Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN”


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Ilmu Pendidikan Umum”
Dosen Pengampu : Leny Setiyana, M.Pd

Disusun oleh kelompok 10:

Kelas A

1. Muti Hanifah (2001080014)


2. Rahmad Fajar (2001081008)

PROGAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang telah
memberikan bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara
kaffah.

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Umum di Institut Agama
Islam Negeri Metro. Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk
menambah wawasan tentang Pendidikan dan Pembangunan.

Akhir kata, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Namun, kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Jaya, 23 November 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan penulisan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan......................................................................1
B. Pengertian Pembangunan.................................................................1
C. Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya...........1
D. Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan....................................5
E. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional.....................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya setiap manusia merasa mengerti tentang apa itu
pendidikan, dasar dan tujuan serta mengenai berbagai persoalan lain tentang
pendidikan itu. Mengenai pendidikan itu sendiri dapat kita temukan berbagai
defenisi, tergantung dari sudut pandang mana kita mengkajinya.
Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan
kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak baik menjadi baik, dan dari tidak terampil menjadi
terampil. Sedangkan pembangunan adalah perbaikan untuk menuju ke arah
yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari
yang belum terampil menjadi terampil. Karena pembangunan itu membangun
dan memperbaiki.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembangunan. Pendidikan
merupakan usaha mampu menghasilkan SDM yang menunjang
pembangunan  sedangkan pembangunan merupakan usaha dari diri manusia
dan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyelidikan, saran, dan
seterusnya).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian pendidikan?
2. Apa pengertian pembangunan?
3. Apa esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya?
4. Bagaimana sumbangan pendidikan pada pembangunan?
5. Bagaimana pembangunan sistem pendidikan nasional?

1
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan makalah di atas tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan
2. Untuk mengetahui pengertian pembangunan
3. Untuk memahami esensi pendidikan dan pembangunan serta titik
temunya
4. Untuk memahami sumbangan pendidikan pada pembangunan
5. Untuk mengetahui pembangunan sistem pendidikan nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari bahasa latin “Educare” yang berarti keluar,
pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan
menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
baik menjadi baik, dan dari tidak terampil menjadi terampil, serta
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, akhlak bahkan seluruh pribadinya.

B.     Pengertian Pembangunan
Pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju,
perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang belum
terampil menjadi terampil. Karena pembangunan itu membangun dan
memperbaiki. Dalam pengertian ini berarti setiap orang pasti berkeinginan
untuk melakukan pembangunan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
masyarakat dan negara. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia. Pembangunan nasional bertujuan untuk menjadikan satu
masyarakat yang adil dan makmur yang merata bermaterial maupun spiritual
berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik  Indonesia

C. Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya


Menurut paham umum kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan
dengan pembangunan ekonomi dan industri yang selanjutnya diasosiasikan
dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan, jembatan sampai kepada
pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi, dan sejenisnya.
Seperti yang dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan
bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusianya, yaitu
dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk

3
individu, makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat
meningkatkan martabatnya selaku makhluk.
Jika pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi
kepada pemenuhan hajat hidup manusia sesuai dengan kodratnya sebagai
manusia maka dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat dipandang
sebagai “objek” dan sekaligus juga sebagai “subjek” pembangunan.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang
dibangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri
manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani
yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap
terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja.
Manusia sebagai sasaran pembangunan wujudnya diubah dari keadaan
yang masih bersifat “potensial” ke keadaan “aktual”. Fuad hasan
menyatakan : “Manusia adalah makhluk yang terentang antara “potensi” dan
“aktualisasi” (manusia dan citrannya, juni 1985). Diantara dua kutub itu
terentang upaya pendidikan. Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa
pendidikan berperan mengembangkan yaitu menghidup suburkan potensi-
potensi “kebaikan” dan sebaliknya mengerdilkan potensi “kejahatan”.
Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan aktualisasinya
seperti kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan menerima kenyataan,
berpendirian, rasa bebas yang bertanggung jawab, kejujuran, toleransi, rendah
hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima, melaksanakan
kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan
segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan
kreatif, baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/
spiritual.
Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan
masing-masing dalam esensi pembangunan serta antar keduanya.
1. Pendidikan merupakan usaha dalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha ke luar dari diri manusia.

