Disusun Oleh:
1. Isnaina Dewi
2. Mutia Okta Sari
3. Nanda Shifa Maharani
4. Abyi Ihza Febiyyanza
5. Rakha Restu Putra
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul UNSUR – UNSUR AIR DAN
UDARA. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Ade Gunawan, S.Pd.M.Pd pada mata kuliah Konsep Dasar IPA. Makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca tentang UNSUR-UNSUR AIR
DAN UDARA yang insyaAllah bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dalam penulisan
makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini, Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
1.1 Unsur Air dan Peristiwa Air ................................................................................ 2
2.1 Proses Daur Air .................................................................................................. 3
3.1 Cara Menghemat Air .......................................................................................... 6
4.1 Udara ................................................................................................................. 9
5.1 Sifat-Sifat Udara ................................................................................................. 9
6.1 Angin dan Atmosfer .......................................................................................... 13
7.1 Pencemaran Air dan Udara .............................................................................. 14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 16
1. Kesimpulan.......................................................................................................... 16
2. Saran ................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17
iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Air merupakan aspek yang penting bagi kehidupan, terutama bagi manusia.
Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar ,oleh sebab itu air tidak
dapat terlepas dari kehidupan manusia.Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk
melepas dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkansebagai penghasil energi
listrik.Hampir 71% permukaan bumi tertutupi oleh air. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik tersedia di bumi akan tetapi ketersediaan air masih saja kurang, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti semakin meningkatnya penggunaan air
bersih oleh masyarakat, menipisnya ketersediaan air bersih yang dikarenakan oleh
kekeringan, serta terjadinya pencemaran air sehingga tidak dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara
hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk
salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk
hidup.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud unsur air dan peristiwa air?
2. Bagaimana proses terjadinya daur air?
3. Bagaimana cara menghemat air?
4. Apa yang dimaksud udara?
5. Bagaimana sifat-sifat udara?
6. Apa yang dimaksud angin dan atmosfer?
7. Bagaimana pencemaran air dan udara?
3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui unsur air dan peristiwa air?
2. Mengetahui proses terjadinya daur air?
3. Mengetahui cara menghemat air?
4. Mengetahui apa yang dimaksud udara?
5. Mengetahui apa saja sifat – sifat udara?
6. Mengetahui apa yang dimaksud angin dan atsmofer?
7. Mengetahui pencemaran air dan udara?
1
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Unsur Air dan Peristiwa Air
Unsur Air
Air adalah unsur dengan rumus kimia H2O, molekul air tersusun dari dua atom
hidrogen yang berikatan secara kovalen dengan satu atom oksigen. Air secara fisik
tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air merupakan komponen yang
menjadi kebutuhan dasar keberlangsungan kehidupan, dan komponen ekosistem
yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Aktifitas keseharian
manusia seperti membersihkan diri, membersihkan ruangan, menyiapkan makanan
dan minuman, hampir semuanya membutuhkan air. Air yang digunakan harusnya
telah memenuhi kuantitas dan kualitas air bersih.
Peristiwa Air
Beberapa macam benda padat bila dimasukkan ke dalam air, benda itu akan
mengalami peristiwa yang berbeda-beda.
1. Suatu benda akan tengelam dalam air jika berat benda itu lebih besar daripada
tekananan air yang diterimanya.
2. Terapung, suatu benda dapat akan terapung jika berat benda itu lebih kecil
daripada tekanan air yang diterimanya.
3. Suatu benda dapat dikatakan melayang dalam air jika berat benda itu sama
dengan tekanan air yang diterimanya, atau berat jenis benda sama dengan berat
jenis air.
Menurut Hukum Archimedes
Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan
bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat biasa.
Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini memunculkan
sebuah hukum yang dikenal Hukum , yaitu :
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda
yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di
darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan
ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan
diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan
gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan
berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair.
2
Benda dalam air diberi simbol WS. Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya
ke atas (Fa) dan berat semu (Ws) adalah :
Ws = W-Fa
dengan:
Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :
Fa = ρcair Vb g
dengan:
ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2) (Dkk., 2017)
1. Evaporasi
Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada di permukaan
bumi. Air-air yang tertampung di badan air seperti danau, sungai, laut, sawah,
bendungan atau waduk berubah menjadi uap air karena adanya panas matahari.
Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di permukaan tanah.
Penguapan semacam ini disebut dengan istilah evaporasi. Evaporasi mengubah air
berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan ia untuk naik
ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim
kemarau), jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan
semakin besar.
2. Transpirasi
Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan tanah.
Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti hewan dan
tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan istilah transpirasi. Sama
seperti evaporasi, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair dalam jaringan
mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer.
Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses
evaporasi.
3
3. Evapotranspirasi
4. Sublimasi
Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi, transpirasi, maupun
evapotranspirasi, naiknya uap air dari permukaan bumi ke atas atmosfer bumi juga
dipengaruhi oleh proses sublimasi. Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub
atau di puncak gunung menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Meski sedikit, sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang
terangkut ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan tetapi,
dibanding melalui proses penguapan, proses sublimasi dikatakan berjalan sangat
lambat.
5. Kondensasi
6. Adveksi
7. Presipitasi
4
permukaan bumi. Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga berkisar
< 0 derajat Celcius, presipitasi memungkinkan terjadinya hujan salju. Awan yang
mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis
seperti yang dapat kita temui di daerah beriklim sub tropis.
8. Run Off
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan bumi, proses
run off pun terjadi. Run off atau limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Pergerakan air
tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran seperti saluran got, sungai, danau,
muara, laut, hingga samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus
hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di
permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil di antaranya akan bergerak
ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah. Proses
pergerakan air ke dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan
secara lambat membawa air tanah kembali ke laut. Setelah melalui proses run off
dan infiltrasi, air yang telah mengalami siklus hidrologi tersebut akan kembali
berkumpul di lautan. Air tersebut secara berangsur-angsur akan kembali mengalami
siklus hidrologi selanjutnya dengan di awali oleh proses evaporasi. (Dkk., 2017)
5
3.1 Cara Menghemat Air
1. Mengurangi Siraman
Cara pertama untuk bisa melakukan penghematan air adalah dengan
mengurangi siraman pada beberapa aktivitas yang memang menggunakan teknik
siraman air. Beberapa aktivitas penyiraman air yang biasa dilakukan manusia
adalah aktivitas mencuci kendaraan, menyiram tanaman dan halaman atau juga
aktivitas penyiraman pada toilet duduk. Dalam aktivitas ini kamu tidak boleh
menggunakan air secara berlebihan. Gunakan air pada teknik penyiraman ini
dengan sebaik-baiknya sesuai keperluan untuk bisa membuat penghematan. Jika
memang kendaraan masih bersih, kamu tak perlu membersihkan kendaraan. Jika
tanaman sudah terkena air hujan, maka kamu juga tak perlu lagi menyiramnya.
Inilah cara penghematan air dengan teknik pengurangan siraman yang bisa
dilakukan.
3. Mematikan Keran
Salah satu hal yang seringkali membuat sumber daya air ini banyak terbuang
sia-sia adalah lupa mematikan keran air. Saat keran air terbuka dan mengelaurkan
air, maka memang akan terjadi pemborosan air yang sia-sia. Air yang mengisi
tempat penampungan yang sudah penuh, akan membuat air bersih terbuang sia-
sia. Dari sini, target penghematan air yang pun tak terwujud dan malah membuat
kamu harus terkena tagihan perusahaan air atau listrik yang besar.
4. Memperbaiki Kebocoran
Saluran air di rumah mungkin saja terhubung dengan pipa pipa penyaluran. Nah,
pada saluran-saluran pipa ini bisa saja terjadi kebocoran yang tidak disangka-
sangka. Maka, untuk melakukan penghematan air, kamu perlu melakukan
pengecekan pada saluran-saluran air tersebut. Apabila menemukan kebocoran
pada saluran pipa air tersebut, kamu harus segera bergegas untuk
memperbaikinya. Dengan segera memperbaiki kebocoran saluran pipa air ini maka
penghematan bisa diwujudkan dengan baik.
6
lama di kamar mandi. Namun, tahukah kamu bahwa dengan terlalu lama berada di
kamar mandi maka kamu akan menghabiskan banyak air. Saat air yang dihabiskan
terlampau banyak dan sering terjadi seperti ini, maka target penghematan pun akan
buyar dan tak terealisasi. Bagi yang memang sangat sulit atau bahkan tidak bisa
menghilangkan kebiasaan berlama-lama di kamar mandi, kamu bisa menerapkan
solusi mandi dengan shower. Dengan shower, maka penggunaan air bisa dihemat
semaksimal mungkin.
7. Keran Aerator
Cara menghemat air berikutnya adalah dengan menggunakan keran aerator.
Aerator sendiri adalah sebuah mesin penghasil gelembung udara yang gunanya
adalah menggerakkan air di dalam Akuarium agar airnya kaya akan oksigen terlarut
yang mana sangat dibutuhkan oleh semua ikan. Dengan alat ini kamu akan mampu
membatasi aliran dari keran. Dari sana, maka pada akhirnya kamu akan mampu
melakukan penghematan air dengan baik.
7
10. Gunakan Mesin dan Selang Bertekanan Untuk Mencuci Mobil
Selain penggunaan air saat menggosok gigi, aktivitas mencuci kendaraan
juga umumnya akan membuat air seringkali terbuang dengan jumlah yang banyak.
Maka, jika memang sedang berencana melakukan penghematan, kamu bisa
melakukan teknik penggunaan mesin dan selang bertekanan pada aktivitas
mencuci kendaraan. Dengan menggunakan mesin dan selang bertekanan
(pressure washer), maka diyakini hal ini akan mampu menghemat hingga 80
persen penggunaan air. Selain menghemat air, dengan teknik ini seseorang juga
dipercaya mampu menghemat banyak waktu.
di pagi hari sudah terdapat embun pagi yang membantu tanaman mendapatkan
cairan yang dibutuhkannya. Dan Sebagainya. (Cermati, 2022)
8
4.1 Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara
hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk
salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk
hidup. Sebagian besar udara mengandung oksigen dan nitrogen. Kandungan
elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan
ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring
dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin
tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara
kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem
fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan. Kandungan Udara terdiri dari 3 unsur
utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering adalah
78,09% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon, 0,04% karbon dioksida, dan gas-
gas lain yang terdiri dari neon, helium, metana, kripton, hidrogen, xenon, ozon,
radon. Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan) pada laut,
sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah benda berukuran kecil,
seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari gunung
berapi. (Wikipedia, 2021)
2. Memiliki massa
Salah satu sifat yang dimiliki oleh udara adalah bahwa udara memiliki massa
atau berat. Kita semua mengetahui bahwasannya semua jenis benda mempunyai
massa. Meskipun udara merupakan benda yang tidak berwujud (tidak dapat kita
lihat) dan juga tidak dapat dicium, namun udara memiliki massa atau berat. Udara
memiliki massa atau berat yang dapat diukur dengan suatu alat tertentu. Sebagai
contoh yang dapat kita lihat adalah kita bisa membandingkan tabung gas kosong
dengan tabung gas yang berisi. Jika kita mengangkat keduanya maka kita bisa
9
merasakan bahwa tabung gas yang berisi akan terasa lebih berat dan memiliki
massa dibandingkan dengan tabung yang kosong.
3. Menempati ruang
Sifat dari udara yang selanjutnya adalah bahwa udara menempati ruang. Udara
merupakan benda yang sangat ajaib karena di berbagai sudut ruangan selalu ada
udara. Selain itu di celah terkecil pun dapat ditempati oleh udara. Sebagai bukti
yang dapat kita rasakan adalah kita bisa bernafas dimanapun kita berada, bahkan
ketika berada di tempat yang tertutup dan tanpa ventilasi sekalipun. Hal inilah yang
terkadang menyadarkan kita bahwa udara selalu ada dimana saja dan udara juga
selalu ada bahkan di area tertutup sekalipun. Namun perlu diketahui, untuk di
tempat tertutup tanpa ventilasi, mula- mula kita bisa tetap bernafas, namun lama-
kelamaan kita tidak akan bisa bernafas apabila tidak ada sirkulasi udara. Hal ini
bukan karena udara habis, namun karena saat kita menghirup udara ubtuk
berbafas, maka kita akan menghirup Oksigen, sementara yang kita keluarkan
adalah Karbondioksida. Maka dari itulah kita bisa sesak nafas apabila kekurangan
Oksigen dalam pernafasan.
4. Mempunyai tekanan
Sifat yang dimiliki udara selanjutnya adalah bahwa udara memiliki tekanan.
Tekanan yang dimiliki udara ini berbeda- beda antara satu tempat dengan tempat
yang lain. Salah satu hal penting dari tempat yang sangat bisa mempengaruhi
tekanan adalah ketinggian (baca: jenis hutan berdasarkan ketinggiannya) tempat
tersebut. Udara yang panas akan mempunyai tekanan udara yang lebih rendah
daripada udara yang dingin. Selain itu udara yang bergerak memiliki tekanan yang
lebih rendah daripada udara yang diam. Hal- hal tersebut yang membedakan antara
udara yang bertekanan tinggi dan juga udara yang bertekanan rendah. Untuk
mengukur tekanan udara sendiri kita bisa mengukurnya dengan suatu alat tertentu.
Bunyi hukum Boyle yaitu “Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama,
P (tekanan) dan V (volume) merupakan proporsional terbalik (dimana yang satu
ganda, yang satunya setengahnya).” Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah
gas yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya tarik-menarik
antarpatikel
2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah acak (sembarang)
3. Ukuran partikel diabaikan terhadap ukuran wadah
4. Setiap tumbukan yang terjadi secara lenting sempurna.
5. Partikel-partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah.
6. Gerak partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.
10
Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah mol) dan
temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah…. ternyata,
tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga perkalian antara
tekanan (P) dan volume (V) , selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu
kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna (ideal).
Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan ideal
(gas sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan dianggap
identik satu sama lain. Setiap molekul tersebut bergerak secara acak, bebas dan
merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas sempurna
(ideal) dapat didefinisikan bahwa gas yang perbangdingannya PV/nT nya dapat
didefinisikan sama dengan R pada setiap besar tekanan. Dengan kata lain, gas
sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama seperti gas sejati pada tekanan
rendah.
11
7. Berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang
bertekanan renda.
Udara merupakan benda gas. Benda- benda gas termasuk udara ini memiliki
sifat sangat fleksibel, bahkan tingkat kefleksibelan yang dimilikinya jauh melebihi
benda- benda cair. Udara, dimana- mana selalu ada, bahkan d permukaan Bumi
diliputi dengan lapisan- lapisan udara. Udara dapat dengan bebas bergerak tanpa
bisa kita lihat, tanpa bisa kita cium namun terkadang dapat kita rasakan. Udara
yang dapat bergerak bebas ini mempunyai pola atau sifat. Seperti halnya air yang
mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah maka
udara berhembus dari tempat yang memiliki tekanan tinggi menuju ke tempat yang
mempunyai tekanan yang lebih rendah. Nah, inilah sifat gerak yang dimiliki oleh
udara.
12
10. Bentuk, volume dan massa jenisnya selalu berubah- ubah
Sifat yang dimiliki oleh udara adalah sangat fleksibel. Ada beberapa hal yang
dimiliki oleh udara, diantaranya adalah bentuk, volume dan juga massa jenisnya.
Sebelumnya dikatakan bahwasannya udara tidak dapat kita lihat, namun udara ini
mempunyai bentuk. Bentuk dari udara adalah berubah- ubah sesuai dengan tempat
atau wadahnya. Selain bentuk, volume dan juga massa jenis yang dimiliki oleh
udara juga selalu berbeda- beda tergantung tempat atau keberadaan dari udara itu
sendiri. (Dkk., 2017)
A. Angin
Angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah
yang bertekanan rendah. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan
tekanan udara di dua tempat berbeda. Aliran angin berasal dari tempat yang
memiliki tekanan udara tinggi menuju ke tempat yang bertekanan udara rendah.
Terjadinya angin dipengaruhi oleh rotasi bumi bersamaan dengan proses
pemanasan suatu wilayah oleh matahari. Angin diberi nama berdasarkan asal
datangnya, seperti angin darat, angin lembah, dan angin gunung. Kekuatan angin
dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan di kehidupan manusia. Penduduk yang
tinggal di pesisir pantai memanfaatkan angin ketika akan pergi melaut dengan kapal
layar. Angin juga berguna untuk menerbangkan mainan layang-layang. Warga
negara Belanda memanfaatkan angin untuk menjadi sumber energi pembangkit
listrik tenaga angin. Proses terjadinya angin tidak lepas dari hubungan antara
tekanan udara dan suhu. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang memuai
menjadi lebih ringan dan tekanan udara turun karena kepadatan udara berkurang.
Udara dingin kemudian mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut. Aliran
naik udara panas dan turun udara dingin ini dinamakan konveksi. Kecepatan angin
dinyatakan dalam satuan knot. Sedangkan arah mata angin terbagi menjadi
delapan yaitu utara, selatan, barat, timur, tenggara, barat laut, timur laut, dan barat
daya. Faktor terjadinya angin, yaitu:
1. Gradien barometris. Gradien barometris adalah bilangan yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara antara 2 isobar. Jarak antar
isobar adalah 111 km. Semakin besar gradien barometris, semakin cepat
tiupan angin.
2. Letak tempat. Kecepatan angin di wilayah yang dekat dengan khatulistiwa
lebih cepat daripada wilayah yang jauh dari khatulistiwa.
3. Tinggi tempat. Semakin tinggi tempat, semakin kencang angin yang
bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesek yang menghambat
laju udara. Topografi tidak rata di permukaan bumi seperti gunung, bukit,
13
dan pohon memberikan gaya gesek yang besar. Semakin tinggi suatu
tempat, gaya gesek semakin kecil.
4. Waktu. Angin bergerak lebih cepat pada siang hari daripada malam hari.
(Tjasyono HK., 2012)
B. Atmosfer
Atmosfer bumi adalah lapisan gas yang melingkupi bumi, dari permukaannya
sampai jauh di luar angkasa. Ketinggian atmosfer antara ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah hingga pada ketinggian sekitar 560 km dari atas permukaan
bumi. Susunan atmosfer terdiri dari lapisan yang dibedakan berdasarkan
komposisi, reaksi kimia, ionisasi, dan tingkatan suhunya. Berdasarkan suhunya,
atmosfer tersusun dari lima lapisan dengan suhu yang berbeda-beda yaitu
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Lapisan atmosfer paling
atas sangat tipis dan renggang sehingga partikel yang bergerak bebas dapat lepas
dari tarikan gravitasi bumi dan tertiup ke ruang angkasa oleh angin surya.
Sebaliknya, kondisi lapisan atmosfer paling bawah sangat tebal dan terdiri dari gas,
air, dan debu yang menyebabkan terjadinya hujan serta perubahan musim dan
cuaca. Lapisan troposfer dan stratosfer digunakan sebagai jalur transportasi bagi
pesawat terbang.
Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam
sumber air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan sampah. Air yang
tercemar akan berbau, keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk
dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air tersebut akan mengganggu kesehatan
14
Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang mengotori udara.
Zat-zat polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC,
kendaraan bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan juga dapat dihasilkan
14
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup terutama manusia. Air
digunakan manusia dalam berbagai hal contohnya mandi, memasak, mencuci,
minum, dan masih banyak sebagainya. Sedangkan Udara merupakan campuran
berbagai gas yg tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas
bumi. Udara digunakan untuk bernafas sehingga manusia dapat melangsungkan
kehidupannya. Dari kesimpulan tersebut bisa diketahui bahwa manusia tidsk bisa
hidup tanpa air dan udara.
2. Saran
Dari makalah diatas telah kita ketahui bahwa udara dan air merupakan hal
terpenting di dunia ini untuk melangsungkan kehidupan. Maka dari itu kita sebagai
manusia harus bisa menjaga udara dan air dengan cara tidak membuat polusi
dalam kehidupan khususnya untuk air dan udara
16
DAFTAR PUSTAKA
Tjasyono HK., B. d. (2012). Meteorologi Indonesia Volume II: Awan dan Hujan Monsun. Jakarta: Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
17