Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada dasarnya fisika merupakan salah satu ilmu yang membahas tentang gejala fisis pada alam semesta. Aplikasi fisika dalam teknologi dan ilmu pengetahuan serta temuan terkini dalam kotak kilasan IPTEK dan bagaimana cara kerja peralatan yang memanfaatkan prinsip kerja fisika, tokoh-tokoh fisika yang memuat kreativitas, kerja keras, ketekunan dan semangat membara. Seorang tokoh fisika salah satunya adalah Archimedes banyaknya aplikasi fisika yang berhubungan dengan sehari-hari sehingga tercipta alat-alat baru yang membuat nama mereka terkenal. Pada percobaan kali ini tentang kerapatan zat cair dengan memakai prinsip Archimedes yang akan kita pelajari bersama-sama sehingga kita dapat membuktikan teori dari Archimedes dengan sebuah alat sederhana untuk memecahkan masalah-masalah tentang kerapatan massa jenis.

B. Tujuan Pembuatan Alat Untuk mempelajari pengukuran zat cair dengan hukum Archimedes. Untuk mengukur kerapatan beberapa zat cair. Untuk membalikkan kebenaran teori Archimedes secara sederhana.

C. Manfaat Pembuatan Alat Dalam Pembelajaran Fisika Sebagai alat pembuktian kebenaran teori Archimedes dengan alat sederhan serta agar kita lebih memahaminya karena kita praktik secara langsung.

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN ALAT

A. Dasar Bila sebuah benda di masukkan ke dalam zat cair, akan mendapatkan gaya sebesar gaya berat zat cair yang di pindahkan oleh benda tersebut. Hal ini dapat di rumuskan : F= Dengan ; F = Gaya tekan ke atas

Kerapatan zat cair di ukur dengan metode Bouyancy menggunakan neraca torsi (Neraca Mohr). Pengukuran di lakukan pada sepuluh titik ukur pada lengan neraca dimana beban di letakkan untuk menyeimbangkan efek Bouyancy. Apabila sistem benda berada dalam keadaan setimbang maka ; dan adalah momen terhadap suatu

Dengan F adalah gaya yang bekerja pada lengan neraca, titik pada lengan neraca.

B. Alat Dan Bahan - Neraca - Gelas Ukur 250 ml - Oli - Minyak goreng - Air laut - Air murni - Beban

C. Langkah Pembuatan Alat

Memasang papan balok seperti pada gambar :

Buat kail penggantung beban dengan peniti Gantungkan penggaris secara horizontal pada ujung kayu. Pasang beban dengan masa m pada ujung neraca Gantungkan beban pada pangkal neraca dengan jarak tertentu sehingga neraca lurus dengan arah horizontal. Masukkan beban ke dalam zat cair kemudian amati

BAB III UJI COBA ALAT


A. Teori yang relevan Apabila sebuah benda seluruhnya atau sebagian di celupkan di dalam suatu fluida yang diam (baik suatu cairan maupun gas), fluida tersebut akan memberikan tekanan pada tiaptiap bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida tersebut. Jika kita menimbang sebuah batu yang berat di dalam air dengan cara

menggantungkannya dalam sebuah neraca maka seolah-olah berat batu tersebut menjadi berkurang. Terlebih dahulu timbang batu di udara, ternyata beratnya Wu, kemudian kita timbang batu di dalam zat cair beratnya Wc. Berat batu di udara ternyata lebih besar atau Wu > Wc. Hal ini terjadi karena batu ketika di timbang di dalam air mengalami gaya tekan ke atas oleh air. Jadi besarnya gaya tekan ke atas merupakan selisih berat batu di udara dengan berat batu di air. Dengan demikian, besar gaya tekan ke atas dapat kita nyatakan dengan rumus sebagai berikut : Fa = Wu Wc Benda yang di celupkan dalam zat cair akan mendapat tekanan Hidrostatis pada bagian atas benda sebesar P1 dan pada bagian bawah benda sebesar P2. Besar gaya tekan yang di alami oleh benda merupakan selisih gaya tekan pada bagian bawah dengan bagian permukaan benda, di rumuskan : Fa = Wu Wc = F2 F1 = P 2A P 1A = ( P)A = = Keterangan : FA = Gaya ke atas (N) = Massa jenis Fluida / zat cair (Kg/m3 ) Vbf = Volume fluida yang di pindahkan atau volume benda yang tercelup (m3) g = Kecepatan gravitasi (m/s)

Jadi, besar gaya tekan ke atas tergantung pada masa jenis (kerapatan) fluida dan volume benda, tetapi tidak pada bentuk benda. Besarnya gaya yang di berikan oleh fluida pada benda yang tenggelam di dalamnya di sebut dengan gaya apung yang besarnya juga sama dengan berat fluida yang di pindahkan oleh benda tersebut. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang di pindahkan. Hasil ini di kenal sebagai prinsip Archimedes.

B. Petunjuk Percobaan 1. Gantungkan beban pada ujung neraca agar ujung neraca horizontal / seimbang. 2. Masukkan beban ke dalam zat cair sehingga ujung lengan neraca tempat beban terangkat. 3. Tambahkan beban-beban pada neraca agar lengan neraca kembali setimbang. 4. Catat Wu dan Wb.

C. Hasil Pengamatan
No Zat Cair Massa Jenis Fluida Massa Jenis Benda Wu Wb Fa Vbf

D. Analisis Data

E. Kesimpulan Percobaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan karya laboratorium ini tepat pada waktunya. Pada penyusunan laporan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah laboratorium yang telah membimbing kami serta teman teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan karya laboratorium. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahan kembali.

Penyusun

Mataram, 18 Januari 2010

NERACA GANTUNG
Diajukan Sebagai Syarat Pemenuhan Tugas Kuliah Karya Laboratorium Fisika

OLEH

1. Lale Sauvia Trasna Dewi 2. Ilmiati 3. Siti Raudatul Janah

07.241.070 07.241.050 07.241.278

IKIP MATARAM FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA 2010

DAFTAR PUSTAKA

Hikam, Muhammad, dkk. 2005. Eksperimen Fisika Dasar. Jakarta: Prenada Media. Kanginan, Martin. 2006. IPA FISIKA SMP KELAS VIII. Jakarta: Erlangga. Suharso, Drs. 2003. Gita SMU Fisika Kelas I. Surakarta: PT. Pabelan. Tim P enyusun Fisika. 2003. Fisika 1 b.Klaten: PT. Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai