UJI ORGANOLEPTIK
EKO SERGIUS
223020403031
KELOMPOK V
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS BAHAN HASIL INDUSTRI
UJI ORGANOLEPTIK
ASISTEN PRAKTIKUM
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
LAMPIRAN ..................................................................................................
I. LATAR BELAKANG 1
1.1 Pendahuluan ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum .............................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Uji Organoleptik................................................................................ 3
2.2 Jenis Uji Organoleptik....................................................................... 3
2.3 Syarat Uji Organoleptik .................................................................... 3
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Uji Organoleptik ................................. 4
III. BAHAN DAN METODE 5
3.1 Waktu Dan Tempat ........................................................................... 5
3.2 Alat Dan Bahan ................................................................................. 5
3.3 Cara Kerja ......................................................................................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 6
4.1 Hasil Pengamatan .............................................................................. 6
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 9
V. PENUTUP 11
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
5.2 Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Rekapitulasi Data Uji Berpasangan Teh Seduh Dan Teh Kotak....... 7
Tabel 2. Perhitungan Uji Pembeda Berpasangan Dengan Two Sampel test.. 7
Tabel 3. Rekapitulasi Data Uji Hedonik (Kesukaan)...................................... 8
iv
ii
i1
I. PENDAHULUAN
instruksi yang jelas juga merupakan syarat penting untuk memastikan konsistensi
dan validitas hasil uji organoleptik. Dengan mematuhi syarat-syarat ini, uji
organoleptik dapat memberikan informasi yang akurat dan berguna mengenai sifat
sensorik suatu produk (Setiawan, 2022).
P5 1 1 − − P −
P6 1 1 − − P −
P7 1 1 − − P −
P8 1 1 − − P −
P9 1 1 − − P −
P10 1 1 − − P −
P11 1 1 − − P −
P12 1 1 − − P −
Jumlah 12 11 0 1 11 1
Faktor koreksi
4122
= 12(3) = 4.715,11
= 4.746 – 4.715,11
= 30,89
Jumlah kuadran total
=122 + 112 + 92 + 132 + 102 + 122 + 92 + 82 + 112 + 72 + 82 + 122 +
122 + 142 + 92 + 132 + 122 + 122 + 142 + 122 + 102 + 122 + 152 + 132 +
132 + 152 + 102 + 122 + 122 + 112 + 142 + 122 + 82 + 122 + 102 + 132 −
4.715,11
= 5.066 – 4.715,11
= 350,89
Jumlah kuadrat eror
= 350,89 – 30,89 – 53,55
= 266,45
4.2 Pembahasan
Adapun pada Tabel 1 merupakan rekapitulasi data uji berpasangan antara teh
seduh dan teh kotak yang dilakukan oleh panelis. Dalam tabel ini, ada dua
parameter yang diamati, yaitu rasa dan warna. Panelis memberikan penilaian untuk
setiap pasangan teh dengan menggunakan tanda centang (✓) untuk menunjukkan
adanya perbedaan dan tanda strip (−) untuk menunjukkan tidak adanya perbedaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada parameter rasa, semua pasangan teh, baik
teh seduh maupun teh kotak, dinilai memiliki perbedaan oleh panelis. Sementara
itu, pada parameter warna, panelis menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara
teh seduh dan teh kotak. Hal ini dapat diartikan bahwa, menurut panelis, perbedaan
terutama terletak pada rasa, sementara warna dari kedua jenis teh dianggap serupa.
Dengan demikian, tabel ini memberikan gambaran mengenai persepsi panelis
terhadap perbedaan rasa dan warna antara teh seduh dan teh kotak dalam uji
berpasangan.
Berdasarkan data hasil uji organoleptik yang tercantum dalam Tabel 2,
dilakukan perhitungan Uji Pembeda Berpasangan dengan Two Sampel Test untuk
mengidentifikasi perbedaan signifikan antara rasa dan warna pada produk yang
10
diuji oleh panelis. Dari total 12 panelis, sebanyak 11 panelis menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan pada rasa, sementara pada warna hanya 1 panelis yang
tidak menunjukkan perbedaan. Hasil perhitungan P dan T menunjukkan bahwa
perbedaan tersebut signifikan pada taraf kepercayaan tertentu. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspek rasa
pada produk, sedangkan perbedaan pada warna tidak begitu mencolok. Hasil ini
memberikan wawasan penting terkait preferensi organoleptik panelis terhadap
atribut rasa dan warna produk yang diuji.
