FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Penulis sadar bahawa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu segala kritik, saran, dan masukan akan praktikan terima dengan
senang hati demi perbaikan praktikan di kemudian hari. Harapan praktikan semoga
dengan adanya laporan ini, bisa memberikan praktikan keberkahan ilmu dan
kebermanfaat juga bagi para pembaca. Sekian dan Terima kasih, Wassalamu’alaikum
Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Yogyakarta, 16 Juni 2023
Siti Irnaini Fithri
i
DAFTAR ISI
ii
ACARA PRAKTIKUM PERTAMA
1
Langkah Kerja Praktikum
1) Timbang masing-masing jenis bahan
2) Pisahkan bagian yang bisa dimakan dan yang tidak dengan cara mengupas
dan mengeluarkan bijinya dengan pisau
3) Timbang bagian yang dapat dimakan (BDD)
4) Hitung %BDD dengan rumus berikut ini:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝐷𝐷
%BDD =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 × 100%
5) Tulis hasil eksperimen pada tabel.
Hasil Praktikum
2
Jenis Berat Berat %
Ulg Dokumentasi
Buah Awal (g) BDD (g) BDD
Rerata 561,65 27,9 53,08
Buah 1 585,4 396,3 67,69
Naga 2 626,2 432,5 69,06
Rerata 605,8 414,4 68,37
Pembahasan
3
Simpulan
4
Rekomendasi/ Saran
Kegiatan praktikum ini hanya menggunakan sampel buah alpukat sebanyak 2
jenis, praktikan merekomendasikan jika hendak melakukan praktik uji fisik
BDD buah akan lebih baik jika menggunakan beberapa jenis sampel untuk
menghasilkan data yang lebih valid dan kuat. Selain itu juga perlu diketahui
varietas jenis buah alpukatnya, karena masing-masing varietas tentu memiliki
karakteristik yang berbeda dan dapat mempengaruhi hasil praktikum BDD.
Daftar Pustaka
Diah, C. M. (2019, Mei). Identifikasi Berat Dapat Dimakan Pada Pangan Lokal
Golongan Ikan di Kabupaten Siak. Retrieved Mei 13, 2023, from
repository.pkr.ac.id:
http://repository.pkr.ac.id/151/2/CINDY%20MEY%20DIAH.pdf
Widianti, B., Hariyono, D., & Fajriani, S. (2019). Studi Pertumbuhan pada Tiga
Jenis Tanaman Alpuikat (Persea americana Mill). Journal Agricultural
Science, 1.
5
Lampiran
6
ACARA PRAKTIKUM KEDUA
7
Langkah Kerja Praktikum
1) Timbang masing-masing jenis sayuran
2) Pisahkan bagian yang bisa dimakan dan yang tidak bisa dimakan, dengan
cara mengupas kulit dan memisahkan dari bjinya dengan menggunakan pisau
3) Timbang bagian yang dapat dimakan (BDD)
4) Hitung %BDD dengan rumus berikut ini:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝐷𝐷
%BDD =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 × 100%
5) Tulis hasil eksperimen pada tabel.
Hasil Praktikum
8
Jenis Ulg Berat Berat %
Domkumentasi
Sayur Awal (g) BDD (g) BDD
Rerata 273,2 143,15 51,28
Sawi 1 400,1 235,8 58,94
hijau 2 480,0 302,3 62,98
Rerata 440,05 269,05 60,96
Pembahasan
9
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Kegiatan praktikum ini hanya menggunakan sampel terong ungu sebanyak 2
jenis, praktikan merekomendasikan jika hendak melakukan praktik uji fisik
BDD sayuran akan lebih baik jika menggunakan beberapa jenis sampel untuk
menghasilkan data yang lebih valid dan kuat. Selain itu juga perlu diketahui
10
varietas jenis dan darimana asal masing sampel didapatkan karena dapat
mempengaruhi hasil praktikum BDD.
Daftar Pustaka
Diah, C. M. (2019, Mei). Identifikasi Berat Dapat Dimakan Pada Pangan Lokal
Golongan Ikan di Kabupaten Siak. Retrieved Mei 13, 2023, from
repository.pkr.ac.id:http://repository.pkr.ac.id/151/2/CINDY%20MEY%
20DIAH.pdf
Sulardi, Hakim, T., Wasito, M., & Lubis, N. (2022). Agribisnis Budidaya
Tanaman Terong Ungu. In Klasifikasi Morfologi (pp. 1-5). Medan: PT
Dewangga Energi Internasional.
Sulardi, Hakim, T., Wasito, M., & Lubis, N. (2022). Agribisnis Budidaya
Tanaman Terong Ungu. In Klasifikasi Morfologi (pp. 6-9). Medan: PT
Dewangga Energi Internasional.
Lampiran
11
ACARA PRAKTIKUM KETIGA
12
Nyatakan berat bahan dalam gram/100 butir
3) Densitas kamba
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya mencapai
100ml. Usahakan pengisiannya benar-benar sampai padat
Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan timbang beratnya
Nyatakan densitas kamba bahan dalam gram/ml.
