Judul : “Pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomoea
reptans)”
BAB I
PENDAHULUAN
biji. Pada dasarnya proses imbibisi yang terjadi di dalam biji tumbuhan meliputi
dua proses yang berjalan bersama-sama yaitu proses difusi dan osmosis. Dikatakan
proses difusi karena air bergerak dari larutan yang lebih rendah konsentrasinya di
luar biji, masuk ke dalam zat di dalam biji yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi
sedangkan proses osmosis tidak lain terjadi karena kulit biji bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul, sehingga air dapat masuk ke dalam biji melalui pori-
pori yang ada di dalam kulit biji. Pada Imbibisi tidak ada keterlibatan membran,
seperti pada osmosis. Imbibisi terjadi karena permukaan struktur-struktur
mikroskopik dalam sel tumbuhan seperti selulosa, butir pati, protein dan bahan
lainnya menarik dan memegang molekul-molekul air dengan gaya tarik antar
molekul. Dengan kata lain imbibisi terjadi oleh potential matrik (Tjitrosomo, 1985)
Pada proses imbibisi juga dipengaruhi oleh jumlah atau konsentrasi larutan sama
seperti pada proses difusi dan osmosis.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa air memiliki peran
yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai
dari biji sampai tanaman dewasa terkait dengan fungsi metabolismenya. Jumlah air
dalam penelitian ini dibedakan dalam tiga macam kondisi yaitu diberikan air kurang
dari kapasitas lapang, yaitu 10 ml kondisi kedua diberikan air dengan volume
sedang yaitu 30 ml, dan kondisi ketida diberikan air dengan volume air berlebih
yaitu 60 ml. Tiga macam kondisi tersebut diharapkan dapat menunjukkan pengaruh
jumlah air terhadap pertumbuhan tanaman.
Dalam penelitian ini digunakan tanaman kangkung darat(Ipomoea reptans).
Alasan penggunaan tanaman ini karena tanmanan kangkung darat (Ipomoea
reptans) merupakan salah satu tanmana yang memiliki pertumbuhan cepat selain
kacang hijau dan bayam. Kangkung memiliki masa tanam sampai panen hanya 29
hari. Selain itu tanaman kangkung (Ipomoea reptans) memiliki bentuk morfologi
yang mudah untuk diamati sehingga dapat mempermudah proses pengamatan saat
penelitian ini dilakukan (Rukmana, 1994).
Kangkung merupakan tanaman yang memiliki akar tunggang dan bercabang-
cabang. Perakaran ini menembus dengan kedalam 60 – 100 cm, dan menyebar luas
secara mendatar 150 cm hingga lebih, terutamanya tanaman kangkung pada air.
3
Kangkung juga memiliki tangkai dauan melekat pada buku-buku batang dan
di keiak batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh cabang baru. Bentuk dauan
memiliki ujung runcing dan juga tumpul, permukaan dauan berwarna hijau tua , dan
juga berwarna hijau muda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
disebut diferensiasi. Dengan kata lain, diferensiasi adalah proses beratur yang
menyebabkan sel dengan struktur dan fungsi sama, menjadi berbeda. Hal
tersebut terjadi selama hidup tumbuhan dan selalu diikuti oleh perubahan
fisiologis yang kompleks.
dua proses yang berjalan bersama-sama yaitu proses difusi dan osmosis. Dikatakan
proses difusi karena air bergerak dari larutan yang lebih rendah konsentrasinya di
luar biji, masuk ke dalam zat di dalam biji yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi
sedangkan proses osmosis tidak lain terjadi karena kulit biji bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul, sehingga air dapat masuk ke dalam biji melalui pori-
pori yang ada di dalam kulit biji. Pada Imbibisi tidak ada keterlibatan membran,
seperti pada osmosis. Imbibisi terjadi karena permukaan struktur-struktur
mikroskopik dalam sel tumbuhan seperti selulosa, butir pati, protein dan bahan
lainnya menarik dan memegang molekul-molekul air dengan gaya tarik antar
molekul. Dengan kata lain imbibisi terjadi oleh potential matrik (Tjitrosomo, 1985)
Pada proses imbibisi juga dipengaruhi oleh jumlah atau konsentrasi larutan sama
seperti pada proses difusi dan osmosis.
2.1.4. Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans)
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-
kangkungan, dan secara botani kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika
tumbuh tumbuhan diklasifikasikan ke dalam
Divisio : Spermatophyta;
Sub-divisio : Angiospermae;
Kelas : Dicotyledonae;
Famili : Convolvulaceae;
Genus : Ipomoea dan
Species : Ipomoea reptans.
Kangkung termasuk jenis tanaman dengan kemampuan tumbuh cepat
dan dapat memberikan hasil dalam waktu kurang lebih 4-6 minggu sejak dari benih.
BAB III
METODE PENELITIAN