Anda di halaman 1dari 20

MINI RISET

“PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Nilai Mata Kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia

Disusun Oleh

Kelompok 2

Jefri Ardiansyah Sitepu (4192441009)

Mei Lanie Siagian (4193341006)

Natasya Ningtyas Nurhadi (4192141001)

Rizki Sonia Roka Ujung (4193341007)

Safira Try Puspita (4191141001)

Dosen Pengampu :

M. Surip, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan laporan mini riset tentang “Penggunaan Bahasa Indonesia
Dalam Kehidupan Sehari-hari” mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Kami
menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak M. Surip, S.Pd., M.Si., sebagai dosen mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan laporan miniriset ini.
Dalam menyelesaikan laporan minireset ini penulis telah berusaha untuk mencapai
hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan
yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Penulis
menyadari masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan minireset
ini. Maka dari itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu, saran, usul dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa yang
akan datang.
Akhir kata, semoga laporan minireset ini dapat berguna bagi penulis dan dengan
selesainya laporan minireset ini, penulis mengucapkan terimah kasih.

Medan, 24 Mei 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

A. Latar Belakang........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C. Tujuan...................................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 6

A. Pengertian Bahasa................................................................................................... 6
B. Fungsi Bahasa........................................................................................................ 6
C. Kedudukan Bahasa Indonesia................................................................................. 7
D. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari.................................. 8

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................. 12

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................. 12


B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................. 12
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................... 12
D. Instrument Penelitian .............................................................................................. 12
E. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................... 14

A. Hasil Penelitian ........................................................................................................ 14


B. Pembahasan .............................................................................................................. 15

BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 17

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting keberadaanya. Setiap manusia
tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna sebagai interaksi dan alat
bertutur dalam kehidupan bermasyarakat. Kehadiran bahasa ditengah-tengah masyarakat
sangat berguna sebagai alat penghubung antar anggota masyarakat. Bahasa sebagai suatu
sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (manasuka) digunakan dalam masyarakat dalam
rangka untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti
menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan tentang adat atau sopan santun.
Bahasa merupakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena
bahasamerupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi paling
utama. Dalam melakukan interaksi, hubungan sosial dengan sesama di masyarakat, setiap
orang butuh bahasa. Bahasa sangat beragam di dunia ini, karena setiap negara mepunyai
bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain, bahkan bahasa dapat membedakan
antara negara yang satu dengan negara yang lain maupun daerah yang satu dengan daerah
lainnya.
Kehadiran bahasa ditengah masyarakat yang semakin maju ini berfungsi sebagai alat
komunikasi antar anggota masyarakat, karena tidak akan pernah mungkin kita dapat
berkomunikasi tanpa bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat dipergunakan masyarakat
tutur untuk menyampaikan pesan, informasi, maksud atau amanat kepada orang lain, baik itu
dengan menggunakan saluran lisan atau tertulis, langsung, maupun tak langsung. Kegiatan
komunikasi terjadi karena adanya keinginan dari pembicara untuk menyampaikan pesan
kepada pendengar.
Sekarang ini bahasa Indonesia sudah mulai digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
Penggunaan bahasa indonesia ini disebabkan di samping mengikuti perkembangan jaman,
banyak orang mulai mengetahui pentingnya bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi
lisan maupun tertulis. Istilah bahasa Indonesia yang baik telah dikenal oleh masyarakat secara
luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun pengenalan istilah tidak menjamin secara
komperhensif konsep dan makna istilah bahasa Indonesia yang baik itu. Hal ini terbukti
bahwa masih banyak masyarakat berpendapat bahwa bahasa Indonesia yang baik sama
dengan bahasa Indonesia yang baku atau bahasa Indonesia yang benar.

4
Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, dimana pengetahuan masyarakat masih
kurang tepat dan terbatas berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui “bagaimana
penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari” saat ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu:
“Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari?”

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bahasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai system
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Bahasa adalah bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari
udara yang keluar dari paru- paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian
terujar lewat mulut.
Abidin, dkk (2010) menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005), memberikan dua
pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi
antaraanggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah bunyiyang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk
berkomunikasi atau berinteraksi antara anggota masyarakat.

B. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk (2010) menjelaskan bahwa fungsi utama bahasa
adalah sebagai media komunikasi, tetapi selain sebagai media komunikasi bahasa juga
memiliki fungsi lain yaitu:
- Fungsi ekspresif. Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan
pengelaman. Contohnya dalam puisi. Pengarang mengeksperikan ide, gagasan dan
pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait yang disebut puisi.
- Fungsi estetis. Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan. Fungsi
estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra.
- Fungsi informatif, artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu
kepada orang lain.
- Alat fungsional, artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
tertentu.

6
C. Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
a. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia selaku lambang kebanggaan nasional memiliki nilai-nilai budaya
luhur dan sosial. Nilai-nilai ini pula yang dijadikan cermin bangsa, sehingga semestinya
warga Indonesia bersedia menjunjung tinggi dan mempertahankannya. Dalam hal ini,
pemakaian bahasa Indonesia di berbagai lingkungan dan keinginan mempelajarinya
menjadi langkah-langkah yang dapat dilakukan.
b. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional
Menggunakan bahasa Indonesia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dapat
dijadikan sebagai identitas. Terutama saat anda sedang berada di negara lain. Selain itu,
pemakaian bahasa Indonesia yang tepatsecara tak langsung akan memperlihatkan
watak, karakter, dan kepribadian warga Indonesia di mata bangsa asing.
c. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan
Sejarah bahasa Indonesia memang cukup panjang dan dalam salah satu fase, bahasa ini
digunakan sebagai pemersatu bangsa. Bahkan fungsi ini masih dijalankan sampai
sekarang mengingat Indonesia dikenal sebagai salah satu negara multikultural.
Mempelajari atau mengajarkan bahasa Indonesia akan menghapus jarak maupun
kesenjangan antar suku maupun strata sosial di Indonesia.
d. Sebagai Alat Penghubung Antarbudaya
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bahasa Indonesia mampu meleburkan
perbedaan di berbagai daerah. Bahasa Indonesia memudahkan banyak pihak untuk
berkomunikasi, entah itu dari sektor warga di pedesaan hingga yang tertinggi di
pemerintahan. Selain itu, pertumbuhan komunikasi akan menunjang
peningkatanwawasan dan pengetahuan, sehingga bangsa Indonesia pun akan lebih
maju.

2. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara


a. Sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan
Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sudah tertuang dalam naskah proklamasi
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17Agustus 1945. Setelah
pembacaan proklamasi, secara otomatis bahasa Indonesia wajib digunakan dalam

7
sejumlah aspek seperti upacara hingga peristiwa penting. Tak hanya itu, kegiatan
negara seperti pidato dan penulisan surat penting juga dilakukan dengan bahasa ini.
b. Sebagai Alat Pengantar di Dunia Pendidikan
Tak banyak yang menyadari kalau pemakaian bahasa Indonesia disekolah termasuk
dalam fungsi dan kedudukan berdasarkan bahasa kenegaraan. Penggunaannya
diterapkan dari jenjang taman kanak-kanak hingga SMA. Hal ini juga mencakup bahasa
pengantar yang dipakai paraguru dan buku-buku cetak yang memuat materi belajar-
mengajar.
c. Sebagai Alat Penghubung di Tingkat Nasional
Pemahaman bahasa Indonesia di tingkat tertinggi sangat krusial, sebab bahasa ini
digunakan sebagai alat penghubung. Sebut saja untuk tata cara perencanaan hingga
pelaksanaan pembangunan nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
penyeragaman pada sistem informasi danmedia komunikasi pun harus dilakukan secara
menyeluruh supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.
d. Sebagai Pengembangan Kebudayaan, Ilmu dan Teknologi
Ilmu dan Teknologi atau IPTEK adalah hal penting yang harus terus dikembangkan dan
disampaikan. Dalam hal ini, bahasa jelas jadi alat krusial yang akan membantu
penyaluran ilmu pengetahuan. Maka media-media cetak seperti buku, majalah, koran
hingga audio-visual seperti video harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar untuk mengurangi kekeliruan pada masyarakat luas.

D. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari


Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus dalam kehidupan sehari-hari
harus sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya dalam situasi nonformal
seperti di warung, di pasar, di rumah dan lain- lain hendaknya menggunakan bahasa
Indonesia yang tidak terlalu terikat. Contohnya, “ Berapa nih, Bu, ikannya ? “.
 Sedangkan pada situasi formal seperti kuliah, seminar, rapat dan lain- lain,
menggunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal serta memperhatikan kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku, seperti kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan
kalimat dan kaidah penataan penalaran. Jika kaidah – kaidah bahasa kurang ditaati, maka
pemakaian bahasa Indonesia tersebut tidak benar atau tidak baku. Jadi, berbahasa Indonesia
yang baik dan benar adalah pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan juga
mengikuti kaidah bahasa yang benar. Agar penggunaan bahasa Indonesia dapat digunakan

8
dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan
antara lain sebagai berikut :
1. Isi atau makna, yaitu berhubungan dengan pikiran, gagasan atau perasaan yang
disampaikan
2. Keadaan pemakaian bahasa, yaitu yang berhubungan dengan suasana tempat, atau waktu
bahasa
3. Khalayak/sasaran, yaitu yang berkenaan dengan usia, kelamin, pendidikan, pekerjaan
dan kedudukan
4. Sarana saluran yang digunakan, umpamanya melalui telepon, radio, televise
5. Cara berhubungan langsung atau tidak langsung, misalnya melalui forum rapat, televisi,
radio, dan surat

       Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia yang baik dan benar
yang berarti pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu
mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran.

 Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita menggunakan
bahasa Indonesia yaitu :

1. Tata bunyi (fonologi), fonologi pada umumnya dibagi atas dua bagian yang meliputi :
- Fonetik, adalah ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi-bunyi ujaran yang
dipakai dalam tutur, serta mempelajari bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tersebut
dengan alat ucap manusia.
- Fonemik, adalah ilmu yang mempelajari bunyi atau ujaran yang dalam fungsinya
sebagai pembeda arti.

Kalau dalam fonetik kita mempelajari segala macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh
alat ucap serta bagaimana tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan, maka dalam fonemik kita
mempelajari dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan, bunyi-bunyi yang dapat
mempunyi fungsi untuk membedakan arti.

2. Tata bahasa (kalimat),


Masalah definisi atau batasan kalimat tidak perlu dipersoalkan karena sudah terlalu
banyak definisi kalimat yang telah dibicarakan oleh ahli bahasa. Yang lebih penting untuk

9
diperhatikan ialah apakah kalimat-kalimat yang klita hasilkan dapat memenuhi syarat sebagai
kalimat yang benar (gramatikal). Selain itu, apakah kita dapat mengenali kalimat-kalimat
gramatikal yang dihasilkan orang lain. Dengan kata lain, kita dituntut untuk memiliki
wawasan bahasa Indonesia dengan baik agar kita dapat menghasilkan kalimat-kalimat yang
gramatikal dalam komunikasi baik lisan maupun tulis, dan kita dapat mengenali kalimat-
kalimat yang dihasilkan orang lain apakah gramatikal atau tidak. Suatu pernyataan
merupakan kalimat jika di dalam pernyataan itu terdapat predikat dan subjek. Jika dituliskan,
kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda
tanya. Pernyataan tersebut adalah pengertian kalimat dilihat dari segi kalengkapan gramatikal
kalimat ataupun makna untuk kalimat yang dapat mandiri, kalimat yang tidak terikat pada
unsure lain dalam pemakaian bahasa. Dalam kenyataan pemakaian bahasa sehari-hari
terutama ragam lisan terdapat tuturan yang hanya terdiri dari atas unsur subjek saja, predikat
saja, objek saja, atau keterangan saja.

