Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA
(HUKUM ARCHIMEDES)

Disusun Oleh :
1. Fatur Rahman
2. Fernalisca
3. Oces Dewarsa
4. Rifby
5. Moh. Rafli
6. Tri Sukma Sigarlaki
Kelas : XI MIA4

SMA NEGERI 1 SIRENJA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan karunia dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan laporan
Fisika ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada guru bidang
studi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada kami serta
pihak-pihak yang banyak membantu.
Makalah ini disusun untuk membantu proses belajar khususnya
dalam bidang Fisika, selain itu juga untuk melengkapi tugas-tugas
yang harus diselesaikan agar dapat mendapatkan kriteria nilai yang
memuaskan.
Kami berharap makalah ini dapat memberi sumbangan yang berarti
dalam proses pemahaman tentang Hukum Archimedes,kami menyadari
makalah ini tidak luput dari kekurangan,oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini.

Agustus, 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................... I

DAFTAR ISI ............................................... II

BAB 1 : PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG ................................ I


b. TUJUAN ..........................................I

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


a. HUKUM ARCHIMEDES ............................... 2
b. PENEMUANNYA .................................... 4
BAB III: METODE KERJA
a. ALAT DAN BAHAN ................................. 6
b. LANGAKAH KERJA ..................................6

BAB IV : PENUTUP

a. HASIL PENGAMATAN ..................................7


b. PEMBAHASAN ........................................7

BAB IV : PENUTUP

a. KESIMPULAN ....................................... 9
b. SARAN ............................................9

DAFTAR PUSTAKA ..............................................10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disekitar kita, kadang pernah mengamati bahwa sebuah benda
diletakan di dalam air terasa lebih ringan dibandingakan dengan
bertanya ketika di udara kadang ada yang terapung,kadang juga ada
benda yang melayang didalam air,kadang juga ada benda yang tenggelam
didalam air. Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat
benda tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya
tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepad
setiap benda yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda
seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas dalam zat cair
sesungguhnya dapat dilakukan.
Dengan menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat
cair. Pada kesempatan ini kita akan membahas Hukum Archimedes secara
mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis
gerak yang menyerupai sistem ini.
Aplikasi Hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai
peralatan misalnya Hidrometer, kapal laut,kapal selam, dan balon
udara.

B. Tujuan
 Membuktikan peristiwa tenggelam,terapung dan melayang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Archimedes

Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya.Ia


lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada
tahun 212 SM. Archimedes dikenala sebagai ahli fisika, matematika,
optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen,karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan
Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan
Hukum Archimedes yang berbunyi “ jika benda dimasukan kedalam cairan,
baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya keatas sebesar
berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai
volume tertentu,jika sebuah benda dimasukan kedalam air tersebut,maka
permuakaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain,berat benda
seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya keatas
yang sering di sebut gaya Archimedes.
Prinsip Archimedes
Ketika dirimu menimbang batu di dalam air,berat batu yang
terukur pada tombangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
ketika dirimu menimbang batu di udara (tidak didalam air). Massa batu
yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang
menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita akan
mengangkat benda apa pun di dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa
sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu
menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung
ke atas alias searah dengan gaya angkat, yang kita berikan pada batu
tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat didalam air
terasa lebih ringan.

FA = ρ V g

RUMUS PRINSIP HUKUM ARCHIMEDES


Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/m2 V = Volume Benda Tercelup = M3
Ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam


air daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya keatas.
Sementara ketika di udara, benda memiliki berat sesungguhnya.

Dalam persamaan :

Wb = mb.g

Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:

Wdf= Wb – FA

Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb : barat benda sesungguhnya, atau berat di udara (N)
FA : gaya angkat keatas (N)

Gaya angkat keatas ini yang di sebut juga gaya apung


Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan
dari hukum newton juga. Bila gaya Archimedes sama dengan gaya berat W
maka resultan gaya =0 dan benda melayang.
 Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
Jika massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur maka agar
telur berada dalam keadaan seimbang, volume zat cair yang
dipindahakan harus lebih kecil dari pada volume telur. Artinya tidak
seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda
mengapung. Agar benda melayang volume zat cair yang dipindahkan harus
sama dengan volume telur dan rapat massa cairan sama dengan rapat
massa benda. Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa
fluida, maka benda akan mengalami gaya total kebawah yang tidak sama
dengan nol.
Artinya benda akan jatuh tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes,
sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua gaya,
yaitu gaya Gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya keatas (FA) dari
zat cair itu.
Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya
kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.

