Kulit buah sudah berubah warna secara sempurna, dari yang ketika
mentah berwarna hijau menjadi kuning saat masak, atau dari yang
ketika mentah berwarna merah menjadi jingga tua.
Pemeraman
1. Pemeraman buah kakao dilakukan untuk mengurangi kandungan lendir atau pulp (sampai batas
tertentu) yang melapisi biji kakao basah serta untuk memperoleh jumlah yang sesuai untuk
pengolahan.
2. Pemeraman baik dilakukan terutama pada saat panen rendah sambil menunggu buah hasil panen
terkumpul cukup banyak 400 – 500 buah atau setara dengan 35 – 40 kg biji kakao basah, agar
jumlah minimal untuk fermentasi dapat dipenuhi.
3. Pemeraman dilakukan selama 5 – 12 hari tergantung kondisi setempat dan pematangan buah
Pemecahan Buah
Pemecahan buah kakao dilakukan untuk mengeluarkan dan memisahkan biji kakao dari kulit buah dan
plasentanya.
Hal- hal yang harus di perhatikan dalam pemecahan buah kakao
1. Pemecahan buah kakao sebaiknya menggunakan pemukul kayu atau
memukulkan buah satu dengan buah lainnya.
2. Setelah kulitnya terbelah, biji kakao diambil dari belahan buah dan ikatan
empulur (plasenta) dengan menggunakan tangan.
3. Biji yang sehat harus dipisahkan dari kotoran-kotoran pengganggu maupun
biji cacat, kemudian dimasukkan ke dalam ember plastik atau karung plastik
yang bersih untuk dibawa ke tempat fermentasi
4. Untuk penanganan pascapanen kakao dengan kapasitas besar, dapat
digunakan mesin pemecah kulit buah kakao
5. Setelah pemecahan buah, biji superior dan inferior dimasukkan kedalam
karung plastik dan ditimbang untuk menentukan jumlah hasil pemanenan. Di
pabrik, biji ditimbang ulang untuk melihat bobot penyusutannya.
Pemeriksaan mutu dilakukan sebelum difermentasi.
1
Fermentasi
1. Fermentasi dilakukan untuk memperoleh biji kakao kering yang
bermutu baik dan memiliki aroma serta cita rasa khas coklat.
2. Biji yang kurang fermentasi ditandai dengan warna ungu, bertekstur
pejal, rasanya pahit dan sepat, sedang yang berlebihan fermentasi
akan mudah pecah, berwarna coklat seperti coklat tua, cita rasa
coklat kurang dan berbau apek.
3. Fermentasi dapat dilakukan dalam kotak, dalam tumpukan maupun
dalam keranjang. Kotak dibuat dari kayu dengan lubang didasarnya 2
untuk membuang cairan fermentasi atau keluar masuknya udara.
4. Selanjutnya diaduk setiap hari atau dua hari selama waktu 4-5 hari.
Kotak yang kedalamannya 42 cm cukup diaduk sekali saja selama 2
hari. Tingkat keasamannya lebih rendah dibandingkan lebih dari 42
cm.
5. Fermentasi tidak boleh lebih dari 7 hari
Tabel 1. Persyaratan umum mutu biji kakao. Tabel 2. Persyaratan khusus mutu biji kakao.
No Jenis Uji Satuan Persyaratan
1 Serangga hidup - Tidak ada
2 Serangga mati - Tidak ada
3 Kadar air (b/b) % Maks 7.5
Biji berbau asap dan
atau hammy dan
4 - Tidak ada
atau
berbau asing
Kadar biji pecah dan
5 atau pecah kulit, % Maks 2
(b/b)
Kadar benda-benda
6 % Tidak ada
asing (b/b)
Thank You