Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

PENGUKURAN BERAT JENIS

PAHRIYADI
223020403037
KELOMPOK II

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR


PENGUKURAN BERAT JENIS

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada:


Hari :………………….
Tanggal :………………….

ASISTEN PRAKTIKUM

DIHAS RAHMATULLAH FAHTUR SUGITO


203010403013

vii
41

VI. PENGUKURAN BERAT JENIS

A. Dasar Teori
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara ,massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Berat jenis suatu benda adalah suatu gaya yang bekerja
pada benda tersebut yang dipengaruhi gaya gravitasi bumi dan massa benda
tersebut. Massa dan berat sebenarnya dua besaran yang berbeda. Berat suatu
benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dimana benda tersebut berada. Sementara,
fluida zat air atau zat dalam keadaan bisa mengalir. Ada dua macam fluida yaitu
cairan dan gas. Salah satu ciri fluida kenyataan bahwa jarak antara molekulnya
tidak tetap, tergantung pada waktu (Ari, 2015).
Gas bersifat mudah dimanpatkan sedangkan zat cair sulit. Gas jika
dimanpatkan dengan tekanan yang cukup besar akan berubah menjadi zat cair.
Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan dalam beberapa
hal, tetapi dalam keadaan diam keduanya mempunyai perilaku yang sama dan ini
dipelajari dalam statika fluida. Tinjauan dalam statika fluida bersifat makroskopik
dan karenanya ketika mengambil elemen volume yang sangat kecil, maka volume
ini masih jauh lebih besar dari ukuran-ukuran molekul pembentuk fluida (Tamrin,
2021).
Salah satu hukum hidrostatika lain adalah hukum Archimedes yang
mengatakan bahwa setiap benda yang berada dalam satu fluida maka benda itu
akan mengalami gaya keatas, yang disebut gaya apung, sebesar berat air yang
dipindahkannya. Hukum ini bukan fundamental karena dapat diturunkan dari
hukum newton. Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang.
Bila FA¿W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam (Putra, 2015).
Jika massa fluida lebih kecil daripada massa balok maka agar balok berada dalam
keadaan seimbang, volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada
volume balok. Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan
perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair
yang dipindahkan harus sama dengan volume balok dan rapat massa cairan sama
dengan rapat massa benda (Fauzi, 2019).
42

B. Tujuan
Tujuan praktikum Fisika Dasar dengan materi Pengukuran Berat Jenis yaitu:
1. Mengetahui berat bahan.
2. Mengukur volume bahan.
3. Menghitung massa jenis bahan.

C. Waktu dan Tempat


Praktikum Fisika Dasar materi Pengukuran Berat Jenis dilaksanakan pada hari
Senin, 1 Mei 2023 pada pukul 15.30-17.10 WIB. Bertempat di Laboratorium
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

D. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan adalah buah apel, telur puyuh, kayu balok 2 jenis
berbeda, besi, minyak goreng, air, batu sungai. Sedangkan alat yang dipakai
adalah jangka sorong, timbangan analitik dan gelas ukur.

E. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum Fisika Dasar dengan materi
Pengukuran Berat Jenis, yaitu :
1. Mengukur dan menghitung volume bahan
2. Menimbang berat bahan (x1)
3. Memasukkan air kedalam gelas ukur secukupnya, kemudian menimbang
beratnya (x2)
4. Memasukkan ke dalam gelas ukur yang telah berisi air (sampai tenggelam)0,
kemudian menimbang beratnya (x3)
5. Menentukan volume dan berat jenis dengan menggunakan rumus:
X 3− X 2
Volume Bahan (cm2) =
1 g /cm
X 1 x BJ Air
Berat Jenis Bahan (g/cm3) =
X 3−X 2
43

F. Hasil Pengamatan
Tabel 6. hasil pengamatan pengukuran berat jenis
No Benda yang diamati Massa benda Volume Massa jenis
(Kg) benda (m3) benda
(Kg/m2)
1. Apel Malang 0,12103 0,00015 806,86
2. Telur Puyuh 0,00857 0,000008 1,071
3. Batu Sungai 0,2613 0,000012 21,775
4. Minyak 0,02397 0,00003 779
5. Air 0,02671 0,00003 890,3
6. Besi 0,02809 0,00004 702,25
7. Balok 1 0,12803 0,00012855 995,954
8. Balok 2 0,16397 0,00042315 387,498

G. Pembahasan

Gambar 40. Apel Gamba 41. Telur Puyuh Gambar 42. Batu Sungai
(Sumber: Dok. Pribadi) (Sumber: Dok. Pribadi) (Sumber: Dok. Pribadi)

Gambar 43. Minyak Gambar 44. Besi Gambar 45. Balok Jenis 1
Goreng (Sumber: Dok. Pribadi) (Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
44

