KELOMPOK I
NURUL AIDA
A0421301
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur diucapkan
kehadiran Allah SWT. Atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “ Uji Deskriptif Dengan Metode
Skoring” dengan tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi
laporan praktikum pada mata kuliah analisis dan evaluasi sensori. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang uji hedonik.
Terlebih dahulu, Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu syahmidarni
Alislmiah S.TP., M. Si. Selaku dosen mata kuliah analisis dan evaluasi sensori,
yang telah memberikan tugas laporan praktikum ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni saat ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini.
Kemudian, Saya menyadari bahwa laporan praktikum yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
saya butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Nurul Aida
DAFTAR ISI
SAMPUL ...............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan praktikum..............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................2
2.1 Uji Deskriptif.....................................................................................2
2.2 kerupuk jagung..................................................................................2
2.3 panelis................................................................................................2
BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................4
3.1 Waktu dan tempat..............................................................................4
3.2 alat dan bahan....................................................................................4
3.3 prosedur praktikum...........................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................5
4.1 hasil dan pembahasan........................................................................5
4.1.1 pengujian sensori uji deskriptif....................................................5
4.1.2 Sampel .......................................................................................5
4.1.3 Tabel Tabulasi ..........................................................................5
4.1.4 Analisis sidik ragam hasil pengujian metode hedonik..............8
BAB V PENUTUP.................................................................................9
5.1 kesimpulan........................................................................................9
Daftar pustaka.......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang
menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan
flavor produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali
dengan penilaiannya terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Oleh karena pada
akhirnya yang dituju adalah penerimaan konsumen, maka uji organoleptik yang
menggunakan panelis (pencicip yang telah terlatih) dianggap yang paling peka
dan karenanya sering digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan
untuk mengukur daya simpannya atau dengan kata lain untuk menentukan tanggal
kadaluwarsa makanan. Pendekatan dengan penilaian organoleptik dianggap paling
praktis lebih murah biayanya. (Ebook., 2006)
kerupuk jagung adalah kerupuk yang terbuat dari olahan jagung yang
dibuat tipis kemudian digoreng hingga renyah dengan tambahan aneka bumbu.
bahan pembuat kerupuk jagung dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan
baku dan bahan tambahan.
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam jumlah yang besar dan
fungsinya tidak dapat digantikan oleh bahan lain.
Bahan tambahan adalah bahan yang dapat digunakan untuk melengkapi
bahan baku dalam proses pembuatan kerupuk jagung. bahan tambahan yang
digunakan dalam pembuatan kerupuk jagung berfungsi untuk memperbaiki
dan menambah cita rasa kerupuk jagung (Djumali et al., 1982).
2.3 Panelis
Menurut Betty dan Tjudju ( 2008 ), panelis merupakan orang-orang
yang memiliki kelebihan sensorik yang dapat digunakan untuk menganalisa
dan memulai karakteristik bahan yang akan diteliti oleh panelis. panelis
diminta untuk mengidentifikasi sampel mana yang berbeda dan memberikan
nilai.
Nilai yang diberikan adalah 1 untuk jawaban panelis yang benar dan 0 untuk
panelis yang salah. jika nilai jawaban yang benar lebih banyak dari jawaban
yang salah maka melalui perhitungan akan didapatkan kesimpulan nilai taraf
sampel berbeda nyata ( Kurnia, 2014 ).
panelis yang terpilih adalah panelis yang menjawab dengan benar 50%
dari total sampel yang disediakan. uji rasa dasar dilakukan untuk mengetahui
apakah panelis dapat membedakan ke lima rasa dasar yaitu rasa manis, asin,
asam, pahit dan umami.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum uji segitiga dilaksanakan pada hari sabtu, 12 juni 2023
bertempat di Gedung Kembar RK.B3.5 Universitas Sulawesi Barat.
3.2 Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Empat piting saji untuk 1. Empat kerupuk jagung dari
setiap panelis produsen yang berbeda
2. Alat tulis 2. Air mineral untuk setiap
3. Borang Penilaian panelis
( Kuesioner) 3. Kertas label
1. peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu penyaji dan penguji (panelis)
2. kelompok penyaji menyiapkan tiga kode angka (masing-masing tiga digit)
3. masing-masing keempat jenis kerupuk jagung dituang ke dalam piring saji
yang diberi kode angka (tiga digit)
4. sampel disajikan kepada panelis.
5. panelis menilai tiap sampel berdasarkan tingkat kesukaan (parameter
kerenyahan).
6. panelis menulis penilaian pada lembar kuesioner.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
4.1.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada praktikum uji deskriptif dengan metode
skorin adalah krupuk jagung merek tostos, maitos,happytos dan maxicorn
sampel F tabel
Db JK KT F hitung
keragaman 5% 1%
4.1428571 1.3809523 1.6730769
sampel 3 43 81 23 3,16 4,01
10.857142 1.8095238 2.1923076
Panelis 6 86 1 92
14.857142 0.8253968
Galat 18 86 25
29.857142
Total 27 86
Tidak berpegaruh nyata.
Berdasarkan lampiran 6 dan 7, nilai F hitung 1,3911 lebih kecil dari 3,16
pada F tabel 5% dan lebih dari 4,01 pada F tabel 1%. Hal tersebut
menunjukan tidak terdapat pengaruh nyata pada tabel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
uji deskriptif dengan metode skoring merupakan pengujian yang
digunakan untuk menilai mutu dan bahan intensitas sifat tertentu, misalnya
kemanisan, kekerasan, warna. Metode skoring termasuk dalam jenis uji
skala dalam evaluasi sensori. Penggunaan uji deskriptif dengan metode
skoring untuk menentukan tingkat kerenyahan pada kerupuk jagung, untuk
tabulasi data menggunakan skala numerik
Berdasarkan lampiran 6 dan 7, nilai F hitung 1,3911 lebih kecil dari
3,16 pada F tabel 5% dan lebih dari 4,01 pada F tabel 1%. Hal tersebut
menunjukan tidak terdapat pengaruh nyata pada tabel.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014). Ebookpangan 2006: Pengujian Organoleptik (Evaluasi
Sensori)
DalamIndustriPangan.http://www.tekpan.unimus.ac.id/.../
PengujianOrganoleptik-dalamIndustri-Pangan.html. Diakses pada 30
Januari 2018 pukul 19.23 WIB.
Setyaningsih, Dwi, Anton Apriyantono, dan Maya Puspita Sari. 2010. Analisis
Sensori untuk Industri Pangan dan Argo. Bogor: IPB Press.
Djumali, Z., I. Nasution, Sailah, dan M.S. Ma’arif. 1982. Teknologi Kerupuk.
Petugas Lapang Penyebarluasan Teknologi Sistem Padat Karya. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.