MK. PROFESI
PENDIDIKAN
MINI RISET
PENERAPAN BUDAYA PADA SISWA SMA NEGERI 5 BINJAI S kor Nilai :
PENDIDIKAN BIOLOGI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelaesaikan tugas mata kuliah profesi pendidikan ini yang berjudul
”Mini Riset”. Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
RINGKASAN................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 11
BAB V PENUTUP......................................................................................... 15
DAFTRA PUSTAKA...................................................................................... 17
3
RINGKASAN
Budaya sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan
(belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan
alamnya. Pengembangan budaya sekolah dapat dilakukan melalui pengembangan
lingkungan masyarakat sekolah tersebut. Peserta didik hidup dalam ligkungan sosial
masyarakat sekolah, maka pengembangan budaya sekolah hanya dapat dilakukan
dalam lingkungan sosial masyarakat sekolah yang bersangkutan Di samping di
lingkungan keluarga, kedisiplinan serta budaya juga harus diterapkan dalam lingkungan
sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat atau lingkungan yang ikut berperan
dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak supaya menjadi baik. Budaya
sekolah yang baik akan menghasilkan siswa-siswi yang disiplin juga. Selama magang
penulis mengamati banyaknya siswa-siswi yang tidak disiplin seperti terlambat ke
sekolah, tidak memakai atribut sesuai ketentuan, tidak memperhatikan guru saat
menerangkan, dan lain-lain, sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan
kedisiplinan dan budaya yang ada disekitar sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat tingkat capaian (1) budaya Sekolahdi SMA NEGERI 5 BINJAI , kompetensi
produktif peserta didik SMA NEGERI 5 BINJAI; dan pengaruh budaya sekolah
terhadap kompetensi produktif peserta didik. Mini riset ini dilakukan di SMA NEGERI 5
BINJAI yang beralamat di jalan JAMBI No 2 Kecamatan Binjai Selatan. Dan metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara (online ) dan observasi.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah telah
menerapkan beberapa hal yang dapat membuat siswa-siswinya dapat mengikuti
budaya yang ada di sekolah yaitu dengan adanya bacaan tiada hari tanpa sholat yang
tertulis didepan sekolah, dan adanya tulisan mengenai budaya malu serta masih
terdapat lainnya.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Deal dan Kent (1999:26) mendefinisikan budaya sekolah sebagai keyakinan dan
nilainilai milik bersama yang menjadi pengikat kuat kebersamaan sebagai warga suatu
masyarakat. Kualitas kehidupan sekolah, baik yang terwujud dalam kebiasaan kerja
maupun kepemimpinan dalam hubungan tersebut tumbuh dan berkembang
berdasarkan spirit dan keyakinan tertentu yang dianut sekolah. Herkovits (1997:24)
mengungkapkan budaya sebagai kerangka pikir (construct) yang menjelaskan tentang
keyakinan, perilaku, pengetahuan, kesepakatan, nilai, tujuan sehingga membentuk
pandangan hidup (way of life) sekelompok orang.
5
berkembang berdasarkan spirit dan nilai-nilai tertentu yang dianut sekolah, keseluruhan
latar fisik, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim sekolah yang mampu memberikan
bertumbuh kembangnya kecerdasan, keterampilan, dan aktivitas peserta didik yang
ditampilkan dalam bentuk hubungan sesama warga sekolah dalam bekerja,
kedisiplinan, rasa tanggung jawab, berpikir rasional, motivasi belajar. Budaya sekolah
merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat
sekolah yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam
wujud fisik maupun abstrak, terutama yang berkaitan dengan kompetensi lulusan.
1.2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan penerapan disiplin melalui budaya sekolah pada
siswa SMA NEGERI 5 BINJAI
2. Mengetahui budaya sekolah yang dilaksanakan di SMA NEGERI 5 BINJAI.
3. Mengetahui peran warga sekolah dalam pelaksanaan budaya sekolah di SMA
NEGERI 5 BINJAI
1.2. Manfaat
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu
pengetahuan dan secara khusus diharapkan :
1. Bagi kepala sekolah, para guru, dan staf dapat meningkatkan kedisiplinan pada
siswanya dan memahami karakteristik budaya sekolah mereka dan pentingnya
pengembangan budaya sekolah guna mendorong terciptanya kondisi sekolah yang
baik.
2. Bagi kepala sekolah khususnya, dapat memahami upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk pengembangan budaya sekolah dan memperbaiki manajemen
sekolah guna pengembangan budaya sekolah.
