Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PENDIDIKAN PEMBELAJARAN IPA

INDONESIA (JPPIPAI)
Available online http://jurnal.unimed.ac.id
e-issn: xxxx – xxxx, p-issn: xxxx – xxxx

SYSTEMATIC REVIEW : UJI KUALITAS KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA BERAS


MERAH DAN BERAS PUTIH

Asri Purnama1, Khairunnisah Al Adawiyah2, Natasya Ningtyas Nurhadi3, Siti Nurhaliza4 , Widia
Ningsih5, Lisa Amalia6

1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Medan
Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan 20221, Sumatera Utara, Indonesia
Email: 1asripurnama67@gmail.com , 2khairunnisahaladawiyah@gmail.com ,
3
nastasyanurhadi@gmail.com , 4alizaaaa25@gmail.com ,
5
widianingsih89@unimed.ac.id , 6lisaamalia.caa@gmail.com

Diterima: Disetujui: Dipublikasikan:

ABSTRAK

Beras merupakan makanan pokok hampir seluruh masyarakat di Benua Asia. Beras memiliki
banyak jenisnya seperti beras merah dan beras putih. Umumnya masyarakat di Indonesia lebih
sering mengkonsumsi beras putih daripada beras merah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas kandungan karbohidrat antara beras merah dan beras putih. Metode yang
digunakan adalah metode studi literatur dari beberapa sumber jurnal yang telah ada. Hasil yang
diperoleh adalah beras merah lebih berkualitas dari beras putih, karena dalam satu gelas beras
merah mengandung 218 kalori, 4.5 gram protein, 1.8 gram lemak. Sedangkan dengan porsi yang
sama, beras putih mengandung 242 kalori, 4.4 gram protein, 0.4 gram lemak. Kandungan kalori
pada beras merah lebih sedikit daripada beras putih. Kandungan serat, vitamin dan juga mineral
yang terdapat pada beras merah juga lebih bayak dari beras putih.

Kata kunci : Kandungan karbohidrat, Beras merah, Beras putih

ABSTRACT

Rice is the staple food of almost all people in Asia. Rice has many types such as brown rice and
white rice. Generally, people in Indonesia consume white rice more often than brown rice. This
study aims to determine the quality of the carbohydrate content between brown rice and white
rice. The method used is a literature study method from several existing journal sources. The
result is brown rice is higher quality than white rice, because in one glass of brown rice contains
218 calories, 4.5 grams of protein, 1.8 grams of fat. Meanwhile, with the same portion, white
rice contains 242 calories, 4.4 grams of protein, 0.4 grams of fat. The calorie content in brown
rice is less than white rice. The content of fiber, vitamins and minerals found in brown rice is
also higher than white rice.

Keywords: Carbohydrate content, Brown rice, White rice

1
Purnama, Khairunnisah, Natasya, Siti / Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2021) 1-5

PENDAHULUAN

Beras merupakan makanan pokok membandingkan antara beras merah


pada hampir seluruh masyarakat di Benua organik dan non organik (Sumartini, 2018).
Asia. Indonesia merupakan negara agrikultur
dengan wilayah agaris yang mendukung Sumber energi yang penting untuk
produksi pangan sangat luas termasuk tubuh adalah Karbohidrat. Hal tersebut
produksi beras. Hanya saja produksi beras di dikarenakan baik karbohidrat dalam bentuk
Indonesia mayoritas beras putih, hal ini Monosakarida, Disakarida, maupun
dikarenakan makanan pokok mayoritas Polisakarida akan dikonversi pada liver dan
beras yang diproduksi di Indonesia adalah otot lurik menjadi glukosa sebagai glikogen.
beras putih. Beras merupakan makanan Pendekatan diet dengan karbohidrat yang
pokok pada hampir seluruh masyarakat di sulit dicerna dan memiliki indek glikemik
Benua Asia. Asia adalah produsen beras rendah seperti nasi beras merah cukup
utama, dimana jumlah produksi padi sekitar popular di kalangan penderita hiperglikemia
92% dari total produksi kimia. Bagi bangsa- karena memiliki banyak manfaat serta
bangsa di asia, beruas merupakan pangan kandungan efek fisiologis bagi tubuh. Selain
pokok yang cukup dominan. Walaupun beras merah, terdapat juga beras hitam
bervariasi Antar Negara, namun sumbangan dengan komposisi yang baik untuk
beras terhadap pemenuhan kebutuhan pengaturan pola diet pada penderita
kalori dalam diet sehari-hari masyarakat. diabetes melitus sehingga dapat mengubah
Sebagian besar pangan yang diproduksi dari kondisi hiperglikemia dan sensitivis insulin
lahan yang ada di indonesia adalah bahan kea rah yang lebih baik (Ni Made , dkk,
makanan sumber karbohidrat seperti 2021).
jagung, beras, umbi-umbian. 56% produksi
padi berasal dari Pulau Jawa, 22% dari Pulau Beras merah lebih unggul daripada
Sumatra, 10% dari Sulawesi, 5% dari beras putih. Beras merah mengandung serat
Kalimantan (5%). Dan pulau-pulau lain- yang tinggi (berperan untuk mencegah
lainnya (7%) (Nuryani, 2013). penyakit gastrointestinal serta pada
penderita diabetes), kandungan vitamin B
Beras merupakan salah satu padi- dan mineral yang tinggi (mencegah beri-
padian paling penting di dunia yang beri), kandungan lemak tinggi (sebagai
dikonsumsi manusia. Beras merah umumnya sumber energi), kandungan asam pytat
merupakan beras tumbuk (pecah kulit) yang tinggi (sebagai antioksidan, anti kanker,
dipisahkan bagian sekamnya saja. Proses ini menurunkan serum kolesterol, mencegah
hanya sedikit merusak kandungan gizi beras. penyakit kardiovaskular), beras merah
Sedangkan beras putih umumnya memiliki indeks glikemik yang rendah
merupakan beras guling (poles), yang bersih (rendah patih, tinggi karbohidrat kompleks
dari kulit ari dan lembaga. Beras merah saat yang dapat menurunkan risiko diabetes tipe
ini kalah pamor ketimbang beras putih. 2. Beras merah merupakan beras yang bisa
Padahal, beras merah memiliki efek diproduksi secara tradisional tanpa
kesehatan yang jauh lebih baik dari pada menggunakan mesin penggilingan. Beras
beras putih. Perhatian petani Indonesia merah juga mengandung sejumlah zat gizi
terhadap beras merah pun kurang. Salah dan zat non gizi yang lebih tinggi
satu penganekaragaman dan cara termudah dibandingkan beras putih menyebabkan
untuk memproses beras merah, maka akan berkurangnya kandungan zat gizi tersebut.
dijadikan beras merah instan yang bergizi Beras merah potensi dalam mencegah
dalam dan tahan lama dengan maupun pengobatan diabetes mellitus

2
Purnama, Khairunnisah, Natasya, Siti / Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2021) 1-5
karena kandungan zat gizi dan phytokimia di 84, 07%
dalamnya. Beras merah mengandung Nuryani 49, 7 g 49, 6 g
mineral magnesium yang tinggi berperan Nuzul Kadar glukosa Kadar glukosa
dalam penyediaan glukosa tubuh dan Wahyuning, beras merah beras putih 25,
sekresi insulin (Nuryani, 2013). Aprilia, Gita, 23,03 g 40 g
Greta, Eriza,
METODE PENELITIAN Rany, Deka,
Robiatul,
Penelitian ini merupakan penelitian Purwanto
kualitatif atau studi literasi yang berfokus
Pada pengamatan yang mendalam yang Pembahasan
mendorong pemahaman atas substansi dari
suatu peristiwa. Teknik analisis data yang Author Christian Yonathan dan
digunakan adalah display data yaitu Adrian Suhendra mengatakan rerata kadar
kegiatan saat sekumpulan data disusun glukosa darah 2 jam post prandial orang
secara sistematis dan mudah dipahami yang mengonsumsi beras merah lebih
sehingga memberikan kemungkinan rendah dibandingkan dengan rerata kadar
menghasilkan kesimpulan. glukosa darah orang yang mengonsumsi
nasi putih, yaitu sebesar 101,77 mg/ dL
HASIL DAN PEMBAHASAN (SD=8,12) dibandingkan dengan 115,13
mg/dL (SD=7,41) dengan p<0,01 maka
Hasil Penelitian ditemukan perbedaan yang sangat
signifikan.
Tabel 1. Analisis Kandungan Karbohidrat
Pada Beras Merah dan Beras Putih Menurut Dina Fitriyah, Mohammad
Ubaidillah dan Fariza Oktaviani, 2020,
Penulis Beras Merah Beras Putih mengatakan pati tersusun dari amilosa dan
Christian Rerata kadar Rerata kadar amilopektin. Amilosa memiliki ikatan 1,4-D-
Yonathan, glukosa darah glukosa darah glukopiranosida dan strukturnya tidak
Adrian 101, 77 115,13 mg/dL bercabang, sedangkan amilopektin memiliki
Suhendra mg/dL ikatan 1,6-D-glukopiranosida, strukturnya
Dina Fitriyah, Komponen bercabang dan sifatnya cenderung lengket.
Mohammad karbohidrat Berdasarkan kaar amilosa beras
Ubaidillah, berupa pati digolongkan menjadi beras ketan 0-5%),
Fariza berkisar antara kadar amilosa sangat rendah (5-12%),
Oktaviani 85- 90% rendah (12-20%), menengah (21-25%), dan
dengan sedikit tinggi (25-33%). Komposisi amilosa dan
pentose, amilopektin pada beras mempengaruhi
hemiselulosa, tekstur nasi. Beras dengan kadar amilosa
dan selulosa tinggi memiliki sifat nasi yang pera,
H. Hasnelly, Kadar 1 kali i sedangkan beras yang memiliki kadar
Evi Fitriani, karbohidrat 1 penyosohan amilosa rendah akan menghasilkan nasi
Shelvy, kali 75,71%. 2 kalii pulen. Penentuan tekstur nasi pera atau
Hervelly penyosohan penyosohan pulen yaitu salah satunya berdasarkan
77, 84%. 2 79,55%. 3 kalii kandungan amilosa.
kali penyosohan
penyosohan 83,57%. Menurut H. Hasnelly, Evi Fitriani,
83, 82%. 3 Shelvy dan Hervelly, 2020, mengatakan
kali karbohidrat dalam beras sebagian besar
penyosohan terkandung sebagai fraksi pati. Karbohidrat