4
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang
pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).

D. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan


Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa
segi :
(a) Segi sasaran
(b) Segi lingkungan
(c) Segi jenjang pendidikan
(d) Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan

1. Segi Sasaran
Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada
peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh
serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah
terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan
yang manusiawai. Prof. Dr. Slamet Imam Santoso menyatakan bahwa
tujuan pendidikan menghasilkan manusia yang baik. Manusia yang baik
dimanapun ia berada akan memperbaiki lingkungan.

2. Segi Lingkungan Pendidikan


Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai
lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga (pendidikan informal),
liingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat
(pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan dan
dalam jabatan.
1) Lingkungan Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan
yang baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan
kecekatan, kesopanan, dan moral.
2) Lingkungan Sekolah

5
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik
dibimbing, untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari
lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Bekal yand dimaksud baik brupa bekal dasar, lanjutan, (dari SD
dan sekolah lanjutan) ataupun bekal kerja yang langsung dapat
digunakan secara aplikatif (Sekolah Menengah Kejuruan dan
Perguruan Tinggi).
3) Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta
didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan.
Khususnya mereka yang tidak sempat melanjtukan proses belajarnya
melalui jalur formal.

3. Segi Jenjang Pendidikan


Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan
pendidikan tinggi (PT) memberikan bekal kepada para peserta didik secara
bersinambungan. Pendidikan dasar merupakan basic education yang
memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Artinya pendidikan tinggi berkualitas, jika pendidikan menengahnya
berkualitas, dan jika pendidikan dasarnya berkualitas. Dengan basic
education pada pendidikan dasar juga diartikan bahwa pendidikan dasar
memberikan bekal dasar kepada warga negara yang tidak sempat
melanjutkan pendidikan untuk dapat melibatkan diri kedalam gerak
pembangunan.

4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan


Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain :
bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan
komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin
dikerjakan hanya diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti
yang dibutuhkan. Orang-orang yang dimaksud hanya tersedia jika

6
pendidikan berbuat untuk itu. Uraian tentang sumbangan pendidikan pada
pembangunan seperti dikemukakan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Pada langkah pertama, pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber
daya pembangunan. Kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan
membangun lingkungannya.
b. Pada instansi terakhir, manusialah yang menjadi kunci pembangunan.
Kesuksesan pembangunan sangat tergantung kepada manusiannya.
c. Pendidik memegang peranan penting karena merekalah yang
menciptakan manusia pencipta pembangunan.

E. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional


Pada bagian ini akan dikemukakan dua hal, yaitu :
1. Mengapa sistem pendidikan harus dibangun.
2. Wujud pembangunan sistem pendidikan

1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun


Sistem pendidikan perlu dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Manusia hanya mengejar kesempurnaan, tetapi tidak pernah akan
menyatu dengan kesempurnaan itu sendiri. Jadi logis jika sistem pendidikan
yang merupakan sarana bagi manusia untuk mengantarkan dirinya menuju
kepada kesempurnaan itu juga perlu disempurnakan. Disamping itu pula
pengalaman manusia juga berkembang. Itulah sebabnya mengapa sistem
pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan
jawaban atas teka-teki mengenai dirinnya.
Selanjutnya persoalan pendidikan juga dapat dilihat sebagai persoalan
nasional karena pendidikan berhubungan dengan masa depan bangsa. Jika
masyarakat Indonesia (menurut rencana pembangunan) pada pelita VI
berubah dari masyarakat agraris ke masyarakat industri, tentunnya pola pikir
dan prilaku yang dilandasi oleh situasi dan kondisi agraris harus berubah
kearah situasi dan kondisi dimana manusia disibukkan dengan kegiatan
industri

7
Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem
pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of
social change (agen perubahan sosial) tidak berfungsi sebagaimana
mestinnya. Strukturnya, kurikulumnya, pengelolaannya, tenaga
kependidikannya mau tidak mau harus dengn tuntutan baru tersebut.

