Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

Hukum Archimedes

Nilai Hari/Tanggal: Sabtu, 7 Maret 2020


Dosen PJP : Drs. Sidikrubadi Pramudito M.Si

Asisten Praktikum :
1. Artha Hadinata G74170008
2. Fadillah Rohimahastuti G54170002
3. Yustina Andra M G84180097
Rekan Kerja :
1. Risky Listianto A24190102
2. Chandra Kusuma Dewi B04190019
3. Delfitri Nabila B04190168

KHADIJAH AL KARIMAH
B04190141
Kelompok 5 / Kelas T04.1

Laboratorium Fisika Dasar


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
2020
Hukum Archimedes
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mencari kerapatan benda padat dan benda cair dengan menggunakan
hukum Archimedes.
Dasar Teori
Hukum Archimedes merupakan salah satu hukum yang menjelaskan tentang gaya – gaya yang
terjadi jika suatu benda padat dimasukkan kedalam zat cair. Awal mula penemuan hukum ini adalah saat
Archimedes mencoba untuk menentukan proporsi yang tepat untuk sebuah mahkota, yang kemudian
terpecahkan dengan penentuan massa jenis (Ozvoldova 2014). Hukum ini merupakan sebuah hukum yang
menjelaskan tentang prinsip pengapungan dalam air ( Anjasari et.al 2015). Beberapa konsep yang
terdapat pada hukum Archimedes adalah setiap benda yang tercelup dalam air akan mendapat gaya apung
yang besarnya sama dengan besar zat cair yang dipindahkan dari air dalam kondisi apapun. Kondisi
menapung, melayang, dan tenggelamnya suatu benda padat dalam air bergantung kepada massa jenis
benda tersenut serta massa jenis zat cair yang digunakan sebagai media ( Late et.al 2017).
Menurut Cavazzini (2018), terdapat miskonsepsi dalam pengartian hukum Archimedes yang
menyatakan bahwa besar gaya apung selalu sama dengan besar beban cairan yang dipindahkan dan gaya
apung tersebut arahnya selalu keatas melalui pusat gravitasi dari beban zat cair yag dipindahkan. Beliau
mengungkapkan bahwa belakangan ini, interpretasi dari persamaan benda padat dalam air adalah hasil
dari pengaruh dua gaya mekanik yang besarnya sama dan berlawanan arah, yaitu beban benda padat (W)
yang mengarah kebawah, dan gaya Archimedes yang besarnya sama dengan beban zat cair yang
dipindahkan mengarah keatas. Namun penafsiran yang tepat adalah beban suatu benda padat yang
tenggelam dalam media cair adalah sebanding dengan volume benda yang tercelup dalam media cair,
sehingga dapat digunakan sebagai pembeda massa jenis antara benda padat dan media penenggelam
(cairan) tersebut (Cavazzini 2018).

Data

 Silinder Logam
m ± ∆m = 47,920 ± 0,005 gr
m’ ±∆m’ = 41,760 ± 0,005 gr
ρ ± ∆ρ = 7,779 ± 0,012 gr/cm3

 Keping Kaca
m ± ∆m = 0,950 ± 0,005 gr
m’ ±∆m’ = 1,440 ± 0,005 gr
ρ ± ∆ρ = 1,938 ± 0,039 gr/cm3

 Balok Kayu
m ± ∆m = 6,430 ± 0,005 gr
m1 ±∆m1 = 48,100 ± 0,005 gr
m2 ±∆m2 = 36,650 ± 0,005 gr
ρ ± ∆ρ = 0,561 ± 0,022 gr/cm3
Pengolahan Data

 Massa Jenis Silinder Logam


m ρc
nρ=
m−m'
47,920× 1
ρ=
47,920−41,760
ρ=7,779 gr /cm3
 Massa Jenis Keping Kaca
m ρc
ρ=
m−m'
0,950 ×1
ρ=
0,950−1,440
ρ=1,938 gr /cm3
 Massa Jenis Balok Kayu
m ρc
ρ=
m 1−m2
6,430 ×1
ρ=
48,100−36,650
ρ=0,561 gr /cm3

 Ketidakpastian Massa Jenis Silinder Logam


∆ ρ=¿ ∆m + ¿ ∆m’
∆ ρ=¿ 0,005 + ¿ 0,005
∆ ρ=0,012 gr /cm3

 Ketidakpastian Massa Jenis Keping Kaca


∆ ρ=¿ ∆m + ¿ ∆m’
∆ ρ=¿ 0,005 + ¿ 0,005
∆ ρ=0,039 gr /cm3
 Ketidakpastian Massa Jenis Balok Kayu
ρc (1−m)
∆ ρ=
| |
(m 1−m2 )
∆m + ¿ ∆m1 + ¿ ∆m2

1(1−6,430)
∆ ρ= |
(48,100−36,650) |
0,005 + ¿ 0,005 + ¿ 0,005

∆ ρ=0,002371179+ 0,0115502374+0,0087423771
∆ ρ=0,022 gr /cm3
Pembahasan
Percobaan menentukan massa dan massa jenis suatu benda melalui hukum Archimedes dilakukan
dengan menimbang massa benda tersebut di udara dan massa benda tersebut ketika di dalam air. Dari data
yang dihasilkan, didapat hasil bahwa massa jenis silinder logam lebih besar dari massa jenis air, sehingga
apabila silinder logam dimasukkan ke air maka silinder tersebut akan tenggelam. Massa jenis kepingan
kaca sedikit lebih besar dari air, namun masih berada dalam rentang nilai yang sama yaitu 1. Jika
kepingan kaca dimasukkan kedalam air kemungkinan benda tersebut akan melayang sejenak, lalu
tenggelam di dasar. Massa jenis balok kayu lebih kecil dari massa jenis air, sehingga apabila benda
tersebut dimasukkan ke dalam air maka benda tersebut akan megapung.
Penerapan hukum Archimedes yang menyatakan bahwa setiap benda mendapat gaya apung serta
pengaruh massa jenis pada kondisi benda padat dalam air sangat berguna dalam kehidupan sehari – hari.
Contoh yang paling sederhana adalah kapal yang berada dilaut tanpa tenggelam, selain itu pengaturan air
pada kapal selam agar tetap berada dalam keadaan aman. Selain itu pada balon udara juga menggunakan
prinsip massa jenis pada hukum Archimedes walaupun bukan di air. Massa jenis udara yang diisikan ke
balon ternyata lebih kecil dibandingkan massa jenis udara. Hydrometer,alat yang digunakan untuk
mengukur massa jenis menggunakan hukum Archimedes dalam metode pengukurannya. Contoh lainnya
adalah jembatan poton atau biasa disebut jembatan apung. Jembatan ini terdiri dari drum kosong yang
memiliki massa jenis lebih ringan dari air sehingga dapat mengapung dan menopang beban berat.
Simpulan
Berat benda saat di udara lebih besar dibandingkan berat benda di air karena adanya tambahan
gaya apung yang bekerja pada benda saat berada di air, namun kondisi benda padat ( tenggelam,
melayang, atau mengapung) tergantung pada besar massa jenis benda padat dan massa jenis air.
Daftar Pustaka
Anjarsari LA, Surtono A, Supriyono A. 2015. Desain dan realisasi alat ukur massa jenis zat cair
berdasarkan hukum archimedes menggunakan sensor fotodioda. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika.
3(2):123 130.
Cavazzini G. 2018. A new physical interpretation of archimedes’ principle. Journal of Applied
Mathematics and Physics. 6(1):215-223.
Late MN, Sutopo, Yuliati L. 2017. Peningkatan pemahaman konsep tekanan hidrostatis dan hukum
archimedes siswa smp melalui pembelajaran discovery. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan. 2(9):1215-1219.
Ozvoldova M. 2014. Archimedes’ principle – internet accessible remote experiment. European Journal
of Physics. 10(5):36-42.

Kesan dan Pesan


Alhamdulillah, seneng bangeett terakhir kali praktikum fisika dapet kakak asprak yang baikk parah.
Sebenernya first impression kakak itu agak galak hehe. Tapi dari mulai kuis, keliatan bedanya, kakak itu
melihat seberapa paham kita terhadap materi, gak cuma berdasar modul ajaa.terus baru pertama kali dapet
nilai raker 100 :) . ketika penjelasan, kak Artha mastiin berulang-ulang kalau kita itu paham prosedur.
Keren laah pokoknyaa.. ditambah dengan format laprak yang simple, mudah dan ga ngeribetin :) .
pokoknya kak Artha itu asprak fisika terbaiikk deeehhh. Terimakasih kaak sudah mau menjadi
pendamping praktikum kami, semoga kak Artha juga selalu dimudahkan segala urusannya, sehat selalu
yaa kaak!

Anda mungkin juga menyukai