Program Studi:
Teknologi Industri Benih
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
EKSTRAKSI PEPAYA
Pemilihan metode ekstraksi sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
penangkar benih ataupun produsen benih, karena tidak semuanya memiliki sarana dan prasarana
yang memadai. Benih seharusnya dipanen pada saat masak fisiologis tetapi pada kebanyakan
penangkar benih memanen benih pada saat masak morfologis , karena masak morfologis lebih
mudah ditangani dan untuk menentukan saat fisiologis dibutuhkan peralatan laboratorium serta
keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh setiap penangkar benih. Jika benih di panen pada
saat masak fisiologis maka kadar air benih masih tinggi sehingga benih mengalami kerusakan ,oleh
karena itu proses ekstraksi harus dilakukan secara hati-hati.
Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu pemilihan metode
ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusaakan benih akibat proses ekstraksi
dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan
ekstraksi.
Benih dapat diekstraksi dari kotoran dengan cara basah dan kering. Selama proses kering, kotoran
dipisah-pisahkan dengan cara memukul perlahan-lahan dalam mesin. Kemudian dibersihkan dengan
menggunakan silinder berputar dan penyaringan. Selama ekstraksi basah kotoran di rendam dan
dicuci dalam air. Ekstraski basah menghasilkan benih terbersih. Permasalahan pengumpulan benih
dari kotoran adalah bahwa kotoran seringkali berisi campuran benih dari berbagai jenis yang akan
sulit pemisahannya. Benih yang diekstraksi dengan tidak baik, menyebabkan benih lama
berkecambah, mudah terkontaminasi mikroba dan bahkan berdampak pada pertumbuhan
vegetative dan generative tanaman.
1.2. Tujuan
B. TINJAUAN PUSTAKA
Ekstaksi benih adalah prosedur dan pelepasan benih, benih merupakan salah satu
negeri dituntut untukmampu memenuhi semua segmen pengguna benih dengan menciptakan
prinsip tujuh tepat yaitu tepat jenis, varietas, mutu, jumlah, tempat,waktu, dan harga
9Ekstraksi benih merupakan prosedur pelepasan dan pemisahan benih secarafisik dari
struktur buah yang menutupinya. Dengan kata lain, ekstraksi dilakukanuntuk mengeluarkan
biji dari buah/polongnya. Pemisahan biji dari daging buah,kulit benih, polong, kulit buah,
malai, tongkol dan sebagainya dengan tujuan agar benih tersebut dapat digunakan untuk
bahan tanam yang memenuhi persyaratan (Kamil, 2002). Ekstraksi diperlukan karena
buahnya. Dikenal dua macam ekstraksi benih yaitu ekstraksi kering yang dilakukan terhadap
Ekstraksi benih kadang kala tidak perlu dilakukan atau dilakukan sesaat sebelum
penaburan benih pada kondisi kemanpuan penyimpanan benih yang tidak diekstraksi lebih
baik daripada benih yang diekstraksi atau kebutuhan akan pekerja untuk proses ekstraksi
sangat tinggi.
Metode ekstraksi pada buah kering merekah seperti polong, folicles, kapsul dan
kerucut dapat dilakukan melalu: (1) Pengeringan. Pengeringan dilakukan untuk membuka
buah karena pada tipe ini, buah mudah sekali terbuka apabila dalam kondisi kering sehingga
ekstraksi mudah dilakukan. Pengeringan sebaiknya dilakukan secara bertahap dan perlahan
untuk menghindari pemanasan berlebihan, (2) Diayak/diputar dalam drum atau silinder.
Contoh buah tipe ini adalah Pinus, Eucalyptus dan kebanyakan Leguminoceae.
Buah kering tidak merekah seperti Acasia nilotica dan A. Siberiana, ekstraksi dilakukan
dengan cara pengeringan dan pemukulan untuk melepas benih. Kebanyakan polong kecil
yang tidak merekah dapat dipisah dengan memukulnya, menggerusnya dalam mortar,
Buah berserat keras seperti buah kerucut, kapsul dan beberapa buah berkomponen
kering. Tipe ini secara morfologis mudah membuka, tetapi mekanisme membukanya
memerlukan suhu tinggi. Ekstraksi dilakukan dengan cara: (1) Pemanasan dalam oven
kemudian diputar dalam drum, (2) Pembakaran permukaan buah kemudian pemutaran dalam
drum. Alternatif lain apabila tidak tersedia oven, buah yang sangat keras dapat dibuka dengan
meletakkannya dalam kawat (kasa) di atas arang membara sampai terbuka. Setelah buah
membuka, segera dicelupkan ke dalam air dan dikeringkan di bawah sinar matahari.
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Air mengalir
a.) Cuci benih di air mengalir sambil digosok sampai terpisah lendir atau daging buah
nya..
b.) Lalu dimasukan kedalam wadah yang sudah disiapkan (kain strimin).
2. Abu gosok
a.) Sediakan wadah untuk abu gosok
b.) Benih papaya di gosok sampai lendir atau daging buah nya tidak ada.
c.) Lalu dimasukan kedalam wadah yang sudah disiapkan (kain strimin).
C. Kesimpulan
Terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan varietas dan teknik ekstraksi terhadap
D. Saran
Besar harapan kami agar laporan praktikum kami ini dapat diterima. Kami juga
memohon dukungan, arahan dan bantuan dari semua pihak berupa moral maupun materil.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama
membantu dalam pembuatan laporan praktikum.