Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR- DASAR TEKNOLOGI BENIH

KEMURNIAN FISIK BENIH PASAR

Disusun Oleh :

1. BELZA FAIZATUL MAGFIROH (A41222127)


2. FARHAN ROSIDI (A41222084)
3. GUSTI AYU VEREN EDA W. (A41222842)
4. MUKHLIS (A41222937)
5. PRABASARI TRIBHUANA T. (A41222041)
6. RISKI TRI PRADANA (A41222004)

Dosen : Ir. SRI RAHAYU, S.P, M.P


Teknisi : RINA SOFIANA S.ST

PROGRAM STUDI TEKNIK PEODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara agraris, di mana sektor pertanian sangat mendominasi,


sehingga dalam upaya mendukung sektor pertanian Indonesia yaitu dengan memanfaatkan
bidang teknologi benih. Benih merupakan faktor utama dalam keberhasilan hasil suatu
produksi. Kualitas benih menjadi patokan para petani untuk bercocok tanam dengan harapan
hasil yang bagus. Menurut Sadjad (2007), mengatakan bahwa benih merupakan faktor
penentu terhadap ketersediaan pangan di Indonesia karena sebagian besar tanaman pangan
berasal dari benih, jika benih yang digunakan mutunya buruk untuk tidak berkualitas maka
akan berpengaruh terhadap produksi tanaman tersebut.Selain itu, mutu benih dalam waktu
yang tepat, jumlah cukup dan kontinyu diperlukan untuk mencapai produktivitas tanaman
yang tinggi. Mutu benih yang unggul selain dicirikan oleh kemurnian yang tinggi juga harus
bervigor tinggi. Sehingga untuk menyediakan benih yang yang berkualitas tersebut
diperlukan suatu tindakan pengujian benih sebelum benih tersebut ditanam ataupun
dipasarkan.Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan
tiga komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian untuk
menentukan komposisi benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dari contoh benih
yang mewakili lot benih.

1.2 Tujuan

 Agar mahasiswa mengetahui cara dan prosedur kerja ujikemurnian


 Agar mahasiswa mampu melakukan uji kemurnian
 Agar mahasiswa terampil dalam praktikum
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan penanaman.Sehingga


masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi.Agronomi sendiri diartikan
sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang produksi dengan
segenap unsure alam (iklim, tanah, air),tanaman, hewan dan manusia untuk mencapai
produksi tanaman secara maksimal(Kartasapoetra, 1986).Benih merupakan biji tanaman yang
dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani dan mempunyai fungsi agronomis.
Benih yang bermutuadalah benih yang telah dinyatakan sebagai benih yang bekualitas tinggi.
Benihyang baik dan bermutu akan sangat menunjang dalam peningkatan produknya baik dari
segi kuantitas maupun kualitas (Rineka, 1986).Benih juga diartikan sebagai biji tanaman
yang tumbuh menjadi tanamanmuda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga.
Melalui penyerbukaan bunga berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji
kembali.Benih dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman,
jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif.Benih berasal
dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setekdaun, dan setek pucuk untuk
dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman dewasa (purwanti 2004). Kemurnian benih
adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi non benih/ serasah, atau benih varietas
lain yang tidak diharapkan. Biasanyakemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%).
Pengujian kemurnian benihadalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga
komponen benihmurni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalahuntuk
menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili
lot benih (Hendy 2000).
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat Dan Waktu

Laboratorium teknik Produksi Benih satu lantai 2 pada hari Selasa, 20


september 2022, pukul 13.00-15.00

3.2 Alat, Bahan dan Prosedur Kerja

Alat :

1. Nampan kecil
2. Pinset
3. Spatula
4. Timbangan Analitik dan Timbangan Digital
5. ATK
6. Meja Kemurnian
7. Wadah Kecil

Bahan :

