Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES

Di susun oleh :

NOVIA NESTY
Kelas : IX B

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 02 TAIS

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur sama-sama kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya kepada kita semua dan masih memberikan kita kesehatan jasmani
maupun rohani sehingga kita dalam keadaan sehat wal’afiat. Oleh karena itu penyusunan laporan
praktikum ini pun dapat terselesaikan dan juga semoga kita semua selalu berada dalam lindungan
Nya. Kemudian salawat beriring salam tidak lupa pula kita sanjung sajikan kepangkuan nabi
besar kita Muhammad SAW yang mana oleh beliau telah bersusah payah berjuang membawa
kita ummatnya dari alam kegelapan ke alam yang terang menerang dan dari alam kebodohan ke
alam yang berilmu pengetahuan sebagai mana yang sedang kita rasakan pada saat sekarang
ini.Dan dialah stu-satu nya suri tauladan yang sangat baik sehingga patut kita contoh dan kita tiru
agar kita semua selamat di dunia dan di akhirat kelak.
Terimakasih yang setinggi-tingginya dan yang sebesar besarnya penyusun ucapkan
kepada pihak –pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini terutama
sekali kepada guru yang telah memberikan tugas untuk membuat laporan ini sekaligus
membimbing penyusun dalam proses pembuatannya dan juga kepada teman-teman yang
senantiasa membantu dalam penyusunan laporan ini. Sehingga penyusunan atau pembuatan
laporan praktikum ini pun dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini
membahas mengenai ”Penerapan Hukum Archimedes” melalui percobaan telur yang
dimasukkan kedalam air yang telah dilarutkan dengan gula pasir maupun garam dapur.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan atau dari yang diharapkan baik dalam bentuknya,materi pembahasannya maupun
penyusunannya. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................4
1.3 TUJUAN.............................................................................................................4
1.4 MANFAAT.........................................................................................................4
BAB II DASAR TEORI
2.1 HUKUM ARCHIMEDES....................................................................................6
2.2 RUMUS PRINSIP HUKUM ARCHIMEDES....................................................6
BAB III METODELOGI KEGIATAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT...................................................................................8
3.2 ALAT DAN BAHAN..........................................................................................8
3.3 METODE KERJA...............................................................................................8
3.3.1 PERCOBAAN DENGAN AIR BIASA...........................................................8
3.3.2 PERCOBAAN DENGAN GARAM DAPUR.................................................8
3.3.3 PERCOBAAN DENGAN GULA PASIR.......................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL.................................................................................................................10
4.2 PEMBAHASAN.................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN...................................................................................................13
5.2 SARAN...............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar belakang
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa
lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat
cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya
tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup
di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas
dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan pengetahuan kita tentang
tekanan di dalam zat cair       Pada kesempatan ini kita akan membahas hukum archimedes secara
mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai
sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya
hidrometer , kapal laut, kapal selam, dan balon udara.
1.2       Rumusan masalah
a. Bagaimana hubungan antara massa jenis  zat cair dengan gaya ke atas?
b. Manakah massa jenis yang paling besar  dari kedua zat cair tersebut?
1.3     Tujuan
a. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes
b. Menentukan pristiwa tenggelam,terapung dan melayang pada telur.
1. 4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktek tersebut ialah
a.       Mengetahui reaksi dan cara kerja hukum archimedes bahwa peristiwa tersebut sering
dijumpai dalam kehidupan sehari hari.
b.      Mengetahui pengaruh penambahan garam dapur dan gula pasir terhadap gaya toleran
keatas air.

4
BAB II
DASAR TEORI

Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse,
Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli
fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang
disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan,
baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang
dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata
lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang
sering disebut gaya Archimedes.
Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur
pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu
di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada
gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat
benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat
batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang
diangkat di dalam air terasa lebih ringan. Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya
berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan
fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung.
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah
gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2)
lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1).
Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan
fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda
yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada
ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari

5
atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung
terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah
gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap
kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah
benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada
bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah
benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda.
(perhatikan gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam
air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida
yang terletak pada bagian atas normal.

2.1.  Hukum Archimedes


Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam
sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya
besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".

2.2. Rumus Prinsip Hukum Archimedes

  FA=ρ.g.V

Keterangan :

FA = Tekanan Archimedes  = N/m2


Ρ  = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
 G = Gravitasi   = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3

6
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat
yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Wdf  : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb  : berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)
FA  : gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini yang disebut juga gaya apung.

7
BAB III
METODELOGI KEGIATAN

3.1 Waktu Dan Tempat


Adapun pelaksanaan kegiatan praktikum penerapan hukum Archimedes tersebut
dilaksanakan pada :
Hari/tanggal :
Tempat :
Kegiatan :

3.2 Alat Dan Bahan


Tabel 1. Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum

No Alat Bahan Jumlah KET

250
1 Botol Akua Air 3 ü
ml

2 Sendok Makan Telur Ayam 2 2 ü

3 Tisu/Kain Lap Garam Dapur 1 1 bks ü

4 Batang Pengaduk Gula Pasir 2 ½


kg ü

5 Backer Glass - 1 - ü

3.3 Metode Kerja


3.3.1 Percobaan Dengan Menggunakan Air Biasa
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Masukkan telur ke dalam wadah yang di isi air.
3. Di aduk secara perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada telur.
3.3.2 Percobaan Dengan Menggunakan Garam Dapur Dalam Air
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.
3. Menambahkan garam dapur sedikit demi sedikit.
8
4. Di aduk secara perlahan sambil mengamati reaksi pada telur.
3.3.3 Percobaan Dengan Menggunakan Gula Pasir
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.
3. Tambahkan gula pasir ke dalam air sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara perlahan dan mengamati perubahan yang terjadi.

BAB IV

9
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 2. Hasil Pengamatan Praktikum Yang DI Lakukan
N
Bahan Jmlh/Sendok Hasil Keterangan
O

1. Air 200 mL Tenggelam ü

2. Garam 1 Tenggelam ü

- - 3 Melayang ü

- - 6 Mengapung ü

- - 8 Mengapung Terapung Tinggi

3. Gula 1 Tenggelam ü

- - 3 Tenggelam Tidak Sepenuhnya

- - 6 Melayang ü

- - 8 Mengapung ü

4.2 Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa penjelasan
antara lain :
a)    Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
b)   Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
c)   Benda terapung karena massa jenis telur  < massa jenis air.
d)   Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak
garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.

 4.3 Analisis Data

10
Ø   Tenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W) lebih
besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g  > pf Vf g
pb > pf

Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan tenggelam
karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Kemudian air diberi garam 1-2
sendok dan diaduksecara perlahan-lahan, telur masih juga tenggelam karena massa jenis telur
masih lebih besar daripada
massa jenis air.   
Ø  Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama
dengan gaya ke atas (FA) atau benda  tersebut dalam keadaan setimbang.
W = FA
pb Vb g  = pf Vf g
pb = pf

Pada saat air diberi 2 ½ sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur akan
berada pada keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis
telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis air.   
Ø  Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g  > pf Vf g
pb > pf

11
Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu
akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena
semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa:
Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air yang telah
dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini dikarnakan massa jenis air yang sebelumnya lebih
kecil dari pada massa jenis telur,dan massa jenis telur akan bertambah apabilah dicampurkan
dengan garam (massa jenis garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang membuat massa
jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga menyebabkan telur menjadi
terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan bahwa”apabilah suatu
benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke dalam air,maka benda tersebut akan mengalami
gaya tekan yang mengarah ke atas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
bagian benda yang terbenam tersebut.
Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis garam lebih
besar dari pada massa jenis gula. Garam dapat menyebabkan telur mengapung dengan enam
sendok makan dilarutkan ke dalam air,sedangkan gula delapan sendok makan baru dapat
menyebabkan telur menjadi terapung.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum archimedes
ialah semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya lebih
bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memproleh data hasil yang akurat dan lebih bisa
mendalami lagi. Kemudian memperhatikan hal-hal brikut:
1)     Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara perlahan-
lahan agar telurnya tidak pecah.
2)   Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan tenggelam,
melayang dan terapung.
3)      Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati percobaan yang
dilakukan.

13

Anda mungkin juga menyukai