Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

HUKUM ARCHIMEDES

DARMA ANDIKA
213010401013
KELOMPOK V

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR


HUKUM ARCHIMEDES

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada


Hari : ...........................
Tanggal : ...........................

ASISTEN PRAKTIKUM

PAULUS TAMBA
203020401080

iv
29

III. HUKUM ARCHIMEDES

A. Dasar Teori
Sejarah Hukum Archimedes, sesuai dengan namanya, hukum tersebut
ditemukan oleh seorang Archimedes. Awalnya, dia diperintahkan oleh seorang
Raja Hieron untuk membuktikan bahwa emas yang dikenakannya dalam
mahkotanya asli atau tidak. Akhirnya, Archimedes mempunyai ide setelah melihat
air dalam bak mandi yang meluap dan dia pun membuktikan bahwa kandungan
emas dalam mahkota dengan ide tersebut. Gaya dari Hukum Archimedes
memegang prinsip mengapung, adanya gaya apung tersebut menjadikan massa
benda dalam zat cair akan berkurang. Secara otomatis benda yang berada di dalam
zat cair akan terangkat dan akan menjadi lebih ringan. Hal ini tentu berbeda
dengan benda yang diangkat pada daratan (Asyifa, 2016). Gaya ke atas dan
dengan gaya berat tersebut mempunyai resultan gaya dimana massa atau berat
benda yang ada dalam zat cair itu sendiri. Selain itu, berat tersebut akan dikenal
sebagai berat semu. Artinya, berat benda tidak benar saat berada dalam zat cair
dan saat ada di daratan (Budiman, 2020).
Prinsip Hukum Archimedes mempunyai prinsip di mana benda yang masuk
dalam zat cair secara sebagian atau seluruh akan memberi gaya apung pada benda
masaa. Besaran gaya apung dengan massa berat zat cair telah dipindahkan, dan
bunyi hukum Archimedes adalah “Suatu benda yang dicelupkan sebagaian atau
seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Singkatnya, Hukum
Archimedes ini menjelaskan bahwa apa hubungan gaya berat dan gaya ke atas
pada benda jika dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, terapung dan melayang
(Tina, 2020). Ada tiga kondisi benda ketika dicelupkan ke dalam air yakni
tenggelam, melayang, dan terapung pada benda. Hukum Archimedes adalah F =
ρ.V.g. Arti dari hukum tersebut adalah suatu benda yang dicelupkan kedalam zat
cair akan mengalami gaya keatas yang besanya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Benda akan tenggelam jika massa jenis zat cair
lebih kecil dari massa benda yang dicelupkan dan jika benda melayang, berarti
30

massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda. Sementara dalam keadaan
terapung, terjadi saat peristiwa massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis
benda (Bina, 2019).
Rumus Hukum Archimedes adalah berat air yang dipindahkan benda yang
tercelup.. Dimana (w) merupakan berat (berat = massa x percepatan gravitasi) dan
hukum Archimedes dapat menjelaskan mengapa suatu benda yang tercelup di air
dapat adanya penomena melayang, mengapung, dan tenggelam (Citra, 2018).
Penerapan hukum Archimedes ini diantaranya adalah dengan perancangan kapal
laut, bangunan lepas pantai, hingga kapal selam. Selain gaya apung, hukum
Archimedes juga dapat dipakai untuk menentukan massa jenis suatu benda padat
dan diterapkan pada stabilitas hidrostatik kapal yang mengapung dipermukaan air.
Hukum Archimedes diterapkan pada kapal selam. Kapal selam merupakan kapal
yang dapat mengubah-ubah massa jenisnya agar dapat menyelam, melayang dan
mengapung di permukaan air pada kondisi aman. Untuk mengubah massa
jenisnya pada kapal selam menambahkan massa atau mengurangi massanya
dengan cara memasukkan air atau mengeluarkan air. Agar dapat menyelam, kapal
selam memasukkan air sehingga massa kapal bertambah besar, begitu pula
sebaliknya jika kapal selam ingin kembali muncul ke permukaan (Syahputra,
2018).

B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Fisika Dasar materi Hukum Archimedes antara lain :
1. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes.
2. Membuktikan perestiwa tenggelam terapung dan melayang.

C. Waktu dan Tempat


Praktikum Fisika Dasar dengan materi Hukum Archimedes dilaksanakan pada
hari Sabtu, 12 maret 2022 dan pada pukul 12.00-13.15 WIB. Bertempat di
Laboratorium Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.

D. Bahan dan Alat


31

Bahan yang digunakan pada saat praktikum Fisika Dasar materi Hukum
Archimedes, yaitu botol aqua, sendok makan, benang, telur, air, dan garam.
Adapun alat yang dipakai pada saat praktikum neraca ohause dan pegas.

E. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada Praktikum Fisika Dasar materi Hukum Archimedes
adalah sebagai berikut:
Percobaan 1 :
1. Menimbang batu di neraca oHauss
2. Mengikat batu dengan benang
3. Menimbang batu dengan neraca pegas
4. Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang berisi air 300 ml dan perhatikan
skala
5. Perubahan dalam neraca pegas dan kenaikan volume air
Percobaan 2 :
1. Mengikat telur dengan benang (sedemikian rupa agar tidak lepas)
2. Mencelupkan telur ke dalam gelas ukur/wadah bekas botol aqua (yang telah
dipotong atasnya) yang berisi air dan perhatikan peristiwa yang terjadi.
3. Menarik kembali telur
4. Mencampurkan garam (2, 4, 6 dan 8 sendok) ke dalam gelas ukur berisi air
sedikit demi sedikit (2. 4, 6 dan 8 sendok) dan diaduk
5. Memperhatikan Perisitiwa yang terjadi.
32

F. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Hukum Archimedes Gaya Keatas dan Massa Jenis
Benda
Mbenda Wudara mair Wair FA Vo (N) Vt (N) Vb (m3) Pb
(kg) (N) (kg) (kg) (N) (kg/m3)
0,060 0,6 0,040 0,1 0,5 500 550 0,00005 1200

Tabel 4. Hasil Pengamatan Peristiwa Hukum Archimedes


Mlarutan Vlarutan Berat Telur
No Perlakuan Hasil Keterangan
(g) (mL) (gr)
1 Air 300 ml 400 400 50,19 Tenggelam 1, 2 cm
Air + garam
2 429,47 401,79 50,19 Terapung 1,6 cm
2 sendok
Air + garam
3 464,25 461,83 50,19 Terapung 2 cm
4 sendok
Air + garam
4 476,37 468,49 50,19 Terapung 2,4 cm
6 sendok
Air + garam
5 544,24 517 50,19 Terapung 2,9 cm
8 sendok

G. Pembahasan
1. Percobaan pertama

Gambar 32. Sebelum batu Gambar 33. Sesudah batu


dicelipkan dimasukan kedalam air
Sumber : dok. pribadi Sumber : dok. pribadi

Berdasarkan pengamatan pada percobaan pertama maka diperoleh data berupa


hasil massa jenis batu adalah 0,060 kg, berat batu ketika diudara diperoleh hasil
0,6 N, berat batu pada keadaan yang sebenarnya sama dengan barat batu ketika
diudara. Kemudian massa air yang diperoleh dari hasil pengamatan adalah 0,432
kg yang didapatkan dari hasil perhitungan berat air sebenarnya dikurang dengan
berat gelas yang digunakan. Kemudian ketika batu dicelupkan kedalam air maka
33

diperoleh berat batu sebesar 0,1 N, dan pada volume air yang mengalami
pertambahan dari 500 ml menjadi 550 ml. Pada percobaan ini volume air
bertambah menjadi 50 ml dari jumlah yang semula atau setara dengan 0,0005 m3
sehingga diperoleh massanya sebesar 1200 Kg/m3.
Massa benda di udara dan air berbeda disebabkan karena massa air lebih
besar dari pada massa di udara, kemudian tekanan gravitasi terhalang partikel-
partikel air sehingga massa benda di air jauh lebih kecil daripada di luar air
(udara). Contohnya ada benda di dalam zat cair. Zat cair itu akan menekan ke
segala arah, tidak seperti di udara. Dan tekanan zat cair itu akan terus mendesak
dan menekan benda tersebut dari segala arah hingga “mencuat” menuju
permukaan hingga mengapung, gaya ini melawan gaya gravitasi benda.
Hasil perhitungan pada percobaan pertama ialah sebagai berikut :
Diketahui : Mbenda = 0,060 kg
Mair = 0,040 kg
Vo = 500 ml
Vt = 550 ml
g = 10 m/s
a. Berat benda di udara
Wudara = Mbenda x g
= 0,060 kg x 10 m/s2
= 0,6 N
b. Volume benda
Vb = Vt - Vo
= 550 – 500
= 50 ml (0,00005 m3)
c. Gaya apung
FA = ρair x g x Vb
= 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,00005 m3
= 0,5 N
d. Massa benda dalam air
Wair = Wudara - FA
= 0,6 N – 0,5 N
= 0,1 N
e. Massa jenis
Ρb = Mbenda = 0,060 kg
Vb 0,00005 m3
= 1200 kg/m3
34

2. Percobaan kedua

Gambar 34. Gambar 35. Gambar 36. Pengukuran


Pengukuran telur Percobaan pertama telur mengunakan air + 2
Sumber : dok. pribadi tanpa garam garam
Sumber : dok. pribadi Sumber : dok. pribadi

Gambar 37. Gambar 38. Gambar 39.