Gambar 46. Balok Jenis 2 Gambar 47. Air


(Sumber: Dok. Pribadi) (Sumber: Dok. Pribadi)
Perhitungan dari masing-masing benda yang diamati, yaitu: a). Pada
perhitungan massa jenis balok jenis 1, diketahui massa balok 0,12803 kg, volume
balok 0,00012855 cm3 , sehingga diperoleh massa jenis balok jenis satu
menggunakan rumus hasil bagi antara massa dan volume benda, maka 0,12803
dibagi 0,00012855 sama dengan 585,815 kg/m3 ; b). Pada perhitungan massa
jenis balok jenis 2, diketahui massa balok 0,16397 volume balok 0,00042315,
sehingga diperoleh massa jenis balok jenis dua menggunakan rumus hasil bagi
antara massa dan volume benda, maka 0,16397dibagi 0,00042315, sama dengan
387,498 kg/cm3 ; c). Pada perhitungan massa jenis besi, diketahui massa besi
0,02809 kg, volume besi 0.00004 cm3 sehingga diperoleh massa jenis batu sungai
menggunakan rumus hasil bagi antara massa dan volume benda, maka 0,02809
dibagi 0,00004 sama dengan 0702,25 kg/m3 ; d). Pada perhitungan massa jenis
batu sungai , diketahui massa batu sungai 0,02397 kg, volume batu sungai
0,00003, sehingga diperoleh massa jenis batu sungai menggunakan rumus hasil
bagi antara massa dan volume benda, maka 0,02397 dibagi 0,00003 sama dengan
21,775 kg/m3 ; e). Pada perhitungan massa jenis apel malang , diketahui massa
apel malang 0,12103 kg, volume apel malang 0,00015 , sehingga diperoleh massa
jenis apel malang menggunakan rumus hasil bagi antara massa dan volume benda,
maka 0,12103 dibagi 0,00015 sama dengan 806,86 kg/m3 ; f). Pada perhitungan
massa jenis telur puyuh , diketahui massa jenis telur kampung 0,0857 kg, volume
telur kampung 0,0000008, sehingga diperoleh massa jenis batu sungai
menggunakan rumus hasil bagi antara massa dan volume benda, maka 0,0857
dibagi 0,00000 sama dengan 1,071 kg/m3 ; g). Pada perhitungan massa jenis
minyak goreng, diketahui massa minyak goreng 0,02397 kg, volume minyak
45

goreng 0,00003 , sehingga diperoleh massa jenis batu sungai menggunakan rumus
hasil bagi antara massa dan volume benda, maka 0,02397 dibagi 0,00003 sama
dengan 779 kg/m3 ; dan h). Pada perhitungan massa jenis air, diketahui massa air
0,02671 kg, volume air 0,00003 liter, sehingga diperoleh massa jenis batu sungai
menggunakan rumus hasil bagi antara massa dan volume benda, maka 0,02671
dibagi 0,00003 sama dengan 890,3 kg/m3.
a). Apel malang
Diketahui:
Massa = 121,03 g
= 121,03 : 1000
= 0,12103 kg
Volume = 150 ml
= 150 : 1000.000
= 0,00015 m3
Massa jenis ρ = m/v
= 0,12103 / 0,00015
= 806,86 kg/m3
b). Telur Puyuh
Diketahui:
Massa = 8,57 g
= 8,57 : 1000
= 0,00857 kg
Volume = 8 ml
= 8 : 1000.000
= 0,000008 m3
Massa jenis ρ = m/v
= 0,00857 / 0,000008
= 1,071 kg/m3
c). Batu sungai
Diketahui:
Massa = 26,13 g
46

= 26,13 : 1000
= 0,2613 kg
Volume = 12 ml
= 12 : 1000.000
= 0,000012 m3
Massa jenis ρ = m/v
= 0,2613 / 0,000012
= 21,775 kg/m3
d). Minyak
Diketahui:
Massa = 23,97 g
= 23,97 : 1000
= 0,02397 kg
Volume = 30 ml
= 30 : 1000.000
= 0,00003 m3
Massa jenis ρ = m/v
= 0,02397 / 0,00003
= 779 kg/m3
e). Air
Diketahui:
Massa = 26,71 g
= 26,71 : 1000
= 0,02671 kg
Volume = 30 ml
= 30 : 1000.000
= 0,00003 m3
Massa jenis ρ = m/v
= 0,02671 / 0,00003
= 890,3 kg/m3
f). Besi
47

Diketahui:
Massa = 28,09 g
= 28,09 : 1000
= 0,02809 kg
Volume = 40 ml
= 40 : 1000.000
= 0,00004 m3
Massa jenis ρ = m/v
= 0,02809 / 0,00004
= 702,25 kg/m3
2). Perhitungan benda beraturan
a). Balok I b). Balok II

Diketahui : P = 15,5 cm Diketahui : P = 15,5 cm

L = 4,7 cm L = 6,5 cm

T = 3 cm T = 4,2 cm

Massa = 128,03 g Massa = 163,97 g

=128,03 : 1.000 =163,97 : 1.000

= 0,12803 kg = 0,16397 kg

Volume = P x L x T Volume = P x L x T

= 15,5 x 4,7 x 3 = 15,5 x 6,5 x 4,2

= 218,55 cm3 = 423,15 cm3


=
0,00042315 m3
=
0,00021855 m3
Massa jenis ρ = m/v
Massa jenis ρ = m/v
= 0,16397 /
= 0,12803 /
0,00042315
48

0,00021855 = 387,498 kg/m3

= 585,815 kg/m3
Hubungan antara berat dan volume dapat kita ketahui berat W sebanding
dengan volume V. Semakin besar volume benda maka akan semakin besar pula
berat benda tersebut. Apabila berat W dijadikan menjadi 2 kali lipat dari berat
awalnya maka volume juga akan menjadi 2 kali lipat dari volume awal. Dengan
catatan massa jenis dan percepatan gravitasi pada benda tersebut tetap. Sehingga
hubungan antara berat (W) dengan volume (V) adalah sebanding atau berbanding
lurus. Kemudian hubungan antara berat dan massa sangatlah erat kaitannya dan
mereka saling berhubungan antara satu sama lainnya. Berat (W) = massa (m) x
gravitasi (g) sehingga untuk mendapatkan berat (W) harus dengan mengalikan
massa (m) dengan gravitasi (g). Kemudian baru dapat kita melihat satuan dari
masing-masing komponen ini yaitu : a). Berat memiliki satuannya yaitu Newton
(N), dan Massa memiliki satuannya kilogram (kg). Massa jenis memiliki rumus =
massa (m) dibagi dengan volume (V), sehingga massa jenis memiliki satuan
(kg/m3). Kemudian berat jenis, rumusnya adalah berat (W) dibagi dengan volume
(V), sehingga memiliki satuannya yaitu (N/m3). Sehingga hubungan antara berat
jenis dan massa jenis adalah hubungan antara rumus dan satuan akhirnya.

H. Kesimpulan
Dari praktikum penentuan massa jenis zat cair yang dilakukan, praktikan
menyarankan Dalam melakukan percobaan ini hendaknya menggunakan metode
dan langkah kerja yang sesuai dengan panduan agar kita terhindar dari banyak
kesalahan. Sehingga tidak perlu banyak melakukan pengulangan dalam
memperoleh data, dan tidak menyia-nyiakan bahan yang ada dan praktikan harus
teliti dalam membaca hasil pengukuran panjang, agar hasil data yang diperoleh
akan lebih akurat.
Semakin tinggi massa jenis benda, maka semakin besar juga massa setiap
volumenya. Sebuah benda yang mempunyai massa jenis lebih tinggi (contohnya
besi) akan mempunyai volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama
49

yang mmempunyai massa jenis lebih rendah (contohnya air). Massa jenis
memiliki fungsi menentukan zat.
Massa jenis dilambangkan oleh “ρ” (dibaca: rho). Menurut sistem Satuan
Internasional (SI), satuannya adalah kg/m3 atau kg.m-3. Jadi, untuk satuan juga
disesuaikan. Kalau massa menggunakan kg, berarti satuan volume adalah m3.
Kira-kira seperti ini konversi satuannya: 1 kg/m3 = 0,001 g/cm3, 1 g/cm3 = 1000
kg/m3, dan 1 liter = 1000 mm = 1000 cm3. Massa jenis suatu zat juga berbeda-
beda. Hal itu tergantung pada temperatur dan tekanannya.

I. Daftar Pustaka
Ari. 2015. Fisika Dasar Universitas. Purwokerto: Universitas
Jenderal Soedirman.
Sutiah. 2018. “Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan Paameter
Viskositas Dan Indeks Bias”. Jurnal Berkala Fisika. Vol. 1(11): 53-58.
Iswanto. 2017. Berat Jenis Dan Kadar Air Pada Beberapa Jenis Kayu. Jurnal
Fisika Dasar. Vol. 2(5): 50-80.
Tamrin. 2021. Petunjuk Praktiuk Fisika Dasar. Jember: Universitas Jember.
Fauzi. 2019. Alat Ukur Dan Pengukuran. Erlangga: Jakarta.
Putra. 2015. Perancangan Dan Penerapan Neraca Digital Untuk Percobaan
Menentukan Massa Jenis Zat Padat. Jurnal Fisika. Vol. 3(3): 16-20.
Ari. 2015. Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair Berdasarkan
Hukum Archimedes. Jurnal Aplikasi Fisika Dasar. Vol. 8(2): 143-154.

Anda mungkin juga menyukai