Anda di halaman 1dari 13

TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN “ZENIUS” SEBAGAI

MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK PEMBELAJARAN


MATEMATIKA DI MASA PANDEMI COVID-19

Oleh:

Siti Asmiyah1), Khoirul Anwari2) , Ainun Farichah3) , Friska Novita Sari4)

Dosen Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya1), Guru
Matematika MTsN 1 Sidoarjo2) Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah
dan KeguruanUINSA3) 4)

email : farichah.ainun@gmail.com3), novitafriska93@gmail.com4)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa MTsN 1


Sidoarjo kelas VII terhadap Zenius sebagai media belajar mandiri untuk
pembelajaran Matematika di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 44
siswa kelas VII-F dan VII-G. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket
tertutup. Penilaian tanggapan terdiri dari dua kriteria yaitu tanggapan dan reaksi
siswa terhadap Zenius. Kriteria tersebut terdiri dari empat indikator yaitu format,
relevansi, manfaat, dan kepuasan. Hasil analisis data menunjukkan siswa
memberikan tanggapan sangat positif terhadap penggunaan Zenius sebagai media
belajar mandiri untuk pembelajaran Matematika di masa pandemi Covid-19
dengan rata-rata presentase sebesar 84,25%.

Kata kunci: Tanggapan, Zenius, Matematika.

PENDAHULUAN

Bagi sebagian siswa, matematika merupakan mata pelajaran yang sulit


dan membingungkan. Tidak jarang siswa menjadi takut menghadapi mata
pelajaran yang satu ini. Akan tetapi meski terkesan sulit, banyak cara yang bisa
dilakukan oleh siswa untuk dapat lebih memahami materi dari mata pelajaran
matematika. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jasa bimbingan
belajar.

1
Pada era industri 4.0 saat ini, perkembangan internet dan digitalisasi
sangatlah cepat. Merujuk kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh Ericson
pada 2011, sebanyak 7% remaja dengan rentang usia 16–19 tahun di dunia
menyaksikan video melalui media YouTube. Angka tersebut mengalami
kenaikan sebanyak 20% setelah empat tahun kemudian (2015). Di samping itu
mereka menghabiskan waktu menggunakan handphone selama tiga jam dalam
sehari.1 Banyak sekali keuntungan yang dapat kita peroleh dari penggunaan
internet salah satunya adalah kita bisa mendapatkan informasi dengan mudah.
Keuntungan tersebut juga berdampak di dunia pendidikan, yakni dengan
adanya bahan pembelajaran yang sangat banyak tersedia dan murid dapat
mengaksesnya dengan mudah dan cepat tanpa ada batasan tempat, waktu,
jarak, dan ruang.

Media pembelajaran biasanya dapat dibuat oleh


guru/pendidik/pengajar. “Fungsi media pembelajaran adalah sebagai
pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa)” (Santyasa,
2007). Media merupakan alat untuk mendeskripsikan suatu informasi agar
informasi yang disampaikan dapat lebih jelas untuk dimengerti dan dipahami.
Jika dalam proses belajar mengajar guru atau tenaga pengajar mampu
menyajikan materi dengan desain menarik dan berkualitas maka siswa akan
lebih tertarik untuk mempelajari materi tersebut. Media berfungsi untuk
mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar.
Pengalaman belajar (learning experince) tergantung pada interaksi siswa
dengan media. Media yang tepat sesuai dengan tujuan akan mampu
meningkatkan pengalaman belajar yang mampu mempertinggi hasil belajar
(Rohani, 1997).2

1
Samuel Gideon, “Peran Media Bimbingan Belajar Online “Ruangguru” Dalam Pembelajaran IPA
Bagi Siswa SMP dan SMA Masa Kini: Sebuah Pengantar”, JDP, Vol. 11, No. 2 (2018), Hal. 168.
[https://doi.org/10.33541/jdp.v11i2.813]
2
Evy Maya Stefany,” Respon Siswa Pada Pengembangan Media Pembelajaran:
Implementasi Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII Di SMP Negeri 4 Denpasar”, Dalam
jurnal ilmiah edutic, Vol.12, No.2, Mei 2015, Hal. 3.

2
Selain hasil belajar, respon siswa terhadap suatu pembelajaran dapat
diamati dalam proses pembelajaran. Respon siswa adalah penerimaan,
tanggapan, dan aktivitas yang diberikan siswa selama pembelajaran
melalui penerapan pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing. Respon
muncul apabila ada obyek yang diamati, ada perhatian terhadap suatu obyek
pengamatan dan adanya panca indera sebagai penangkap obyek yang diamati.
Respon dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni pengalaman, proses belajar,
tingkat pengalaman individu, dan nilai kepribadian.3

Media pembelajaran mengalami perubahan yang sangat signifikan


dengan munculnya pembelajaran secara online. Salah satu perubahan yang
terjadi juga dalam hal bimbingan belajar yang dapat diakses melalui berbagai
macam platform. Bimbingan belajar yang sebelumnya siswa harus datang ke
kelas, terikat dengan waktu dan tempat yang menyerupai pembelajaran di
sekolah. Kini bimbingan belajar dapat dilakukan secara online dengan
menggunakan perangkat-perangkat teknologi seperti handphone, laptop,
maupun tablet yang dinilai lebih efektif dan praktis karena siswa dapat belajar
secara mandiri dimana saja dan kapan saja. Apalagi kita berada di masa
pandemi Covid-19 seperti ini, dimana siswa diharuskan untuk belajar secara
online di rumah masing-masing. Dimana pembelajaran yang dilakukan secara
online memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya yakni guru tidak dapat
memantau secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan
siswa merasa bosan untuk melaksanakan pembelajaran secara online.

E-learning adalah salah satu dari bentuk model pembelajaran yang ada.
Ciri khusus dari e-learning adalah model pembelajarann ini menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi. Di dalam tulisannya, Clark dan Mayer
menyebutkan ciri-ciri dari model pembelajaran e-learning: 1) Konten yang ada
di dalamnya relevan dengan tujuan pembelajaran; 2) Metode yang digunakan
adalah instruksional, yakni menggunakan contoh soal dan latihan soal sebagai
3
Hidayati, N dan Heryanto, NM. 2013. Respon Guru dan Siswa Terhadap Pembelajaran
Permainan Bolavoli yang Dilakukan dengan Pendekatan Modifikasi (pada Siswa Kelas V SDN
Wateswinagun I Sambeng- Lamongan). D a l a m Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
Vol1(1). Hal 104-106.

3
sarana untuk meningkatkan pembelajaran; 3) Untuk menyampaikan materi
pembelajaran, media yang digunakan adalah berupa kata-kata dan gambar; 4)
Pembelajaran dapat berbentuk pembelajaran yang berpusat pada pengajar
(synchronous e-learning), atau pembelajaran mandiri (asynchronous e-
learning); 5) Dapat membentuk pemahaman tentang tujuan pembelajaran baik
secara perorangan atau kelompok.4

Saat ini, pembelajaran online atau e-learning di Indonesia mayoritas


berbasis website seperti Zenius, Quipper, Ruangguru, dan sebagainya. Pada e-
learning berbasis website, usability dan user experience menjadi faktor yang
paling penting dan dipertimbangkan, karena suatu e-learning dapat dikatakan
baik jika dapat memberikan usability yang baik dan user experience yang
positif. Usability dan user experience dapat dievaluasi dengan
memertimbangkan beberapa aspek seperti seberapa mudah sistem dipelajari,
kegunaan dan kepuasan penguna e-learning. Penulis memilih media belajar
online Zenius yang merupakan salah satu startup dengan platform pendidikan
pertama yang beroperasi pada tahun 2004 yang berfokus pada layanan berbasis
pendidikan. Selain itu, Zenius adalah salah satu platform media belajar online
yang dapat diakses secara gratis oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun yang
cocok digunakan para peserta didik untuk belajar mandiri di masa pandemi
Covid-19.

