Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL REVIEW

STRUKTUR HEWAN

Dosen Pengampu : Eko Prasetya, M. Sc

Mata Kuliah : Struktur Hewan

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

CHYNTIA KHAIRIYAH NASUTION (4192441001)

JEFRI ARDIANSYAH SITEPU (4192441009)

NATASYA NINGTYAS NURHADI (4192141001)

SAIDA PUTRI MEI PURBA (4191141007)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Review tentang sistem pencernaan dengan tepat waktu meskipun masih banyak
terdapat kekurangan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
berperan dalam membuat Critical Journal Review ini. Dan kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Eko Prasetya, M. Sc selaku dosen mata kuliah Struktur Hewan yang telah
membantu kami menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini.

Kami sadar bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada
tugas ini, karena keterbatasan ilmu yang kami miliki, kami memohon maaf atas segala
kekurangan dari tugas yang kami perbuat ini.

Kami berharap dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi pembaca.

Medan, Mei 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................................... 4
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR .............................................................................................................................. 4
B. Tujuan ........................................................................................................................................................................... 4
C. Manfaat CJR ................................................................................................................................................................ 4
BAB II RINGKASAN JURNAL ...................................................................................................................................... 5
A. Identitas Jurnal ......................................................................................................................................................... 5
B. Ringkasan Jurnal ...................................................................................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................................................... 7
A. Kelebihan..................................................................................................................................................................... 7
B. Kekurangan ................................................................................................................................................................ 7
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................................................ 8
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................................................. 8
B. SARAN........................................................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya
minat baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik
jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar
dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada
dasarnya review jurnal ini menitikberatkan pada evaluasi mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa mengubah cara
berfikir dan menjadi pertimbangan apakah pengetahuan yang didapat mampu
menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu.

B. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan tentang sistem pencernaan.
2. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada sebuah jurnal.
3. Menguatkan pemahaman pembaca terhadap sistem pencernaan.

C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah jurnal.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.

4
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal
Judul jurnal : Muscular Fatigue
Nama jurnal : Annales de réadaptation et de médecine physique
Penulis : B. Sosbue , J-Y Guincestre
Tahun terbit : 2006
Halaman : 348-354

B. Ringkasan Jurnal

Pengertian Kelelahan
kelelahan adalah pengurangan kekuatan organisme setelah kerja yang
berlebihan, durasi kerja yang terlalu lama, atau kondisi fungsional yang rusak. Kita harus
memperhitungkan tidak hanya modalitas latihan yang telah menyebabkan kelelahan
tetapi juga suasana di mana latihan itu dilakukan: pekerjaan yang sama dalam suasana
ekstrem dapat menyebabkan sensasi yang berbeda dari pada kondisi normal
Kita juga harus membandingkan perbedaan antara perasaan kelelahan dan perubahan
nyata dalam fungsi otot. Jika kita hanya tertarik pada poin terakhir ini, kita harus tahu
bagaimana kita akan mengeksplorasi fungsi otot: tanda-tanda kelelahan berubah dengan
metode evaluasi seperti stimulasi tetanik atau kontraksi sukarela.

Kelelahan sentral
Seseorang dapat mendefinisikan kelelahan sentral sebagai pengurangan
kontraksi sukarela maksimal, yang tidak terkait dengan pengurangan kekuatan
maksimum yang sama yang diperoleh dengan stimulasi. Bukti kelelahan saraf dikelola
oleh karya Bigland-Ritchie dengan menstimulasi saraf yang lelah, seseorang memperoleh
pemulihan parsial dari kekuatan otot. Singkatnya, konsep kelelahan sentral menyiratkan
bahwa berkurangnya kekuatan otot yang berkaitan dengan berkurangnya frekuensi
pelepasan motoneuron tidak termasuk kegagalan perambatan dari motoneuron ke serat.

Pengaruh suhu
Penurunan suhu memperlambat semua proses metabolisme otot dan dengan
demikian merupakan perlindungan buatan dari kelelahan, dingin yang memburuk dengan
sendirinya kekuatan maksimum. Perasaan kelelahan meningkat dengan suhu tubuh dan
tingkat sirkulasi laktin, yang akhirnya mengarah pada jawaban perilaku yang mengurangi
keinginan untuk berolahraga, yang menyebabkan penurunan tingkat panas yang
dihasilkan. Jawaban perilaku ini muncul dengan meningkatnya rasa lelah dan keinginan
untuk menemukan lingkungan yang segar.

5
Kelelahan dan overtraining
Pengamatan situasi kelelahan membawa dokter ke diagnosis langkah dalam
mencari keadaan patologis sementara atau tahan lama; proses ini sama untuk
mengeksplorasi kelelahan pada atlet dan mendeteksi keadaan overtraining.
Banyak penelitian membuktikan bahwa peningkatan beban fisik dapat menyebabkan
sindrom overtraining, ditandai dengan penurunan kapasitas untuk latihan fisik dan oleh
gangguan perilaku ". Overtraining disebabkan oleh ketidakseimbangan energi antara entri
dan keluar, dan difasilitasi oleh kendala kronobiologis dan psikologis. Faktor-faktor ini
bertanggung jawab untuk perubahan hormon, seperti pengurangan penggunaan steroid
seksual atau sumbu hipotalamo-hipofisis-adrenergik. Pengaruh metabolik dan hormonal
ini menginduksi perubahan aktivitas neurotransmiter serebral, seperti penurunan kadar
monamin dan peningkatan kadar serotonin.