Hasil Praktikum
Berat Densi
Baha tas
Jenis
Warna Bentuk Ulg n Kam
Serealia Dokumentasi
(g/100 ba
butir) (g/ml)
Beras Putih Lonjon 1 1,9 83,7
Putih kusam g 2 1,9 83,5
transpar Rerata 1,9 83,6
an
Beras Putih Pendek 1 2,1 86,4
Ketan susu membu 2 2,1 87,6
Putih lat Rerata 2,1 87,0
13
Berat Densi
Baha tas
Jenis
Warna Bentuk Ulg n Kam
Serealia Dokumentasi
(g/100 ba
butir) (g/ml)
Rerata 1,9 66,4
Oat Krem Oval 1 3,5 41,3
pipih 2 3,4 40,6
Rerata 3,45 40,95
Pembahasan
Simpulan
14
Rekomendasi/Saran
Pengujian sifat fisik serealia ini terbatas akan alat dan bahan yang digunakan
sehingga rekomendasi dan saran yang bisa diberikan dalam melakukan
pengukuran bisa menggunakan alat ukur yang lebih tepat seperti penggaris atau
alat ukur volume yang akurat. Untuk mendukung gambaran visual yang lebih
detail juga bisa digunakan mikroskop. Dalam mengukur warna serealia juga
disarankan menggunakan alat ukur spektrofotometer agar dihasilkan warna yang
objektif. Jika menggunakan mata telanjang akan menghasilkan hasil yang
berbeda.
Daftar Pustaka
Lampiran
15
Gambar 4. Oat dalam Gambar 5. Penimbangan Gambar 6.
gelas ukur 100ml oat bervolume 100ml Dokumentasi hasil
16
ACARA PRAKTIKUM KEEMPAT
17
Sebutkan bagian-bagian yang terlihat
2) Berat
Timbang sebanyak 100 butir bahan
Nyatakan berat bahan dalam gram/100 butir
3) Densitas kamba
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya mencapai
100ml. Usahakan pengisiannya benar-benar sampai padat
Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan timbang beratnya
Nyatakan densitas kamba bahan dalam gram/ml.
Hasil Praktikum
Jenis
Berat Densita
Kacang
Bahan s Dokumentasi
- Warna Bentuk Ulg
(g/100 Kamba
Kacang
butir) (g/ml)
an
Kacang Hijau Bulat 1 6,0 75,8
Hijau tua agak 2 6,3 79,4
oval Rerata 6,15 77,6
Kacang Merah Lonjong 1 42,6 74,6
Merah kecokla membula 2 44,6 72,5
tan t Rerata 43,6 73,55
18
Jenis
Berat Densita
Kacang
Bahan s Dokumentasi
- Warna Bentuk Ulg
(g/100 Kamba
Kacang
butir) (g/ml)
an
Tungga persegi Rerata 14,0 75,95
k
Pembahasan
19
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Kedepannya seorang praktikan diharapkan lebih teliti dalam melakukan
pengamatan, lebih selektif dalam memilih literatur sebagai bahan menulis kajian
teori dan pembahasan sehingga penarikan kesimpulan dapat lebih ilmiah dan
akurat.
Daftar Pustaka
Diah, C. M. (2019, Mei). Identifikasi Berat Dapat Dimakan Pada Pangan Lokal
Golongan Ikan di Kabupaten Siak. Retrieved Mei 13, 2023, from
repository.pkr.ac.id:
http://repository.pkr.ac.id/151/2/CINDY%20MEY%20DIAH.pdf
Suranaya, I. B. (2017). Laporan Praktikum Sifat Fisik dan Inderawi Uji Densitas
komoditi dan Produk Hasil Pertanian. Mataram.
20
Lampiran
21
ACARA PRAKTIKUM KELIMA
22
ng cream agak
oval kasar,
putih ada
2 agak banyak 5,13 4,09 44,8
bercak
bulat bercak
darah
Oval
halus sedikit
2 3 agak putih 5,01 3,72 38,2
bergerindil
bulat
oval putih
4 memanj cenderung halus mulus 5,41 3,76 42,9
ang cream
Rerata 5,425 3,91 43,425
lonjong Cream
3 1 halus 5,62 4,75 53,5
bulat pucat
lonjong cream sedikit
2 5,8 4,14 58,4
bulat kecoklatan berbintik
Telur
lonjong terdapat
ayam 4 3 cream 5,35 4,36 55,7
kecil kerutan
buras
cream
lonjong
4 berbintih halus 5,65 4,2 65,5
besar
coklat
Rerata 5,605 4,3625 58,275
Hijau telur
5 1 oval halus 5,64 4,43 69,5
tosca bersih
oval tidak rata
Hijau telur
2 agak (sedikit 5,54 4,65 75
bebek
bulat retak)
hijau tosca
lonjong
kecoklatan
6 3 kebulata cukup kasar 5,2 4,4 65,4
Telur akibat
n
bebek kotoran
hijau tosca
kecoklatan
lonjong
akibat
4 lebulata cukup kasar 5,4 4,3 67,5
kotoran dan
n
sedikit sisa
jerami
Rerata 5,445 4,445 69,35
coklat
muda
7 1 lonjong halus 3,13 2,5 10,7
bercak
hitam
Telur
coklat
puyuh
muda
2 lonjong agak kasar 3,36 2,55 11,6
bercak
hitam
8 3 lonjong coklat halus 3,74 2,624 12,6
23
muda
bercak
hitam
coklat lebih
gelap
4 lonjong dengan agak kasar 3,51 2,683 13,3
bercak
hitam
Rerata 3,435 2,58925 12,05
Dokumentasi Foto:
Pembahasan
24
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Sebaiknya kegiatan praktik sifat fisik telur dilakukan juga pengujian untuk
mengetahui titik poros telur. Selain itu praktikan juga sebaiknya lebih
memperhatikan danteliti dalam pengamatan karena kegiatan praktikum
menggunakan indra pelihat sebagai tolak ukur.
25
Daftar Pustaka
Anonim. (2019, Juni 17). [HOAKS] Bintik Pada Kulit Telur adalah
Streptokokus. Retrieved Juni 1, 2023, from kominfo.go.id:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/19336/hoaks-bintik-pada-
kulit-telur-adalah-
streptokokus/0/laporan_isu_hoaks#:~:text=Faktanya%20bintik%2Dbint
ik%20kecokelatan%20di,pecah%20selama%20proses%20pembentukan
%20telur.
Arizona, R., & Ollong, A. R. (2020). Kualitas Telur Puyuh Selama Penyimpanan
dan Temperatur yang Berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner
Tropis, 70-76.
Lampiran
-
26
ACARA PRAKTIKUM KEENAM
27
1) Campurkan 1 bungkus agar-agar dengan 500 ml santan dan 175 gram gula
pasir
2) Kocok telur puyuh danmasukkan kedalam larutan agar
3) Panaskan dan aduk hingga mendidih
4) Angkat dan tuang dalam gelas
5) Amati sifat emulsi dari agar-agar yang sudah membeku
6) Tulis hasil pengamatan pada tabel.
Hasil Praktikum
Sifat Fisik
Sampel Klp Kemantapan Dokumentasi
Tekstur Ukuran Dispersi
Emulsi
Lebih luas
daripada agar tanpa
telur dan lebih
3 Lembut sedang
sedikit dari agar
Agar + dengan kuning
Santan telur
+ Putih Lebih luas
telur daripada agar tanpa
lembut
telur dan lebih
4 sedikit mantap
sedikit dari agar
encer
dengan kuning
telur
Lebih luas
Agar +
daripada agar tanpa
Santan
lembut dan telur dan lebih
+ 5 sedang
halus sedikit dari agar
Kuning
dengan kuning
telur
telur
28
lembut
6 Luas mantap
halus
Halus,
7 bertektur Luas mantap
bergerindil
Agar +
Santan
+ Telur Lebih luas dari
utuh agar-agar dengan
padat,
putih telur namun Kurang
8 kurang
tidak lebih dari mantap
halus
agar-agar dengan
kuning telur
Pembahasan
29
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Sarannya untuk praktikan diharapkan lebih teliti dalam proses praktikum,
membaca labsheet dan menonton video yang sudah disediakan agar proses
pengisian data pada borang benar dan sesuai realita hasil praktik.
Daftar Pustaka
Febriyani, A. D., & Putri, A. I. (2019, April 11). Telur. Retrieved Mei 27, 2023,
from academia.edu:
https://www.academia.edu/39264370/Laporan_Praktikum_Karakteristi
k_Bahan_Pangan_Telur
Lampiran
30
Gambar 4. Hasil
dokumentasi
31
ACARA PRAKTIKUM KE TUJUH
32
Langkah Kerja Praktikum
1) Potong daging sejajar serat daging menjadi 3 bagian sama besar
2) Lakukan hal berikut pada masing-masing bagian daging:
Sepertiga bagian daging dibungkus dengan daun pepaya yang telah
diremas-remas sebelumnya. Biarkan selama 30 menit.
Sepertiga bagian daging dibungkus dengan parutan buah nanas. Biarkan
selama 30 menit.
Sepertiga bagian daging lainnya didiamkan saja selama 30 menit.
3) Setelah itu bersihkan daging dan rebus selama 7 menit
4) Angkat dan ukur keempukan daging dengan cara diiris, disuwir, dan digigit
5) Lakukan pengamatan dan lengkapi tabel borang yang tersedia. Bandingkan
ketiga sampel dan beri tanda + . Semakin banyak tanda +++, artinya daging
semakin empuk.
Hasil Praktikum
Perlakuan
Pengulan Daging Daging +
Daging Kel Daging Dokumentasi
gan + Daun
(Kontrol)
Nanas Pepaya
1 Diiris + +++ +++
Digigit + +++ +++
Sapi Disuwir + +++ ++
Lamosir 3 Diiris ++ +++ +
Digigit + ++ +
Disuwir + + +
2 Diiris ++ +++ +++
Digigit ++ +++ +++
Disuwir + ++ +++
Sapi Paha
4 Diiris + ++ +++
Digigit + ++ +++
Disuwir + ++ +++
5 Diiris ++ +++ +++
Digigit + ++ +++
Ayam Disuwir + ++ +++
Petelur 6 Diiris + ++ +
Digigit + ++ ++
Disuwir + +++ ++
33
7 Diiris ++ +++ ++
Digigit ++ +++ ++
Ayam Disuwir + +++ ++
Kampung 8 Diiris +++ ++ +
Digigit + +++ ++
Disuwir + ++ +++
Pembahasan
Simpulan
34
Rekomendasi/ Saran
saran untuk kegiatan praktikum keempukan daging kedepannya setiap praktikan
mungkin perlu memegang sampel setiap daging untuk dapat memberikan
penilaian yang lebih akurat. Karena indera setiap praktikan memiliki pandangan
yang kurang objektif untuk mengukur keempukan daging jika tidak
dibandingkan. Dari jurnal dan beberapa sumber bacaan yang praktikan baca,
daging sapi lamosir akan memiliki tekstur yang lebih empuk daripada bagian
paha, namun hasil praktik menunjukkan kalau ternyata daging paha lebih
empuk. Begitu juga pada daging ayam, seharusnya dagiing ayam petelur lebih
empuk dari daging ayam kampung. Sehingga perlu bagi praktikan untuk
mendapat kesempatan membandingkan secara langsung dengan sampel selain
yang didapat praktikan.
Daftar Pustaka
35
Lampiran
36
ACARA PRAKTIKUM KE DELAPAN
37
- Panci
- Kompor
- Borang
Langkah Kerja Praktikum
1) Kupas buah melon, potong dadu menjadi 16 buah dengan ukuran 3x3x3 cm
2) Bagi menjadi 2 bagian, sebagian diblanching dengan air panas selama 3
menit dan sebagaian lagi tidak
3) Buat larutan kapur dengan 2 jenis konsentrasi:
- 2 sendok teh peres kapur sirih, larutkan dalam 150 ml air
- 1 sendok teh peres kapur sirih, larutkan dalam 150 ml air
4) Rendam buah dalam larutan kapur selama 0 menit (kontrol), 15 menit, 30
menit, dan 45 menit.
5) Letakkan buah rendaman pada bagian belakang baki yang telah dilapisi
plastik
Amati ketegaran buah melon dari masing-masing perlakuanHasil Praktikum
38
2 sdt 2 3 3 1
Tanpa blanching 1 sdt 1 1 2 4
2 sdt 1 1 1 4
Lab 4 1x1x1 Dengan 1 sdt 1 2 2 3
u blanching
Sia
m
2 sdt 1 1 3 2
Tanpa blanching 1 sdt 1 1 1 2
2 sdt 1 1 1 1
5 2x2x2x Dengan 1 sdt 1 2 2 4
blanching
2 sdt 1 2 2 4
Tanpa blanching 1 sdt 2 3 4 4
2 sdt 3 3 4 4
Mel 6 1x1x1 Dengan 1 sdt 1 2 3 3
on blanching
2 sdt 1 1 2 3
Tanpa blanching 1 sdt 1 2 2 3
2 sdt 1 2 3 4
7 2x2x2x Dengan 1 sdt 1 2 2 2
blanching
2 sdt 2 2 3 3
Tanpa blanching 1 sdt 2 2 3 3
2 sdt 2 3 3 4
8 3x3x3 Dengan 1 sdt 4 3 2 1
blanching
2 sdt 2 3 4 1
Tanpa blanching 1 sdt 1 4 3 2
2 sdt 2 3 1 4
39
Pembahasan
40
Simpulan
Daftar Pustaka
Amin, F. A., Harini, N., Winarsih, S., & Pakpahan, P. O. (2022). Pengaruh
Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Larutan Kapur Sirih terhadap
Kualitas Tepung Bonggol Pisang Kepok dan Pengaplikasian pada Cookies.
Food Technology and Halal Science Journal 05 (01), 1-14.
Lampiran
41
Gambar 4. Perendaman Gambar 5. Pengamatan Gambar 6. Dokumentasi
dengan blanching proses perendaman pengamatan hasil
setelah perendaman
42
ACARA PRAKTIKUM KESEMBILAN
43
3) Setelah mendidih, masukkan 4 potongan brokoli dalam air mendidih selama
5 menit
4) Setelah 5 menit, pindahkan brokoli ke dalam piring dan air rebusannya di
masukkan ke dalam gelas
5) Lanjutkan perebusan sampai mencapai 10 menit. Setelah itu ambil kembali 2
bagian brokoli ke piring dan tuang airnya ke dalam gelas.
6) Ulangi perlakuan no 2-5, tetapi air rebusannya ditambah 1 sendok makan
asam cuka 25%
7) Ulangi perlakuan no 2-5, tetapi air rebusannya ditambah 1 sendok teh soda
kue
8) Amati perubahan warna yang terjadi pada sayuran brokoli dan air
rebusannya
44
Hasil Praktikum
45
rebusan hijau kebiruan, berwarna warna ungu bening, hijau tua
kebiruan sedikit lebih ungu sedikit lebih berwarna lebih pekat
pekat pekat hijau tua
empuk, keras warna empuk
keras, warna keras dan
warna lebih seperti belum diluar
Umbi lebih oren keras pucat warna
oren dari direbus/oren didalam
dari aslinga lebih oren
Ubi aslinya terang keras, oren
3 jalar Oranye keruh
makin
oranye air bening, sedikit makin keruh
Air keruh
sedikit keruh keruh hanya tetap bening warna oren dan ada
rebusan berwarna
sedikit kekuninga endapan
oren bening
n
sedikit lembut,
sedikit
Umbi keras/mende sangat sangat lembek keras empuk
keras
4 Kentang kati empuk lembut
Air kuning kuning
keruh keruh putih keruh putih keruh
rebusan keruh keruh
Hijau Hijau segar, hijau segar, Hijau hijau Hijau Hijau segar,
5 Bayam Umbi
tua sedikit keras lebih kecoklatan, kecoklatan, segar, sangat
46
empuk sedikit lembek lembek lembek
keras
Kuning
Air Bening ke Bening, Kuning
Putih keruh Putih keruh kecoklatan,
rebusan kuningan kuning kecoklatan
lebih pekat
47
kehijauan kecoklatan kehijauan kecoklatan
hijau
hijau segar hijau pucat, hijau pucat, hijau segar,
Umbi hijau lunak segar,
Hijau agak lunak keras keras agak lunak
8 Brokoli agak lunak
tua
Air air keruh air keruh air keruh
air bening air bening air bening
rebusan hijau muda hijau hijau muda
48
Pembahasan
49
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Praktikan diharapkan lebih memperhatikan lama waktu perebusan dan lebih
memperhatikan sayuran sebelum pengolahan yang menjadi sampel memiliki
warna seperti apa dan dituliskan dalam borang untuk diijadikan perbandingan
dengan sayuran setelah mengalami pengolahan dengan media perebusan.
Daftar Pustaka
50
Nisrina, D. (2020). UJI PIGMEN TERHADAP PENGARUH PANAS, ASAM DAN
BASA PADA BAHAN MAKANAN. Retrieved Juni 11, 2023, from
academia.edu:
https://www.academia.edu/42746172/UJI_PIGMEN_TERHADAP_PEN
GARUH_PANAS_ASAM_DAN_BASA_PADA_BAHAN_MAKANA
N
Lampiran
51
ACARA PRAKTIKUM KE SEPULUH
52
3) Ambil 1 buah potongan apel tanpa diblanching dan letakkan dalam kertas
HVS berdurasi 0’ kemudian lakukan pengamatan warna dan catat segera
hasilnya
4) Didihkan air dalam panci dengan air yang cukup banyak karena akan
digunakan untuk merebus selama 50 menit
5) Masukan 6 potong buah apel yang tersisa ke dalam air mendidih dan rebus
selama 5 menit.