3. Kosakata,
Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dituntut untuk memilih
dan menggunakan kosa kata bahasa yang benar. Kita harus bisa membedakan antara ragam
bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku, baik tulis maupun lisan. Ragam bahasa
dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap
pembaca (jika dituliskan). Sikap itu antara lain resmi, akrab, dingin, dan santai. Perbedaan-
perbedaan itu tampak dalam pilihan kata dan penerapan kaidah tata bahasa. Sering pula raga
mini disebut gaya. Pada dasarnya setiap penutur bahasa mempunyai kemampuan memakai
bermacam ragam bahasa itu. Namun, keterampilan menggunakan bermacam ragam bahasa
itu bukan merupakan warisan melainkan diperoleh melalui proses belajar, baik melalui
pelatihan maupun pengalaman. Keterbatasan penguasaan ragam/gaya menimbulkan kesan
bahwa penutur itu kurang luas pergaulannya. Jika terdapat jarak antara penutur dengan kawan
bicara (jika lisan) atau penulis dengan pembaca (jika ditulis), akan digunakan ragam bahasa
resmi atau apa yang dikenal bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara, akan
makin resmi dan berarti makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya,
makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.

4. Ejaan,

10
Dalam bahasa tulis kita menemukan adanya bermacam-macam tanda yang digunakan
untuk membedakan arti sekaligus sebagai pelukisan atas bahasa lisan. Segala macam tanda
tersebut untuk menggambarkan perhentian antara , perhentian akhir, tekanan, tanda Tanya
dan lain-lain. Tanda-tanda tersebut dinamakan tanda baca. Ejaan suatu bahasa tidak saja
berkisar pada persoalan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran serta bagaimana
menempatkan tanda-tanda baca dan sebagainya, tetapi juga meliputi hal-hal seperti:
bagaimana memotong-motong suku kata, bagaimana menggabungkan kata-kata, baik dengan
imbuhan-imbuhan maupun antara kata dengan kata. Pemotongan itu harus berguna terutama
bagaimana kita harus memisahkan huruf-huruf itu pada akhir suatu baris, bila baris itu tidak
memungkinkan kita menuliskan seluruh kata di sana. Kecuali itu, penggunaan huruf kapital
juga merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam penulisan dengan ejaan yang
tepat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan peraturan bagaimana
menggambarkan lambing-lambang bunyi-ujaran dan bagaimana inter-relasi antara lambang-
lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa disebut ejaan.

5. Makna,
Pemakaian bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang
sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya, dalam bahasa ilmu tidak tepat digunakan kata-kata
yang bermakna konotatif (kata kiasan tidak tepat digunakan dalam ragam bahasa ilmu). Jadi,
pemakaian bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa. Kriteria pemakaian bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahsa yang
sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik apa yang
dibicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau orang yang
akan membaca (kalau tulis), dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu
bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai
masyarakat kita.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan secara online melalui google form dan sosial media yaitu
WhatsApp. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021.

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Medan.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sampel
pada penelitian ini terdiri dari 10 orang mahasiswa Universitas Negeri Medan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data kualitatif
yakni hasil kuisioner (angket). Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Angket
merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menyelidiki,
mengolah, menganalisa, dan menyajikan data-data secara sistematis dan objektif dengan
tujuan untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan berupa kuisioner (angket). Instrumen angket ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka. Angket terbuka adalah angket yang
memberikan kebebasan kepada responden untuk memberi jawaban atau tanggapan, biasanya
diberikan sebuah pertanyaan dan responden dapat menulis sendiri jawaban berupa uraian.
Adapun angket pada penelitian ini berbentuk google form yang terdiri dari 5 pertanyaan. Data
dari angket ini berasal dari mahasiswa Universitas Negeri Medan.

12
E. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperoleh di lapangan sudah terkumpul sesuai dengan jumlah yang
diinginkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif, data
yang diperoleh dari subjek penelitian dianalisis sesuai dengan metode deskriptif kualitatif
yaitu mendeskripsikan data atau informasi yang diperoleh dari penyebaran angket.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif,
data yang diperoleh dari subjek penelitian dianalisis sesuai dengan metode deskriptif
kualitatif yaitu mendeskripsikan data atau informasi yang diperoleh dari penyebaran
angket. Responden terdiri dari beberapa program studi yaitu Pendidikan biologi,
Pendidikan kimia, dan gizi. Adapun hasil angket diuraikan dibawah ini.

1.  Apakah anda bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-


hari? Berikan alasanmu!
Secara keseluruhan responden menjawab, mereka bangga menggunakan bahasa
Indonesia, karena bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Kita sebagai
warga negara indonesia di harus bisa berbahasa indonesia. Karena bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan negara indonesia.

2. Apakah anda sudah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar?
Berikan alasanmu!
Secara keseluruhan responden menjawab, mereka belum menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, dikarenakan para responden lebih sering
menggunakan bahasa non baku, dari pada bahasa baku. Sebagian responden juga
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai kondisi yang
dibutuhkan, seperti untuk berkomunikasi secara resmi, responden menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Menurut anda, apakah mahasiswa atau dosen di Universitas Negeri Medan sudah
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar? Berikan alasanmu!
Secara keseluruhan responden menjawab, sudah menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik itu dosen maupun mahasiswa ketika berada dalam
ruang lingkup akademik, kedua kelompok tersebut telah menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

14
4. Menurut anda, pentingkah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan sehari-hari? Berikan alasanmu!
Secara keseluruhan responden menjawab, penting, karena menggunakan bahasa
secara baik dan benar dapat membantu kita untuk lebih mudah dalam
berkomunikasi dengan baik.

5. Menurut anda, bagaimanakah seharusnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik


dan benar dalam kehidupan sehari-hari?Berikan alasanmu!
Secara keseluruhan responden menjawab penggunaan bahasa yang baik dalam
kehidupan sehari-hari lebih kepada bagaimana kita menggunakan bahasa sebagai
alat untuk berkomunikasi, seperti contohnya pemberian pernyataan yang tidak
mengandung arti ganda atau penggunaan kata-kata yang sesuai dengan kamus
bahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia yang baik juga berarti bahwa kita harus
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks berbahasa yang selaras
dengan nilai sosial masyarakat. Peraturan ini berkaitan penggunaan ragam bahasa
secara tulis dan lisan untuk kebutuhan berkomunikasi.

B. Pembahasan
Bahasa menjadi salah satu alat untuk berkomunikasi. Komunikasi digunakan untuk
menyampaikan maksud tertentu dari seseorang kepada orang lain. Tanpa bahasa kita
akan sulit untuk berkomunikasi dan menyampaikan maksud ataupun tujuan kita kepada
orang lain serta berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa memiliki peran
penting dalam membentuk karakter. Bahasa Indonesia berperan sebagai cerminan
karakter bangsa Indonesia sehingga harus digunakan sesuai dengan konteks dan
kedudukannya secara baik dan benar. Bahasa juga diperlukan dalam kehidupan sosial,
agar interaksi sosial dapat berjalan dengan baik melalui komunikasi dan hubungan
timbal balik satu sama lainnya.
Berdasarkan hasil analisis angket diatas, penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari belum berjalan secara maksimal atau masih ada beberapa yang
menyimpang. Bahasa indonesia sering kurang diperhatikan baik dalam pengucapan
maupun penulisan oleh masyarakat. Masih banyak masyarakat yang tidak
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Ketika kita
berkomunikasi di kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menjumpai orang yang
menggunakan bahasa Indonesia yang tidak benar. Bahkan, cenderung mencampur

15
dengan bahasa daerahnya sendiri. Di kalangan remaja, masih terdapat remaja yang
menggunakan bahsa gaul dalam komunikasi sehari-hari. Pada kehidupan sehari-hari,
bahasa Indonesia masih kurang diperhatikan oleh masyarakat. Misalnya saat sedang
berkomunikasi formal, masyarakat masih sering mencampur bahasa Indonesia dengan
bahasa daerahnya. Maka, bahasa yang digunakan oleh masyarakat ini tergantung
dimana lingkungan dan budaya yang ditempatinya yang menjadi kebiasaannya sehari-
hari. Hal ini sulit dikembalikan ke bentuk yang sebenarnya, karena sudah mendarah
daging bagi diri seseorang. Tetapi, jika ada keinginan pasti akan bisa untuk
mempelajari bahasa Indonesia yang baku dan sering latihan untuk berbicara yang
formal saat berbicara dengan orang lain.
Penggunaan bahasa daerah untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari
merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya. Namun, saat berkomunikasi dengan
orang yang berbeda suku daerah dengan kita, maka kita harus menggunakan bahasa
Indonesia yang baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
dan tidak mencampurnya dengan bahasa daerah, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah, seringkali pelajar kurang mengerti
tentang penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Sehingga tak sedikit pelajar pada
saat pelajaran bahasa Indonesia mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Untuk itu,
solusi yang dapat kita lakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan
menerapkan empat aspek keterampilan berbahasa dengan baik. Diawali dengan
menyimak bahasa di lingkungan sekitar kita, orang pertama yang dapat mengajarkan
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia adalah orang tua. Meskipun
kebanyakan orang tua menggunakan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari
namun bahasa Indonesia tetappenting diajarkan untuk anak. Jadi, dalam hal ini orang
tua juga berperan penting dalam mengajari anaknya berbahasa Indonesia tanpa
melupakan bahasa Ibu (bahasa daerah). Kemudian, sering berbicara dengan orang lain
menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Lalu, banyak membaca buku, majalah atau
media elektronik lainnya untuk menambah kosakata dalam berbahasa. Hingga menulis
karangan atau karya ilmiah lainnya yang membuat kita terbiasa dalam menulis
menggunakan bahasa sesuai kaidah yang benar.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan
kaidah yang baik dan benar. Ketika berkomunikasi di kehidupan sehari-hari, tidak
jarang kita menjumpai orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang tidak benar.
Bahkan, cenderung mencampur dengan bahasa daerahnya sendiri. Di kalangan remaja,
masih terdapat remaja yang menggunakan bahsa gaul dalam komunikasi sehari-hari.
Misalnya saat sedang berkomunikasi formal, masyarakat masih sering mencampur
bahasa Indonesia dengan bahasa daerahnya

B. Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar agar dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Diperlukan
kesadaran bagi pembaca untuk mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian menghindari penggunaan bahasa daerah
dan bahasa Indonesia secara bersamaan, karena dapat mengurangi makna dari bahasa
itu sendiri dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan adanya kata yang sama namun
memiliki arti yang berbeda dengan suku yang satu.

17
DAFTAR ISI

Abidin, Yunus,dkk. 2010. Kemampuan Berbahasa Tinggi Indonesia di Perguruan. Bandung:


CV. Maulana Media.

Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka
Jaya.

Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa Indah.

18
LAMPIRAN
INSTRUMEN ANGKET PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Nama :

Kelas :

1. Apakah anda bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari?


Berikan alasanmu!
Jawab :

2. Apakah anda sudah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar? Berikan
alasanmu!
Jawab :

3. Menurut anda, apakah mahasiswa atau dosen di Universitas Negeri Medan sudah
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar? Berikan alasanmu!
Jawab :

4. Menurut anda, pentingkah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari? Berikan alasanmu!
Jawab :

19
5. Menurut anda, bagaimanakah seharusnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam kehidupan sehari-hari? Berikan alasanmu!
Jawab :

20

Anda mungkin juga menyukai