Daya Tahan dan Kelelahan


Selama latihan ketahanan, masalah penyediaan energi, terutama, akan
melibatkan kelelahan: selama latihan jenis ini, seseorang dapat mencapai kondisi stabil
(mis. Keseimbangan antara kontribusi energi dan pengeluaran energi). Di luar kekuatan
kritis ini, masalah lebih lanjut akan dicegah karena metabolit akan terakumulasi dalam
serat otot.
Konsumsi oksigen maksimal mencerminkan kapasitas maksimum seseorang
untuk mempertahankan keadaan stabil, dan konsep tersebut telah dipelajari selama
beberapa waktu. Faktor sentral (pro-visioning) adalah volume dan perfusi paru, aliran
jantung, tekanan darah, volume darah dan kadar hemoglobin. Faktor utama yang
membatasi penggunaan adalah kandungan serat dalam mitokondria. Juga, ketersediaan
substrat energi ikut campur. Berbagai rantai mata rantai seimbang di sebagian besar mata
pelajaran dan sulit untuk mengetahui faktor pembatasnya.
Faktor pembatas lain dari latihan ketahanan adalah bahan bakar yang digunakan.
Untuk upaya durasi pendek, dengan hidrolisis ATP dan glikolisis anaerob, kecepatan
maksimum adalah sekitar 10 m.s − 1. Metabolisme oksidatif memungkinkan untuk
mencapai kecepatan hanya sekitar 5 m.s − 1 jika seseorang menggunakan karbohidrat,
pada saat oksidasi lipid hanya dapat memastikan laju cepat sekitar 2 m.s-1 tanpa
diketahui mengapa oksidasi lipid sangat lambat. Isi glikogen berotot pada awal latihan
dengan demikian merupakan faktor terpenting.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan
Setelah membaca jurnal ini, reviewer menemukan kekuatan pada bagian
rujukan hasil penelitian. Setiap hasil penelitian yang di dapatkan di data dengan jelas.
Konsep yang dicantumkan di dalam jurnal bisa dijadikan sebagai bahan pembantu
untuk memahami lebih jelas tujuan penulisan yang dilakukan. Hal itu juga membantu
kita untuk menganalisis jurnal yang bersangkutan. Serta tata cara penulisan dan isi
abstrak sudah baik.

B. Kekurangan
Tidak memberitahukan deskripsi secara lengkap yang disertai dengan gambar,
penggunaan bahasa yang digunakan dalam bahasa inggris sehingga menyulitkan
pembaca untuk memahami isinya bagi pembaca yang masih kurang pengetahuan nya
dalam mengartikan jurnal seperti ini.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
kelelahan adalah pengurangan kekuatan organisme setelah kerja yang
berlebihan, durasi kerja yang terlalu lama, atau kondisi fungsional yang rusak. Kita
harus memperhitungkan tidak hanya modalitas latihan yang telah menyebabkan
kelelahan tetapi juga suasana di mana latihan itu dilakukan.
Seseorang dapat mendefinisikan kelelahan sentral sebagai pengurangan
kontraksi sukarela maksimal, yang tidak terkait dengan pengurangan kekuatan
maksimum yang sama yang diperoleh dengan stimulasi.
Perasaan kelelahan meningkat dengan suhu tubuh dan tingkat sirkulasi laktin,
yang akhirnya mengarah pada jawaban perilaku yang mengurangi keinginan untuk
berolahraga, yang menyebabkan penurunan tingkat panas yang dihasilkan.
Banyak penelitian membuktikan bahwa peningkatan beban fisik dapat
menyebabkan sindrom overtraining, ditandai dengan penurunan kapasitas untuk
latihan fisik dan oleh gangguan perilaku ". Overtraining disebabkan oleh
ketidakseimbangan energi antara entri dan keluar, dan difasilitasi oleh kendala
kronobiologis dan psikologis.
Selama latihan ketahanan, masalah penyediaan energi, terutama, akan
melibatkan kelelahan: selama latihan jenis ini, seseorang dapat mencapai kondisi
stabil. Di luar kekuatan kritis ini, masalah lebih lanjut akan dicegah karena metabolit
akan terakumulasi dalam serat otot.

B. Saran
Sebaiknya jurnal ini dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia agar
memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal ini. Untuk segi isi, lebih baik ada
menggunakan gambar agar pembaca lebih tertarik dan mudah memahami materi
yang ada.

8
DAFTAR PUSTAKA

B.Sosbue , J-Y Guincestre, 2006 , Muscular Fatigue , Annales de réadaptation et de médecine


physique, (348-54).

Anda mungkin juga menyukai