Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERCOBAAN HUKUM

ARCHIMEDES
(TEAM 3)

Nama Anggota :
- Zelda Naysila
- Dwi Sapto Budi Utomo
- Sultan Rezanu Fahlevi
- Abdul Aziz
DAFTAR ISI

Bab I. PENDAHULUAN.............................................1
1.1 Tujuan.......................................................1
1.2 Latar Belakang...........................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................3
1.4 Manfaat Percobaan...................................4
Bab II. KAJIAN TEORI...............................................5
Bab III. METODE PERCOBAAN.................................6
Bab IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PERCOBAAN......7
Bab V. PENUTUP.....................................................8
2.1 Kesimpulan................................................8
2.2 Saran.........................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A.Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai:
1. Perbedaan berat benda padat yang berada di dalam zat
cair terhadap benda padat di udara terbuka.
2. Hubungan antara berat zat cair yang dipindahkan
terhadap gaya ke atas yang dialami oleh benda padat.

B. Latar Belakang
Hukum Archimedes merupakan salah satu hukum dalam
fisika dasar yang sangat penting dan diterapkan di berbagai
bidang kehidupan. Hukum ini dirumuskan oleh seorang ahli
filsafat dan juga ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes
yang menemukan hukum ini secara tidak sengaja ketika sedang
berendam.
Hukum Archimedes berbicara mengenai prinsip
pengapungan sebuah benda padat pada benda cair. Secara
umum, benda padat yang dimasukkan ke dalam benda cair
akan berada dalam tiga posisi, yaitu mengapung, tenggelam
dan melayang.
Posisi benda padat dalam air dipengaruhi oleh massa jenis
benda padat tersebut dibandingkan oleh massa jenis zat cair.
Setiap benda padat yang masuk ke dalam air akan memperoleh
gaya apung sesuai dengan massa jenis zat cair tempat benda
padat tersebut berada.
Hukum Archimedes berbicara terkait hubungan antara gaya
ke atas suatu benda atau gaya berat yang berada di dalam zat
cair. Berdasarkan hukum Archimedes, benda padat yang
dimasukkan ke dalam zat cair akan menjadi lebih ringan
dibandingkan saat berada di udara.
Sehingga pada praktikum kali ini akan dilakukan pengujian
mengenai perbedaan berat benda padat yang berada di udara
dan di dalam zat cair. Selain itu juga akan dilakukan
perhitungan terkait hubungan gaya ke atas serta berat cairan
yang dipindahkan oleh benda padat.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
perumusan masalah dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Bagaimana rumus perhitungan yang digunakan dalam
menentukan massa jenis pada prinsip Hukum
Archimedes?
2. Bagaimana perbedaan berat benda di udara dan di dalam
air?

D. Manfaat Percobaan
Percobaan praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
peneliti dan pembaca sebagai berikut:
 Kita dapat mengerti tentang konsep dari hukum
Archimedes dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Kita dapat membedakan keadaan benda berdasarkan
massa jenisnya dalam penerapan hokum Archimedes.
BAB II
KAJIAN TEORI

“Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke


dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang
tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan
mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat
fluida yang dipindahkan” (Hukum Archimedes). Besarnya gaya ke
atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan :
FA = p.g.V
Keterangan :
FA = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m³)
p = massa jenis zat cair (kg/m³)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat
diturunkan dari hukum newton juga. Bila gaya archimedes sama
dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda melayang.
- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang.
- Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur
maka agar telur berada dalam keadaan seimbang,volume zat
cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada volume
telur.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan
dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda
melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama
dengan volume telur dan rapatmassa cairan sama dengan rapat
rapat massa benda. Jika rapat massa benda lebih besar
daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami gaya
total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan
jatuh tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah
benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua
gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas
(FA) dari zat cair itu.
BAB III
METODE PERCOBAAN

 Alat dan Bahan


Alat :
(1) Gelas
(2) Sendok
(3) Tissue
Bahan :
(1) Telur
(2) Air
(3) Garam
 Prosedur Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
percobaan.
2) Gelas diberi air, jangan sampai penuh agar pada saat memasukkan
telur airnya tidak tumpah dan dialasi dengan tissue agar tidak basah
lantainya.
3) Pertama-tama telur dimasukkan dalam gelas yang berisi air tanpa
campuran garam kemudian amati yang terjadi.
4) Setelah itu dalam gelas dimasukkan satu sendok garam dan aduk
perlahan-lahan sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada
telur tersebut.
5) Masukkan tiga sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan
sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.
6) Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel
pengamatan untuk mempermudah untuk memahaminya.
7) Setelah selesai praktikum bersihkan dan rapikan alat dan bahan
sisa praktikum tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PERCOBAAN

Banyaknya Peristiwa
garam yang terjadi
(sendok)
Tanpa garam Tenggelam
1 Melayang
3 Terapung

Dari kegiatan sederhana dan tersebut, peserta didik dapat


memahami tentang benda terapung, melayang, dan tenggelam
dengan mudah. Sebelum air diberi garam, posisi telur tenggelam di
dasar gelas. Ini menunjukkan bahwa massa jenis telur lebih besar
daripada massa jenis air. Dengan penambahan garam ke dalam air
akan menambah kepekatan air, sehingga memperbesar massa jenis
air. Hal ini menyebabkan telur sedikit demi sedikit akan naik. Ketika
massa jenis air sama dengan massa jenis telur, maka telur akan
melayang. Semakin banyak penambahan garam semakin besar
massa jenis air, sehingga telur akan semakin naik dan akhirnya
terapung.
Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat
diproleh beberapa penjelasan antara lain :
a) Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
b) Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
c) Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air.
 Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
tenggelam jika berat benda (W) lebih besar dari gaya ke atas
(FA).
W > FA
 Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
melayang jika berat benda (W) sama dengan gaya ke atas (FA)
atau benda tersebut dalam keadaan setimbang.
W = FA
 Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
terapung jika berat benda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan
maka, dapat disimpulkan bahwa:
Telur akan melayang atau bahkan terapung apabila di
masukkan ke dalam air yang telah dilarutkan dengan garam.
Hal ini dikarenakan massa jenis air yang sebelumnya lebih kecil
dari pada massa jenis telur, dan massa jenis telur akan
bertambah apabila dicampurkan dengan garam (massa jenis
garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang membuat
massa jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur
sehingga menyebabkan telur menjadi terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang
mengatakan bahwa”apabilah suatu benda sebagian ataupun
seluruhnya terbenam ke dalam air,maka benda tersebut akan
mengalami gaya tekan yang mengarah ke atas yang besarnya
sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda
yang terbenam tersebut.
Garam dapat menyebabkan telur mengapung dengan 3
sendok makan dilarutkan ke dalam air, sedangkan 1 sendok
makan garam menyebabkan telur melayang.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai
penerapan hukum Archimedes ialah semoga ke depannya atau
pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya lebih
bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memperoleh data
hasil yang akurat dan lebih bisa mendalami lagi. Kemudian
memperhatikan hal-hal berikut:
1) Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam
sebaiknya aduk secara perlahan-lahan agar telurnya tidak
pecah.
2) Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar
mendapatkan keadaan tenggelam, melayang dan terapung.
3) Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk
mengamati percobaan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai