Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI TANAMAN

“PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM”

Oleh:

Nama : Fandy Anggara Gita M.


Praktikum : Bioteknologi Tanaman
Asisten : Fathiyyah

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui Asisten Bioteknologi

FATHIYYAH
--------------------------------
NIM. 176040200011003

Tanggal acc:..................................

1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bioteknologi adalah suatu metode yang dilakukan untuk menghasilakn produk
baru yang melibatkan mahkluk hidup sehingga dapat bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi merupakan ilmu yang dapat membantu dalam bidang pertanian. Metode
yang dilakukan dapat berguna untuk budidaya pertanian. Karena, dengan menggunakan
bioteknologi ini memungkinkan perbanyakan tanaman dari sel/jaringan tetapi,
memerlukan tingkat ke sterilan tinggi agar tanaman dapat tumbuh tanpa terkontaminasi
zat-zat berbahaya dari luar. Kesterilan alat juga hal yang perlu di perhatikan di dalam
praktikum untuk menunjang keberhasilan praktikum yang akan di lakukan. Ketika
tanaman terkontaminasi, maka pertumbuhan tanaman atau produksi dari tanaman itu
sendiri akan terganggu atau bahkan tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Alat-
alat yang di gunakan dalam praktikum bioteknologi beberapa di antaranya hanya di
gunakan satu kali pakai hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi pada
alat sehingga dapat mempengaruhi hasil uji coba terhadap praktikum yang akan di
lakukan selanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan dan cara penggunaan alat-
alat praktikum di laboratorium untuk mengurangi tingkat terjadinya kesalahan atau
kegagalan pada praktikum yang akan di lakukan
1.2 TUJUAN

Tujuan dari pengenalan alat praktikum ini agar praktikan mengetahui alat-alat
yang berada di laboratorium bioteknologi serta cara penggunaan alat dan bahan-bahan
kimia yang akan di pakai pada saat praktikum kultur jaringan. Mengetahui skema letak
ruangan praktikum.

2. PEMBAHASAN
2.1 SKEMA UMUM LABORATORIUM

R1

R2

R3

Ruangan 1 : Digunakan sebagai penyimpanan alat-alat dan pelaksanaan kegiatan


praktikum.

Ruangan 2 : Ruangan kultur (Untuk melakukan kultur) hanya dimasuki 1 atau 2 orang
saja.

Ruangan 3 : Ruangan inkubasi.


2.2 ALAT-ALAT LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
Alat-alat praktikum kultur jaringan sebagai berikut :
No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

1. Labu ukur Mengukur larutan dengan


konsentrasi tertentu (Barahima,
2011)

2. Pipet Ukur Pipet Ukur berfungsi untuk


memindahkan larutan atau cairan
ke dalam suatu wadah dengan
berbagai ukuran volume. Untuk
ukuran volume pada Pipet ukur
yang paling besar adalah pipet
ukur dengan volume 50ml. (Edhi,
2013)

3. Bola hisap Menyedot larutan yang dipasnag


pada pangkalpipet ukur dan untuk
membuang gas (Barahima,2011)

4 Timbangan analitik Timbangan digital yang fungsinya


untuk menim-bang berat sampel
dan berat media. Timbangan ini
bisa di atur ulang agar kembali ke
0 lagi. (Yuwono, 2008)
5 Oven Alat untuk sterilisasi kering dan
menghilangkan uap air. (Yuwono,
2008)

6. Spatula Berupa sendok panjang dengan


ujung atasnya datar, terbuat
dari stainless steel atau
alumunium. Fungsi untuk
mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan. (Edhi,
2013)

7. Gelas pengaduk Terbuat dari kaca tahan panas,


digunakan untuk mengaduk cairan
di dalam gelas kimia. (Yuwono,
2008)

8. Botol spirtus Membakar dan memanaskan suatu


larutan (Barahima,2011)

9. Botol Semprot Berupa botol tinggi bertutup yang


terbuat dari plastik. Berfungsi
sebagai tempat menyimpan
aquades. Cara menggunakannya
dengan menekan badan botol
sampai airnya keluar. (Yuwono,
2008)
10. Pipet tetes Fungsinya sama dengan pipet
ukur, namun volume yang
dipindahkan tidak diketahui
karena berupa tetesan. (Daisy,
1994)

12. Gelas ukur Berguna untuk mengukur volume


suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gelas ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan
skala volumenya. (Daisy, 1994)

13. pH meter Alat elektronik yang digunakan


untuk mengukur pH (keasaman
atau alkalinitas) dari cairan.
(Yuwono, 2008)

16. LAFC (Laminar Air Tempat untuk penanaman media


Flow Cabinet) yang menciptakan kondisi steril
pada saat penanaman mikrobia
karena bentuk dari tempat ini
adalah tertutup rapat namun
disertai 2 lubang sebagai tempat
masuknya tangan. (Yuwono,
2008)
17. Microwave Sebagai alat untuk memanaskan
dan untuk menghomogenkan
sampel. (Edhi, 2013)

18. Hot plate Spiral Hot plate stirrer berfungsi untuk


menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat (plate)
yang terdapat dalam alat ini dapat
dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses
homogenisasi. (Yuwono, 2008)

19 Autoclave Mensterilisasikan alat alat dengan


tekanan yang mematikan mikroba.
(Yuwono, 2008)
Alat-alat praktikum Isolasi DNA sebagai berikut :
NO Gambar Alat Nama Alat Fungsi

1. Micro Pipet Alat yang digunakan untuk


memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat.
Penggunaan pipet gelas
seperti pipet ukur dan pipet
gondok tidak mempunyai
akurasi yang tinggi untuk
volume kurang dari 1 ml.
(Yuwono, 2008)

2. Tip / Ujung Sebagai tempat untuk cairan


Mikropipet dalam ukuran 1µl sampai 20
µl. (Yuwono, 2008)

3. Tube Untuk menampung larutan


dari micropipet. (Edhi, 2013)

4. Sentrifuge merupakan alat untuk


memutar sampel pada
kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat
terkumpul ke dasar
tabung sentrifuge. (Edhi,
2013)

5. Elektroforesis Untuk mengetahui bentuk


DNA dan RNA. (Edhi, 2013)
6. Inkubator Digunakan untuk fermentasi
dan menumbuhkan media
pada pengujian secara
mikrobiologi. (Yuwono,
2008)

7. Mesin PCR Digunakan untuk


memperbanyak DNA sesuai
keinginan. Karena bisa
diatur berapa kali putaran
sintesis DNA yang kita
punya. (Yuwono, 2008)

8. Vortex digunakan untuk


mencampurkan suatu bahan
yang sudah dihancurkan
dengan morta dan pistil
dengan larutan buffer, atau
hanya untuk mencampurkan
beberapa jenis larutan agar
homogen (rata). (Daisy,
1994)

9. Tabung Nitrogen Menyediakan Nitrogen


untuk tanaman. (Edhi, 2013)

10. Mortar dan pistil Alat yang digunakan untuk


menghancurkan suatu bahan
atau sampel seperti daun,
akar, seedling, biji, dan lain-
lain, untuk tujuan isolasi
DNA, RNA, atau protein
(Yuwono, 2008)
2.3. BAHAN-BAHAN KIMIA DALAM LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
Bahan-bahan kimia yang di gunakan menurut Henuhili (2012) ialah:
No Nama Bahan Rumus Kimia Fungsi

1 Air H2O Sebagai Pelarut dan pengencer

2 Ethanol C2H6O Sebagai zat penstreril

3 Spirtus / Metanol CH3OH Sebagai bahan bakar

4 Sodium Dodecyl NaC12H25SO4 Sebagai tahap pelisis membran sel


Sulphate (SDS) dalam praktik isolasi DNA atau
dapat digunakan untuk mengurangi
aktivitas enzim nuklease

5 Cetyl C19H42BrN Sebagai tahap pelisis membran sel


Trimethylammonium dalam praktik isolasi DNA
Bromide (CTAB)

6 Proteinase K Untuk melisiskan membran pada sel


secara enzimatik

7 Garam NaCl Zat untuk mencegah terbentuknya


kompleks CTAB-DNA dan
menghilangkan polisakarida dalam
praktik isolasi DNA

8 2-mercaptoethanol C2H6OS Berfungsi untuk menghilangkan


kandungan senyawa polifenol dalam
sel tumbuhan.

9 EDTA C10H16N2O8 Sebagai penginaktivasi enzim


DNase dalam praktik isolasi DNA

10 Larutan Buffer H+ dan OH- Digunakan untuk mempertahankan


suatu pH
3. KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan praktikum bioteknologi diperlukan berbagai macam peralatan


untuk menunjang kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum menggunakan banyak alat dan
bahan kimia. Tiap alat mempunyai fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Sebelum
melakukan praktikum praktikkan harus mengetahui setiap alat dan bahan yang akan di
gunakan di dalam laboratorium bioteknologi untuk menghindari adanya kerusakan
mupun kegagalan pada saat pelaksaan praktikum Selain itu, praktikan diwajibkan untuk
memahami skema praktikum serta melaksanakan praktikum sesuai prosedur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Barahima, A. 2011. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Bandung: Alfabeta


Daisy, P. S. H. dan Ari W., 1994, Teknik Kultur Jaringan, Penerbit Kanisius.
Edhi Sandra .2013. Cara Mudah Memahami dan Menguasai Kultur Jaringan. IPB Press.
Hartmann, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies Jr., and R.L. Geneve. 1997. Plant Propagation:
Principle And Practices. Sixth Ed.
Henuhili, V. 2012. Kultur Jaringan Tumbuhan. Fakultas MIPA. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Yuwono Triwibowo, 2008. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai