Golongan C
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2. Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 5
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................. 7
3.3 Prosedur Praktikum ......................................................................................... 7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 9
4.1 Hasil.................................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 9
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 12
5.2 Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Benih merupakan sarana penting dalam produksi pertanian dan menjadi
faktor pembawa perubahan dibidang pertanian. Salah satu keberhasilan dalam
peningkatan produksi adalah digunakannya benih varietas unggul dengan
disertai budidaya yang baik dan benar. Benih varietas unggul dapat diperoleh
melalui seleksi dan hibridisasi tanaman, baik yang dilakukan Lembaga
penelitian milik pemerintah, maupun industry perbenihan swasta yang
mempunyai divisi penelitian dan pengembangan.
Prinsip pengambilan contoh benih adalah mengambil benih dari beberapa
bagian dari suatu kelompok benih. Penarikan contoh benih dilakukan dengan
mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang
sama. Benih-benih yang terambil dari setiap pengambilan contoh ini disebut
contoh primer, sedangkan gabungan dari contoh primer disebut contoh
komposit. Benih yang didapat dengan cara penguragan yang merata dari
contoh komposit untuk dikirim ke laboratorium disebut contoh kirim. Dan
contoh benih yang didapat dengan jalan pengurangan yang merata dan
bertahap dari contoh kirim dengan berat yang ditetapkan untuk keperluan
salah satu penguji mutu di laboratorium disebut contoh kerja.
Contoh primer biasa diambil dengan menggunakan tangan atau dengan
menggunakan seed trier. Contoh komposit yaitu semua contoh primer yang
dijadikan satu dan dicamput dalam satu wadah. Jumlah contoh komposit jauh
lebih banyak dari yang diperlukan untuk diuji, oleh karena itu harus dikurangi
lagi. Contoh kirim berasal dari contoh komposit yang dikurangi sesuai
minimum yang sudah ditetapkan oleh peraturan ISTA. Contoh kirim yang
telah didapat dijadikan contoh kerja dengan membagi contoh kirim
menggunakan seed devider atau alat pembagi benih.
Berdasarkan keterangan di atas, maka perlu dilakukan praktikum
pengambilan contoh benih agar mendapat sejumlah contoh benih yang sesuai
untuk pengujian.
1.2.Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan pengambilan contoh benih tanaman
2. Menentukan jumlah contoh benih yang sesuai dengan ketentuan
pengujian
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
1. Kegiatan pengambilan contoh benih menggunakan 2 komoditi yaitu
padi varietas Inpari 43 dan jagung varietas Bisi 2. Berat contoh primer
yang diperoleh pada setiap 20 lot, didapatkan berat total sebesar
3.095,79 gram benih padi dan 2.135,02 gram benih jagung.
2. Contoh primer dari komoditi padi dan jagung dihomogenkan untuk
mendapatkan contoh komposit. Pada komoditi jagung jenis contoh
kiriman dengan cara pengambilan contoh benih komposit dengan
metode parohan didapatkan hasil 1.067,51 gram dan jenis contoh
duplikat yaitu 1.067,51 gram. Dan menghasilkan contoh kerja yang
dibagi menjadi kemurnian sebesar 967,3414 gram, kadar air sebesar
100,1686 gram. Sedangkan komoditi padi dengan metode yang sama
didapatkan contoh kirim sebesar 1.547,895 gram dan jenis contoh
duplikat yaitu 1.547,895 gram. Dan menghasilkan contoh kerja yang
dibagi menjadi kemurnian sebesar 73,34 gram, kadar air sebesar
100,8587 gram.
5.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum pengambilan contoh benih, praktikan
lebih berhati-hati saat pengambilan sampel agar sampel yang diambil tidak
terlalu banyak atau terlalu sedikit, serta dalam penimbangan contoh kerja
kadar air (KA) komoditi padi diperlukan konsentrasi dan ketelitian saat
penimbangan, agar yang contoh kerja KA benih yang didapat sesuai
dengan syarat ISTA
DAFTAR PUSTAKA