Pengukuran telur Pengukuran telur Pengukuran telur
mengunakan air + 4 mengunakan air + 6 mengunakan air +
garam garam 8 garam
Sumber : dok. Sumber : dok. Sumber : dok.
pribadi pribadi pribadi

Dari hasil pengamatan percobaan kedua yaitu dengan melakukan percobaan


dengan menggunakan prinsip massa air tanpa garam sebanyak 400 ml, kemudian
memasukkan sebuah telur dengan berat 50,19 gram sehingga, pada saat telur
dicelupkan kedalam air, maka telur langsung tenggelam kebawah. Pada percobaan
yang kedua dengan menggunkan air sebanyak 400 ml ditambah dengan 2 sendok
makan garam kemudian dimasukkan telur yang beratnya 50,19 gram dan pada
hasil percobaan telur melayang didalam air setinggi 1,6 cm dari dasar gelas.
Kemudian pada percobaan yang ketiga dengan menggunakan air 400 ml dengan
ditambah 4 sendok makan garam kemudian terlur dengan berat 50,19 gr
dimasukkan kedalam air, sehingga diperoleh hasil yaitu telur mengapung pada
35

permukaan air setinggi 2 cm dari dasar gelas. Kemudian pada percobaan yang
keempat dengan menggunakan air sebanyak 400 ml ditambah dengan 6 sendok
makan garam, kemudian dengan memasukkan telur dengan berat 50,19 gr
kedalam air, sehingga pada percobaan telur mengapung diatas permukaan air
setinggi 2,4 cm dari dasar permukaan gelas. Kemudian pada percobaan yang
terakhir dengan menggunakan 400 ml air ditambah dengan 8 sendok makan
garam, kemudian memasukkan telur dengan berat 50,19 gram kedalam air,
sehingga pada percobaan telur mengapung diatas permukaan air setinggi 2,9 cm
dari dasar permukaan gelas.
Fungsi garam dalam percobaan ini yaitu agar telur pada gelas dapat
menggapung baik dipermukaan. Garam dapat membuat telur menggapung yaitu
karena karna air garam memiliki massa jenis yang lebih besar dari air tawar,
semakin tinggi massa jenis cairan maka akan semakin mudah suatu benda
mengapung di atasnya.
Adapun hasil perhitungan percobaan perhitungan kedua ialah sebagai berikut:
a. Percobaan dengan menggunakan 2 sendok garam
Mgaram + air = 429,47 gr
= 429,47 = 1,06
401,79
Δρ = 1,06 – 1
= 0,06 g/cm3 = 6 kg/m3

b. Percobaan dengan menggunakan 4 sendok garam


Mgaram + air = 464,25 gr
= 464,25 = 1,005
461,83
Δρ = 1,005 – 1
= 0,005 g/cm+ = 5 kg/m3
c. Percobaan dengan menggunakan 6 sendok garam
Mgaram + air = 476,37 gr
= 476,37 = 1,01
468,49

Δρ = 1,01 – 1
= 0,01 g/cm3 = 10 kg/m3

d. Percobaan dengan menggunakan 8 sendok garam


Mgaram + air = 544,24 gr
36

= 544,24 = 1,05
517
Δρ = 1,05 – 1
= 0,05 g/cm3 = 50 kg/m3

H. Kesimpulan
Berdasakan pengamatan yang dilakukan maka, menentukan massa jenis zat
cair berdasarkan hukum Archimedes dapat dilakukan dengan cara menambahkan
sebuah benda kedalam zat cair sehingga kita dapat mengetahui pertambahan
massa zat cair melalui penambahan tersebut. Maka prinsip ini telah sesuai dengan
percobaan yang dilakukan Archimedes yang mengatakan bahwa, apabila sautu
benda yang dicelupkan sebagian atau selurnya kedalam suatu zat cair, maka zat
cair tersebut akan mengalami gaya keatas yang memiliki besar sama dengan berat
zat cair yang dipindahkan oleh sebuah benda tersebut.
Benda terapung jika memiliki berat jenis benda yang lebih kecil daripada
berat jenis zat cair tempat benda dicelupkan. Pada keadaan benda terapung ini
berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair. Benda jika berat jenis benda
tersebut sama dengan berat jenis zat cair tempat benda dicelupkan. Pada keadaan
benda melayang ini berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair. Benda
tenggelam dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat
jenis zat cair tempat benda dicelupkan. Pada keadaan ini berat benda lebih besar
daripada gaya ke atas zat cair.

I. Daftar Pustaka
Asyifa, 2016. Panduan dan Cara Kerja Hukum-Hukum Fisika Laborotorium UI.
Jurnal Pendidikan Fisika UI. Vol. 09 (02): 2-4.
Budiman, 2020. Fisika Dasar. Erlangga: Bandung.
Bina, 2019. Modul Fisika Dasar. Erlangga: Jakarta.
Citra, 2018. Panduan Materi Hukum Archimedes. Jurnal Pendidikan Fisika
lengkap. Vol. 04(3): 34-44.
Syahputra, 2018. Buku IPA Terpadu Fisika. Erlangga: Jakarta.
Tina, 2020. Materi Hukum Archimedes dan Hukum Azaz Black Lengkap. Jurnal
Kimia Fisika. Vol 07(06): 21-22.
37

Anda mungkin juga menyukai