2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan


Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain
bertalian erat, yaitu :
- Aspek filosofis dan keilmuan
- Aspek yuridis atau perundang-undangan
- Struktur
- Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi

a) Hubungan Antar Aspek-Aspek Aspek filosofis,


keilmuan dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain,
karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain. Artinya,
struktur pendidikan, kurikulum, dan lain-lain yang lain itu harus mengacu
kepada aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis.
b) Aspek Filosofis Keilmuan Aspek filosofis
berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Bagi kita
pengembangan sifat kodrati manusia itu paralel dengan jiwa Pancasila.
Filsafat Pancasila ini menggantikan secara total falsafah pendidikan
penjajah. Penjajah memfungsikan pendidikan sebagai sarana untuk
menghasilkan tenaga kerja yang terampil tetapi bersifat bergantung dan
loyal kepada penjajah. Pendidikan yang sehat harus merupakan titik temu
antara “teori” dengan “praktek”, demikian kata J. H. Gunning, “Theorie
zonder praktijk is voor genieen, praktijk zonder theorie is voor gekken en
schurken”. Teori tanpa praktek hanya cocok bagi orang-orang pintar,
sedangkan praktek tanpa teori hanya terdapat para orang gila.

8
c) Aspek Yuridis
Kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru,
khususnya kebutuhan akan penyempurnaan sistem pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan-kebutuhan baru tersebut. Jelasnya sistem
pendidikan perlu disempurnakan, dan tugas ini hanya dapat dilakukan
dengan mendasarkan diri pada Undang-Undang Pendidikan.
a) Isi UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SPN) lebih komprehensif, dalam arti bahwa UU No. 2
Tahun 1989 ini mencakup semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan.
b) Sifat UU RI No. 2 Tahun 1989 lebih fleksibel dp. UU No.
4/1950 dan UU No. 22/61. Fleksibilitas ini terlihat dalam hal-hal
seperti :
(1) Masih memberi peluang untuk dilengkapi dengan peraturan
peraturan pemerintah dan keputusan menteri.
(2) Adanya badan pertimbangan pendidikan nasional (Bab XIV,
pasal 48) yang bertugas memberikan masukan dan saran-saran
kepada pemerintah/menteri pendidikan.
(3) Adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, dan keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan
sehingga pendidikan dapat mengarah kepada keserasian
pemenuhan tujuan negara di satu pihak dan kepentingan rakyat
banyak di pihak yang lain pada masa mendatang.
c) Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tidak hanya bersifat
mengatur (seperti UU Pendidikan yang lalu), tetapi juga memiliki
kekuatan hukum yang bersifat memaksa.
d) UU No. 2 Tahun 1989 lebih memperhatikan prospek masa
depan.

d) Aspek Struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya
pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis

9
pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang
lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
Terjadinnya perubahan struktur dalam sistem pendidikan kita dapat
disebut antara lain : pendidikan guru pada zaman penjajahan belanda
dapat dikenal apa yang disebut CVO (Cursus voor Volks-Onderwijs)
dengan lam studi 2 tahun sesudah sekolah rakyat (SR) 5 tahun, Normal
school, yang lama studinnya 4 tahun sesudah SR 5 tahun, setara dengan
SGB (Sekolah Guru Bawah)

e) Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikuler
berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan dimaksud mungkin
mengenai materinya, orientasinya, pendekatannya ataupun metodenya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun
manusiannya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan
menjadi sumber daya pembangunan. Pembangunan yang dimaksud baik yang
bersasaran lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan sosial yaitu
diri manusia itu sendiri.
Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan, maka
diharapkan lingkungannya akan terbangun dengan baik. Sumbangan
pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya,
lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan. Secara
khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah pembangunan
atas penyempurnaan sistem pendidikan itu sendiri.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat lebih
mengetahui tentang peranan  pendidikan dan pembangunan nasional serta
lebih mengetahui tentang sistem-sistem pendidikan dan hubungan antara
pendidikan dan pembangunan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo Redja.2013.Pengantar Pendidikan.Jakarta.PT.Raja Grafindo


Persada.
Tirtahardja Umar, La Sulo, S.L..1995.Pengantar Pendidikan.Ujung Pandang.
https://www.academia.edu/15749116/Makalah_Pendidikan_dan_Pembangunan

12

Anda mungkin juga menyukai