Saat jurnal ini dibuat, penulis sedang melakukan kegiatan PPL yang
dilangsungkan di MTsN 1 Sidoarjo. Penulis mengampu mata pelajaran
matematika di kelas VII-F dan VII-G. Karena situasi yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara langsung di kelas, maka
pembelajaran matematika di kelas VII-F dan VII-G MTsN 1 Sidoarjo
dilakukan secara daring. Penjelasan materi tetap penulis berikan kepada para
siswa dengan metode yang telah ditentukan.

4
Clark, R.C., Mayer, R.E., E-learning and the science of instruction: proven guidelines for
consumers and designers of multimedia learning, second edition (San Francisco: John Wiley &
Sons, Inc., 2008), Hal. 10.

4
Di samping memberikan penjelasan materi kepada para peserta didik,
penulis juga menyarankan kepada peserta didik untuk menggunakan “Zenius”.
Secara pribadi peneliti merasa keberadaan “Zenius” sebagai platform media
belajar online sangat bermanfaat untuk para siswa dalam memahami mata
pelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika.

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti tersebut


menunjukkan adanya respon positif siswa terhadap model pembelajaran, hasil
belajar peserta didik, keterampilan menyelesaikan masalah, psikomotor peserta
didik meningkat. Oleh karena itu penulis ingin melanjutkan penelitian tersebut
untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap penggunaan “Zenius”
sebagai media belajar mandiri untuk pembelajaran matematika di masa
pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini, penilaian terdiri dari dua kriteria yaitu
tanggapan dan reaksi siswa terhadap Zenius. Kriteria tersebut terdiri dari empat
indikator yaitu format, relevansi, manfaat, dan kepuasan. Manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang tanggapan
peserta didik terhadap penggunaan “Zenius” sebagai media belajar mandiri
untuk pembelajaran matematika di masa pandemi Covid-19.

Pada tulisan ini, peneliti hendak melakukan riset terhadap siswa kelas VII
G MTsN 1 Sidoarjo. Dalam penelitian ini, peneliti hendak membuktikan
tanggapan dari peserta didik terhadap penggunaan “Zenius” sebagai media
belajar mandiri berbasis e-learning dalam pembelajaran matematika di masa
pandemi Covid-19.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah


penelitian deskriptif. Penelitian adalah suatu proses di mana kita melakukan
susunan langkah-langkah logis. Proses itulah yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel yang nantinya menghasilkan
kesimpulan yang benar dan tepat.. Untuk mendapatkan masing- masing jenis
data tersebut digunakan pendekatan yang berbeda pula yaitu pendekatan

5
penelitian kuantitatif (quantitative research) untuk mencari data kuantitas,
dan pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research) untuk mencari
data kualitas.5 Pada penelitian deskriptif, peneliti berupaya menggambarkan
kegiatan penelitian yang dlakukan pada objek tertentu secara jelas dan
sistematis. Penelitian deskriptif juga disebut penelitian pra-eksperimental.
Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi dan penggambaran
dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi suatu gejala yang
berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Penelitian jenis ini hanya
berusaha menggambarkan secara jelas dan berurutan terhadap pertanyaan
penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan
mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam penelitian.6
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-F dan VII-G MTs
Negeri 1 Sidoarjo sebanyak 44 siswa yang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Terdapat 3 tahap yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan tahap akhir. Langkah-langkah yang dulakukan
pada tahap persiapan antara lain: (1) menghimbau siswa kelas VII-F dan VII-
G untuk mengunduh aplikasi Zenius di smartphone masing-masing; (2)
menyusun instrumen berupa angket yang berisi tanggapan siswa mengenai
tanggapan mereka terhadap Zenius. Adapun langkah-langah pada tahap
pelaksanaan antara lain: (1) memvalidasi instrument penelitian kepada
validator; (2) merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi; (3)
menghimbau siswa kelas VII-F dan VII-G untuk menggunakan aplikasi
Zenius selama belajar mandiri; (3) meminta siswa untuk mengisi angket yang
berisi tentang tanggapan mereka terhadap Zenius; (4) menganalisis hasil
tanggapan siswa. Sedangan langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir
antara lain: (1) mendeskripsikan hasil analisis tanggapan siswa; (2) membuat
kesimpulan.
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian angket tanggapan peserta didik
5
Umar Sidiq, Moh. Miftachul Choiri. “Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan”.
Ponorogo. CV. Nata Karya. 2019. Hal 1.
6
Zaenal Arifin. “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Surabaya. Lentera Cendekia. 2009. Hal 17.

6
setelah menggunakan Zenius dalam kurun waku kurang lebih satu bulan.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 indikator yaitu
tanggapan dan reaksi. Angket terdiri dari 4 pertanyaan. Angket yang berisi
tanggapan dari peserta didik dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menghitung skor tiap jawaban yang diperoleh peserta didik. Dalam
penelitian ini, perolehan skor untuk masing-masing jawaban adalah
Sangat Setuju (SS) diberikan skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Kurang
Setuju (KS) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 1.
b. Menghitung presentase skor yang diperoleh seluruh peserta didik VII-F
dan VII-G. Adapun rumus yang digunakan :

P= ×100 %
n
Dimana :
P= presentase skor
x́=rata−rata skor peserta didik
n=nilai skor maksimal
Untuk menentukan kategori tanggapan yang diberikan peserta didik
terhadap aplikasi Zenius sebaigai media belajar mandiri, akan digunakan
kriteria kualifikasi penilaian berdasarkan Arikunto (2010) yang ditunjukkan
pada tabel 1.
Tabel 1
Kategori Tanggapan Siswa
Presentase Kategori Tanggal Keterangan

76 – 100 % Sangat Positif Baik

50 – 75 % Positif Cukup baik

26 – 50 % Kurang Positif Kurang baik


¿ 26 % Tidak Positif Tidak baik

(Diadopsi dari Arikunto, 2010:244)


HASIL DAN PEMBAHASAN

7
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 1 Sidoarjo pada semester ganjil
tahun ajaran 2020/2021. Sampel pada penelitian ini terdiri atas dua kelas yaitu
kelas VII-F dan VII-G MTsN 1 Sidoarjo yang berjumlah 44 siswa. Pada kedua
kelas, siswa diminta untuk menggunakan aplikasi Zenius sebagai media belajar
mandiri dalam pembelajaran matematika di masa pandemi Covid-19. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa angket tertutup yang
berisi tanggapan siswa terhadap Zenius. Tanggapan siswa yang dilihat pada
penelitian ini adalah bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan aplikasi
Zenius selama kurun waktu kurang lebih satu bulan sebagai media belajar
mandiri dalam pembelajaran matematika di masa pandemi Covid-19. Hasil
analisis angket tanggapan siswa kelas VII-F dan VII-G MTsN 1 Sidoarjo dapat
dilihat pada tabel 2.

Tabel 2
Tanggapan Siswa terhadap Zenius
Kriteria Indikator Presentase (%) Tanggapan
Format 85,75 Sangat Positif
Tanggapan
Relevansi 86,25 Sangat Positif
Manfaat 78,75 Sangat Positif
Reaksi
Kepuasan 85.75 Sangat Positif
Rata-Rata Tanggapan Siswa
84,25 Sangat Positif
Terhadap Zenius

Tanggapan siswa adalah adalah tanggapan dan reaksi siswa yang berikan
setelah siswa menggunakan Zenius selama kurun waktu kurang lebih satu
bulan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, rata-rata presentase
tanggapan siswa terhadap Zenius adalah 84,25% dengan katergori tanggapan
sangat positif. Tanggapan sangat positif sebagian diperoleh dari media belajar
Zenius dimana banyak siswa merasa mudah untuk menggunakan dan Zenius
menyediakan konten yang menarik sehingga materi yang diberikan dapat
mudah dimengerti oleh siswa. Dengan pembelajaran yang berbasis video ini,
siswa menjadi tidak bosan untuk belajar secara gratis dan dapat dilakukan di
mana dan kapan saja. Tanggapan siswa yang diukur dalam penelitian ini terdiri

8
atas tanggapan siswa terhadap format penggunaan Zenius dalam kurun waktu
kurang lebih satu bulan dan relevansi materi Zenius terhadap kegiatan belajar
siswa serta reaksi siswa terhadap penggunaan Zenius sebagai media belajar
mandiri. Siswa memberikan tanggapan sangat positif terhadap semua indikator
yang diukur

Berikut ini merupakan hasil angket tanggapan siswa yang terdiri dari atas
kriteria yaitu tanggapan dan reaksi siswa terhadap penggunaan Zenius sebagai
media belajar mandiri.

Tanggapan

Tanggapan dalam penelitian ini terdiri atas dua indikator yaitu tanggapan
mengenai kemenarikan konten yang disediakan Zenius dan relevansi materi
yang diberikan oleh Zenius terhadap kegiatan belajar siswa.

a. Format

Hasil presentase tanggapan 44 siswa mengenai tanggapan siswa terhadap


format yang ada pada Zenius memiliki nilai presentase 85,75%. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa menanggapi dengan sangat positif terhadap
penggunaan Zanius sebagai media belajar mandiri yang memberikan konten
yang menarik dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Zenius
merupakan media pembelajaran yang memiliki banyak konten dan video yang
cukup beragam mulai dari video pembelajaran semua jenjang kelas hingga
video motivasi mengenai belajar dan latihan soal, sehingga para siswa yang
menggunakan Zenius tidak merasa bosan. Sehingga media belajar Zenius
sangat cocok digunakan sebagai media belajar mandiri di masa pandemi
Covid-19.

b. Relevansi

Relevansi yang dimaksud adalah bagaimana kesesuaian materi yang


disajikan oleh Zenius ini dapat konsisten dengan tujuan belajar siswa, sesuai
dengan cara belajar siswa, berhubungan dengan pengalaman belajar siswa, dan

9
kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai rata-rata tanggapan siswa terhadap relevansi dalam penggunaan
Zenius sebagai media belajar mandiri dalam Matematika di masa pandemi
Covid-19 ini memiliki presentase yang paling tinggi yaitu 86,25% dengan
kategori tanggapan sangat positif. Hal ini disebabkan karena Zenius
menyediakan materi yang sesuai dengan cara belajar yang dimiliki oleh siswa,
dimana materi yang diberikan oleh Zenius sudah cocok dengan apa yang
dibutuhkan oleh siswa. Materi pada Zenius dibuat dengan penyampaian dan
bahasa yang sederhana dan sesuai dengan tujuan pembelajaran agar siswa tetap
mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan materi yang diberikan di
sekolah. Di samping itu, Zenius juga memberikan konsep atau inti yang harus
diketahui dari materi yang disampaikan sehingga para siswa dapat lebih
memahami dengan baik melalui sebuah konsep. Menurut Maidiyah (2013)
bahwa aspek relevance (relevansi/keterkaitan) yaitu menghubungkan materi
dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Reaksi
Reaksi dalam penelitian ini diukur dalam dua indikator yaitu manfaat dan
kepuasan peserta didik terhadap penggunaan aplikasi zenius selama kurun
waktu kurang lebih satu bulan sebagai media belajar mandiri dalam
pembelajaran matematika di masa pandemi Covid-19.
a. Manfaat
Rata-rata presetase manfaat terhadap penggunaan Zenius selama kurun
waktu kurang lebih satu bulan sebagai media belajar mandiri dalam
pembelajaran matematika di masa pandemi Covid-19 sebesar 78,75% dengan
kategori sangat positif. Hal ini dapat dilihat dengan sebagian besar peserta
didik yang tanggapan yang sangat positif terhadap penggunaan Zenius sebagai
media belajar mandiri dalam pembelajaran matematika di masa pandemi
Covid-19. Zenius ini juga dapat memberikan manfaat untuk peserta didik
dalam memahami materi yang belum dipahami, karena di dalam Zenius juga
terdapat penjelasan contoh-contoh soal. Dengan penggunaan Zenius sebagai
media belajar mandiri, peserta didik dapat mengetahui manfaat dari

10
penggunaan Zenius sebagai media belajar mandiri dalam pembelajaran
matematika di masa pandemi Covid-19.

b. Kepuasan
Rata-rata persentase kepuasan siswa terhadap Zenius selama kurun waktu
kurang lebih satu bulan sebagai media belajar mandiri dalam pembelajaran
matematika di masa pandemi Covid-19 ini sebesar 87,75% dan tergolong
tanggapan yang sangat positif. Hal ini menunjukkan bahwa Zenius ini telah
menimbulkan perasaan yang sangat positif kepada peserta didik dalam
pengalaman belajar mereka selama pandemi Covid-19. Peserta dididk merasa
suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak bosan sehingga timbul
keinginan untuk mengetahui lebih lanjut tentang materi yang mereka terima.
Hal ini terlihat dengan banyaknya siswa yang memberikan tanggapan sangat
positif. Pembelajaran yang menyenangkan menyebabkan tumbuhnya
tanggapan yang sangat positif dari peserta didik yang secara langsung
berdampak pada peningkatan terhadap minat belajar, aktivitas mengikuti
kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil
belajar (Wahyuningsih, 2011).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarakan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa tanggapan peserta didik kelas VII-F dan VII-G MTs
Negeri 1 Sidoarjo terhadap penggunaan Zenius selama kurun waktu kurang
lebih satu bulan sebagai media belajar mandiri dalam pembelajaran matematika
di masa pandemi Covid-19 tergolong tanggapan sangat positif dengan rata-rata
presentase 84,25 %.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat
beberapa saran yang perlu disampaikan sebagai berikut : (1) penelitian ini juga
diharapkan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran langsung di kelas

11
sehingga dapt diketahui efektivitas penggunaan Zenius sebagai media belajar
mandiri dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar yang diperoleh
peserta didik, tidak hanya dalam keadaan pandemi Covid-19; (2) indikator
respon siswa yang diukur bisa lebih dari yang sudah diteliti oleh peneliti.
DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Zaenal. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Lentera Cendekia,


2009.

Clark, Mayer. E-learning and the science of instruction: proven guidelines for
consumers and designers of multimedia learning, second edition. San
Francisco: John Wiley & Sons, Inc., 2008.

Sidiq, Miftachul Choiri. “Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan”.


Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019.

Gideon, Samuel. “Peran Media Bimbingan Belajar Online “Ruangguru” Dalam


Pembelajaran IPA Bagi Siswa SMP dan SMA Masa Kini: Sebuah
Pengantar”. JDP. Vol. 11, No. 2, 2018.

Hidayati, N., Heryanto, NM. “Respon Guru dan Siswa Terhadap Pembelajaran
Permainan Bolavoli yang Dilakukan dengan Pendekatan Modifikasi (pada
Siswa Kelas V SDN Wateswinagun I Sambeng- Lamongan).”
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Vol. 1, No. 1, 2013.

Maidiyah, E., Fonda, C.Z. “Penerapan Model Pembelajaran ARCS Pada Materi
Statistika di Kelas XI SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh”. Peluang. Vol. 1,
No. 2, 2013.

Stefany, Evy Maya. “Respon Siswa Pada Pengembangan Media Pembelajaran:


Implementasi Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VIII Di SMP Negeri 4
Denpasar” Edutic. Vol. 12, No. 2, 2015.

Wahyuningsih. “Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf


untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R”. Penelitian
Pendidikan. Vol 1, No. 2, 2011.

12
13

Anda mungkin juga menyukai