Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

TPB

VIII. EKSTRAKSI DAN PENGERINGAN BIJI

Oleh :

Nama : Muhammad Dzulfikri Ramdhani


NIM : 200311100099
Asisten : Ikromar Rusydah dan Mochammad Haidar Rozik

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2021
III
MEODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat
1. Cawan Petri
2. Saringan
3. Pisau/Cutter
4. Timbangan Digital
5. Alat Peras
Bahan
1. Tomat
2. Cabe Besar
3.2 Prosedure Kerja
Eksraksi Kering:
1. Belah bagian tengah cabe besar, kemudian pisahkan biji cabe ke
dalam saringan
2. Cuci biji cabe hingga idak ada daging buah yang menempel pada
biji
3. Kemudian letakkan biji cabe ke atas timbangan digital, lalu amati
4. Timbang kembali biji seelah dijemur selama 5 hari, dan amai
perbedaan berat biji basah dan biji kering
Ekstraksi Basah:
1. Belah tomat menjadi dua, kemudian pilihkan biji dari buah
menggunakan alat peras
2. Cuci biji tomat hingga tidak ada daging buah yang menempel pada
biji
3. Kemudian letakkan biji tomat ke atas timbangan digital, lalu amati
4. Timbang kembali biji seelah dijemur selama 5 hari, dan amai
perbedaan berat biji basah dan biji kering
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

4,1 Hasil
1. Ekstttraksi Kering (Cabe)
Sebelum Sesudah

1,23 gram 0,47gram

2. Ekstraksi Basah (Tomat)


Sebelum Sesudah

0,64gram 0,08gram
4.2 Pembahasan
Ekstraksi benih merupakan prosedur pelepasan dan pemisahan benih
secara fisik dari struktur buah yang menutupinya. Dengan kata lain, ekstraksi
dilakukan untuk mengeluarkan biji dari buah/polongnya.Pemisahan biji dari
daging buah, kulit benih, polong, kulit buah, malai, tongkol dan sebagainya
dengan tujuan agar benih tersebut dapat digunakan untuk bahan tanam yang
memenuhi persyaratan ( Kamil 2002).
Benih dapat diekstraksi dari kotoran dengan cara ekstraksi basah atau
kering. Selama proses ekstraksi kering, kotoran dikeringkan dan dipisah – pisah
dengan memukul perlahan – lahan dalam mortar atau semacamnya, kemudian
dibersihkan menggunakan silinder berputar dan penyaringan. Selama ekstraksi
basah, kotoran direndam dan dicuci dalam air. Benih yang mengumpul di bagian
bawah wadah kemudian dipisahkan dengan menyaringnya di bawah aliran air.
Ekstraksi basah menghasilkan benih terbersih. Permasalahan pengumpulan benih
dari kotoran adalah bahwa kotoran seringkali berisi campuran benih dari berbagai
jenis yang akan mempersulit pemisahannya (ISTA 2000 ).
BAB V
PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Eksraksi adalah proses pemisahan dan pelepasan biji dari daging buah
secara fisik dari srukur yang menutupinya. Eksraksi dapat dibedakan menjadi 2
yaitu eksraksi basah dan kering.Perbedaan dari ekstraksi ini hanya ddari buahnya,
jika kering buah yang di eksraksi buah yang idak mengandung banyak air begiu
juga sebaliknya

5.2 Saran
Prakikum leboh baik dilakukan secara 1 minggu sekali supaya idak
membebani para pesaerta prakikum
DAFAR PUSTAKA

Eko, Encik, dan Panca Adha.2016. Pengaruh Eksttraksi Cara Basah dan Kering
Terhadap Aktivitas Antioksidan Eksrak Cengkodok. Jurnal Aplikasi
Tteknologi Pangan. Vol. 5 No 1 Hal 10-15. Ketapang: Politek
Ketapang

Mukhriani. 2014. Ekstraksi Pemisahan Senyawa Dan Identifikasi Senyyawa Akif.


Jurnal Kesehaan, Vol 7 No 2 Hal 361-367. Makassar: UIN Alanudin
Makassar

Anda mungkin juga menyukai