6) Setelah 5 menit berlalu, ambil 1 potongan apel dengan sendok dan letakkan
di atas kertas HVS berdurasi 5’. Lakukan pengamatan warna dan catat segera
hasilnya
7) Tetap lanjutkan perebusan untuk durasi selanjutnya, setelah 10 menit ambil 1
bagian apel dan letakkan di atas kertas berdurasi 10’. Lakukan pengamatan
warna dan catat segera hasilnya
8) Ulangi dan sesuaikan waktu perebusan agar sesuai dengan durasi waktu yang
ada. Selalu lakukan pengamatan warna dan catat segera hasilnya setiap
mengambil dari perebusan
9) Beri penilaian terhadap warna apel yang baru saja diambil (jangan
menunggu karena warna apel akan mengalami perubahan). Skala penilaian
warna coklat adalah:
5 = coklat tua merata
4 = coklat muda merata
3 = coklat mudah separuh
2 = terdapat bercak coklat
1 = tidak ada bercak cokla
Hasil Praktikum
1 Kontrol 1 2 2 2 2 3 3
53
2 Air 1 1 2 2 2 2 2
3 Cuka 0,1% 1 1 1 2 2 2 1
4 Cuka 1% 1 1 1 1 2 2 2
Vitamin C
5 3 2 2 2 1 1 1
(IPI)
6 Asam sitrat 2 2 3 2 2 2 2
Natrium
7 2 2 1 1 1 1 1
metabisulfit
8 Blanching 1 2 5 3 3 4 2
Cuka 1%
Air
Kontrol
Blanching
Vitamin C (IPI)
Asam sitrat
metabisulfit
pada Lama
Natrium
Perendaman 5'
Skala Warna Coklat
pada Lama
Perendaman 10'
1 2 3 4 5 6 7 8
54
Pembahasan
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Praktikan diharapkan lebih memperhatikan waktu perlakuan, karena pada
perlakuan dengan blanching waktu perebusan lebih lama daripada yang
seharusnya sehingga warna dan tekstur yang dihasilkan lebih gelap dan lunak.
Daftar Pustaka
55
Chayati, I., & Anggraeni, A. A. (2017). Labsheet Pengujian Bahan Pangan.
Yogyakarta.
Lampiran
56
ACARA PRAKTIKUM SEBELAS
57
1) Ambil air hangat, tambahkan tambahkan yeast. Saat bubuk yeast masuk,
maka yeast menjadi aktif. Aduk.
2) Tambahkan gula. Aduk.
3) Masukkan campuran tersebut ke dalam plastik, keluarkan udaranya sebanyak
mungkin dan seal sampai kuat.
4) Masukkan kantong plastik ke dalam oven hangat (37-40℃). Biarkan selama
1 jam.
5) Tuliskan hasil pengamatan pada tabel
Hasil Praktikum
a. Data Praktik Peranan Yeast, Terigu, Gula, Dan Pengganti Gula Pada
Pembuatan Roti
58
Gambar dokumentasi hasil praktik roti
Karakter Adonan
Kelom-
Pengamatan Berair/ Foto
pok Elastisitas Kasar/halus
tidak
tidak elastis
tidak
Adonan awal Panjang 7 kasar
berair
cm
2
elastis
Adonan sedikit
Panjang 13 halus
akhir berair
cm
Pembahasan
59
60
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Sangat perlu bagi praktikan melakukan pengamatan dengan hasil kelompok lain
untuk membandingkan karena tiap kelompok hanya membuat 1 sampel yang
menimbulkan penilaian yang subjektif.
Daftar Pustaka
Dhika, C. (2022). BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Retrieved Juni 13, 2023, from
eprints.poltekkesjogja.ac.id:
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/8345/4/Chapter%202.pdf
Ir. Sutrisno Koswara, M. (2009). Seri Teknologi Pangan Populer (Teori dan
Praktek) Teknologi Pengolahan Roti. Semarang: eBookPangan.com.
61
Priyati, A., Abdullah, S. H., & Putra, G. M. (2016). PENGARUH KECEPATAN
PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI.
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 4, No. 1, 217-221.
Putri, N. (2019). BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Retrieved Juni 13, 2023, from
polsri.ac.id: http://eprints.polsri.ac.id/7686/3/FILE%20III.pdf
Lampiran
62
ACARA PRAKTIKUM DUA BELAS
63
- Wajan
- Peniris
- Kompor
- Thermometer air raksa (suhu minimal 200 derajat celcius)
- Plastik
- Baki
- Borang
Langkah Kerja Praktikum
1) Timbang kerupuk yang akan digoreng
2) Panaskan 250 gr minyak kelapa dalam wajan
3) Masukkan kerupuk udang ke dalam wajan berisi minyak kelapa
4) Goreng hingga matang, angkat kerupuk udang
5) Catat suhu minyak
6) Timbang kerupuk udang setelah matang
7) Hitung presentase penyerapan minyak/lemak dengan rumus berikut.
berat akhir − berat awal
Penyerapan minyak = × 100%
berat awal
8) Lengkapi tabel borang
Hasil Praktikum
Bera Bera
Media Suhu
Kelom t t Penyerapa
Penggorenga Penggorenga Foto
-pok awal akhir n (%)
n n (oC)
(g) (g)
1 Minyak sawit 30 39,8 32,67% 105
2 Minyak sawit 30.8 40 29.87% 138
Rerata 31,27% 121,5
3 Mentega putih 31,7 35 10,41 190
4 Mentega putih 30 40,7 35,6 140
Rerata 23% 165
5 Margarine 30 33,7 12,3 168
6 Margarine 30 44 46,67 162
64
Rerata 29,48% 165
7 Minyak kelapa 30 38,4 28 135
8 Minyak kelapa 30 32,5 8,30 120
Rerata 18,15% 127,5
Pembahasan
Simpulan
65
Rekomendasi/ Saran
Praktikan sebaiknya lebih teliti dalam melakukan penimbangan kerupuk
sebelum dan sesudah penggorengan. Dalam penggunaan minyak dan banyaknya
kerupuk juga seharusnya disamakan agar proses perbandingan data menjadi
valid.
Daftar Pustaka
Lampiran
66
ACARA PRAKTIKUM KETIGA BELAS
Judul/ Acara Praktikum : Bahan Pengembang (Soda kue dan cream of tartar)
Hari dan Tanggal Pelaksanaan Praktikum : Kamis, 4 Mei 2023
Tujuan Praktikum
a. Memahami pengaruh variasi jumlah baking powder dalam resep muffin
terhadap hasil akhir produk, dan
b. Memahami apakah soda kue dapat menggantikan baking powder
Kajian Teori
67
- Ballon whisk
- Kom
- Gelas ukur
- Spatula
- Sendok ukur
- Cup kertas muffin, diameter 5,5 cm
- Oven
- Stopwatch
- Timbangan
- Borang
Langkah Kerja Praktikum
1) Campur semua bahan kering (tepung terigu, gula halus, vanili, dan baking
powder) ke dalam kom.
2) Buat lubang di bagian tengah. Masukkan telur kocok, susu cair, dan mentega
cair ke dalam lubang tersebut. Aduk sampai terjadi adonan halus.
3) Masukkan Masukkan adonan ke dalam cetakan muffin yang telah diolesi
mentega atau masukkan ke dalam cup kertas muffin sampai terisi 2/3 bagian
atau timbang dengan berat 95 gram setiap cetakan. Pastikan berat adonan di
setiap cetakan sama. Lakukan proses ini dengan cepat, karena baking powder
mulai bekerja begitu bersentuhan dengan bahan cair.
4) Panggang pada suhu 210 oC selama 25 menit, atau sampai warna coklat dan
matang. Gunakan lap/serbet saat memasukkan cetakan ke dalam oven dan
mengeluarkannya.
5) Keluarkan muffin dari oven. Biarkan dingin selama beberapa menit.
6) Amati muffin untuk karakteristik berikut ini:
a. Tinggi tiap muffin dan hitunglah rata-ratanya (t)
(Catatan: jika satu muffin jauh lebih kecil daripada yang lain, jangan
masukkan dalam perhitungan rerata).
b. Diameter muffin (D)
c. Volume muffin (V)
𝜋𝐷²𝑡
V`= 4
68
Keterangan:
𝜋 = 3,14
𝑡 = tinggi muffin , cm
𝐷 = diameter muffin, cm
d. Berat muffin
e. Berat jenis muffin
berat
BJ = volume
Berat
Kelo Bahan Diam
Ulang Tingg Volume Berat jenis
m- Pengemba eter Tekstur Rasa
an i (cm) (cm3) (g) (g/cm
pok ng (cm)
3)
1 2.6 6.2 78.45 100 1.27 manis,
2 3.1 6.3 96.58 95 0.98 tidak
Tanpa 3 3 6.3 93.46 96 1,02 ada
keras,
1 Pengemba rasa
padat
ng aneh
rerata 2.9 6.26 89.49 97 1,09
setelah
ditelan
1 5.5 5.9 150.29 96 0.68 manis,
Baking 2 5.3 6.2 160.13 89 0.55 lembut, tidak
2 powder (3 3 4.5 6 127.17 84 0.66 sedikit ada
g) crumbly aftertas
rerata 5.1 6,03 145.86 89.66 0.63
te pahit
Baking 1 6.31 6.72 223.6 102.6 0.46 lembut, manis,
3 powder (9 2 5.61 6.43 182 100.6 0.55 sedikit tidak
g) 3 4.73 6.21 142.9 60.7 0.42 berpasir ada
69
aftertas
rerata 5.55 6.45 182.8 80.9 0.47
te pahit
1 5,03 6,29 156,22 82 0,52
Baking kering,mu
2 5,22 6,11 152,97 83 0,54 kurang
4 powder dah
3 5,05 6,25 154,85 82 0,52 manis
(12 g) hancur
rerata 5,1 6,21 154,68 82,3 0,53
1 5,8 5,75 150,53 83 0,78 terdapa
2 5,7 5,82 152,56 83 0,54 t
Tekstur
3 5,74 5,9 156,85 82 0,52 sedikit
lembut,
5 Soda (4 g) rasa
sedikit
pahit
rerata 5,74 5,82 152,98 82,6 0,53 padat
setelah
ditelan
1 5,1 5,81 135,14 93 0,69 cukup
Soda (3 g) 2 5,5 5,81 145,74 92 0,63 ringan
manis,
6 + cream of 3 5,1 5,5 121,11 88 0,72 dan
gurih
tartar (3 g) cukup
rerata 5,23 5,71 134 91 0,68
lembut
1 5,9 6,1 172,3 78,2 0,453 enak,
Soda (4 g)
2 6,2 6,3 193,1 79 0,409 tidak
7 + cream of
3 5,8 6 163,9 76,4 0,466 lembut, terlalu
tartar (4 g)
rerata 5,96 6,13 176,43 77,87 0,44 berongga manis
1 6,2 6,1 181,101 88 0,49
lembut,
Soda (6 g) 2 6,1 6,5 202,3141 89 0,44 manis,
renyah,
8 + cream of 3 6,5 6,3 202,5182 89 0,43 agak
agak
tartar (6 g) 0,453 gurih
rerata 6,26 6,3 195,3111 88,6 crumbly
3
70
Gambar hasil praktikum penggunaan bahan pengembang untuk muffin
Pembahasan
71
72
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Praktikum ini diperlukan proses pengamatan yang lebih detail seperti warna
muffin dan tekstur yang dihasilkan. Agar proses banding dan pemilihan
penggunaan bahan pengembang bisa didapatkan dengan baik.