1. Benih Jagung, Benih Kedelai, Benih Cabai, Benih Padi


2. Plastik Bening
3. Plastik klip kecil
4. Kertas label

Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Setelah itu menimbang contoh kerja dari masing-masing varietas
menggunakan timbangan digital
 Jagung 400g
 Kedelai 400g
 Cabai 15g
 Padi 70g
3. Kemudian melakukan pencatatan pada setiap bobot contoh kerja pada
setiap varietas benih pada buku catatan
4. Setelah itu masing-masing contoh kerja tersebut di uji kemurniannya dan
dipisahkan menjadi tiga komponen yaitu benih murni,benih tanaman lain
dan kotoran benih. Masing-masing komponen diletakkan pada tiga wadah
yang berbeda menggunakan spatula pada benih kecil
5. Kemudian komponen-komponen tersebut ditimbang menggunakan
timbangan digital untuk benih besar sedangkan untuk benih kecil atau
komponen yang berjumlah sedikit menggunakan timbangan analitik
6. Praktikan melakukan pencatatan hasil penimbangan pada setiap
komponen benih yang sudah di uji kemurniannya
7. Setelah melakukan uji kemurnian dan melakukan pencatatan berat setiap
komponen,komponen-komponen tersebut di letakkan pada plastik atau
plastik klip kecil
8. Kemudian diberi label dan benih di simpan pada tempat penyimpanan
9. Praktikan mengembalikan peralatan yang sudah digunakan untuk uji
kemurnian pada tempat semula
10. Kemudian praktikan melakukan penghitungan pada setiap komponen
yang dihasilkan dan menghitung faktor kehilangannya dalam buku
catatan
11. Praktikan membuat tabel hasil dari perhitungan dan penimbangan pada
uji kemurnian
12. Membuat laporan hasil praktikum
Nama Berat( Berat komponen Presentase % Toleransi Hasil identifikasi
komoditas kg) BM BTL/ KB BM BTL/ KB BM BTL/CVL KB
CVL CVL
Padi 70,30 69,47 0,00g 0,814 98,8 0,00 0,16 0,03% -utuh, bernas, - -serasah tanaman.
76g 34g 3g 4% % % muda, utuh.
Jagung 400,2 387,7 4,42g 7,85g 96,9 1,10 1,96 0,24% -utuh, muda -benih jagung varietas -serasah tanaman
4g 5g 3% % % lain. -pecah ½ ukuran asli
tidak dapat dikenali.
-berpenyakit
Kedelai 400,5 379,0 21,31 0,00g 94,6 5,32 0,00 0,24% -utuh, keriput bisa -campuran vartietas -
0g 9g g 8% % % dikenali, cacat lain.
tetapi masih bisa.
Cabai 15,19 15,10 0,024 0,060 99,4 0,16 0,40 0,05% -utuh, bernas, muda -benih cabai varietas -serasah tanaman.
38g 7g 5g 4g 4% % % lain.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum yang sudah dilaksanakan mempunyai kesimpulan bahwa


prosedur kerja yang benar dapat membedakan komponen-komponen benih yang
benar-benar sesuai dengan kriteria dari benih murni. Prosedur kerja ini antara lain:
Menyiapkan alat dan bahan, menimbang masing-masing varietas, mencatat hasil
timbang, memilah-milah komponen benih dengan tiga komponen, yaitu benih
murni,benih tanaman lain dan kotoran benih. Menimbang berat dari setiap komponen,
mencatat hasil timbangan dari setiap komponen, peletakkan benih ke dalam plastik
dan pelabelan, serta menghitung setiap-setiap komponen yang dihasilkan dan
menghitung faktor kehilangannya.
Perumusan persentase tiga komponen:

BM
a) BM = × 100
BM +BTL atau CVL+ KB

BTL atauCVL
b) BTL/CVL = × 100
BM +BTL atauCVL+ KB

KB
c) KB = × 100
BM +BTL atau CVL+ KB

CK −( BM + BTL atau CVL+ KB)


d) Toleransi Kehilangan = ×100
CK

5.2 Saran
Saran untuk mahasiswa yang melakukan praktikum uji kemurnian diharapkan
untuk lebih telaten dan teliti saat praktikum bahkan saat melakukan perhitungan
presentase dan contoh kehilangan.

Anda mungkin juga menyukai