3. Bagi para siswa dapat belajar dengan nyaman dan kondusif di sekolah mereka dan
motivasi mereka untuk belajar juga meningkat, jika budaya sekolah yang negatif
telah diperbaiki.
6
BAB II
7
guru saat menerangkan, dan lain-lain, sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang
penerapan kedisiplinan siswa-siswi SMA NEGERI 5 BINJAI
Subjek penelitian ini adalah seluruh warga sekolah dari Kepala Sekolah, guru,
siswa dan staf Tata Usaha di SMA NEGERI 5 BINJAI dan khususnya siswa kelas XI-
IPA 5.
2.3. Assesment Data
Makalah ini memakai data-data dari penelitian di lapangan yang penulis lakukan
di SMA NEGERI 5 BINJAI, Kecamatan Binjai Selatan . Adapun yang menjadi fokus
dalam penelitian ini adalah penerapan budaya sholat berjamaah yang sudah menjadi
kebudayaan disekolah SMA NEGERI 5 BINJAI yang berada di jalan Jambi No 2
Kecamatan Binjai Selatan terutama pada kelas XI- IPA 5 pada mata pelajaran Biologi
dengan guru yang bernama Ibu Salmi, S.Si dan pada siswa lainnya.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
9
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipasif,
karena peneliti datang hanya sebagai pengamat untuk mencatat dan menuliskan
semua yang terjadi dalam penerapan budaya sekolah kepada siswa yang ada
dikawasan sekolah untuk dianalisis dalam membuat kesimpulan tentang
penerapan budaya sekolah pada siswa SMA NEGERI 5 BINJAI tanpa
melakukan suatu tindakan apapun dan tidak ikut serta dalam pelaksanaannya.
2. Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
terstruktur yang berlangsung secara online. Wawancara semi terstruktur
pelaksanaannya lebih bebas. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan jenis permasalahan secara lebih terbuka.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
Jawaban: Ketika upacara bendera pada hari senin, pembina upacara juga ada
mengingatkan memngenai tata tertib walaupun tidak setiap minggu dan jarang
dilakukan.
4.1.2 Pembahasan
Hal-hal yang bisa membuat siswa SMA NEGERI 5 BINJAI semakin disiplin dan
mengikuti budaya yang ada di sekolah yaitu:
1. Peraturan
Peraturan-peraturan dan baacaan tiada hari tampa sholat yang terdapat di
sekolah tersebut dipasang di dinding sekolah dan dipasang didepan. Kepala sekolah
mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut dengan cara menyampaikannya
kepada orang tua siswa saat rapat, ketika upacara, dan dimuat dalam web sekolah.
Disamping peraturan sekolah, guru kelas juga membuat peraturan yang harus
dilaksanakan oleh siswanya. Akan tetapi, peraturan kelas tidak dibuat secara tertulis,
hanya berdasarkan kesepakatan secara lisan antara guru dan siswa.
2. Kebiasaan
Ada kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di SMA NEGERI 5 BINJAI, seperti
baris berbaris sebelum masuk kelas mereka membaca doa. Saat baris berbaris guru
mengkoordinasi dan mengatur siswa agar bisa berbaris dengan rapi, tertib, dan
khidmat. Sekolah juga membiasakan siswa-siswanya untuk melaksanakan 5S (Salam,
Sapa, Senyum, Sopan, Santun) ketika berpapasan dengan guru atau orang lain. Guru
kelas juga membiasakan siswa untuk bersalaman satu persatu dengan guru sebelum
meninggalkan kelas.
3. Hukuman
SMA NEGERI 5 BINJAI menerapkan hukuman kepada siswa yang melanggar
peraturan misalnya tidak memakai atribut dengan lengkap dan tidak mengerjakan
tugas. Jika ada yang melanggarnya maka akan mendapat teguran/hukuman. Ketika
ada siswa yang melanggar peraturan maka kepala sekolah menyerahkan kepada guru
kelas terlebih dahulu untuk menanganinya. Guru kelas akan menegur atau memberi
12
nasihat ketika ada siswa yang melanggar peraturan, seperti bernyanyi di depan kelas
dan mengutip sampah , tergantung kesalahan apa yang dibuat oleh siswa.
4. Penghargaan
Penghargaan atau pujian yang diberikan oleh kepala sekolah bagi siswa yang
mendapat peringkat prestasi dikelas yaitu berupa sertifikat. Disamping itu, kepala
sekolah menyerahkan langsung kepada guru kelas dalam memberikan penghargaan
atau pujian kepada siswa. Penghargaan atau pujian yang diberikan kepada siswa
seperti kata “bagus” dan ”sip” ketika siswa semuanya mengerjakan tugas yang
diberikan guru dan ketika ada yang bisa menjawab soal-soal daru guru.
5. Konsistensi
Kebanyakan siswa sering ramai dan mengobrol dengan temannya ketika guru
meninggalkan kelas. Saat istirahat yang sering di lakukan oleh siswa adalah jajan,
jalan-jalan, bermain misalnya bermain bola basket, sepak bola dan lain-lain, memakan
bekalnya, dan mengobrol dengan temannya, namun setelah siswa selesai memakan
jajanan yang di beli ada beberapa siswa yang suka menaruh bungkusnya di laci meja.
Kepala sekolah maupun guru selalu tegas dalam mengambil sikap terhadap perilaku
siswa. Ada waktu-waktu tertentu yang digunakan kepala sekolah dalam memberikan
motivasi kepada siswa, tetapi guru sering memberikan motivasi dan teguran dan
hukuman kepada siswa, namun guru kurang tetap atau jarang dalam memberikan
pujian/penghargaan kepada siswa.
Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan, yaitu keakuratan data yang diambil dari hasil
penelitian lebih tinggi karena menggunakan dua teknik sekaligus yakni observasi, dan
wawancara.
13
4.3 Kelemahan Penelitian
Kelemahan dari penelitian ini, informasi yang didapat kurang detail, karena aru satu
kelas yang saya lihat bagaimana proses balajar mengajar diruang. Dan hanya
beberapa kelas yang pernah dikunjungi dan yang selalu di observasi adalah kelas XI-
IPA 5. Dan tidak adanya dokumentasi pada penelitian ini .
14
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
15
4. Penghargaan atau pujian yang diberikan oleh kepala sekolah bagi siswa yang
mendapat peringkat prestasi dikelas yaitu berupa sertifikat. Disamping itu, kepala
sekolah menyerahkan langsung kepada guru kelas dalam memberikan
penghargaan atau pujian kepada siswa. Penghargaan atau pujian yang diberikan
kepada siswa seperti kata “bagus” dan ”sip” ketika siswa semuanya mengerjakan
tugas yang diberikan guru dan ketika ada yang bisa menjawab soal-soal daru guru.
5. Kebanyakan siswa sering ramai dan mengobrol dengan temannya ketika guru
meninggalkan kelas. Saat istirahat yang sering di lakukan oleh siswa adalah jajan,
jalan-jalan, bermain misalnya bermain bola basket, sepak bola dan lain-lain,
memakan bekalnya, dan mengobrol dengan temannya, namun setelah siswa selesai
memakan jajanan yang di beli ada beberapa siswa yang suka menaruh bungkusnya
di laci meja. Kepala sekolah maupun guru selalu tegas dalam mengambil sikap
terhadap perilaku siswa. Ada waktu-waktu tertentu yang digunakan kepala sekolah
dalam memberikan motivasi kepada siswa, tetapi guru sering memberikan motivasi
dan teguran dan hukuman kepada siswa, namun guru kurang tetap atau jarang
dalam memberikan pujian/penghargaan kepada siswa
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Sekolah hendaknya meningkatkan peran seluruh warga sekolah dengan
menghimbau seluruh warga sekolah untuk menerapkan budaya sholat dzhuhur
berjamaah pada siswa SMA NEGERI 5 BINJAI untuk mendukung budaya yang
ada di sekolah dan menerapkan siswa yang taat akan agama.
2. Pengembangan budaya di sekolah sebaiknya perlu ditingkatkan agar sekolah
menjadi lebih baik dan maksimal dalam menjalankan proses pembelajaran, dan
siswa juga semakin menerapkan budaya sholat dzhuhur berjamaah dimushalla
yang ada di sediakan di sekolah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Deal, Terrence E, dan Peterson, Kent D. 1999. Shapping School Culture: The Heart of
Leadership. San Francisco: Jossey-Bass Publishers..
Herskovits, Melville. J.1997. Organization Theory. New York: Oxford University Press.
Schein, Edgar. 1992. “Psikologi Organisasi”. Jakarta: PT. Pustaka Binaan Pressindo.
Amirullah Arifin Rois, dan Siti Fauziah. 2003. Perilaku Organisasi. Malang: Bayumedia.
Tika, Moh. Pabundu 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Penerbit: Bumi Aksara.
Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta.
17