Daftar Pustaka
Amelia Sandra Nur. Y., dkk. (2016). Bahan Tambahan Pangan Pengembang.
makalah BTM(Bahan Tambahan Makanan "Bahan Pengembang").
Mataram.l
73
Gisslen, W. (2017). Professional Baking. John Wiley & Sons.
Lampiran
Gambar 4. Muffin
dengan bahan
pengembang soda
kue+cream of tartar
74
ACARA PRAKTIKUM EMPAT BELAS
75
Langkah Kerja Praktikum
1) Tanpa perebusan
a. Cermati kemasan bubur bayi instan. Baca berat bubur bayi dan volume
air untuk setiap kali penyajian.
b. Timbang sorgum sesuai dengan petunjuk pada kemasan bubur bayi
instan.
c. Masukkan sorgum pada dua mangkok
d. Masukkan air hangat suhu 60℃ dengan volume sesuai petunjuk di
kemasan. Aduk sampai rata.
e. Amati sifat adonan yang dihasilkan.
f. Tulis hasil pengamatan pada Tabel 12.
2) Dengan perebusan
a. Timbang sorgum sesuai dengan petunjuk pada kemasan bubur bayi
instan.
b. Masukkan sorgum dalam panci
c. Masukkan air suhu kamar dengan sesuai petunjuk di kemasan bubur bayi
instan. Aduk sampai rata.
d. Letakkan panci di atas kompor. Hidupkan kompor dengan api sedang.
Hidupkan stopwatch.
e. Aduk rata sampai kental. Matikan stopwatch. Ukur suhu.
f. Catat waktu yang dibutuhkan sampai suspensi mengental.
g. Catat suhu saat suspensi mengental
h. Amati sifat bubur tepung beras dan tepung tapioka yang dihasilkan
(warna, kekentalan, kerataan suspensi).
i. Tulis hasil pengamatan pada tabel
Hasil Praktikum
Su Lama
Kel hu Gelat
Perla Kekenta Kerataan
om- Sampel Ge inisas Warna Foto
kuan lan suspensi
pok lati i
nis (meni
76
asi t)
(o
C)
Bubur bayi
coklat sangat
1 tepung beras 60 0:46 rata
pucat kental
merah
Bubur bayi
putih sangat tidak
2 tepung beras 60 0:33
gading kental merata
putih
Bubur bayi
putih kental
3 tepung 60 1:21 rata
krem (sedang)
kacang hijau
tidak
mengenda
Tepung beras terjadi tidak
4 - putih p,tidak
putih gelati kental
Tanpa mencapai
nisasi
perebu
san tidak mengenda
coklat
Tepung beras terjadi tidak p tidak
5 - kemerah
merah gelati kental mencapai
a
nisasi suspensi
tidak mengenda
Tepung terjadi putih tidak p, tidak
6 -
kacang hijau gelati gading kental mencapai
nisasi suspensi
Tidak mengenda
terjadi Putih tidak p tidak
7 Tapioka -
gelati keruh kenta mencapai
nisasi suspensi
77
terdapat
Tidak
endapan,
terjadi putih
8 Sagu - encer tidak
gelati susu
tersuspens
nisasi
i
Bubur bayi
Coklat
1 tepung beras 67 1.19 Kental Rata
muda
merah
Bubur bayi
Putih kental
2 tepung beras 85 0,13 rata
gading (sedang)
putih
Bubur bayi Putih Cair
3 tepung 67 1.26 sedikit sedikit Rata
kacang hijau krem kental
Putih
keruh sangat
7 Tapioka 63 2:31 Rata
Transpar kental
an
putih
sangat
8 Sagu 66 2:30 transpara rata
kental
n
78
Pembahasan
79
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Pada proses perlakuan sampel dengan perebusan sebaiknya api yang digunakan
kecil dan stabil dengan pengadukan yang terus menerus agak hasil gelatinisasi
menjadi sempurna dan rata.
Daftar Pustaka
Anonim. (2015, Maret 15). Gelatinisasi Pada Tepung. Retrieved Juni 14, 2023,
from kipasasik.com: http://kipasasik.blogspot.com/2015/03/gelatinisasi-
pada-tepung.html
Anonim. (2022, Agustus 22). Titik Gelatinisasi Karbohidrat. Retrieved Juni 13,
2023, from politanikoe.ac.id:
80
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/info-mplk-lainnya/28-kimia-
dasar/292-titik-gelatinisasi-karbohidrat
Lampiran
81
ACARA PRAKTIKUM LIMA BELAS
82
2) Lihat angka yang ada pada refraktometer
3) Catat pada tabel yang tersedia
4) Bersihkan dan ulangi langkah yang sama untuk jenis sampel minuman milk
tea.
Hasil Praktikum
Kadar
Kelom-
Sampel Gula Foto 1 (Brix) Foto 2 (sampel)
pok
(Brix)
Pisang ambon
4
mentah
1
pisang ambon
24
matang
Pisang kepok
5
mentah
2
Pisang kepok
31
matang
Minuman jus
buah merk 9
Buavita
3
Minuman jus
buah merk Mr 10
Jussie
Minuman teh
merk pucuk 6,8
harum
4
Minuman teh
7
merk frestea
83
Minuman isotonik
merk Pocari 5,1
Sweat
5
Minuman isotonik
5,2
merk Isoplus
Semangka merah 10
Minuman boba 10
8
Pembahasan
84
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Sampel minuman boba sebaiknya tidak ditambahkan topping apapun karena
dapat mempengaruhi hasil akhir pengukuran kadar gula.