3
Purnama, Khairunnisah, Natasya, Siti / Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2021) 1-5
yang terdapat dalam beras terkonsentrasi Beras merah lebih baik dikonsumsi
pada bagian endosperm. Semakin tinggi untuk orang yang menderita diabetes
tingkat penyosohan menyebabkan melitus dan orang yang sedang dalam
peningkatan kadar karbohidrat karena program diet. Serta perlu dilakukan
berkurangnya lapisan bran (bekatul beras). penelitian lebih lanjut untuk
Lapisan bekatul akan berkurang setelah membandingkan kualitas beras merah dan
penyosohan tetapi tidak memengaruhi beras putih.
kandungan karbohidrat secara jauh karena
karbbohidrat beras juga terkandung pada DAFTAR PUSTAKA
endosperm sebagai bagian terbesar dari
butiran beras. Derajat penyosohan akan Adnan, N.S., Sri, W., Andi, K.R., (2017),
meningkatkan kandungan pati dan amilosa. Pengujian Sifat Amilolitik dan
Kadar karbohidrat beras umumnya adalah Proteolitik dari Isolat Bakteri Asam
78%. Tingkat penyosohan yang tinggi Laktat (BAL) Hasil Fermentasi Air
merupakan proses terbaik umtuk Cucian Beras Merah (Oryza nivara)
menghasilkan produk beras dengan Kultivar Wakawondu, Jurnal Sains
kandungan karbohidrat yang tinggi. dan Teknologi Pangan 2 (5): 759-
769.
Menurut Nuryani, 2013, Aziz, A., Munifatul, I., Sri, H., (2015),
mengatakan bahwa beras merah memiliki Aktivitas Antioksidan dan Nilai Gizi
indeks glikemik yang rendah. Rendah patih, dari Beberapa Jenis Beras dan Milet
tinggi karbohidrat kompleks yang dapat Sebagai Bahan Pangan Fungsional
menurunkan resiko diabetes tipe 2. Serat Indonesia, Jurnal Biologi 4(1): 45-
tidak larut sebagai kandungan utama beras 61.
merah yang dapat menurunkan konsentrasi Diyah, N.W., Aprilia, A., Gita, M.W., Greta,
glukosa post parandial. N., Eriza, T.H., Rany, W., Deka, P.,
Robi’atul, F., Hartasari., Purwanto.,
Menurut Nuzul Wahyuning, Aprilia, (2016), Evaluasi Kandungan Glukosa
Gita, Greta, Eriza, Rany, Deka, Robiatul dan dan Indeks Glikemik Beberapa
Purwanto, 2016, mengatakan kadar glukosa Sumber Karbohidrat Dalam Upaya
beras merah lebih rendah dari kadar Penggalian Pangan Ber-Indeks
glukosa beras putih, Kadar glukosa yang Glikemik Rendah, Jurnal Farmasi
diperoleh dari beras banyak berasal dari dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
hidrolisis pati. 3(2): 67-73.
Edi, H., Vita, M., (2016), Analisis
KESIMPULAN Karakteristik Fisikokimia Beras
Putih, Beras Merah, dan Beras
Makanan pokok mayoritas beras Hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara
yang diproduksi di Indonesia adalah beras dan Oryza sativa L.indica), Jurnal
putih. Kandungan karbohidrat yang Kesehatan Bakti Tunas Husana
terdapat pada beras merah lebih rendah 15(1): 79-91.
dibandingkan kandungan karbohidrat pada Fitriyah, D., Mohammad, U., Fariza, O.,
beras putih. Mereka yang mengkonsumsi (2020), Analisis Kandungan Gizi
beras merah memiliki kadar gula darah Beras dari Beberapa Galur Padi
yang lebih rendah setelah makan jika Transgenik Pac Nagdong/ Ir36,
dibandingkan dengan beras putih, karena Jurnal Ilmu Kesehatan 1(2): 154-
indeks glikemik beras merah lebih rendah 160.
dibandingkan dengan beras putih. Hasnelly, H., Evi, F., Shelvy, P.A.,
Hervelly, H., (2020), Pengaruh
SARAN Derajat Penyosohan Terhadap
Mutu Fisik dan Nilai Gizi Beberapa
Jenis Beras, Jurnal Agritech 40(3):
182-189.

2
Purnama, Khairunnisah, Natasya, Siti / Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2021) 1-5
Mukti, K.S.A., Ninna, R., Sulistiyani, S., Persilangan Padi Merah Lokal
(2018), Analisis Kandungan Sumatera Barat dengan Varietes
Karbohidrat, Glukosa dan Uji Daya Unggul Fatmawati, Jurnal Floratek
Terima Pada Nasi Bakar, Nasi 12(1):49-56.
Panggang, dan Nasi Biasa, Jurnal
Agroteknologi 12(1): 90-99.

Nadi,N.M.D.P., I Wayan, S., Desak, M.W., I Yonathan, C., Adrian, S., (2013),
Wayan, G.S., Agung, N.M., (2021), Perbandingan Pengaruh Nasi Putih
Perbandingan Selisih Kadar Glukosa dengan Nasi Merah Terhadap Kadar
Darah Puasa Dua Jam Post-Prandial Glukosa Darah.
Terhadap Pemberian Nasi Beras
Putih, Nasi Beras Merah, dan Nasi
Beras Hitam Pada Mencit Jantan
(Mus musculus L.) Galur Swiss
Webster, Jurnal Medika Udayana
10(2): 42-47.
Nuryani., (2013), Potensi Substitusi Beras
Putih dengan Beras Merah Sebagai
Makanan Pokok untuk
Perlindungan Diabetes Melitus,
Jurnal Media Gizi Masyarakat
Indonesia 3(3): 157-168.
Pratiwi, V.N., Mari, A., Agnes, M., (2018),
Efek Pemberian Diet Beras Merah
dan Beras Putih Prapemasakan
Terhadap Kadari Total Kolesterol,
Trigliserida, dan Berat Badan Tikus
Hiperglikemia, Jurnal Teknologi
Pangan 12(2): 17-23.
Sitanggang, G.S., Martha, A., Ayu,R., (2018),
Pengaruh Pemberian Nasi Beras
Merah (Oryza nivara) dan Nasi
Beras Hitam (Oryza sativa L.indica)
Terhadap kadar hsCRP Tikus Wistar
(Rattus norvegicus) Diabetes
Melitus Tipe 2, Jurnal Nutritition
College 7(4): 170-176.
Suardi, Didi., (2005), Potensi Beras Merah
untuk Peningkatan Mutu Pangan,
Jurnal Litbang Pertanian 24(3): 93-
100.
Sumartini., Hasnelly., Sarah., (2018), Kajian
Peningkatan Kualitas Beras Merah
(Oryza nivara) Instan Dengan Cara
Fisik, Jurnal Pasundan Food
Technology 5(1): 84-90.
Swasti, E., Kesuma, S., Aries, K., Nurwanita,
E.P., (2017), Kandungan Protein dan
Antosianin Generasi F4 Turunan

Anda mungkin juga menyukai