Ø Tenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan tenggelam jika
berat benda (W) lebih besar dari gaya keatas (FA).

W>FA

Pb Vb g > pf vf g

Pb > pf

Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat
cair (p)

Ø Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan melayang jika
berat benda (W) sama dengan gaya keatas (FA) atau benda tersbut dalam
keadaan seimbang.

W=FA

Pb Vb g = pf vf g

Pb = pf

Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku:

EA = Eb

Ø Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan terapung jika
berat benda (W) lebih kecil dari gaya keatas (FA)

W>FA

Pb Vb g > pf vf g

Pb > pf

B. Penemuannya
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk
menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak.
Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia
merasa letih dan menceburkan dirinya kedalam bak mandi umum dengan
penuh air.
Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan
seketika itu pula ia menemukan jawabanya. Ia bangkit berdiri, dan
berlari sepanjang jalan kerumah dengan telanjang bulat. Setiba
dirumah ia berteriak pada istrinya,”Eureka! Eureka!” yang artinya “
sudah kutemukan! Sudah kutemukan!” Lalu ia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan
perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem
katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian
saja. Ulir penak, yaitu rancangan model Planetarium yang dapat
menunjukan gerak matahari, bulan, palnet-planet,dan kemungkinan
konstelasi di alngit.

Dibidang matematika, penemuannya terdapat nilai pi lebih


mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70

Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan


eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1) Alat :
a) Botol minuman yang telah dibelah
b) sendok

2) Bahan :
a) Air
b) Garam dapur
c) Telur ayam mentah

B. Langkah Kerja

 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.


 Gelas diberi air, jangan sampai penuh agar pad asat memasukan
telur airnya tidak tumpah dan dialasi dangan tissue agar tidak
basah lantainya.
 Pertama-tama telur dimasukan dalam gelas yang berisi air tanpa
campuran garam kemudian amati yang terjadi.
 Setelah itu didalam gelas dimasukan satu sendok garam dan
adukperlahan-lahan sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada
telur tersebut.
 Masukan lagi satu sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan
sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.
 Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang
kita perlukan dan inginkan.
 Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel
pengamatan untuk mempermudah untuk memeahaminya.
 Setelah selesai praktikum bersihkan dan rapikan alat dan bahan
sisa praktikum tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASN

A. Hasil Pengamatan

Banyaknya Garam (sendok) Peristiwa yang terjadi


- Tenggelam
2 Melayang
3 Terapung

B. Pembahasan
a. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika
berat benda (W) lebih besar dari gaya keatas (FA).

W>FA
Pb Vb g > pf vf g
Pb > pf

Pada saat telur dimasukan kedalam air tak terisi garam mak telur
tersebut akan tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada
massa jenis air. Kemudian air diberi garam 1-2 sendok dan diaduk
secara perlahan-lahan, telur masih juga tenggelam karena masssa jenis
telur masih lebih besar daripada masssa jenis air.

b. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan melayang jika
berat benda (W) sama dengan gaya keatas (FA) atau benda tersebut
dalam keadaan setimbang.

W=FA
Pb Vb g = pf vf g
Pb = pf
Pada saat air diberi 2 ½ sendok garam dan diaduk secara perlahan-
lahan maka telur akan berada pada keadaan melayang.
Hal ini terjadi karena massa jenis air sama massa jenis telur. Garam
disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis air.

c. Terapung
`Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan terapung jika
berat benda (W) lebih kecil gaya keatas (FA).

W>FA
Pb Vb g > pf vf g
Pb > pf
Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-
lahan maka telur akan berada pada keadaan terapung. Karena masssa
jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi
karena semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula
massa jenis zat cairnya atau air.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air
 Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air
 Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air
 Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu
semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula
massa jenis air.

B. Saran

 Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk
secara perlahan-lahan agar telurnya tidak pecah.
 Pada saat pemberikan garam harus berhati-hati agar mendapatkan
keadaan tenggelam, melayang, dan terapung.
 Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati
percobaan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

http://damayantilinda.blogspot.com/2011/12/praktikum-hukum-archimedestelur.html 
http://muapsein.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-fisika-hukum_8011.html 
http://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-fisika-hukum.html 
http://piarohdina.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-fisika-fluida_23.html 

Anda mungkin juga menyukai