85
Daftar Pustaka
Cahyati, I., & Anggraeni, A. A. (2017). LABSHEET PENGUJIAN BAHAN
PANGAN. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Teknik Boga Universitas
Negeri Yogyakarta.
Polnaya, F. J., Breemer, R., Augustyn, G. H., & Tuhumury, H. C. (2015).
KARAKTERISTIK SIFAT-SIFAT FISIKO-KIMMIA PATI UBI
JALAR, UBI KAYU, KELADI DAN SAGU. Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian, 37-42.
Zahra, T. (2015). Pemeliharaan dan Perawatan Instrumen Refraktometer.
Retrieved from academia.edu:
https://www.academia.edu/5578524/Pemeliharaan_dan_Perawatan_Instr
umen_Refraktometer
Lampiran
86
ACARA PRAKTIKUM ENAM BELAS
87
- Kertas label
- Stopwatch
Langkah Kerja Praktikum
1) Potong tahu berbentuk kubus dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm. Sisihkan sisa tahu
kalau memang nanti dibutuhkan.
2) Pembuatan larutan standar
Buat satu set larutan standar. Larutan standar akan digunakan untuk
membandingkan potongan tahu yang mengadsorp larutan marinade. Standar
berkisar antara “1” untuk tanpa warna, sampai “6” untuk penyerapan warna
maksimum.
a. Gunakan spidol permanen, beri label 6 gelas plastik dengan nomor 1-6.
Letakkan gelas tersebut di atas meja dengan posisi urut nomor.
b. Masukkan 100 ml air ke dalam masing-masing gelas.
c. Tambahkan pewarna pada gelas, dimulai dari gelas dengan label “1”,
masing-masing sebagai berikut : 0 tetes, 1 tetes, 2 tetes, 4 tetes, 8 tetes,
dan 16 tetes.
d. Masukkan dengan hati-hati, masing-masing 2 potong tahu (yang di atas
meja) ke dalam gelas tersebut.
o Alasan peenggunaan 2 potong tahu tiap gelas adalah supaya tiap
nomor mempunyai 2 standar, yang akan meminimalkan pengaruh
variasi ukuran dan tekstur dari potongan tahu.
o Potongan tahu diambil dari dalam gelas saat kalian siap memulai
percobaan pada sampel.
e. Catatlah waktu saat kalian memasukkan potongan tahu ke dalam cairan
pewarna pada buku kalian.
3) Persiapan larutan sampel
Sekarang saatnya membuat larutan sampel. Buatlah larutan sampel dalam
gelas ukur, kemudian pindahkan ke dalam gelas bersih. Pastikan kalian
mencuci gelas ukur dan sendok takar antara pembuatan larutan satu dengan
yang lain.
o Beri label gelas plastik sesuai dengan yang ada di Tabel bahan.
o Campur semua bahan yang ada di Tabel
88
o Tambahkan 8 tetes pewarna ke dalam gelas sampel.
o Dengan hati-hati, masukkan 2 potong tahu pada masing-masing gelas
sampel.
o Gunakan stopwatch untuk mencatat waktu saat memasukkan dan
mengeluarkan potongan tahu.
o Biarkan potongan tahu terendam (marinate) dengan lama dan suhu
sesuai yang ada di Tabel.
4) Pengamatan warna
a. Bersihkan tempat kerja. Siapkan kertas HVS putih Tuliskan pada kertas
tersebut (dengan spidol permanen) :
o Nomor 1 sampai 6, sekitar 2,5 cm dari ujung atas kertas. Potongan
tahu dari
o standar akan ditempatkan di kertas sesuai nomor ini.
o Tuliskan label kelompok Anda pada pertengahan kertas.
b. Letakkan kertas di bagian belakang baki. Tutup kertas dengan plastic
wrap. Letakkan potongan tahu di atas plastic wrap yang sesuai dengan
perlakuannya sehingga pewarna tidak terserap oleh kertas.
c. Dengan menggunakan sendok, ambil dua potong tahu dari tiap larutan
standar.
d. Jejerkan potongan tahu di atas plastic wrap, masing-masing potongan
tahu diletakkan berdampingan pada nomor yang sesuai. Ini adalah satu
set standar warna.
e. Dengan menggunakan sendok, ambil dua potong tahu dari masing-
masing larutan tes.
f. Letakkan potongan tahu di atas kata yang sesuai dengan larutannya : air,
garam, cuka, dan gula.
g. Sekarang bandingkan warna tahu dari larutan tes tersebut, sesuai dengan
warna standar nomor berapa.
h. Catatlah potongan tahu dari larutan tes dan warna standar yang sesuai
pada buku kalian. Jika warna lebih tua daripada standar nomor 6, tulislah
“>6”.
Hasil Praktikum
89
Kelom- Adsorpsi Absorpsi
Perlakuan Foto
pok (luar) (dalam)
Air 4 -
1
Garam 3 -
Cuka 6% 6 -
2
Gula pasir 4 -
Minyak 4-5 -
Yogurt 1 -
Susu 2 -
5
Dingin 5 -
Bumbu
7 3 -
kuning
90
Bumbu
2 -
merah
Pembahasan
Simpulan
Rekomendasi/ Saran
Sangat direkomendasikan untuk melakukan praktikum ini pada daging di luar
jam praktik uji bahan pangan untuk melihat secara nyata bahan mana yang
paling baik untuk digunakan sebagai pencencam.
Daftar Pustaka
91
Sulistyawan, M. (2020). 4. Pembahasan . Retrieved from unika.ac.id:
http://repository.unika.ac.id/25199/5/16.I1.0186_NADYA%20ANANDH
A%20PUTRI%20AYUNINGTYAS%20BAB%204.pdf
Lampiran
92