yang pada
fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak terpenuhi, maka tanaman akan
kekurangan air. Kekurangan air akan mengakibatkan tanaman mengalami stress dimana
tanaman tidak mampu menyerap air untuk menggantikan kehilangan akibat transpirasi
sehingga terjadi kelayuan, gangguan pertumbuhan bahkan kematian.

Peningkatan produksi tomat dapat dilakukan dengan peningkatan produktivitas per


tanaman. Salah satunya adalah melalui penyediaan bibit yang bermutu. Bibit yang bermutu
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya oleh faktor lingkungan tumbuh seperti suhu.

Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman tomat beragam. Suhu yang terlalu
rendah menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Sebaliknya, suhu yang tinggi yang
disertai pengakhiran kurang akan menghambat suplai unsur hara dan menyebabkan
transpirasi tinggi. Suhu tinggi juga akan merangsang perkembangbiakan hama seperti ulat,

1
thrips, dan aphids. Suhu tinggi yang disertai daya kelembapan yang tinggi akan
meningkatkan intensitas serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum penyebab layu akar
serta merangsang perkembangbiakan Cendawan dan bakteri.

1.2. Rumusan Masalah

Suhu air manakah yang dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tomat.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu air manakah yang dapat mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui manakah suhu air yang dapat mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat.
2. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan, informasi, dan ilmu
pengetahuan tentang pengaruh suhu air terhadap tanaman tomat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan sesungguhnya adalah suatu konsep yang universal dalam bidang biologi
dan merupakan hasil dari integrasi berbagai reaksi biokimia, peristiwa biofisik dan proses
fisiologis yang berinteraksi dalam tubuh tanaman bersama dengan faktor luar. Titik awalnya
adalah sel tunggal, yaitu zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme multisel.
Selama pertumbuhan tidak saja terjadi perubahan bentuk, tetapi juga perubahan aktivitas
fisiologi, susunan biokimia serta struktur dalamnya yang disebut diferensiasi. Pertumbuhan
serta diferensiasi sel menjadi jaringan, organ, dan organisme disebut perkembangan atau
morfogenesis, karena melalui perkembangan tumbuhan berubah bentuk dari zigot menjadi
pohon (Hasnunidah, 2011: 85).
Pada perkembangan tidak hanya perubahan kuantitatif, tetapi juga menyangkut
perubahan kualitatif di antara sel, jaringan dan organ yang disebut diferensiasi. Diferensiasi
menyangkut perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia serta struktur dalamnya. Contoh
perkembangan pada tumbuhan diantaranya, yaitu terbentuknya daun dan terbentuknya bunga
sebagai alat reproduksi (Hasnunidah, 2011: 90-92).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan dua buah proses yang saling
berkaitan. Perkembangan tanaman tidak akan berlangasung tanpa pertumbuhan dan demikian
pula sebaliknya. Perkembangan merupakan proses perubahan fase tanaman dan untuk
tanaman semusim biasanya dinyatakan mulai dari perkecambahan sampai matang fisiologis.
Sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan ukuran (massa, luaas, tinggi, jumlah) selama
musim pertumbuhan tanaman.
Pertumbuhan maupun perkembangan tanaman sangat ditentukan oleh unsur-unsur
cuaca seperti suhu udara. Namun faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan
tanaman adalah suhu dan panjang hari, sedangkan pada pertumbuhan hampir semua unsur
cuaca sangat mempengaruhinya
Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. yang semuanya saling berkaitan erat satu sama lain.
Beberapa faktor ada yang dapat dikontrol oleh manusia dan ada pula yang sedikit bahkan ada
yang tidak dapat dikontrol sama sekali. Sebagai contoh yaitu faktor cahaya, temperatur dan
udara, hanya sedikit saja yang dapat dikontrol oleh manusia. Sedangkan faktor unsur hara

3
dapat ditingkatkan kesediannya dalam tanah dengan jalan memperbaiki kondisi tanah
sedemikian rupa atau dengan pemupukan.

2.2 Tanaman Tomat


Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman sayuran yang
sehari-harinya buah tanaman ini banyak dikonsumsi masyarakat. Buah tomat banyak
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, misalnya tomat segar dapat diolah menjadi saus,
bahan kosmetika, bahkan sebagai bahan obat-obatan. Kandungan vitaminnya yang cukup
lengkap dalam buah tomat dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti kanker
prostat.
Morfologi atau penampilan fisik tanaman tomat bisa dibedakan menjadi beberapa
bagian, yakni akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Tanaman tomat memiliki akar
tunggang yang bisa menembus tanah sekaligus akar serabut (akar samping) yang bisa tumbuh
menyebar ke segala arah. Kemampuannya menembus lapisan tanah terbatas, yakni pada
kedalaman 30 – 70 cm. Sesuai sifat perakarannya, tanaman tomat bisa tumbuh dengan baik di
tanah yang gembur dan mengikat air.
Batang berwarna hijau dengan bentuk persegi empat hingga bulat. Sewaktu masih
muda batangnya memiliki tekstur yang lunak, tapi setelah tua berubah menjadi bulu atau
rambut halus. Diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut kelenjar yang mampu
mengeluarkan bau khas. Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20 – 30 cm. Tepi daun
bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip. Diantara daun-daun yang bersirip besar
terdapat sirip kecil dan adapula yang bersirip besar lagi. Umumnya daun tanaman tomat
tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna hijau dan berbulu.
Bunga tanaman tomat tergolong sempurna (hermaphrodite), yakni memiliki benang
sari dan kepala putik pada bunga yang sama. Dengan demikian tanaman tomat bisa
melakukan penyerbukan sendiri, sekaligus mampu melakukan penyerbukan silang dengan
bantuan serangga. Penyerbukan silang lebih umum terjadi di daerah tropis dibandingkan
dengan di daerah beriklim sedang. Ukuran bungan relatif kecil dengan diameter sekitar 2 cm.
Bunga berwarna kuning dan tersusun dalam satu rangkaian dengan jumlah 5 – 10 bunga
tergantung varietasnya. Dalam satu kuntum bunga terdapat 5 – 6 helai mahkota yang
berwarna kuning cerah dan berukuran sekitar 1 cm, bertangkai pendek dengan kepala sari
yang panjangnya 5 mm.
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, mulai bulat lonjong, bulat halus, bulat
beralur, bulat dengan bentuk datar pada ujung atau pangkalnya, hingga bentuk yang tidak

4
teratur. Bentuk dan ukuran tersebut tergantung varietas. Sewaktu masih muda buahnya
berwarna hijau muda sampai hijau tua. Setelah tua buahnya menjadi sedikit kuning, merah
cerah atau gelap, merah kekuningan, atau kuning, atau merah gelap.

2.3 Peran Air Bagi Tanaman


Air memegang peranan yang sangat penting di dalam sel dan jaringan tumbuhan
karena air diperlukan dalam menunjang berbagai proses fisiologi di dalam sel dan jaringan
tumbuhan.
Fungsi air bagi tanaman yaitui sebagai berikut:
1. Sebagai senyawa utama pembentukan protoplasma,
2. Sebagai senyawa pelarut bagi mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman,
3. Sebagai media tempat terjadinnya reaksi-reaksi metabolic,
4. Sebagai penghasil hydrogen pada proses fotosintesis,
5. Menjaga turgiditas (ketakutan) sel dan berperan sebagai tenaga mekanik,
6. Mengatur mekanisme Gerakan tanaman seperti pembuka dan menutup stomata dan
sebagainnya,
7. Berperan dalam perpanjangan sel,
8. Sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi,
9. Digunakan dalam proses respirasi.

Secara langsung suhu air sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman

2.4 Hipotesis

Ada pengaruh suhu air yang diberikan pada pertumbuhan dan perkembangan tomat.
Semakin dingin ataupun semakin panas suhu yang diberikan maka akan sangat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan tomat

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bekas aqua gelas


2. Bibit tomat
3. Air suhu dingin
4. Air suhu ruangan
5. Air suhu panas
6. Media Tanah
7. Pengaris
8. Pulpen
9. Buku catatan

3.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tiap bekas aqua diisi dengan tanah dan diberi label I(Air dingin), II(Air ruangan),
III(Air panas).
2. Isi tiap bekas aqua dengan tanah
3. Ambil bibit tomat kemudian tanam pada masing-masing tempat aqua
4. Siram biji tomat setiap pagi menggunakan air suhu dingin, suhu ruangan dan suhu
panas sesuai dengan label aqua secukupnya (sama rata)
5. Kemudian amati pertumbuhan biji tomat tersebut.

Setelah tomat tumbuh ukur panjang batang, Panjang daun dengan menggunakan
penggaris dan benang, dan catat pengukuran setiap 5 hari sekali.

6
3.3 Variabel-variabel yang digunakan

1. Variabel bebas: Suhu air (Air suhu dngin, air suhu ruangan, dan air suhu panas
2. Variabel terikat: pertumbuhan tomat ( tinggi batang, dan panjang daun)
3. Variabel control: jenis tanah, waktu penyiraman.

3.4 Rancangan Perlakuan

Pertama beri label pada bekas aqua dengan I(air suhu dingin), II( air suhu ruangan),
III(air suhu panas).

Kedua, ambil bibi tomat lalu langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam.
Pada bekas aqua disini media tanah yang digunakan tanah hitam (bekas bakaran), tanah diisi
pada tiga bekas aqua untuk tiga perlakuan.

Ketiga, biji ditanam pada bekas aqua yang telah disiapkan. Kemudia bekas aqua
diletakan pada tempat yang memungkinkan terkena sinar matahari secara cukup.

Keempat, penyiraman dilakukan satu hari sekali dengan masing-masing perlakuan

Kelima, pengukuran dilakukan selama lima hari sekali, selama 2 minggu

Keenam data pengukuran ditulis pada buku catatan untuk kemudian disajikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Wosonowati,C. (2011).” Meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat (lycopersicum


esculentum) dengan sistem budidaya hidroponik”
https://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/viewFile/273/254

Jumawati dkk. (2014). “Pertumbuhan Tomat pada Frekuensi Pengairan yang Berbeda”

https://jurnal.uns.ac.id/agrosains/article/viewFile/18906/15014

Hatta, M. (2006). “Pengaruh suhu air penyiraman pada bibit cabai”

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/index.php/agrista/article/download/1186/1360

Syakur, A. (2012). “Pendekatan satuan panas (HEAT UNUT) untuk penentuan fase
pertumbuhan dan perkembangan tomat di dalam rumah tanaman (GREENHOUSE)”

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AGROLAND/article/viewFile/2172/1381

Kusumaningrum, R. (2017). “Peranan xilem dan floem dalam pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan”

http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.id.sembiouny2017/files/B
%2016a.pdf

Jurgandlieur. (2016). “Peran air bagi tumbuhan”

https://juragandlieur.blogspot.com/2015/12/peran-air-bagi-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai