Kelas A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang telah
memberikan bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara
kaffah.
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Umum di Institut Agama
Islam Negeri Metro. Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk
menambah wawasan tentang Pendidikan dan Pembangunan.
Akhir kata, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Namun, kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan......................................................................1
B. Pengertian Pembangunan.................................................................1
C. Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya...........1
D. Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan....................................5
E. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional.....................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya setiap manusia merasa mengerti tentang apa itu
pendidikan, dasar dan tujuan serta mengenai berbagai persoalan lain tentang
pendidikan itu. Mengenai pendidikan itu sendiri dapat kita temukan berbagai
defenisi, tergantung dari sudut pandang mana kita mengkajinya.
Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan
kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak baik menjadi baik, dan dari tidak terampil menjadi
terampil. Sedangkan pembangunan adalah perbaikan untuk menuju ke arah
yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari
yang belum terampil menjadi terampil. Karena pembangunan itu membangun
dan memperbaiki.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembangunan. Pendidikan
merupakan usaha mampu menghasilkan SDM yang menunjang
pembangunan sedangkan pembangunan merupakan usaha dari diri manusia
dan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyelidikan, saran, dan
seterusnya).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian pendidikan?
2. Apa pengertian pembangunan?
3. Apa esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya?
4. Bagaimana sumbangan pendidikan pada pembangunan?
5. Bagaimana pembangunan sistem pendidikan nasional?
1
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan makalah di atas tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan
2. Untuk mengetahui pengertian pembangunan
3. Untuk memahami esensi pendidikan dan pembangunan serta titik
temunya
4. Untuk memahami sumbangan pendidikan pada pembangunan
5. Untuk mengetahui pembangunan sistem pendidikan nasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari bahasa latin “Educare” yang berarti keluar,
pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan
menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
baik menjadi baik, dan dari tidak terampil menjadi terampil, serta
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, akhlak bahkan seluruh pribadinya.
B. Pengertian Pembangunan
Pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju,
perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang belum
terampil menjadi terampil. Karena pembangunan itu membangun dan
memperbaiki. Dalam pengertian ini berarti setiap orang pasti berkeinginan
untuk melakukan pembangunan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
masyarakat dan negara. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia. Pembangunan nasional bertujuan untuk menjadikan satu
masyarakat yang adil dan makmur yang merata bermaterial maupun spiritual
berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
3
individu, makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat
meningkatkan martabatnya selaku makhluk.
Jika pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi
kepada pemenuhan hajat hidup manusia sesuai dengan kodratnya sebagai
manusia maka dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat dipandang
sebagai “objek” dan sekaligus juga sebagai “subjek” pembangunan.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang
dibangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri
manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani
yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap
terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja.
Manusia sebagai sasaran pembangunan wujudnya diubah dari keadaan
yang masih bersifat “potensial” ke keadaan “aktual”. Fuad hasan
menyatakan : “Manusia adalah makhluk yang terentang antara “potensi” dan
“aktualisasi” (manusia dan citrannya, juni 1985). Diantara dua kutub itu
terentang upaya pendidikan. Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa
pendidikan berperan mengembangkan yaitu menghidup suburkan potensi-
potensi “kebaikan” dan sebaliknya mengerdilkan potensi “kejahatan”.
Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan aktualisasinya
seperti kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan menerima kenyataan,
berpendirian, rasa bebas yang bertanggung jawab, kejujuran, toleransi, rendah
hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima, melaksanakan
kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan
segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan
kreatif, baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/
spiritual.
Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan
masing-masing dalam esensi pembangunan serta antar keduanya.
1. Pendidikan merupakan usaha dalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha ke luar dari diri manusia.
4
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang
pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).
1. Segi Sasaran
Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada
peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh
serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah
terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan
yang manusiawai. Prof. Dr. Slamet Imam Santoso menyatakan bahwa
tujuan pendidikan menghasilkan manusia yang baik. Manusia yang baik
dimanapun ia berada akan memperbaiki lingkungan.
5
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik
dibimbing, untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari
lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Bekal yand dimaksud baik brupa bekal dasar, lanjutan, (dari SD
dan sekolah lanjutan) ataupun bekal kerja yang langsung dapat
digunakan secara aplikatif (Sekolah Menengah Kejuruan dan
Perguruan Tinggi).
3) Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta
didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan.
Khususnya mereka yang tidak sempat melanjtukan proses belajarnya
melalui jalur formal.
6
pendidikan berbuat untuk itu. Uraian tentang sumbangan pendidikan pada
pembangunan seperti dikemukakan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Pada langkah pertama, pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber
daya pembangunan. Kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan
membangun lingkungannya.
b. Pada instansi terakhir, manusialah yang menjadi kunci pembangunan.
Kesuksesan pembangunan sangat tergantung kepada manusiannya.
c. Pendidik memegang peranan penting karena merekalah yang
menciptakan manusia pencipta pembangunan.
7
Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem
pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of
social change (agen perubahan sosial) tidak berfungsi sebagaimana
mestinnya. Strukturnya, kurikulumnya, pengelolaannya, tenaga
kependidikannya mau tidak mau harus dengn tuntutan baru tersebut.
8
c) Aspek Yuridis
Kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru,
khususnya kebutuhan akan penyempurnaan sistem pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan-kebutuhan baru tersebut. Jelasnya sistem
pendidikan perlu disempurnakan, dan tugas ini hanya dapat dilakukan
dengan mendasarkan diri pada Undang-Undang Pendidikan.
a) Isi UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SPN) lebih komprehensif, dalam arti bahwa UU No. 2
Tahun 1989 ini mencakup semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan.
b) Sifat UU RI No. 2 Tahun 1989 lebih fleksibel dp. UU No.
4/1950 dan UU No. 22/61. Fleksibilitas ini terlihat dalam hal-hal
seperti :
(1) Masih memberi peluang untuk dilengkapi dengan peraturan
peraturan pemerintah dan keputusan menteri.
(2) Adanya badan pertimbangan pendidikan nasional (Bab XIV,
pasal 48) yang bertugas memberikan masukan dan saran-saran
kepada pemerintah/menteri pendidikan.
(3) Adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, dan keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan
sehingga pendidikan dapat mengarah kepada keserasian
pemenuhan tujuan negara di satu pihak dan kepentingan rakyat
banyak di pihak yang lain pada masa mendatang.
c) Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tidak hanya bersifat
mengatur (seperti UU Pendidikan yang lalu), tetapi juga memiliki
kekuatan hukum yang bersifat memaksa.
d) UU No. 2 Tahun 1989 lebih memperhatikan prospek masa
depan.
d) Aspek Struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya
pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis
9
pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang
lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
Terjadinnya perubahan struktur dalam sistem pendidikan kita dapat
disebut antara lain : pendidikan guru pada zaman penjajahan belanda
dapat dikenal apa yang disebut CVO (Cursus voor Volks-Onderwijs)
dengan lam studi 2 tahun sesudah sekolah rakyat (SR) 5 tahun, Normal
school, yang lama studinnya 4 tahun sesudah SR 5 tahun, setara dengan
SGB (Sekolah Guru Bawah)
e) Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikuler
berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan dimaksud mungkin
mengenai materinya, orientasinya, pendekatannya ataupun metodenya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun
manusiannya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan
menjadi sumber daya pembangunan. Pembangunan yang dimaksud baik yang
bersasaran lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan sosial yaitu
diri manusia itu sendiri.
Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan, maka
diharapkan lingkungannya akan terbangun dengan baik. Sumbangan
pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya,
lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan. Secara
khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah pembangunan
atas penyempurnaan sistem pendidikan itu sendiri.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat lebih
mengetahui tentang peranan pendidikan dan pembangunan nasional serta
lebih mengetahui tentang sistem-sistem pendidikan dan hubungan antara
pendidikan dan pembangunan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12