Dalam uji organoleptik dengan menggunakan data dan keterangan yang
terdapat pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa hasil rekapitulasi data uji hedonik
(kesukaan) dilakukan oleh 183 panelis untuk empat kode sampel yang berbeda.
Rata-rata kesukaan tertinggi diperoleh pada Kode Sampel 2 dengan nilai 12,3,
diikuti oleh Kode Sampel 1 (rata-rata 10,1), Kode Sampel 3 (rata-rata 11,8), dan
Kode Sampel 4 (rata-rata 34,3). Hasil ini tingkat kesukaan panelis terhadap masing-
masing sampel, dan perbedaan signifikan dapat terlihat antara sampel-sampel
tersebut. Pada umumnya, Kode Sampel 2 dinilai paling disukai oleh panelis,
sementara Kode Sampel 4 memiliki nilai kesukaan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sampel lainnya. Data ini memberikan wawasan yang berharga terkait
preferensi organoleptik dan dapat menjadi dasar untuk pengembangan atau
perbaikan produk.
Dari hasil perhitungan uji organoleptik menunjukkan nilai faktor koreksi
sebesar 4.715,11. Untuk menghitung jumlah kuadrat panelis, dilakukan operasi
kuadrat dari setiap nilai panelis, menghasilkan nilai 53,55. Jumlah kuadran sampel
dihitung dengan cara yang serupa dengan mengkuadratkan setiap nilai sampel,
menjumlahkannya, dan mengurangkan dengan faktor koreksi, menghasilkan nilai
30,89. Total kuadran dari keseluruhan data dihitung dengan menjumlahkan kuadrat
dari setiap nilai, dan mengurangkan dengan faktor koreksi, menghasilkan nilai
350,89. Jumlah kuadrat error dihitung dengan mengurangkan nilai total kuadran
dari jumlah kuadran panelis dan jumlah kuadran sampel, menghasilkan nilai
266,45. Hasil ini memberikan gambaran tentang tingkat variasi dan keakuratan uji
organoleptik yang dilakukan, dengan nilai error yang cukup signifikan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Uji organoleptik merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui
daya terima suatu produk dan menilai mutu suatu bahan pangan. Uji organoleptik
dapat menunjukkan kerusakan produk, pembusukan dan kerusakan lainnya.
Penguji memerlukan uji indrawi seperti uji instrumental atau sensori yang meliputi
warna, aroma, rasa, tekstur, kerenyahan dan kekenyalan.
Alat utama uji organoleptik adalah penggunaan proses sensori untuk
mengevaluasi dan membedakan kualitas produk seperti penglihatan, penciuman,
rasa, sentuhan. Rangsangan yang dapat dirasakan dapat bersifat mekanis (tekanan,
tusukan), fisik (dingin, panas, cahaya, warna), kimiawi (bau, bau, rasa). Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pengujian organoleptik agar indra tidak terganggu
oleh perhatian terhadap alat dan bahan . Sendok yang digunakan alumunium, piring
harus putih, gelas harus kaca bening, gunakan air mineral sebagai penetral.
5.2. Saran
Dalam kegiatan praktikum ini sangat diharapkan kerja sama antar sesama
anggota kelompok dengan baik dan benar agar praktikum yang dilaksanakan
berjalan lancar karena dalam praktikum ini diperlukan ketilitian dan diharapkan
kedisiplinan waktu bagi setiap yang mengikuti praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan. 2022. Kandungan Gizi Dan Uji Organoleptik Beras Analog Kedelai
Endamame Dan Rumput Laut. Journal Of Human Nutrition.
Ruswidi. 2020. Analisa Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Pada Biskuit
Berbasi Labu Siam. Jurnal Of Technology And Food Processing.